Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK


Ir. Ali Nurdin, MT

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Outcome)


1. Capaian Pembelajaran Umum
 Dengan bahan ajar ini mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dari
definisi rangkaian listrik berikut dengan besaran-besaran listrik dan satuannya sistem
internasional ( SI ), mulai dari satuan terkecil hingga satuan terbesar.
2. Capaian Pembelajaran Khusus
 Mahasiswa dapat menjelaskan besaran-besaran listrik yang terdapat pada rangkaian
listrik seperti tegangan, arus dan daya listrik berikut satuannya.
 Dapat menjelaskan hubungan satu sama lainnya antara arus, tegangan, daya terhadap
komponen rangkaian listrik resistor, indutor dan kapasitor.
 Dapat membedakan pengaruh temperatur terhadap komponen resistor apakah dengan
naik turun temperatur akan mengakibatkan resistansi resistor akan naik atau turn.

A. PENDAHULUAN/ DESKRIPSI SINGKAT


Bab ini membahas tentang arus, tegangan dan daya listrik dengan komponen komponen
pendukung resistor, induktor dan Kapasitor. Korelasi antara komponen rangkaian listrik
dengan besaran listrik berupa arus, tegangan dan daya diperlihatkan sedemikian rupa.

B. POKOK-POKOK ISI
Pada bab 1 ini membahas tentang arus, tegangan, daya dan energy listrik beserta
komponen komponen rangkaian listrik seperti resistor, inductor dan kapasitor.

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan satu sama lain dengan cara cara tertentu dimana paling sedikit mempunyai satu
lintasan yang tertutup. Dengan hanya satu lintasan tertutup saja kita dapat menganalisis suatu
jenis rangkaian listrik, baik arus tegangan dan daya listriknya. Lintasan tertutup adalah satu
lintasan saat kita mulai dari titik yang dimaksudkan dan akan kembali lagi ke titik tersebut
tanpa terputus serta tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan tersebut yang akan
ditempuh. Elemen listrik yang di maksud terbagi atas dua jenis yaitu Elemen pasif, yang
berupa beban listrik. Yang di maksud dengan elemen pasif dalam rangkaian listrik adalah
beban listrik yang terhubung pada elemen aktif (sumber tegangan atau sumber arus). Beban
listrik tersebut dapat berupa lampu, pemanas air, seterika, motor listrik dan lain – lain. Semua
bentuk beban listrik dapat direpresentasikan dalam bentuk komponen sederhana yaitu :
Resistor / hambatan / tahanan, Induktor / kumparan, Kapasitor / kondensator Elemen aktif,
yang berupa sumber tegangan listrik / sumber energi listrik. Sumber energi (sumber
tegangan)

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 1


Seperti sumber arus listrik DC atau AC sumber tegangan DC atau tegangan AC yang sering
digunakan pada berbagai rangkaian listrik.

1.1 Arus listrik


Suatu besaran listrik yang memungkinkan tenaga dibawa dari sumber listrik ke
tempat beban listrik dinamakan arus listrik. Kekuatan arus ini dilambangkan dengan I
ditentukan oleh banyaknya muatan Q yang melalui penampang lintang suatu penghantar
dalam satuan detik, secara formulasi adalah.
Q
i dimana i = arus listrik ( ampere)
t
Q = muatan listrik ( coulomb )
t = Waktu ( detik )
Sebuah arus yang harganya konstan terhadap waktu dinamakan arus searah ( direct
current/DC ), Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, artinya dimana pun kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama

Gambar 1.1 Grafik arus searah

Contoh Sumber arus listrik searah ( DC ) : Batere/Baterai ( elemen kering ) ,Accumulator (


aki = accu ) (elemen basah ), Elemen Volta ( elemen basah ), Solar sel, Dinamo DC atau
Generator DC, Adaptor AC ke DC : a. Adaptor Sistem Perata Tunggal, b. Adaptor Sistem
Cabang Tengah, Adaptor Sistem jembatan, Adaptor Sistem Dwi Kutub.
Sedangkan arus yang berubah rubah bergantian positif dan kemudian negative
terhadap besaran waktu dinamakan arus bolak balik ( alternating current /AC ). Arah arus
listrik dari arah dari potensial yang tinggi ke potensial rendah, jadi berlawanan dengan arah
aliran electron. Seandainya muatan-muatan positif di dalam suatu penghantar dapat mengalir,
maka arah alirannya sama dengan arah arus listrik, yaitu dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu
dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perida
waktu : T).

