Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik.
Satuan SI daya listrik adalah watt. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
dengan hambatan listrik menimbulkan kerja. Peranti mengkonversi kerja ini ke
dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas (seperti pada pemanas listrik),
cahaya (seperti pada bola lampu), energi kinetic (motor listrik), dan suara
(loudspeaker). Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik atau penyimpan energi
seperti baterai.
Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang terjadi pada suatu rangkaian listrik.
Dalam system satuan internasional (SI),satuan daya listrik adalah W (Watt) yang menyatakan
besarnya usaha yang dilakukan oleh sumber tegangan untuk mengalirkan arus listrik tiap satuan
waktu J/s (Joule/detik). Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung daya listrik :
Keterangan :
P=Daya (W)
W=Usaha (J)
t = Waktu (s)
Daya dalam arus searah dirumuskan P = V.i, dengan V dan i harganya selalu
tetap.Tetapi untuk arus bolak-balik daya listriknya dinyatakan sebagai : perkalian
antara tegangan, kuat arus dan faktor daya.
Terlihat bahwa rugi-rugi daya transmisi dapat dikurangi dengan beberapa cara,
antara lain:
2. jika ingin memperbaiki faktor daya beban, maka perlu dipasang kapasitor
kompensasi (shunt capacitor). perbaikan faktor daya yang diperoleh dengan
rugi-rugi daya yang diperoleh karena peninggian tegangan transmisi jauh lebih
konduktornya.
Hukum Ohm I :
Z = impedansi (Ohm)
Hukum Ohm I :
Hukum Ohm I :
7. Rangkaian Resonansi
Dalam sistem listrik AC/Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yang dikenal,
khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu:
Untuk rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arus sinusoida,
besarnya daya setiap saat tidak sama. Maka daya yang merupakan daya rata-rata
diukur dengan satuan Watt,Daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan
dapat diukur dengan kwh meter dan juga merupakan daya nyata atau daya aktif
(daya poros, daya yang sebenarnya) yang
Daya Aktif pada beban yang bersifat resistansi (R), dimana tidak mengandung induktor grafik
gelombangtegangan (V) dan arus se fasa, sehingga besar daya sebagai perkalian tegangan dan arus
menghasilkan dua gelombang yang keduanya bernilai positif. besarnya daya aktif adalah P. Sisa
puncak dibagi menjadi dua untuk mengisi celah-celah kosong sehingga kedua rongga terisi oleh dua
puncak yang mengisinya.
Gambar gelombang daya aktif pada beban yang bersifat resistansi
Persamaan Daya aktif (P) pada beban yang bersifat resistansi :
Keterangan :
P = Daya Aktif (W)
Pm = Daya maksimum (W)
Im = Arus listrik maksimum (A)
Vm = Tegangan maksimum (V)
V = Tegangan listrik (V)
I = Arus listrik (A)
Daya aktif pada beban impedansi (Z), beban impedansi pada suatu rangkaian disebabkan oleh beban
yang bersifat resistansi (R) dan induktansi (L). Maka gelombang mendahului gelombang arus sebesar
. Perkalian gelombang tegangan dan gelombang arus menghasilkan dua puncak positif yang besar
dan dua puncak negatif yang kecil. Pergeseran sudut fasa bergantung seberapa besar nilai dari
komponen induktor nya.
Kerangan :
P = Daya aktif (W)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
cos = Faktor daya
Keterangan :
Q = Daya Reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
sin = Faktor reaktif
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
B. Segitiga Daya
Keterangan :
P = Daya aktif
Q = Daya reaktif
S = Daya semu
Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dengan
daya semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya
semu/daya total (lihat gambar 1). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan
sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya
selalu lebih kecil atau sama dengan satu.
Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik
memiliki faktor daya satu, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan
kapasitas sistim pendistribusian. Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika
faktor daya berkisar dari 0,2 hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik
menjadi tertekan. Jadi, daya reaktif (VAR) harus serendah mungkin untuk keluaran
kW yang sama dalam rangka meminimalkan kebutuhan
Faktor Daya / Faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya
semu. Faktor daya yang rendah merugikan karena mengakibatkan arus beban
tinggi. Perbaikan
Faktor daya dapat diperbaiki dengan memasang kapasitor pengkoreksi faktor daya
pada sistim distribusi listrik/instalasi listrik di pabrik/industri. Kapasitor bertindak
sebagai pembangkit daya reaktif dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya
reaktif, juga daya
1. Global compensation
Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel ( MDP ). Arus yang
turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel MDP dan
transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun dengan
demikian rugi akibat disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak
terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan penghantar yang cukup panjang
Delta Voltagenya masih cukup besar.
