Anda di halaman 1dari 102

TEORI DASAR KELISTRIKAN

Biodata
• Hendra Budiono Putra Parapa’
• 8611295 Z
• Berkarir di PLN mulai tahun 2011
• PLN PUSLITBANG Ketenagalistrikan - 2011 s.d 2018
• PLN PUSERTIF - 2018 s.d 2019
• PLN PUSDIKLAT / UPDL Makassar – 2019 s.d sekarang

www.pln.co.id |4
Safety Induction

1. Merapikan tata letak kabel power Laptop / PC / Gadget agar tidak tersengat listrik

2. Memperhatikan jarak mata dengan Laptop / PC / Gadget agar terhindar dari radiasi

3. Memperhatikan ergonomi agar terhindar dari kelelahan/cedera

www.pln.co.id |2
Rules

www.pln.co.id |3
Tujuan Pembelajaran Pengoperasian dan
Pemeliharaan PLTS

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu mengoperasikan


dan memelihara Sistem PLTS Photovoltaic sesuai dengan SOP/IK,
Instruction Manual dan Standar Perusahaan..

www.pln.co.id | 5
TEORI DASAR

TAHANAN
TEGANGAN
IMPEDANSI LISTRIK AC DC
ARUS
DAYA

www.pln.co.id | 6
Tahanan Listrik

- -
+ + + + - -
- -
+ + + + - -
Elektron bebas
- -
+ + + + - -
- -
At om

Gerakan pembawa muatan dengan arah tertentu di bagian dalam suatu penghantar
terhambat oleh terjadinya tumbukan dengan atom-atom (ion-ion atom) dari bahan
penghantar tersebut. "Perlawanan" penghantar terhadap pelepasan arus inilah
disebut sebagai TAHANAN

www.pln.co.id | 7
 Satuan SI yang ditetapkan untuk tahanan listrik adalah Ohm.
 Simbol formula untuk tahanan listrik adalah R
 Simbol satuan untuk Ohm yaitu Ω (baca: Ohm) adalah huruf Yunani Omega.
 Pembagian dan kelipatan satuan :

1 MΩ = 1 MegaOhm = 1000000 Ω = Ω
1 kΩ = 1 kiloOhm = 1000 Ω = Ω
1 mΩ = 1 milliOhm = 1/1000 Ω = Ω

www.pln.co.id | 8
Rumus Tahanan Total Penghantar
R = ρ/LA
Rt = Ro (1 + α∆t)

Faktor yang mempengaruhi nilai tahanan sangat tergantung pada:


Panjang kawat penghantar
Luas penampang kawat penghantar
Jenis kawat penghantar
Temperatur penghantar
www.pln.co.id | 9
TEGANGAN

Tegangan adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan pada
elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau
pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita
menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke
terminal lainnya

www.pln.co.id | 10
Tegangan adalah energi per satuan muatan
V = dq/dw
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb

Pembagian dan kelipatan satuan :


1 MV = 1 Megavolt = 1000000 V = 106 V
1 kV = 1 kiloVolt = 1000 V = 103 V
1 mV = 1 milliVolt = 1/1000 V = 10-3 V

www.pln.co.id | 11
 Tegangan adalah gaya yang mendorong elektron – elektron untuk
berpindah/bergerak disepanjang penghantar, sehingga disebut juga gaya gerak
listrik (GGL).
 Bila beda potensial antara dua terminal konduktor dinaikan, maka jumlah elektron
yang mengalir akan bertambah banyak sehingga arus pun bertambah besar pula
 Pada rangkaian listrik dibedakan beberapa macam tegangan, yaitu tegangan
sumber dan tegangan jatuh

www.pln.co.id | 12
A rus I
+ 1

Tahanan 1 U1
Us 2

Tahanan 2 U2

- 3

Tegangan sumber (simbol Us) adalah tegangan yang dibangkitkan didalam sumber
tegangan
Tegangan sumber merupakan penyebab atas terjadinya aliranarus.
Tegangan sumber didistribusikan ke seluruh rangkaian listrik dan digunakan pada
masing-masing beban disebut sebagai tegangan jatuh pada beban

www.pln.co.id | 13
Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik yang
berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu satu detik