Gambar 1.2 Grafik arus bolak balik

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 2


Contoh sumber arus listrik bolak balik ( AC ) : Generator AC, Inverter DC ke AC, Jala-
jala PLN yang dihasilkan oleh : PLTD, PLTA, PLTU, PLTP, PLTN, dll.
Alat Ukur :Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya arus
listrik yang dipasang secara serial dengan objek yang diukur

1.2 Tegangan Listrik


Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa
Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu
coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub
lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita
menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke terminal
lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan,
sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan
muatan.
Secara matematis : v = dw/dq
Alat ukur Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya Tegangan
listrik yang dipasang secara paralel dengan objek yang diukur.

1.3 Daya Listrik


Daya suatu alat listrik adalah usaha yang dilakukan alat itu tiap detik. Usaha yang
dilakukan oleh sumber tegangan sama dengan energi yang dikeluarkan sumber tegangan
tersebut.
Jadi daya suatu alat listrik = usaha yang dilakukan atau P = W / t
waktu
Karena W = V . i . t
maka : P = Vit / t
P = V.i
Atau : P = I2 R t/t
2
P= I R
V2
atau : P= t /t
R
V2
P=
R
Satuan daya = volt Ampere
= Joule / detik atau watt

1.4 Energi listrik


Bila pada ujung-ujung suatu kawat penghantar yang hambatannya R terdapat beda
potensial V, maka di dalamnya mengalir arus sebesar I = V/R . Untuk mengalirkan arus ini
sumber arus mengeluarkan energi. Sebagian dari energi ini berubah menjadi kalor yang
menyebabkan kawat penghantar menjadi panas. Hal ini terjadi karena electron-elektron bebas
dalam kawat atom-atom kawat yang dilaluinya. Berdasar pada hasil percobaan J.P. Joule,
besarnya kalor yang timbul ditentukan oleh faktor-faktor :

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 3


1. besarnya hambatan kawat yang dilalui arus
2. besarnya arus yang mengalir
3. waktu atau lamanya arus mengalir

Besarnya energi yang dikeluarkan oleh sumber arus untuk mengalirkan arus listrik
adalah :W=VIt
dimana : V dalam Volt
i dalam ampere dan
t dalam detik atau sekon
Karena V =I R
maka W = I2 R t
Karena I = V/R
V2
Maka W= t
R
Apabila semua energi listrik berubah menjadi kalor, maka banyaknya kalor yang timbul W
= 0,24 I2 R t kalori
dimana 1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
1.5 Resistor
Hambatan sepotong kawat penghantar dapat diukur secara langsung dengan alat ohmmeter.
Sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur hambatan, beda potensial dan kuat arus
disebut multimeter. Multimeter ini merupakan satu kesatuan alat dari volt meter, ampere
meter dan ohm meter. Dengan memutar sebuah saklar, alat itu dapat digunakan sebagai
amperemeter, volt meter atau ohm meter tergantung mana yang diperlukan. Hambatan atau
resistansi suatu penghantar berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang mengalir
melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi berguna untuk menjaga
kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar komponen-komponen listrik
lainnya dapat berfungsi dengan baik.
Bila panjang kawat penghantar dinyatakan dengan huruf l, luas penampangnya
dinyatakan dengan huruf A, maka untuk berbagai jenis pengkantar, panjang dan penampang
berbeda terdapat hubungan sebagai berikut.
L
R=
A
Ternyata hambatan sepotong kawat penghantar adalah:
1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar tersebut (L)
2. Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat penghantar (A)
3. Bergantung kepada jenis bahan penghantar ()
Dalam persamaan ini  disebut hambatan jenis kawat penghantar, yang besarnya
bergantung kepada jenis bahan yang digunakan membuat kawat itu.
RA
Persamaan dapat diubah menjadi sebagai berikut :  =
l
m 2
sehingga satuan  = =m
m