2. Sectoral Compensation
Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor
dipasang dipanel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas
beban terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih jarak antara panel MDP dan
SDP cukup berjauhan.
3. Individual Compensation
Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban
khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan
lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangan nya yaitu harus menyediakan
ruang atau tempat khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut sehingga
mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang sampai ratusan
buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari metode diatas
Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel.
Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya (dari)
MDP.Mains switch atau lebih dikenal load break switch adalah peralatan pemutus
dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung dalam
keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya
dioperasikan pada saat tidak berbeban .
2. Kapasitor Breaker.
I n = Qc / 3 . VL
3. Magnetic Contactor
5. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan
berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5
KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt atau Kapasitor.
Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang
akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan.
Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi utama Breaker
maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan
mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai
bermacam macam steps dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps .
(a) daya reaktif (kVAR) tidak lagi dipasok oleh perusahaan utilitas
(b) nilai denda yang dibayar jika beroperasi pada faktor daya rendah dapat
dihindarkan.
kinerja motor.
Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim ujung akhir
berkurang.
arus.
2. Jika tegangan semakin tinggi, maka peralatan transmisi dan gardu induk akan
membutuhkan isolasi yang volumenya semakin banyak agar peralatan-peralatan
tersebut mampu memikul tegangan tinggi yang mengalir. Hal ini akan
mengakibatkan kenaikan biaya investasi.
4. Jika tegangan transmisi ditinggikan, maka menara transmisi harus semakin tinggi
untuk menjamin keselamatan makhluk hidup disekitar trasnmisi. Peninggian
menara transmisi akan mengakibatkan trasnmisi mudah disambar petir. Seperti
telah kita ketahui, bahwa sambaran petir pada transmisi akan menimbulkan
tegangan lebih surja petir pada sistem tenaga listrik, sehingga peralatan-peralatan
sistem tenaga listrik harus dirancang untuk mampu memikul tegangan lebih surja
petir tersebut.
2. Untuk menahan gaya mekanis akibat adanya arus pada konduktor yang
diisolasi,
Tekanan yang diakibatkan oleh medan listrik, gaya mekanik, thermal dan reaksi
kimia dapat saja terjadi serentak, sehingga perlu diketahui efek bersama dari
semua parameter tersebut, dengan kata lain suatu bahan isolasi dinyatakan
ekonomis jika bahan tersebut dapat menahan semua tekanan tersebut dalam
jangka waktu yang lama.
1. Faktor Beban
bagi penyedia listrik, faktor beban sistem diinginkan setinggi mungkin karena faktor
beban yang makin tinggi berarti makin rata beban sistemnya, sehingga tingkay
pemanfaatan alat-alat yang ada dalam sistem tersebut dapat diusahakan setinggi
mungkin.
2. Faktor Kapasitas
Dalam praktiknya, faktor kapasitas tahunan untuk unit PLTU hanya dapat mencapai
angka antara 60% - 80% karena adanya masa pemeliharaan dan jika adanya
gangguan atau kerusakan yang dialami oleh unit pembangkit tersebut. Untuk PLTA,
faktor kapasitas tahunannya berkisar antara 30% - 50%, hal ini berkaitan dengan
ketersediaan air.
Sedangkan Kawat Tanah atau Earth wire (kawat petir / kawat tanah) adalah media
untuk melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini dipasang di atas kawat
fasa dengan sudut perlindungan yang sekecil mungkin, karena dianggap petir
menyambar dari atas kawat.
K. Energi Listrik
Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi
listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya:
Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor
listrik.
Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa
Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka sumber
arus akan mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:
Berdasarkan pernyataan di atas, dan karena harga V = R.i, maka persamaan energi
listrik dapat dirumuskan dalam bentuk :
W = V.i.t = (R.i).i.t
dan karena i = V/R, maka persamaan energi listrik dapat pula dirumuskan dengan:
W = i^2.R.t = (V/R^2.R.t
b. Mudah ditransmisikan.
c. Tidak banyak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan.
Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah
menjadi panas (kalor) pada penghantar. Besar energi listrik yang berubah menjadi
panas (kalor) dapat dirumuskan:
Q = 0,24 V i tkalori
Q = 0,24 V^2.t/R.kalori
Jika V, i, R, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka panas
(kalor) dinyatakan dalam kalori.
Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi
kalor yang terjadi pada penghantar karena arus listrik adalah:
1. Tegangan Listrik
Tegangan atau beda potensial atau voltage (Bahasa Inggris) adalah kerja yang
dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar 1 Coulomb) pada elemen
atau komponen dari satu kutub ke kutub lainnya, atau pada kedua kutub akan
mempunyai beda potensial jika digerakkan atau dipindahkan muatan sebesar 1
Coulomb dari satu kutub ke kutub lainnya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
gambar di bawah ini.
022509-2101-teganganaru1Keterangan gambar:
Dua bola yang bermuatan positif dan bermuatan negatif, karena muatan keduanya
sangat lemah dimana beda potensial antara keduanya mendekati nol, maka kedua
bola tidak terjadi interaksi, kedua bola hanya diam saja (gambar a).
Dua buah bola yang masing-masing bermuatan positif, dan negatif. Dengan muatan
berbeda kedua bola akan saling tarik menarik. Untuk memisahkan kedua bola,
diperlukan usaha F1 (gambar b).
Kejadian dua buah bola bermuatan positif dan negatif, dipisahkan jaraknya dua kali
jarak pada contoh (b), untuk itu diperlukan usaha F2 sebesar 2 kali usaha F1
(gambar c).
Ada empat bola, satu bola visual tegangan bermuatan positif dan satu bola
bermuatan negatif, dua bola lainnya tidak bermuatan. Jika dipisahkan seperti
contoh no.3, diperlukan usaha F2 sebesar 2 kali usaha F1 (gambar d).
Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang
dikeluarkan, sehingga tegangan adalah energi per satuan muatan. Secara
matematis, pengertian tegangan dapat dituliskan sebagai berikut:
Dengan,
Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik pada saat melakukan usaha
sebesar satu joule untuk memindahkan muatan listrik sebesar satu coulomb.
Satu Coulomb adalah total muatan yang mengandung 6,25 x 10^-18 elektron.
N. Arus Listrik
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang
mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (berasal dari bahasa Perancis:
intensite). Dengan kata lain, arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan
tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka
arus pun akan hilang.
022509-2101-teganganaru3
Dengan,
Q = muatan konstan
Dalam teori rangkaian listrik, arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika
terjadi beda potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus di
mana arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah
arus negatif mengalir sebaliknya. Satuan arus listrik adalah Ampere (A).
O. Macam-macam arus :
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama
022509-2101-teganganaru4
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu
dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu
(mempunyai perida waktu : T).
022509-2101-teganganaru5
Pada alat listrik rumah tangga umumnya tertulis spesifikasi daya dan
tegangannya. Sebagai contoh pada lampu pijar tertulis 60 W/220 V, artinya lampu
pijar tersebut akan memiliki daya 60 Watt jika terpasang pada tegangan 220 Volt,
dikatakan lampu menyala normal, jika lampu pijar terpasang pada tegangan lebih
kecil dari 220 Volt lampu akan meredup, sebaliknya jika lampu terpasang pada
tegangan lebih besar dari 220 Volt, maka lampu akan menyala lebih terang.
Tegangan 220 V pada alat listrik tersebut merupakan tegangan efektif. Pada bohlam
24 W/ 12 V, tegangan 12 V maksimum, karena sumbernya berasal dari arus DC.
Daya sesungguhnya yang digunakan oleh suatu alat listrik memenuhi persamaan:
P2 = . P1
di mana :
P2 = daya sesungguhnya
Pemakaian daya listrik di rumah atau di kantor dibatasi oleh pemutus daya
yang dipasang bersama dengan KWh meter. Pemutus daya tersebut memiliki
spesifikasi arus tertentu: 2A, 4A. 6A, 10A, 15A. Pemutusan daya 2A digunakan untuk
membatasi pemakaian 440 W, pemutusan daya 6A digunakan untuk membatasi
pemakaian daya 220 x 6 = 1320 Volt dan seterusnya.
Jika arus listrik melebihi ketentuan maka dengan adanya pemutusan daya
secara otomatis akan menurunkan saklar. UntuK keamanan pada alat-alat listrik
rumah tangga biasanya pada masing-masing alat dipasang sekering (fuse).
membesar yang memungkinkan alat listrik dapat rusak atau terbakar. Dengan
adanya sekering, jika arus tiba-tiba membesar maka sekering akan putus dan alat