• arus listrik searah adalah arus listrik mengalir secara searah(direct) sehingga pada
rangkaian ini ditentukan adanya kutub positif (+) dan kutub negatif (-)
• arus listrik bolak balik adalah arus akan mengalir secara bolak- balik karena
disebabkan perubahan polaritas tegangan (ac).
www.pln.co.id | 14
Pembagian dan kelipatan satuan :
1 MA = 1 MegaAmpere = 1000000 A = 106 A
1 kA = 1 KiloAmpere = 1000 A = 103 A
1 mA = 1 Milliampere = 1/1000 A = 10-3 A
Kuat arus listrik adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas
yang berpindah melewati suatu penampang dalam satuan waktu.
I=Q/t
I = Kuat arus dalam satuan Ampere
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan Coulumb
T = waktu dalam satuan detik

www.pln.co.id | 15
Rapat arus adalah besarnya arus tiap-tiap mm2 luas penampang kawat
S = I/A
S = Rapat arus dalam satuan A/mm2
I = Kuat Arus dalam satuan A
A = Luas Penampang kawat dalam satuan mm2

www.pln.co.id | 16
Kemampuan Hantar Arus (KHA)

www.pln.co.id | 17
Daya Listrik

Energi yang diubah bila muatan q bergerak melintasi beda potensial sebesar V adalah
qV, maka daya P diberikan oleh :

energi yang diubah qV


P  daya  
waktu t
Muatan yang mengalir per detik, q/t, merupakan arus listrik, i. dengan demikian kita
dapatkan :

P  IV (6.7)
Satuan SI daya listrik yaitu watt ( 1 W = 1 J/det).
www.pln.co.id | 18
Daya listrik adalah besar energi listrik yang ditransfer oleh suatu rangkaian listrik
tertutup.
Daya listrik sebagai bentuk energi listrik yang mampu diubah oleh alat-alat
pengubah energi menjadi berbagai bentuk energi lain, misalnya energi gerak,
energi panas, energi suara, dan energi cahaya

P=W/t
P = Daya (Watt)
W = Usaha (Joule)
t = Waktu (detik)

www.pln.co.id | 19
Rumus Daya Listrik
P=VI
P = I2R atau P = V2/R

Dalam sistem listrik arus bolak-balik, dikenal adanya 3 jenis daya yaitu
Daya Aktif dalam satuan Watt (W)
Daya Reaktif dalam satuan Volt Ampere Reaktif (VAR)
Daya Nyata dalam satuan Volt Ampere (VA)

www.pln.co.id | 20
S
Q

P
Daya Aktif (P) adalah daya yang digunakan untuk energi kerja sebenarnya. Daya inilah
yang dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas

P = V . I . Cos φ . Watt
www.pln.co.id | 21
Daya Reaktif adalah daya yang digunakan untuk pembangkitan fluks magnetik atau
medan magnet. Contoh : motor listrik atau dinamo, trafo, ballast lampu
P = V . I Cos φ Volt ampere reaktif (Var)
Daya nyata adalah daya yang mengabaikan adanya beban induktif dan beban
kapasitif, atau perkalian antara arus dan tegangan dengan satuan Volt ampere.
P = V . I Volt ampere
Cos φ adalah perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) dan dikenal
dengan faktor daya listrik.
Cos φ=P/S

www.pln.co.id | 22
Listrik AC dan DC

Listrik Arus Bolak – Balik (AC)

www.pln.co.id | 23
Gelombang Arus Bolak-Balik (AC)

E max
Peak Value
E/I
Effective Value

 2
0

Effective Value
Peak Value

1 Cycle / 1 Periode

Gambar 9 Gelombang arus AC

www.pln.co.id | 24
Besarnya frekuensi yang dibangkitkan oleh generator ditentukan oleh kecepatan
putar medan magnet dan banyaknya kutub atau pasang kutub magnet. Atau dapat
ditulis dengan formula :

f = frekuensi
p = banyak pasang kutub magnet stator
n = banyaknya putaran
60 = jumlah detik dalam satu menit
www.pln.co.id | 25
Generator Arus Searah(DC)

www.pln.co.id | 26
Baterai atau Akumulator

www.pln.co.id | 27
Baterai atau Akumulator
Baterai terdiri dari beberapa bagian yaitu :
Sel baterai
Elektrolit Cairan
Separator
Kontainer
Seal terminal

www.pln.co.id | 28
Gelombang Arus Searah (DC)