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 4


Besarnya nilai hambatan juga dipengaruhi oleh perubahan suhu :
Rt = Ro {1 + 0 ( t – to )}
Dimana :
Rt = Resistansi pada suhu t 0c (ohm ).
Ro = Resistansi pada suhu mula – mula (ohm)
t = Suhu akhir ( 0c )
to = Suhu mula – mula ( 0c )
O = Koefisien suhu tahanan jenis pada suhu to (1/oC).
Hambatan jenis suatu bahan () adalah hambatan dari bahan tersebut sepanjang 1
meter dengan luas penampang 1 m 2 , Pada temperatur 20 0c. Hambatan jenis biasa juga
disebut hambatan spesifik. Koefisien suhu tahanan atau koefisien suhu hambatan adalah
perubahan hambatan untuk setiap ohm hambatan dalam setiap derajat celcius.
Pada kebanyakan bahan, hambatan akan naik apabila temperatur naik, dan hanya pada
beberapa macam bahan saja yang hambatannya menurun. Bahan – bahan yang di sebut
belakangan ini , yang dikatakan mempunyai koefisien temperatur negatif.

Tabel 1.1 berikut menyajikan beberapa bahan dengan hambatan jenisnya dan
koefisien suhu tahanannya.
Tabel 1.1 Tahanan jenis berbagai bahan

Tahanan Jenis, ρ Koefisien Suhu, αo


Bahan
pada 20 0C (µΩ.m) (1/oC)

Aluminium 0,028 0,0046


Tembaga 0,0175 0,0038
Air raksa 0,95 0,0009
Timbal 0,21 0,0037
Nikel 0,11 0,0045
Platina 0,098 0,0039
Timbal 0,11 0,0045
Besi 0,12 0,0047
Perak 0,016 0,0037
Seng 0,063 0,0039
Constantaan 0,5 -0,00003
Kanthal 1,5 0,00005
Manganin 0,43 0,00001
Nikrom 1 0,0002
Nikelin 0,42 0,00025
Wolfram 0,055 0,0048
Arang 100 -0,0005
Keramik 10 10 - 10 12
Kain plastik
10 9 - 10 13

Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat
arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan huruf R, nilainya dinyatakan dengan
cincin-cincin berwarna dalam OHM (Ω).

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 5


Alat ukur Ohmmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya hambatan
listrik yang dipasang secara paralel dengan objek yang diukur. Fungsi Resistor : Mengatur
arus listrik ( melawan arus listrik), Membagi arus listrik, Membagi tegangan listrik, Sebagai
elemen pemanas; seperti solder, solder atraktor, heater, setrika listrik, rice cooker, kompor
listrik dll. Fungsi Variabel Resistor : Untuk mengatur Volume, yaitu mengatur keras lunak
suara secara keseluruhan., Untuk mengatur Treble, yaitu mengatur nada-nada tinggi, Untuk
mengatur Bass, yaitu mengatur nada-nada rendah, Untuk mengatur Balance, yaitu mengatur
suara loudspeaker saluran kiri maupun saluran kanan agar seimbang. Jenis Resistor :
Resistor Karbon, Resistor Kompon, Resistor Kawat Gulung ( Wire Wound ), Resistor Serbuk
Besi, Resistor Film Logam ( Metal Film )

b c d

Gambar 1.3 : Resistor.

a. Simbol Fixed Resistor


b. Fixed Resistor 1 K Ω 5% / 2 Watt
c. Fixed Resistor133 Ω 3% /25 Watt
d. Fixed Resistor 0.01 Ω 5% /5 Watt 850C

1.5.1 Resistor Tetap ( Fix Resistor )


Resistor tetap (Fixed Resistor ) adalah hambatan yang nilai hambatannya tetap karena
ukuran hambatannya sangat kecil, maka nilai hambatannya untuk yang memiliki daya kecil
tidak ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui
nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai
tahanan Resistor. Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt,
25 Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung
ditulis dengan angka.
Resistor tetap/ Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai
resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5
cincin warna. Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3
Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya
dengan 5 cincin warna. Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti nilai pada masing-
masing cincin/gelang warna pada Resistor tetap :

