ARUS LISTRIK
(Diajukan untuk memenuhi Tugas Pengganti Final mata kuliah Teknik Rangkaian Listrik)
Disusun oleh :
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat, taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga penulisan makalah “Arus Listrik” ini dapat
berlangsung dengan lancar. Pembuatan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Rangkaian Listrik.
Dalam hal ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
membantu kami dalam penyusunan makalah Arus Listrik ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, oleh karena itu demi kesempurnaannya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi perbaikan untuk masa mendatang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arus dan tegangan listrik selalu mempunyai nilai tetap, tidak berubah terhadap waktu. Arus
dan tegang listrik semacam ini disebut arus dan tegangan DC (Direct Current). Sedangkan arus
dan tegang listrik yang nilainya selalu berubah tehadap waktu secara periodik disebut arus dan
tegangan bolak balik atau arus dan tegang AC (Alternating Current).
Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel, adanya
arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dalam
kehidupan manusia listrik mempunyai peran yang sangat penting selain digunakan sebagai
penerangan, listrik juga digunakan sebagai sumber energi untuk tenaga dan hiburan. Listrik
sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu, arus listrik AC dan arus listrik DC.
B. Tujuan
Makala ini bertujuan untuk :
1. Mampu menjelaskan konsep arus bolak-balik.
2. Mampu menghitung arus dan tegangan dalam rangkaian RLC
3. Mampu menghitung daya pada rangkaian AC
4. Mengetahui penerapan rangkaian arus bolak-balik dalam kehidupan sehari-hari.
5. Untuk mengetahui dan memahami listrik arus searah ( DC )
6. Untuk memahami cara menghitung arus, tegangan, dan hambatan
7. Untuk mengetahui rangkaian listrik arus searah ( DC )
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi dengan mempergunakan alat ukur osiloskop kita dapat mengamati nilai dan bentuk
gelombang yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik. Tetapi dengan dengan
mempergunakan Amperemeter AC dan Voltmeter AC kita juga dapat mengamati salah satu nilai
yang ditunjukkan oleh arus bolak-balik, yaitu nilai arus dan tegangan efektif.
Arus Dan Tegangan Sinusoidal
Dalam generator, kumparan persegi panjang yang diputar dalam medan magnetik akan
membangkitkan Gaya Gerak Listrik (GGL) sebesar :
E = Em sinω t
Dengan demikian bentuk arus dan tegangan bolak-balik seperti persamaan di atas yaitu :
i = Im sinω t
v = Vm sinω t
Im dan Vm adalah arus maksimum dan tegangan maksimum.
Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah
secara periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaran listrik bolak-
balik yang tetap, yaitu harga efektif. Harga efektif arus bolak-balik ialah harga arus bolak-balik
yang dapat menghasilkan panas yang sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang
seperti arus searah.
Ternyata besar kuat arus dan tegangan efektifnya masing-masing :
[ ]
T 1
1 2
I eff = ∫ ( I m sin ω .t ) dt
2
T 0
I max
I ef = =0,707 I max
V2
V max
V ef = =0,707V max
V2
Kuat arus dan tegangan yang terukur oleh alat ukur listrik menyatakan harga efektifnya.
Bila hambatan murni sebesar R berada dalam rangkaian arus bolak-balik, besar tegangan
pada hambatan berubah-ubah secara sinusoidal, demikian juga kuat arusnya. Antara kuat arus
dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan maksimum, kuat arusnya
mencapai harga maksimum pula.
Andaikan kuat arus yang melewati kumparan adalah I= Imax sinω t. Karena hambatan
kumparan diabaikan I.R = 0
dI
Besar GGL induksi yang terjadi pada kumparan E1 = -L
dt
Bila tegangan antara AB adalah V, kuat arus akan mengalir bila :
dI
V =L
dt
d ( I max . sin ωt )
V =L
dt
V =ω L I max . cos ω t
π
Jadi antara tegangan pada kumparan dengan kuat arusnya terdapat perbedaan fase , dalam
2
hal ini tegangan mendahului kuat arus.