I (Amp)

t (det)

www.pln.co.id | 29
Impedansi

Impedansi listrik, atau lebih sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran penolakan
terhadap arus bolak-balik sinusoidal.
Ź = Z ejθ
Ź=R+jX
Z = √ (R2 + (XC - XL)2)
Z = Impedansi (Ohm / Ω)
R = Resistansi (Ohm / Ω)
XL = Reaktansi induktif (Ohm / Ω)
XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / Ω)
Θ = perbedaan fase antara tegangan dan arus
J = bilangan imajiner.
www.pln.co.id | 30
Resistansi
Secara umum resistansi adalah hambatan terhadap pergerakan elektron, resistansi ini
terdapat dalam semua jenis konduktor dengan tingkat besaran yang berbeda

www.pln.co.id | 31
Induktansi
Arus bolak-balik yang mengalir dalam rangkaian induktif akan mengalami hambatan
yang disebut reaktansi induktif. Reaktansi induktif timbul akibat sifat arus bolak-
balik. Suatu konduktor atau kumparan apabila dialiri listrik akan timbul medan magnit
disekelilingnya
XL = 2 ∙ π ∙ f ∙ L

www.pln.co.id | 32
Kapasitif
maka dalam rangkaian kapasitif, rangkaian menahan perubahan tegangan. Bila arus
listrik dialirkan pada rangkaian kapasitif, maka muatan listrik akan disimpan dalam
kapasitor yang bersifat seperti akumulator (baterai).
XC = 1/ (2 ∙ π ∙ f ∙ C)

www.pln.co.id | 33
RANGKAIAN LISTRIK

RANGKAIAN RANGKAIAN RANGKAIAN


SERI PARALEL KOMBINASI

www.pln.co.id | 34
Rangkaian Seri

Rangkaian Listrik Seri adalah rangkaian di mana input suatu komponen berasal dari
output komponen lainnya

www.pln.co.id | 35
Sifat-sifat Rangkaian Seri
Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan
sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing
tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total
rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian.
Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam
rangkaian.
Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus,
aliran arus terhenti.
www.pln.co.id | 36
www.pln.co.id | 37
Rangkaian Paralel

Rangkaian Listrik Paralel adalah rangkaian di mana semua input komponen berasal
dari sumber yang sama. Komponen ini tersusun secara paralel satu sama lain

www.pln.co.id | 38
Sifat-sifat Rangkaian Parallel
Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus
masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari
rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya
pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa
terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.

www.pln.co.id | 39
www.pln.co.id | 40
Rangkaian Kombinasi

www.pln.co.id | 41
ELEKTRONIKA DASAR

DIODA FILTER TRANSISTOR THYRISTOR


RC & LC

www.pln.co.id | 42
Dioda

Dioda merupakan semikonduktor (komponen) elektronika daya yang memilki dua


terminal, yaitu: anoda dan katoda

www.pln.co.id | 43
Forwad Bias dan Reverse

Dioda hanya dapat melewatkan arus listrik dari satu arah saja yaitu dari anoda ke
katoda yang disebut posisi panjar maju (forward)
Dioda akan menahan aliran arus atau memblok arus yang berasal dari katoda ke
anoda yang disebut panjar mundur (reverse)
www.pln.co.id | 44
Karakteristik Dioda

Tegangan cut-in besarnya 0,6V tegangan reverse maksimum yang diizinkan sebesar
50V, tegangan breakdown terjadi pada tegangan mendekati 75V. Jika tegangan
breakdown ini terlewati dipastikan dioda akan terbakar dan rusak permanen.

www.pln.co.id | 45
Penyearah Setengah Gelombang

www.pln.co.id | 46
Penyearah Gelombang Penuh

www.pln.co.id | 47
Penyearah Jembatan

www.pln.co.id | 48
Filter RC dan LC

Tegangan DC yang keluar dari rangkaian penyearah masih mempunyai ripple /


frekuensi gelombang yang cukup tinggi, maka suatu rangkaian filter ( penyaring )
berfungsi untuk memperbaiki ripple tersebut agar menjadi lebih kecil
Tegangan Ripple merupakan perbandingan antara unsur tegangan output AC
terhadap unsur tegangan output DC. Besarnya faktor ripple (r) :