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 6


Tabel 1.2 Kode warna resistor
Cincin ke-1 Cincin ke-2 Cincin ke-3 Cincin ke 4
No Warna Kode Angka ke-1 Angka ke-2 Jumlah nol Toleransi
1 Hitam - 0 - -
2 Coklat 1 1 0 1%
3 Merah 2 2 00 -
4 Oranye/jingga 3 3 000 -
5 Kuning 4 4 0000 -
6 Hijau 5 5 00000 -
7 Biru 6 6 000000 -
8 Ungu/violet 7 7 0000000 -
9 Abu-abu 8 8 00000000 -
10 Putih 9 9 000000000 -
11 Emas - - 0.1 5%
12 Perak - - 0.01 10%

Hi Co Me Ji Ku Hi Bi U A P E P Non, yaitu singkatan dari Hitam, Coklat, Merah, Jingga,


Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas, Perak dan Tidak berwarna/tak berwarna
(None = Not any one).

WARNA-WARNA KODE The Resistor


RESISTOR Colour Code
Colour Number
Black 0
Brown 1
R = 270000 Ω 1 % Red 2
R = 270 K Ω 1 %
Orange 3
red, violet, gold bands represent 27 × 0.1 = 2.7 Yellow 4
blue, green, silver bands represent 65 × 0.01 = 0.65 Green 5
Blue 6
Violet 7
Grey 8
White 9

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 7


Contoh Resistor dengan 4 dan 5 cincin warna

I II III IV
I . Kuning = 4

II. Ungu = 7
III.Merah = 00
IV. Perak = 10%
R = 4700 Ω 10 %
I II III IV V R = 4 K 2 Ω 10 %.

I. Merah = 2
II. Merah = 2
III. Hitam = 0
IV. Merah = 00
V. Coklat = 1 %
R = 220 00 1 %
R = 22 K Ω 1 %
1.5.2 Resistor Tidak Tetap / Variabel resistor ( potensio)
Resistor tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat dirubah
dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen seperti tampak
pada gambar 1.4 dibawah .

b
d

c
e

Gambar 1.4 Variabel Resistor (Potentio).

a. Simbol Variabel Resistor d. Model-model Potentio


b. Simbol Variabel Resistor e. Potentio
c. Simbol Variabel Resistor.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 8


Nilai hambatan Potencio dapat diubah – ubah dengan cara memutar atau mengeser. Pada
radio dan televisi, Potensiometer digunakan untuk mengatur kuat dan lemahnya suara
(volume).

a
d e

C f
Gambar 1.5. trimpot.

a. Simbol Trimpot
b. Simbol Trimpot
c. Trimpot 100 K Ohm
d. Trimpot 1 K Ohm
e. Trimpot 47 K Ohm
f. Model-model Trimpot berbagai usuran.
Nilai hambatan trimpot dapat diubah dengan cara mengetrim dengan obeng. Nilai hambatan
maksimum trimpot (Trimer Potencio) tertulis pada bodinya. Misalnya pada bodi trimpot
tertulis 204. Nilai hambatan trimpot adalah 200.000 Ω. 204 = 20 X 104.

1.5.3 Resistor Tidak Linier


Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan,misalnya suhu dan
cahaya. Contohnya : Positive Temperatur Coefficient ( PTC ) Yaitu jenis resistor tidak
tetap yang nilai hambatannya dipengaruhi /bergantung Suhu disekitarnya. Jika suhu semakin
naik/besar mengenai PTC, maka nilai Hambatannya semakin besar, jika suhu semakin kecil,
maka nilai hambatan- Nya semakin besar. Fungsi PTC: Sebagai saklar otomatis/elektronik,
Melindungi komponen elektronik.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 9


a

b c

Gambar 1.6 Positive Temperatur Coefisien

a. Simbol PTC
b. PTC
c. PTC
 Thermistor,nilai hambatanya dipengaruhi oleh suhu.
 PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
 Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi
suhunya makin besar nilai hambatanya.
Negative Temperatur Coefficient (NTC) Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai
hambatannya dipengaruhi/berganting Suhu disekitarnya. Jika suhu semakin naik/besar
mengenai NTC, maka nilai Hambatannya semakin kecil, jika suhu semakin kecil, maka nilai
hambatannnya semakin besar. NTC disebut juga dengan nama lain Termister. Fungsi NTC
: Sebagai saklar otomatis/elektronik, Melindungi komponen elektronika.