Q = V.C
dQ d ( C .V max sin ω . t )
I= =
dt dt
I =ω C .V max cos ω t
π
Jadi antara tegangan dan kuat arus terdapat perbedaan fase dalam hal ini kuat arus lebih
2
π
dahulu daripada tegangan.
2
Reaktansi
Disamping resistor, kumparan induktif dan capasitor merupakan hambatan bagi arus bolak-
balik. Untuk membedakan hambatan kumparan induktif dan capasitor dari hambatan resistor,
maka hambatan kumparan induktif disebut Reaktansi Induktif dan hambatan capasitor disebut
Reaktansi Capasitif.
Amplitudo tegangan Latau C
Reaktansi=
Kuat arus maksimum yang mengalir
Impedanzi
Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi induktif,
dan reaktansi capasitif. Untuk menyederhanakan permasalahan, kita tinjau rangkaian arus bolak-
balik yang didalamnya tersusun resistor R, kumparan R, kumparan induktif L dan capasitor
C.Menurut hukum ohm, tegangan antara ujung-ujung rangkaian :
V = VR + VL + VC
Dengan penjumlahan vektor diperoleh :
Z disebut Impedanzi
Resonansi
Jika tercapai keadaan yang demikian, nilai Z = R, amplitudo kuat arus mempunyai nilai
terbesar, frekuensi arusnya disebut frekuensi resonansi seri. Besarnya frekuensi resonansi dapat
dicari sebagai berikut :
f adalah frekuensi dalam cycles/det, L induktansi kumparan dalam Henry dan C kapasitas
capasitor dalam Farad.
2. Suatu rangkaian R-L-C dipasang pada tegangan bolak-balik yang nilai efektifnya
100 V dan frekuensi 60 Hz. Bila R= 10 , L=26,5 F, maka tentukan berapa tegangan
di ujung-ujung L?
Jawaban :
3. Sebuah sumber daya 200 V, 50 Hz dihubungkan dengan resistor murni 400 dan
sebuah kapasitor seri. Jika tegangan pada resistor itu 160 V. Tentukan tegangan
pada kapasitor?
Jawaban :
B. ARUS LISTRIK SEARAH
Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi
potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah. Pada umumnya sumber arus listrik searah adalah
baterai seperti aki dan elemen volta dan juga panel surya. Selain dari aki sumber arus searah
didapat juga melalui arus bolak balik yang yang dirubah menjadi arus searah yaitu dengan
menggunakan penyearah (Rectifier).
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor. Dahulunya arus listrik searah
dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung sumber positif ke ujung sumber negatif.
Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah
merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran
elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir
dari kutub positif ke kutub negatif. Arus listrik searah banyak digunakan dalam peralatan rumah
tangga, hal ini karena komponen elelktonika sebagian besar adalah menggunakan arus searah.
Agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung kawat penghantar itu
harus di buat berbeda potensialnya, ujung yang satu potensialnya harus lebih tinggi
daripada ujung yang lain. Beda potensial yang menyebabkan terjadinya arus listrik, sering di
sebut dengan tegangan lisrik.
B. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui penampang
suatu kawat penghantat per satuan waktu. Jadi, bila sejumlah muatan q mengalir melalui
penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus i yang mengalir besarnya adalah:
∆Q
I=
∆t
ket :
I = Arus Listrik ( A )
∆Q = Selisih Muatan Listrik ( C )
∆t = Selisih Waktu ( s )
C. Hukum Ohm
Pada tahun 1827, seorang ahli fisika bangsa Jerman bernama George
Simon Ohm ( 1789-1854 ) menemukan hubungan antara arus dan tegangan listrik.
Kuat arus yang mengalir pada suatu kawat penghantar sebanding dengan
tegangan yang menimbulkannya. Pernyataan ini disebut hukum ohm. Dalam bentuk
persamaan , hukum ini di tulis :
V = i.R
- Dalam persamaan tersebut, R dapat dianggap sebagai tetapan kesebandingan.
Tetapan ini selanjutnya disebut hambatan listrik ( Resistor ).