Komponen AC
r x 100%
Komponen DC

www.pln.co.id | 49
Filter RC

www.pln.co.id | 50
Filter LC

www.pln.co.id | 51
Transistor

Transistor merupakan komponen elektronika daya yang memiliki tiga terminal, yaitu:
basis, emitor, dan kolektor

www.pln.co.id | 52
Ada 2 (dua) jenis transistor yaitu :
PNP
NPN

www.pln.co.id | 53
Hubungan Transistor dengan sumber tegangan

www.pln.co.id | 54
Thyristor

Semikonduktor daya yang termasuk dalam keluarga thyristor ini, antara lain : SCR
(silicon-controlled retifier), GTO (gate turn-off thyristor), dan TRIAC. SCR banyak
digunakan dalam rangkaian elektronika daya. SCR memiliki tiga terminal, yaitu
anoda, katoda, dan gate
Jika sumber tegangan masukan yang digunakan tegangan searah, SCR akan
konduksi (ON) jika potensial pada anoda lebih positif daripada potensial pada
katoda dan pada terminal gate dialirkan arus pulsa positif
jika sumber tegangan masukan yang digunakan tegangan bolak-balik, SCR akan
ON ketika tegangan bolak-balik pada polaritas positif dan akan OFF pada
polaritas negatif, tetapi pada terminal gate harus selalu dialirkan arus pulsa
positif
www.pln.co.id | 55
Simbol dan Karakteristik SCR

www.pln.co.id | 56
Simbol dan Karakteristik GTO

www.pln.co.id | 57
TRANSFORMATOR

TRAFO
TRAFO TRAFO FREKUENSI
DAYA PENGUKURAN TINGGI

www.pln.co.id | 58
Trafo Daya

www.pln.co.id | 59
Transformator
Mechanical Electrical
 Transformator/Trafo adalah suatu Energy Energy
mesin listrik statis yang
mentransformasikan daya listrik dari Generator
suatu level tegangan ke level
tegangan yang lain.
 Berbeda dengan mesin listrik yang Mechanical
lain, pada trafo tidak terjadi konversi Electrical
energi mekanik-listrik atau sebaliknya. Energy Energy
 Trafo adalah peralatan statis dan Motor
tegangan serta arus nya adalah AC.
 Transfer energi terjadi melalui induksi
elektromagnetik.
Electrical Electrical
Energy Energy
Transformer

www.pln.co.id | 60
Prinsip Kerja

www.pln.co.id | 61
Prinsip Kerja
 Ketika rangkaian primer
diberikan tegangan AC (Vp),
maka akan timbul arus (Ip).
 Arus tersebut akan
menimbulkan fluks magnet (Ǿ)
yang berubah terhadap waktu
pada inti, sesuai dengan
Hukum Faraday.
 Fluks magnet tersebut akan
menginduksi belitan pada
rangkaian sekunder, sehinga
pada rangkaian sekunder
timbul GGL.
 Polaritas dari GGL induksi
tersebut berlawanan dengan
sumbernya.
Es = 4,44 f Ns Ǿm

www.pln.co.id | 62
Ideal Transformer

 Tidak ada flux leakage


 Tidak ada winding resistance
 Core permeability tak terhingga
 Tidak ada rugi inti
 Maka Pin = Pout

Vp/Vs = Np/Ns = Is/Ip


= a (turn ratio)

www.pln.co.id | 63
Real Transformer
Memiliki winding resistance
Adanya flux leakage
Core loss (Hysteresis & Eddy current)

www.pln.co.id | 64
Prinsip Kerja Trafo Tanpa Beban
Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V1
yang sinusoida, akan mengalirkan arus primer Io yang juga sinusoida dan dengan
menganggap belitan N1 reaktif murni, Io akan tertingagal 900 dari V1 . Arus primer Io
menimbulkan fluks (Φ) yang sefasa juga berbentuk sinusoida.

www.pln.co.id | 65
Prinsip Kerja Trafo berbeban
Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban Z1, I2 mengalir pada
kumparan sekunder.
Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N2I2 yang
cenderung menentang fluks (Ф) bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan
IM

www.pln.co.id | 66
Rangkaian Penganti

Rangkaian ekivalen trafo 1 phase, 2 winding sebagai berikut:


Rc dan Xm adalah losses yang terjadi di core.
R1 dan X1 adalah resistance dan reactance pada rangkaian primer.
R2 dan X2 adalah resistance dan reactance pada rangkaian sekunder.
www.pln.co.id | 67
Trafo Arus (CT)

Prinsip Kerja CT
Prinsip kerja trafo arus berdasarkan induksi elektromagnet, dimana jika suatu fluksi
yang berubah memotong suatu kumparan, maka pada kumparan tersebut akan
diinduksikan suatu tegangan listrik.

Tegangan yang dibangkitkan sebanding dengan jumlah lilitan dan kecepatan


perubahan fluksi terhadap waktu.

www.pln.co.id | 68
Prinsip Kerja CT

Suatu besaran yang diinduksikan mempunyai polaritas atau arah akan berusaha
melawan penyebab induksi tersebut, dimana
Ф = Ф sin ωt μ = Permeability
N = Jumlah lilitan
I = Arus
A = Luas penampang
L = panjang rata – rata fluksi
www.pln.co.id | 69
Fungsi Trafo Arus
• Mentransformasikan dari arus yang besar (primer) ke arus yang kecil (sekunder)
guna pengukuran dan proteksi
• Sebagai isolasi sirkuit sekunder dari sisi primernya
• Memungkinkan penggunaan standar arus pengenal untuk meter atau relai di sisi
sekundernya

www.pln.co.id | 70
Dua Kelompok Dasar Trafo Arus
• Trafo arus untuk pengukuran mempunyai ketelitian tinggi pada daerah kerja
(daerah pengenalnya) 5 % - 120 % In Cepat jenuh
• Trafo arus untuk proteksi Mempunyai daerah ketelitian yang luas tidak cepat jenuh

www.pln.co.id | 71
Konstruksi Trafo Arus

www.pln.co.id | 72
Pengenalan Trafo Arus
Pengenal Primer : 10 - 12,5 - 15 - 30 - 40 - 50 - 60 - 75 - 80 A Dan Kelipatan
10

Pengenal Sekunder : 1 - 2 - 5 A
5 A umumnya digunakan bila antara trafo arus dengan alat ukur atau
relainya dekat.
1 A umumnya digunakan bila antara trafo arus dengan alat ukur atau
relainya jauh.
2 A untuk keperluan tertentu

www.pln.co.id | 73
Trafo Arus dengan 2 Pengenal Primer

www.pln.co.id | 74
Trafo Arus dengan Multi Rasio

www.pln.co.id | 75
Trafo Arus dengan Beberapa Inti

www.pln.co.id | 76
Trafo Arus dengan 4 Inti

www.pln.co.id | 77
Rangkaian Arus

www.pln.co.id | 78
Rangkaian Arus

www.pln.co.id | 79
Tujuan Salah Satu Sisi Sekunder dibumikan

www.pln.co.id | 80
Tujuan Sisi Sekunder dihubung-singkat

www.pln.co.id | 81
Penjelasan Sekunder CT yang tidak digunakan harus dihubungsingkat

www.pln.co.id | 82
Burden
Beban Pengenal
Nilai dari beban CT dimana klas ketelitian dinyatakan
Beban CT dinyatakan dalam va
Nilai beban umum digunakan : 2,5 ; 5 ; 7,5 ; 10 ; 15 ; 30 VA
Arus Pengenal Kontinyu
Umumnya dinyatakan pada sisi primer, misalnya 1000/1 A, 2000/1 A
Pengenalan arus dinamik
Perbandingan dari : Ipuncak/Ipengenal
Ipuncak : kemampuan arus maksimum CT tanpa menimbulkan kerusakan

www.pln.co.id | 83
Klas Ketelitian

www.pln.co.id | 84
Klas Ketelitian Trafo Arus Untuk Pengukuran
CT untuk meter teliti untuk daerah rendah 0,1 s/d 1,2 in
Cepat jenuh, diusahakan 5 kali pengenal telah mulai jenuh. Supaya CT
cepat jenuh dibuat dengan luas penampang jg relatif kecil atau bahan-
bahan yang mempunyai lengkung B vs H cepat jenuh misalnya MU-
Metal

www.pln.co.id | 85
Kurva B Vs H identik kurva V Vs Ipenguatan

www.pln.co.id | 86
Tabel Nilai Batas Kesalahan C.T

www.pln.co.id | 87
Trafo Tegangan (PT)