Gambar 1.7 Negative Temperatur Coefisien


a. Simbol NTC
b. NTC

 NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)


 Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi
suhunya makin kecil nilai hambatannya.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 10


a
c

Gambar 1.8 Light Dependent Resistor


a. Simbol LDR.
b. Simbol LDR
c. LDR

LDR (Light Dependent Resistor). Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya
yang diterimanya. Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin
kecil. LDR yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dipengaruhi/bergantung
cahaya yang jatuh pada LDR tersebut. Fungsi : Sebagai sensor cahaya pada foto/film,
Sebagai saklar otomatis/elektronik
Magnetic Dependent Resistor ( MDR ) Yaitu jenis resistor tidak tetap yang
dipengaruhi/bergantung pada magnit. Jika medan magnit banyak mengenai MDR, maka
nilai hambatannya semakin besar, tetapi jika medan magnit sedikit mengenai MDR, maka
nilai hambatannya semakin kecil.

1.6 Induktor
Induktor atau induktansi adalah suatu elemen pasif dari rangkaian listrik yang berupa
kawat dari suatu kumparan yang dapat menyimpan energi listrik selama beberapa periode dan
melepaskannya selama periode lainnya, sehingga daya rata – ratanya menjadi nol.
Besarnya induktansi dinyatakan sebagai :
N
L 
i
Dimana :
L = induktansi ( henry )
Φ = fluks magnet (weber )
N = jumlah lilitan
i = arus pada induktor ( ampere ).
Sama halnya dengan resistor, induktor dapat juga dihubung seri, paralel maupun seri –
paralel. Besarnya induktansi total dalam suatu rangkaian dapat dihitung dengan metode yang
sama dengan menghitung besarnya tahanan total. Simbol induktor diperlihatkatkan pada
gambar 1.9 di bawah :

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 11


atau

Gbr 1.9. Simbol induktor

1.7 Kapasitor
Kapasitor merupakan suatu elemen pasif dari rangkaian listrik yang terdiri dari dua
lempengan penghantar dan suatu bahan isolasi. Bahan isolasi antara lempengan - lempengan
itu kita namakan dielektrikum. Kapasitor juga mempunyai kemampuan untuk menyerap
(menyimpan) muatan listrik yang tergantung besarnya kapasitas kapasitor (kapasitansi)
tersebut. Kapasitor sering juga disebut sebagai kondensator.
Besarnya kapasitansi suatu kapasitor dinyatakan sebagai :
Q
C 
V
Dimana :
C = kapasitansi (farad)
Q = muatan listrik (coulomb)
V = beda potensial (volt)

Seperti halnya pada resistor dan induktor, kapasitor dapat juga dihubungkan secara seri,
paralel maupun gabungan keduanya (seri-paralel).
+ -

(a) (b)
Gambar 1.10 Simbol kapasitor
a. Kapasitor bipolar
b. Kapasitor non polar

Kode angka yang menunjukan kapasitas dari kapasitor dapat dilihat dari kode warna dengan
cara membacanya sebagai berikut:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 12


C. RANGKUMAN
Definisi rangkaian listrik adalah suatu rangkaian yang terdiri dari sumber tegangan,
konduktor dan beban listrik. Arus listrik akan mengalir didalam rangkaian konduktor
bilamana rangkaian tertutup ( switch on ). Tegangan dan arus listrik masing-masing
mempunyai satuan yang mengacu pada standar internasional ( SI ).

1.8 Soal dan Penyelesaian.

1. Sebuah kawat tembaga dengan penampang 1 mm 2 dan panjang 20 m. Berapa besarkah


hambatan kawat tersebut ?
Diketahui : A = 1 mm 2 = 10 6 m 2
l = 20 m
 = 0.0175 µΩ.m = 0,0175 . 10 6 Ω m

Ditanyakan : R = ….. ?
l 0,0175 . 20.10 6
Penyelesaian : R  
A 10 6
R = 0,35 

2. Suatu hambatan yang terbuat dari kawat perak, pada suhu 20 0 C mempunyai nilai
tahanan 30  . Temperatur hambatan tersebut meningkat sampai 40 0 C. Berapa
besarkah peningkatan hambatannya ?
Diketahui : Ro = 30 
To = 20 0 C
t = 40 0 C
 0 = 0,0037 /oC
Ditanyakan : Rt = ….. ?

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 13


Penyelesaian :
Rt = Ro {1 +  0 ( t – to ) }
= 30 ( 1 + 0,0037 . 20 )
Rt = 32,22 

3. Seutas kawat besi panjangnya 20 meter dan luas penampangnya 1 mm 2, mempunyai


hambatan jenis 10-7 ohmmeter. Jika antara ujung-ujung kawat dipasang beda
potensial 60 volt, tentukan kuat arus yang mengalir dalam kawat!
Penyelesaian:
L 20
R = 10 7 = 2 Ohm
A 1x10 6
I=V/r = 60/2 = 30 Ampere

4. Berdasarkan rangkaian di samping


tentukan

a. Energi listrik yang dibangkitkan oleh


baterai selama 1 menit.
b. Energi listrik yang berubah menjadi
panas pada R = 4 ohm selama 1
menit.
Diket: V = 12 V
R2 = 4 ohm
R2 = 2 ohm
t = 1 menit = 60 sekon

Ditanyakan :
a. W = ....? t = 60 s
b. W 1….? R1 = 4 ohm …?.

Jawab :
a.

b.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 14


5. Berdasarkan gambar tentukanlah

a. Daya listrik yang dibangkitkan oleh baterai.


b. Daya disipasi (daya yang berubah jadi panas) pada
hambatan 11 ohm

Diketahui

Ditanyakan : a.
b.

Jawab : a. I =

= (I)2 (r + R )=(0,5)2.(12)= 3 Watt


b. Pr = (I)2 (R)=(0,5)2.(12)= 2,75 Watt

6. Tahanan gulungan shunt sebuah mesin arus searah diukur sebelum dan sesudah
dihidupkan untuk beberapa jam. Nilai rata rata 55 ohm dan 63 ohm. Hitunglah
kenaikkan suhu gulungan. Koefisien suhu tahanan dari tembaga sebesar 0,00428/ 0C
pada suhu 00C.
R1 1   0 .t1 55 1  0,00428 .15
  maka t2 = 51,20C
R2 1   0 .t 2 63 1  0,00428 .t 2
Kenaikkan suhu = 51,2-15 = 36,20C

7. Kapasitor dengan warna Jingga, biru, kuning dan warna putih maka didapat harga
kapasitas dari kapasitor adalah 36x104 pF dengan toleransi 10 %.

8. Suatu kumparan dari kawat tembaga mempunyai tahanan 15 ohm pada 20 0C,
Hitunglah resistansinya pada suhu 700C. koefisien suhu tembaga 0,00428/0C pada
00C.
Penyelesaianya:
1 1
 20   20  = 0,00394/0C
1/  0  t 1 / 0,00428  20
R70  R20 [1   20 (t 2  t1 ) = 15[1  0,00394 (70  20) = 17,96 ohm atau dengan jalan
R1 1   0 .t1 R1 1  0,00428 .70
  maka t2 = 17,960C
R2 1   0 .t 2 15 1  0,00428 .20
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 15
9. Sepotong kawat dengan panjang 15,6 meter dan luas penampang 12 mm2 pada
temperature 00C, mengalirkan arus sebesar 7,9 A bila dihubungkan ke sumber arus
searah 240 volt.
Penyelesaiannya:
R = V/I = 240/7,9 = 30,38 ohm
L 15,6
R 30,38   ρ= 23,37µΩm
A 12 x10 6
Rt  R0 [1   20 (t 2  t1 ) R55  30,38[1  0,00029 .55 = 30,86 ohm
I = V/R = 240/30,86 = 7,78 Ampere

10. Berapa daya disipasi pada resistor 5 ohm jika arus yang melaluinya 4 Ampere.
P = I2R =42.5 = 80 watt.

11. Dua lampu 100 W/220 V dan 150 W/220 V dihubungkan secara seri dan disuplai
oleh tegangan 220 V. Hitunglah tegangan pada masing-masing lampu, hitunglah
daya yang dikonsumsikan jika dianggap resistansi lampu konstan.
Penyelesaianya:
R100 = V2/P = 2202/100 = 484 Ohm
R150 = V2/P = 2202/150 = 322,67 ohm
R total = 484+322,67 = 806,67 ohm maka I = V/R = 220/806,67 = 0,273 A
Maka V100 = 0,273.484 = 132 Volt serta V150 = 0,273 x 322,67 = 88,09 volt
Daya yang dikonsumsi P = V.I = 220.0,273 = 60 Watt.
Bagaimana kalau kedua lampu dipasang secara parallel.

12. Berapa banyak energy dalam KWH yang diperlukan untuk menyalakan lampu 60 W
secara kontinyu selama 1 tahun.
Penyelesaiannya:
W = P.t/1000 = 60.24.365/1000 = 525,6 Kwh.

13. Berapakah biaya total dari pemakaian peralatan listrik berikut, jika tarifnya Rp 100.;
per kwh.
Enam lampu penerangan 50 w selama 4 jam, sebuah mesin cuci 400 w selama 45
menit, sebuah kompor listrik 1500 w selama 20 menit.
Penyelesaiannya:
6.50.4  1.400.3 / 4.  1.1500 .1 / 3
W = 2 kwh
1000
Biaya pemakaian = 2 x Rp 100 = Rp 200.-

14. Sebuah lampu bekerja pada tegangan 120 v mengambil arus 0,5 A hitunglah laju
dimana energi dikonversikan menjadi panas dan cahaya, banyaknya daya yang
digunakan oleh lampu, banyaknya energy yg digunakan oleh lampu selama 1 menit.
Penyelesaiannya:
P = V x I = 120 x 0,5 = 60 watt atau 60 J/s
P = V x I = 120 x 0,5 = 60 Watt
W = V x I x t = 120 x 0,5 x 60 = 3600 J.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 16


15. Tentukanlah muatan dalam satuan waktu jika arus i = 9t 2-2t ampere pada saat t=2
detik.
Penyelesaiannya:
I = dQ/dt maka dQ = i dt
2

   3.2 
2
dQ=i dt maka Q   (9t  2t )dt  3t  t
2 3 2 2
 2 2  20
0 0
16. Jika tegangan pada elemen adalah 8 volt dan arus yang melewati terminal seperti
terlihat pada gambar. Tentukan daya yang diserap pada t= 4 detik sama t=7 detik

Penyelesaiannya:
Pada saat t = 4 detik P= VI = 8.10 = 80 watt.
Pada saat t = 7 detik menggunakan metoda interpolasi.
4 10
7 I (10-7)/(10-4)=(14-i)/14-10) I= 12 dan P=VI = 8.12 = 96 Watt
10 14

17. Tentukan muatan total dari 0 detik sampai 9 detik pada gambar dibawah ini.

Penyelesaiannya:
Q = luas segitiga+empat persegi panjang+jajaran genjang1+jajaran genjang2
Q = (1/2.4.6)+(2.6)+[(6+8).1/2.1]+[(2+8).1/2.2} = 41
18. Sebuah keluarga berlangganan energi listrik dariPT PLN dengan batas daya 900 VA.
Pada rumah tersebut terdapat 2 lampu TL 20 watt yang menyala 5 jam tiap hari, 5
buah lampu pijar 25 watt yang menyala 6 jam tiap hari, sebuah setrika 250 watt yang
menyala 2 jam tiap hari, sebuah televisi 200 watt yang menyala 10 jam tiap hari, dan

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 17


kipas angin 10 watt yang menyala 4 jam tiap hari. Tarif energi listrik sebesar
Rp 445,- tiap kwh, dan bea beban tetap sebesar Tp 20000,-.
Berapa rekening yang harus dibayar oleh keluarga tersebut 1 bulan.
Penyelesaiannya.
Lampu TL 2x20 w x 5 jam x 30 = 6000 Wh = 6 KWh
Lampu pijar 2x25 w x 6 jam x 30 = 22500 Wh = 22,5 KWh
Setrika 1 x 250 w x 2 jam x 30 = 15000 Wh = 15 KWh
Televisi 1 x 200 w x 10 jam x 30 = 60000 Wh = 60 KWh
Kipas angin 1 x 10 w x 4 jam x 30 = 1200 Wh = 1,2 KWh
Jumlah energi terpakai 6+22,5+15+60+1,2 = 104,7 KWh
Rekening Yang harus dibayar = Rp20000+(104,7xRp445,-)=Rp 66592.-

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 18

Anda mungkin juga menyukai