I=𝑽
𝑹
Ket :
I = kuat arus ( Ampere )
V = tegangan atau beda potensial ( Volt )
R = hambatan ( Ohm )
D. Hambatan Listrik
Besar hambatan listrik pada suatu penghantar di pengaruhi oleh jenis bahan dari
penghantar tersebut. Besarnya hambatan listrik tersebut dapat di rumuskan :
𝐋
R=𝝆
𝑨
Ket :
R = hambatan listrik ( Ω )
𝜌 = Hambatan Jenis penghantar
( Ω / m ) L = Panjang Kawat ( m
)
A = Luas penampang kawat penghantar ( m2 )
1. Sebanding dengan panjang penghantar (L). artinya, semakin panjang kawat maka
hambatannya semakin besar.
2. Berbanding terbalik dengan dengan luas penampang penghantar (A). artinya,
semakin luas penmapang penghantar maka hambatnnya semakin kecil.
3. Sebanding dengan hambatan jenis dari bahan kawat (ρ). Artinya. Jika bahan
kawat penghantar memiliki hambatan jenis yang besar maka hambatan jenis yang
besar maka hambatan penghantar dari bahan itu besar.
Besarnya hambatan listrik pada suatu bahan penghantar juga dipengaruhi oleh
suhu badan tersebut, persamaan matematisnya adalah :
R = R0 + ∆R ∆R = R0 ( 1 + α . ∆T )
• Ket :
R0 = besar hambatan listrik semula ( ohm )
Ʃ 𝑖 masuk = Ʃ i
keluar i1
+ i2 = i3
+ i4
1. Terdapat tiga buah pegas di susun seri dengan besar hambatan masing-masing 100 Ω, 200
Ω, dan 300 Ω. Tentukan besar hambatan penggantinya?
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 100 Ω
R2 = 200 Ω
R3 = 300 Ω
Ditanyakan: Rs = ….?
Jawab
Rs = R1 + R2 + R3 = 100 + 200 + 300 = 600 Ω
2. Arus sebesar 9 A mengalir pada kawat penghantar yang memiliki beda potensial 35volt.
Hitung besar muatan yang mengalir tiap menit!
Pembahasan :
q = i .t
q = 9 . 60
q = 540 C
3. Sebuah kawat konduktor BC pada jembatan wheatstone panjangnya 2 m dengan
hambatan 300 ohm. Pada saat galvanometer menunjuk nol, panjangnya menjadi 90 cm.
Hitung nilai hambatan Rx tersebut!
Pembahasan :
l AB = l1 + l2
200 = 90 + l2
l2 = 110 cm
Rx . l1 = R . l2
Rx . 90 = 300 . 110
Rx = 366,7 ohm
BAB III
KESIMPULAN
Arus bolak-balik merupakan arus yang arah dan besarnya setiap saat berubah-
rubah. Arus bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan. Arus bolak-balik
berbentuk gelombang. Arus bolak-balik dapat dibedakan menjadi 3 macam bentuk
gelombang yaitu :
1) Gelombang Sinusoidal,
2) Gelombang Kotak ( segi empat ), dan
3) Gelombang segitiga
Bentuk arus dan tegangan bolak-balik adalah seperti di bawah ini :
i = Im sinω t
v = Vm sinω t
Harga efektif arus bolak-balik ialah harga arus bolak-balik yang dapat
menghasilkan panas yang sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang
seperti arus searah.
Antara kuat arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat
tegangan maksimum, kuat arusnya mencapai harga maksimum pula.
Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi
induktif, dan reaktansi capasitif.
Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah. Pada umumnya sumber arus
listrik searah adalah baterai seperti aki dan elemen volta dan juga panel surya. Selain dari
aki sumber arus searah didapat juga melalui arus bolak balik yang yang dirubah menjadi
arus searah yaitu dengan menggunakan penyearah (Rectifier).
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor. Walaupun, mungkin saja
arus searah biasanya mengalir pada semi-konduktor, isolator dan ruang hampa udara
DAFTAR PUSTAKA