Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................4

A. Latar belakang .....................................................................................................4


B. Tujuan .................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................5

A. Konsep listrik ......................................................................................................5


B. Hukum coulomb ..................................................................................................9

BAB III PENUTUP .............................................................................................................14

A. Kesimpulan .........................................................................................................14
B. Saran ...................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................15

LAMPIRAN ..........................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Rangkaian listrik (atau rangkaian elektrik) merupakan interkoneksi berbagai piranti (divais –
device) yang secara bersama melaksanakan suatu tugas tertentu. Tugas itu dapat berupa
pemrosesan energi ataupun pemrosesan informasi. Melalui rangkaian listrik, energi maupun
informasi dikonversikan menjadi energi listrik dan sinyal listrik, dan dalam bentuk sinyal
inilah energi maupun informasi dapat disalurkan dengan lebih mudah ke tempat ia
diperlukan. Di abad modern ini listrik sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.
Hampir tidak ada teknologi tanpa menggunakan listrik. Listrik sudah menjadi bagian penting
dalam kehidupan sehari-hari. Di Pusat Pembangkit Listrik, energi primer (seperti minyak,
batubara, gas, panas bumi dan lain-lain) di ubah menjadi energi listrik, alat pengubah energi
tersebut adalah generator, generator mengubah energi mekanis (gerak) menjadi energi
listrik. Perpindahan energi dalam suatu rangkaian akan membangkitkan medan listrik
(elektro magnetik) sehingga timbullah apa yang disebut dengan arus listrik.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Konsep listrik
2. Untuk mengetahui apa itu Hukum coulomb

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Listrik
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.
Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik terbatas pada
elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya.
Untuk elemen atau komponen yang lebih dari dua terminal dibahas pada mata kuliah
Elektronika. Di abad modern ini listrik sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.
Hampir tidak ada teknologi tanpa menggunakan listrik. Listrik sudah menjadi bagian penting
dalam kehidupan sehari-hari. Di Pusat Pembangkit Listrik, energi primer (seperti minyak,
batubara, gas, panas bumi dan lain-lain) di ubah menjadi energi listrik, alat pengubah energi
tersebut adalah generator, generator mengubah energi mekanis (gerak) menjadi energi listrik.
Perpindahan energi dalam suatu rangkaian akan membangkitkan medan listrik (elektro
magnetik) sehingga timbullah apa yang disebut dengan arus listrik.
1. Besaran Listrik
Dalam kelistrikan, ada dua besaran fisika yang menjadi besaran dasar yaitu muatan listrik
(selanjutnya disebut dengan singkat muatan) dan energi listrik (selanjutnya disebut dengan
singkat energi). Muatan dan energi, merupakan konsep dasar fisika yang menjadi fondasi
ilmiah dalam teknologi elektro. Namun dalam praktik, kita tidak mengolah langsung
besaran dasar ini, karena kedua besaran ini tidak mudah untuk diukur. Besaran yang
sering kita olah adalah yang mudah diukur yaitu arus, tegangan, dan daya.
- Arus.
Arus listrik dinyatakan dengan simbol i; ia merupakan ukuran dari aliran muatan. Ia
merupakan laju perubahan jumlah muatan yang melewati titik tertentu. Dalam bentuk
diferensial ia didefinisikan sebagai:
dq
i=
dt

3
Dalam sistem satuan SI, arus mempunyai satuan ampere, dengan singkatan A. Karena
satuan muatan adalah coulomb dengan singkatan C, maka
1 ampere = 1 coulomb / detik = 1 coulomb / sekon = 1 C/s
- Tegangan.
Tegangan dinyatakan dengan simbol v; ia terkait dengan perubahan energi yang
dialami oleh muatan pada waktu ia berpindah dari satu titik ke titik yang lain di dalam
rangkaian. Tegangan antara titik A dan titik B di suatu rangkaian didefinisikan sebagai
perubahan energi per satuan muatan, yang dalam bentuk diferensial dapat kita tuliskan
sebagai:
dw
v=
dq
Satuan tegangan adalah volt, dengan singkatan V. Oleh karena satuan energi adalah
joule dengan singkatan J, maka
1 volt = 1 joule/coulomb = 1 J/C.
- Daya.
Daya dinyatakan dengan simbol p, didefinisikan sebagai laju perubahan energi, yang
dapat kita tuliskan:
dw
p=
dt
Satuan daya adalah watt, dengan singkatan W. Sesuai dengan hubungan maka 1 W = 1
J/s.
- Energi.
Energi dinyatakan dengan simbol w. Untuk memperoleh besar energi yang teralihkan
dalam selang waktu antara t1 dan t2 kita melakukan integrasi daya antara t1 dan t2
t1
w = ∫ pdt
t1

satuan energi adalah joule


- Muatan.
Muatan dinyatakan dengan simbol q, diperoleh dengan mengintegrasi arus terhadap
waktu. Jadi jumlah muatan yang dialihkan oleh arus i dalam selang waktu antara t1
dan t2 adalah :

4
t2

q = ∫ idt
t1

satuan muatan adalah coulomb


2. Listrik Statis

Listrik statis adalah kumpulan muatan listrik jumlah tertentu yang tetap atau statis ketidak
seimbangan muatan listrik di dalam maupun permukaan benda. Muatan listrik akan tetap
ada sampai benda kehilangan dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik.
Muatan listrik muncul karena adanya perpindahan elektron dari suatu benda ke benda
lain.Listrik statis terjadi ketika benda-benda yang memiliki aliran listrik saling berpautan
tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan
proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik.Listrik
statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda. Muatan
listrik pada benda timbul karena adanya perpindahan elektron dari satu benda ke benda
lain. Terdapat 2 muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif.

Contoh: Batang kaca dapat bermuatan listrik positif, bila digosok dengan kain sutera,
sebab elektron akan berpindah dari batang kaca ke kain sutera. Batang plastik atau batang
ebonit dapat bermuatan listrik negatif bila digosokan pada kain wol, sebab elektron akan
berpindah dari kai wol ke plastik atau ebonit. Benda-benda yang bermuatan sejenis,
misalnya benda bermuatan positif didekatkan dengan benda lain yang bermuatan positif,
atau benda bermuatan negatif didekatkan dengan benda lain yang bermuatan negatif, akan
terjadi gaya tolak-menolak, sebaliknya benda yang jenis muatannya berbeda (muatan
positif dengan muatan negatif), akan terjadi gaya tarik-menarik.

3. Listrik Dinamis

Listrik yang berubah-ubah atau bisa bergerak yang disebut dengan arus listrik. Arus listrik
ini berasal dari aliran elektron yang mengalir terus-menerus dari kutub negatif menuju
kutub positif, dari potensial tinggi menuju potensial rendah dari sumber yang beda
potensial (tegangan). Benda dengan muatan listrik positif lebih banyak mempunyai
potensial yang lebih tinggi, sedangkan benda dengan muatan negatif lebih banyak

5
mempunyai potensial lebih rendah. Dua tempat yang memiliki beda potensial bisa
menyebabkan munculnya arus listrik jika keduanya dihubungkan dengan suatu
penghantar. Beda potensial biasa ditanyakan sebagai tegangan.

Contoh:  listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari yaitu apabila kalian mempunyai


mainan mobil-mobilan yang memakai batu baterai misalkan mainan mobil Mini Empat
WD. Maka bisa diperhatikan kalau mobil-mobilan mini empat WD tersebut energi pada
batu baterai yang digunakan untuk menggerakan motor listrik (yang sering disebut dinamo
padahal sebetulnya itu motor) sehingga dengan begitu mobil-mobilan mini empat WD
bisa berjalan. Bisa disimpulkan kalau berputarnya roda itu dikarenakan adanya gerakan
oleh muatan yang bersumber dari baterai. Coba pindahkan atau tekan saklar pada posisi
ON sehingga kedua ujung baterai bisa terhubung dengan dinamo (motor listrik) yang
terdapat pada mobil-mobilan mini empat WD tersebut. Dalam posisi inilah motor listrik
akan menyala, sehingga membuat roda-rodanya berputar dan mobil-mobilan mini empat
WD bisa bergerak atau melaju. Sedangkan ketika saklar dipindah pada posisi OFF, maka
hubungan baterai dengan motor listrik akan terputuskan sehingga dalam posisi ini motor
listrik (dinamo) tidak bisa hidup, akibatnya roda-rodanya tidak mengalami perputaran dan
mobil-mobilan pun tidak bisa bergerak. Prinsip kerja seperti itu juga bisa terjadi pada
lampu senter yang memakai batu baterai sebagai sumber energinya.

Contoh soal :

1. Jumlah muatan listrik yang mengalir selama 10 jam sebesar 9.000 Coulomb, hitunglah
kuat arus listrik mengalir pada lampu?

Diketahui : t = 10 jam = 36.000 s


Q = 9.000 C

 Ditanya : I…?

Jawab :
I = Q/t

6
I = 9.000 C/36.000 s
I =  0,25 A
I = 250 mA
Jadi kuat arus listrik yang mengalir pada lampu adalah 250 mA.

2. Ani sedang melakukan sebuah usaha sebesar 750 Joule untuk memindahkan sebuah meja
selama 5 menit. Hitunglah besarnya daya yang dilakukan oleh ani untuk memindahkan
meja tersebut !

Diketahui : W = 750 J
t = menit = 5 x 60 sekon = 300 sekon

Ditanya : P…?

Jawab :
P = W/t

= 750J/ 300s

= 2,5 J/s

= 2,5 Watt

B. Hukum Coulomb
Hasil penelitian seorang fi sikawan Perancis bernama Charles Agustin Coulomb menunjukkan
bahwa besarnya gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik,
sebanding dengan hasil perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua muatan tersebut. Pernyataan ini dikenal dengan bunyi hukum Coulomb.
Q1 x Q2
Secara matematis ditulis : F = K
r2
Keterangan:

7
F = gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik (N)
k = konstanta dielektrik (9x109 Nm2 /C-2)
r = jarak antara kedua muatan (m) Q1 = muatan benda pertama (C) Q2 = muatan benda kedua.

bunyi Hukum Coulomb adalah : " besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik antara
dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan listrik dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda bermuatan.

Gaya Coulomb antara Dua Muatan Titik


Dua muatan listrik sejenis tolak menolak dan dua muatan listrik tidak sejenis tarik menarik.
Dalam hal ini berarti antara dua muatan listrik timbul gaya listrik tolak menolak atau tarik
menarik. Secara matematis, hukum Coulomb dituliskan dengan:

Keterangan :
F : gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik (N)
k : konstanta dielektrik r : jarak antara kedua muatan (m)
Q1 : muatan benda pertama (C)
Q2 : muatan benda kedua.

Terdapat beberapa catatan tentang persamaan Hukum Coulomb adalah bahwa persamaan
tersebut:
- Hanya berlaku untuk muatan titik (artinya dimensi volume tidak diperhatikan)
- Nilai konstanta 9 x 109 N m2 C-2 hanya berlaku untuk muatan dalam vakum atau udara, untuk
medium lain harganya akan berbeda

8
- Bila q dan q1 bertanda sama maka F akan bertanda positif. Tanda F positif menunjukkan
bahwa kedua muatan tidak menolak. Sebaliknya jika tanda negative menunjukkan gaya yang
saling menarik
- Gaya elektrostatik F merupakan besaran vektor, sehingga operasi padanya harus memnuhi
ketentuan operasi pada besaran vector. Ini berarti jika terdapat beberapa muatan, maka gaya total
yang dialami satu muatan merupakan resultan dari superposisi gaya oleh muatan-muatan lain.

Gaya Coulomb Muatan-Muatan Segaris


Besarnya gaya Coulomb pada suatu muatan yang dipengaruhi oleh beberapa muatan yang
sejenis, langsung dijumlahkan secara vektor.
Gaya Coulomb yang terdapat pada muatan q1 dipengaruhi oleh muatan q2 dan q3 adalah F = F12
+ F13. Apabila arah ke kanan dianggap positif dana rah kiri negatif, besar gaya Coulomb pada
muatan:

Gaya Coulomb Muatan-Muatan yang Tidak Segaris


Besar gaya Coulomb untuk tiga buah muatan q1, q2, q3 pada muatan q1 dapat dicari dengan
menggunakan rumus kosinus berikut:

9
Contoh soal :

1. Dua buah muatan diatur seperti pada gambar di bawah ini. Besar muatan pada A adalah
+8 mikro Coulomb dan muatan di B adalah -5 mikro Coulomb. Sedangkan besar gaya
listrik yang bekerja pada kedua muatan adalah… (k = 9 x 10 9 Nm2C−2, 1 mikro Coulomb
= 10−6 C). Berapakah Besar gaya listrik yang bekerja pada kedua muatan?

Diketahui:
Muatan A (Q1) = +8 µC = +8×10-6 C
Muatan B (Q2) = -5 µC = -5×10-6 C
k = 9×109 Nm2C2
r = 10 cm = 0,1 meter

Ditanya: 
Fc = ..?

10
Jawab :

Q1 ×Q2
F c =k
r2

(8 × 10−6 )(5× 10−6 )


¿ 9 ×10 9
(0,1)2

(9 ×10 9)(8 × 40−12)


¿
(0,1)2

(9)(8 × 40−3 )
¿
(0,1)2

360× 10−3
¿
0,01

0,360
¿
0,01

¿ 36 N

2. Ani sedang melakukan sebuah usaha sebesar 750 Joule untuk memindahkan sebuah meja
selama 5 menit. Hitunglah besarnya daya yang dilakukan oleh ani untuk memindahkan
meja tersebut !

Diketahui : W = 750 J
t = menit = 5 x 60 sekon = 300 sekon

Ditanya : P…?

Jawab :
P = W/t

= 750J/ 300s

= 2,5 J/s

= 2,5 Watt

11
12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.
Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik terbatas pada
elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya.
bunyi Hukum Coulomb adalah : " besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik antara
dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan listrik dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda bermuatan.

B. Saran

Kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alonso M. dan E. Finn. (1978). Fundamental University Physics. Jilid II.


Singapore: Addison Wesley Publishing Company.

Tanggela,Drs. Alexander B .2020.Listrik dalam kehidupan sehari hari. Direktorat Pendidikan


Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SUDIRHAM, SUDARYATNO.2012.Analisis Rangkaian Listrik.Bandung. Darpublic,


Kanayakan D-30 Bandung

Sutrisno. (1986). Seri Fisika Dasar Listrik Magnet dan Thermofisika.


Bandung: ITB.

14

Anda mungkin juga menyukai