Fungsi Trafo Tegangan


• Mentransformasikan dari tegangan yang besar (primer) ke tegangan yang kecil
(sekunder) guna pengukuran dan proteksi
• Sebagai isolasi sirkuit sekunder dari sisi primernya
• Memungkinkan penggunaan standar arus pengenal untuk meter atau relai di sisi
sekundernya

www.pln.co.id | 88
Jenis-jenis Trafo berdasarkan kegunaannya
Trafo tegangan dengan inti besi seperti transformator biasa umumnya
untuk tegangan rendah sampai dengan tegangan tinggi
Trafo tegangan dengan kapasitor, di sadap pada tegangan menengah,
kemudian diturunkan dengan transformator ke tegangan rendah,
umumnya digunakan pada tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi
(Capasitive Voltage Transformer, CVT)

www.pln.co.id | 89
Jenis-jenis Trafo berdasarkan cara pemasangan
Dipasang antara fasa dan fasa
Dipasang antara fasa dan tanah
Trafo tegangan dengan 3 lilitan, lilitan ke tiga untuk relai gangguan bumi
Trafo tegangan dengan 3 lilitan, lilitan ke dua untuk relai ke 1 dan meter, lilitan ke
tiga untuk relai ke dua

www.pln.co.id | 90
Nilai Tegangan Primer & Sekunder

www.pln.co.id | 91
Pemasangan PT pada sistem 3 fasa

www.pln.co.id | 92
Kesalahan Trafo Tegangan

www.pln.co.id | 93
Penggunaan PT dibedakan untuk pengukuran dan untuk sistem proteksi
Untuk pengukuran teliti untuk daerah kerja pada tegangan dari 80 % sampai 120
% dari tegangan pengenal
Untuk sistem proteksi relatif ketelitiannya lebih rendah, tetapi untuk daerah kerja
dari 5 % sampai 190 % tegangan pengenalnya. Dan pada 2 % tegangan
pengenalnyapun kesalahan masih tertentu

www.pln.co.id | 94
Klas Trafo Tegangan

www.pln.co.id | 95
Burden
Burden ialah beban sekunder dari trafo tegangan, dalam hal ini sangat
terkait dengan klas ketelitian PT.
Beban pengenal 30 VA, dan klas 0,2 sedang untuk beban 50 VA klas
0,5
Beban pengenal 50 VA, dan klas 0,5 sedang untuk beban 100 VA
klas 1,0 CVT ini mempunyai 2 sekunder dapat dibebani 100 VA
dengan klas ketelitian masing-masing 1,0 dan 0,2

www.pln.co.id | 96
Trafo Frekuensi Tinggi

Prinsip Kerja
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan
masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnetyang
idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini
menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya
pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder

www.pln.co.id | 97
Hubungan Primer - Sekunder

www.pln.co.id | 98
• Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan
primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada
beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk
mengkompensasi kerugian.
• Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk
penerapanaudio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling
kapasitor.

www.pln.co.id | 99
Penggunaan radio frekuensi tinggi (trafo isolasi) pada radio penerima AM

www.pln.co.id | 100
• Pada sistem audio trafo isolasi ini akan menghasilkan frekuensi yang tinggi
sehingga dipakai pada sistem osilator pada pesawat radio penerima MW.
• Konstruksi trafo frekuensi tinggi kumparan primer dan kumparan sekunder.
osilator merupakan bagian rangkaian radio yang
• berfungsi menghasilkan frekuensi tinggi atau frekuensi radio (Radio Frekuensi)
sehingga trafo frekuensi yang digunakan akan menaikkan frekuensi sesuai dengan
frekuensi radio tersebut untuk mendapatkan suara yang jelas pada sisi penerima.
• Untuk menghasilkan frekuensi radio yang diinginkan biasanya akan dibuat
beberapa tingkatan frekuensi dimana untuk menghasilkan tingkatan frekuensi
tersebut dengan menggunakan trafo isolasi atau trafo frekuensi tinggi

www.pln.co.id | 101
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai