Anda di halaman 1dari 14

Rangkaian Arus Bolak Balik

Nama : Junita Tri Aningsih


Kelas : XII MIPA 1
No. Absen : 12
Pengertian Arus Bolak Balik

Arus bolak-balik
merupakan arus yang arah
dan besarnya setiap saat
berubah-rubah. Arus
bolak-balik dalam dunia
kelistrikan banyak
digunakan.
A. Besaran Listrik AC
1. Tegangan
a. Tegangan Maksimum dan Tegangan Puncak ke
Puncak
Tegangan Maksimum (Vm) adalah besarnya
tegangan dari titik 0 ke puncak tegangan maksimum.
Tegangan maksimum adalah setengah kali besarnya
tegangan puncak ke puncak. 
b. Tegangan Efektif
Tegangan Efektif (Vrms / Veff / V)
adalah harga tegangan yang dapat diamati
langsung dalam skala alat ukur. Harga
efektif dihitung dengan persamaan berikut

c. Tegangan Rata – Rata


Tegangan rata-rata adalah besarnya nilai
tegangan selama setengah gelombang dari 0
hingga T/2. Tegangan rata-rata ini adalah
jumlah tegangan yang dicuplik berbanding
terhadap banyaknya pencuplikan terhadap
tegangan tersebut. 
Arus Bolak Balik
Arus listrik bolak-balik merupakan arus listrik dengan
besar dan arah arus berubah-ubah secara bolak-bali. Arus AC
mengalir bolak-balik dari potensial tinggi (+) ke potensial
rendah (-) dan dari potensial rendah (-) ke potensial tinggi (+).
Dalam satu detik, arus AC mengalir secara bolak-balik
sebanyak 50 hingga 60 kali. Gelombang listrik pada arus
bolak-balik biasanya digambarkan dalam
bentuk sinusoidal, segiempat atau segitiga. Contoh
peggunaan  arus bolak-balik yaitu pada jaringan PLN dan
generator AC. Jika menggunakan tegangan PLN, besar arus
listrik bolak-balik berkisar antara 110volt – 220volt dengan
frekuensi 50 hertz.
Impedansi

Impedansi Listrik atau secara singkat sering disebut


dengan Impedansi adalah ukuran hambatan listrik pada
sumber arus bolak-balik (AC atau Alternating
Current). Impedansi listrik juga sering disebutkan sebagai
jumlah hambatan listrik sebuah komponen elektronik
terhadap aliran arus dalam rangkaian pada frekuensi
tertentu.
  Impedansi atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Impedance ini biasanya dilambangkan dengan huruf
Z.
B. Rangkaian dan Daya Listrik Bolak – Balik

a. Rangkaian Resistif Murni (R)


Pada rangkaian resistif murni arus dan tegangan sefase,
artinya dalam waktu yang sama besar sudut fasenya sama.
b. Rangkaian Induktif

Pada rangkaian Induktif murni arus terlambat 900 dari


tegangan atau tegangan mendahului 900 dari arusnya.
c. Rangkaian Kapasitif Murni (C)

Pada rangkaian Kapasitif murni arus mendahului 900 dari


tegangan atau tegangan terlambat 900 dari arusnya.

Keterangan :
XL = reaktansi kapasitif (ohm)
C = kapasitas kapasitor (C)
 Rangkaian Seri RL Pada Arus Bolak-Balik

Jika VR menyatakan tegangan pada ujung-ujung hambatan (R),


VL menyatakan tegangan pada ujung-ujung induktor, maka dalam
rangkaian ini nilai VR sefase dengan arus listrik, sedangkan
VL mendahului arus sebesar 90o. Sehingga besarnya tegangan V dapat
dicari dengan menjumlahkan nilai VR dan VL secara vektor (fasor) yaitu
:
• Resonansi adalah hasil dari osilasi dalam
suatu rangkaian karena energi yang
tersimpan dilewatkan dari induktor ke
kapasitor.
• Resonansi terjadi ketika XL= XC dan bagian
imajiner dari fungsi transfer adalah nol.
• Pada resonansi impedansi dari rangkaian
tersebut adalah sama dengan nilai
resistansi Z = R.
RUMUS DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK

• Dalam sistem listrik AC/Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yang dikenal,
khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu:
 Daya semu (S, VA, Volt Amper)
daya semu dinyatakan dengan satuan Volt Ampere (disingkat, VA),
menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan
generator dan transformator
 Daya aktif (P, W, Watt)
energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur dengan kwh meter dan juga
merupakan daya nyata atau daya aktif (daya poros, daya yang sebenarnya)
yang digunakan oleh beban untuk melakukan tugas tertentu
 Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif)
daya reaktif (VAR) untuk membuat medan magnet atau dengan kata lain daya
reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik
sehingga timbul magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek
induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan
beban (kebutuhan) pada suatu sistim tenaga listrik.
• penerapan rangkaian BOLAK BALIK • Contoh soal
dalam kehidupan sehari-hari
• Perbandingan lilitan primer dengan
a.Tuning lilitan sekunder sebuah transformator
Contoh : radio adalah 4:10. Jika kuat arus primer 5
b.Filter ampere, berapakah kuat arus
sekunder?
Contoh : speaker

Penyelesaian:
• Transformator (trafo)
Diketahui:
• Transformator (trafo) adalah alat yang
digunakan untuk menaikkan atau NP : NS = 4 : 10,
menurunkan tegangan bolak-balik IP= 5 A.
(AC). Transformator terdiri dari 3 Ditanyakan: IS = ?
komponen pokok yaitu: kumparan Jawab:
pertama (primer) yang bertindak
IS = (NP / NS) x IP
sebagai input, kumparan kedua
(skunder) yang bertindak sebagai IS = (4/10) x 5
output, dan inti besi yang berfungsi IS = 2 A
untuk memperkuat medan magnet Jadi kuat arus sekundernya 1 Ampere.
yang dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai