B. POKOK-POKOK ISI
Pada bab 1 ini membahas tentang arus, tegangan, daya dan energy listrik beserta
komponen komponen rangkaian listrik seperti resistor, inductor dan kapasitor.
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan satu sama lain dengan cara cara tertentu dimana paling sedikit mempunyai satu
lintasan yang tertutup. Dengan hanya satu lintasan tertutup saja kita dapat menganalisis suatu
jenis rangkaian listrik, baik arus tegangan dan daya listriknya. Lintasan tertutup adalah satu
lintasan saat kita mulai dari titik yang dimaksudkan dan akan kembali lagi ke titik tersebut
tanpa terputus serta tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan tersebut yang akan
ditempuh. Elemen listrik yang di maksud terbagi atas dua jenis yaitu Elemen pasif, yang
berupa beban listrik. Yang di maksud dengan elemen pasif dalam rangkaian listrik adalah
beban listrik yang terhubung pada elemen aktif (sumber tegangan atau sumber arus). Beban
listrik tersebut dapat berupa lampu, pemanas air, seterika, motor listrik dan lain – lain. Semua
bentuk beban listrik dapat direpresentasikan dalam bentuk komponen sederhana yaitu :
Resistor / hambatan / tahanan, Induktor / kumparan, Kapasitor / kondensator Elemen aktif,
yang berupa sumber tegangan listrik / sumber energi listrik. Sumber energi (sumber
tegangan)
Besarnya energi yang dikeluarkan oleh sumber arus untuk mengalirkan arus listrik
adalah :W=VIt
dimana : V dalam Volt
i dalam ampere dan
t dalam detik atau sekon
Karena V =I R
maka W = I2 R t
Karena I = V/R
V2
Maka W= t
R
Apabila semua energi listrik berubah menjadi kalor, maka banyaknya kalor yang timbul W
= 0,24 I2 R t kalori
dimana 1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
1.5 Resistor
Hambatan sepotong kawat penghantar dapat diukur secara langsung dengan alat ohmmeter.
Sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur hambatan, beda potensial dan kuat arus
disebut multimeter. Multimeter ini merupakan satu kesatuan alat dari volt meter, ampere
meter dan ohm meter. Dengan memutar sebuah saklar, alat itu dapat digunakan sebagai
amperemeter, volt meter atau ohm meter tergantung mana yang diperlukan. Hambatan atau
resistansi suatu penghantar berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang mengalir
melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi berguna untuk menjaga
kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar komponen-komponen listrik
lainnya dapat berfungsi dengan baik.
Bila panjang kawat penghantar dinyatakan dengan huruf l, luas penampangnya
dinyatakan dengan huruf A, maka untuk berbagai jenis pengkantar, panjang dan penampang
berbeda terdapat hubungan sebagai berikut.
L
R=
A
Ternyata hambatan sepotong kawat penghantar adalah:
1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar tersebut (L)
2. Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat penghantar (A)
3. Bergantung kepada jenis bahan penghantar ()
Dalam persamaan ini disebut hambatan jenis kawat penghantar, yang besarnya
bergantung kepada jenis bahan yang digunakan membuat kawat itu.
RA
Persamaan dapat diubah menjadi sebagai berikut : =
l
m 2
sehingga satuan = =m
m
Tabel 1.1 berikut menyajikan beberapa bahan dengan hambatan jenisnya dan
koefisien suhu tahanannya.
Tabel 1.1 Tahanan jenis berbagai bahan
Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat
arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan huruf R, nilainya dinyatakan dengan
cincin-cincin berwarna dalam OHM (Ω).
b c d
I II III IV
I . Kuning = 4
II. Ungu = 7
III.Merah = 00
IV. Perak = 10%
R = 4700 Ω 10 %
I II III IV V R = 4 K 2 Ω 10 %.
I. Merah = 2
II. Merah = 2
III. Hitam = 0
IV. Merah = 00
V. Coklat = 1 %
R = 220 00 1 %
R = 22 K Ω 1 %
1.5.2 Resistor Tidak Tetap / Variabel resistor ( potensio)
Resistor tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat dirubah
dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen seperti tampak
pada gambar 1.4 dibawah .
b
d
c
e
a
d e
C f
Gambar 1.5. trimpot.
a. Simbol Trimpot
b. Simbol Trimpot
c. Trimpot 100 K Ohm
d. Trimpot 1 K Ohm
e. Trimpot 47 K Ohm
f. Model-model Trimpot berbagai usuran.
Nilai hambatan trimpot dapat diubah dengan cara mengetrim dengan obeng. Nilai hambatan
maksimum trimpot (Trimer Potencio) tertulis pada bodinya. Misalnya pada bodi trimpot
tertulis 204. Nilai hambatan trimpot adalah 200.000 Ω. 204 = 20 X 104.
b c
a. Simbol PTC
b. PTC
c. PTC
Thermistor,nilai hambatanya dipengaruhi oleh suhu.
PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi
suhunya makin besar nilai hambatanya.
Negative Temperatur Coefficient (NTC) Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai
hambatannya dipengaruhi/berganting Suhu disekitarnya. Jika suhu semakin naik/besar
mengenai NTC, maka nilai Hambatannya semakin kecil, jika suhu semakin kecil, maka nilai
hambatannnya semakin besar. NTC disebut juga dengan nama lain Termister. Fungsi NTC
: Sebagai saklar otomatis/elektronik, Melindungi komponen elektronika.
LDR (Light Dependent Resistor). Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya
yang diterimanya. Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin
kecil. LDR yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dipengaruhi/bergantung
cahaya yang jatuh pada LDR tersebut. Fungsi : Sebagai sensor cahaya pada foto/film,
Sebagai saklar otomatis/elektronik
Magnetic Dependent Resistor ( MDR ) Yaitu jenis resistor tidak tetap yang
dipengaruhi/bergantung pada magnit. Jika medan magnit banyak mengenai MDR, maka
nilai hambatannya semakin besar, tetapi jika medan magnit sedikit mengenai MDR, maka
nilai hambatannya semakin kecil.
1.6 Induktor
Induktor atau induktansi adalah suatu elemen pasif dari rangkaian listrik yang berupa
kawat dari suatu kumparan yang dapat menyimpan energi listrik selama beberapa periode dan
melepaskannya selama periode lainnya, sehingga daya rata – ratanya menjadi nol.
Besarnya induktansi dinyatakan sebagai :
N
L
i
Dimana :
L = induktansi ( henry )
Φ = fluks magnet (weber )
N = jumlah lilitan
i = arus pada induktor ( ampere ).
Sama halnya dengan resistor, induktor dapat juga dihubung seri, paralel maupun seri –
paralel. Besarnya induktansi total dalam suatu rangkaian dapat dihitung dengan metode yang
sama dengan menghitung besarnya tahanan total. Simbol induktor diperlihatkatkan pada
gambar 1.9 di bawah :
1.7 Kapasitor
Kapasitor merupakan suatu elemen pasif dari rangkaian listrik yang terdiri dari dua
lempengan penghantar dan suatu bahan isolasi. Bahan isolasi antara lempengan - lempengan
itu kita namakan dielektrikum. Kapasitor juga mempunyai kemampuan untuk menyerap
(menyimpan) muatan listrik yang tergantung besarnya kapasitas kapasitor (kapasitansi)
tersebut. Kapasitor sering juga disebut sebagai kondensator.
Besarnya kapasitansi suatu kapasitor dinyatakan sebagai :
Q
C
V
Dimana :
C = kapasitansi (farad)
Q = muatan listrik (coulomb)
V = beda potensial (volt)
Seperti halnya pada resistor dan induktor, kapasitor dapat juga dihubungkan secara seri,
paralel maupun gabungan keduanya (seri-paralel).
+ -
(a) (b)
Gambar 1.10 Simbol kapasitor
a. Kapasitor bipolar
b. Kapasitor non polar
Kode angka yang menunjukan kapasitas dari kapasitor dapat dilihat dari kode warna dengan
cara membacanya sebagai berikut:
Ditanyakan : R = ….. ?
l 0,0175 . 20.10 6
Penyelesaian : R
A 10 6
R = 0,35
2. Suatu hambatan yang terbuat dari kawat perak, pada suhu 20 0 C mempunyai nilai
tahanan 30 . Temperatur hambatan tersebut meningkat sampai 40 0 C. Berapa
besarkah peningkatan hambatannya ?
Diketahui : Ro = 30
To = 20 0 C
t = 40 0 C
0 = 0,0037 /oC
Ditanyakan : Rt = ….. ?
Ditanyakan :
a. W = ....? t = 60 s
b. W 1….? R1 = 4 ohm …?.
Jawab :
a.
b.
Diketahui
Ditanyakan : a.
b.
Jawab : a. I =
6. Tahanan gulungan shunt sebuah mesin arus searah diukur sebelum dan sesudah
dihidupkan untuk beberapa jam. Nilai rata rata 55 ohm dan 63 ohm. Hitunglah
kenaikkan suhu gulungan. Koefisien suhu tahanan dari tembaga sebesar 0,00428/ 0C
pada suhu 00C.
R1 1 0 .t1 55 1 0,00428 .15
maka t2 = 51,20C
R2 1 0 .t 2 63 1 0,00428 .t 2
Kenaikkan suhu = 51,2-15 = 36,20C
7. Kapasitor dengan warna Jingga, biru, kuning dan warna putih maka didapat harga
kapasitas dari kapasitor adalah 36x104 pF dengan toleransi 10 %.
8. Suatu kumparan dari kawat tembaga mempunyai tahanan 15 ohm pada 20 0C,
Hitunglah resistansinya pada suhu 700C. koefisien suhu tembaga 0,00428/0C pada
00C.
Penyelesaianya:
1 1
20 20 = 0,00394/0C
1/ 0 t 1 / 0,00428 20
R70 R20 [1 20 (t 2 t1 ) = 15[1 0,00394 (70 20) = 17,96 ohm atau dengan jalan
R1 1 0 .t1 R1 1 0,00428 .70
maka t2 = 17,960C
R2 1 0 .t 2 15 1 0,00428 .20
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 15
9. Sepotong kawat dengan panjang 15,6 meter dan luas penampang 12 mm2 pada
temperature 00C, mengalirkan arus sebesar 7,9 A bila dihubungkan ke sumber arus
searah 240 volt.
Penyelesaiannya:
R = V/I = 240/7,9 = 30,38 ohm
L 15,6
R 30,38 ρ= 23,37µΩm
A 12 x10 6
Rt R0 [1 20 (t 2 t1 ) R55 30,38[1 0,00029 .55 = 30,86 ohm
I = V/R = 240/30,86 = 7,78 Ampere
10. Berapa daya disipasi pada resistor 5 ohm jika arus yang melaluinya 4 Ampere.
P = I2R =42.5 = 80 watt.
11. Dua lampu 100 W/220 V dan 150 W/220 V dihubungkan secara seri dan disuplai
oleh tegangan 220 V. Hitunglah tegangan pada masing-masing lampu, hitunglah
daya yang dikonsumsikan jika dianggap resistansi lampu konstan.
Penyelesaianya:
R100 = V2/P = 2202/100 = 484 Ohm
R150 = V2/P = 2202/150 = 322,67 ohm
R total = 484+322,67 = 806,67 ohm maka I = V/R = 220/806,67 = 0,273 A
Maka V100 = 0,273.484 = 132 Volt serta V150 = 0,273 x 322,67 = 88,09 volt
Daya yang dikonsumsi P = V.I = 220.0,273 = 60 Watt.
Bagaimana kalau kedua lampu dipasang secara parallel.
12. Berapa banyak energy dalam KWH yang diperlukan untuk menyalakan lampu 60 W
secara kontinyu selama 1 tahun.
Penyelesaiannya:
W = P.t/1000 = 60.24.365/1000 = 525,6 Kwh.
13. Berapakah biaya total dari pemakaian peralatan listrik berikut, jika tarifnya Rp 100.;
per kwh.
Enam lampu penerangan 50 w selama 4 jam, sebuah mesin cuci 400 w selama 45
menit, sebuah kompor listrik 1500 w selama 20 menit.
Penyelesaiannya:
6.50.4 1.400.3 / 4. 1.1500 .1 / 3
W = 2 kwh
1000
Biaya pemakaian = 2 x Rp 100 = Rp 200.-
14. Sebuah lampu bekerja pada tegangan 120 v mengambil arus 0,5 A hitunglah laju
dimana energi dikonversikan menjadi panas dan cahaya, banyaknya daya yang
digunakan oleh lampu, banyaknya energy yg digunakan oleh lampu selama 1 menit.
Penyelesaiannya:
P = V x I = 120 x 0,5 = 60 watt atau 60 J/s
P = V x I = 120 x 0,5 = 60 Watt
W = V x I x t = 120 x 0,5 x 60 = 3600 J.
3.2
2
dQ=i dt maka Q (9t 2t )dt 3t t
2 3 2 2
2 2 20
0 0
16. Jika tegangan pada elemen adalah 8 volt dan arus yang melewati terminal seperti
terlihat pada gambar. Tentukan daya yang diserap pada t= 4 detik sama t=7 detik
Penyelesaiannya:
Pada saat t = 4 detik P= VI = 8.10 = 80 watt.
Pada saat t = 7 detik menggunakan metoda interpolasi.
4 10
7 I (10-7)/(10-4)=(14-i)/14-10) I= 12 dan P=VI = 8.12 = 96 Watt
10 14
17. Tentukan muatan total dari 0 detik sampai 9 detik pada gambar dibawah ini.
Penyelesaiannya:
Q = luas segitiga+empat persegi panjang+jajaran genjang1+jajaran genjang2
Q = (1/2.4.6)+(2.6)+[(6+8).1/2.1]+[(2+8).1/2.2} = 41
18. Sebuah keluarga berlangganan energi listrik dariPT PLN dengan batas daya 900 VA.
Pada rumah tersebut terdapat 2 lampu TL 20 watt yang menyala 5 jam tiap hari, 5
buah lampu pijar 25 watt yang menyala 6 jam tiap hari, sebuah setrika 250 watt yang
menyala 2 jam tiap hari, sebuah televisi 200 watt yang menyala 10 jam tiap hari, dan