Anda di halaman 1dari 16

Lampiran 1 : MATERI

Besara listrik

PENGERTIAN LISTRIK & BESARAN - BESARAN LISTRIK


Posted on 22.30 by Wahyu Imam Buhori

listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif , dimana
sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu mempunyai
perbedaan jumlah muatan .sedangkan muatan yang dapat berpindah adalah muatan negatif
dari sebuah benda,berpindahnya muatan negatif ini disebabkan oleh bermacam gaya atau
energi, misal energi gerak,energi  panas dsb.perpindahan muatan negatif  inilah yang disebut
dengan energi listrik.karena suatu benda akan senantiasa mempertahankan keadaan netral
atau seimbang antara muatan positif dan muatan negative. Sehingga apabila jumlah muatan
positif lebih besar dari muatan negative, maka benda tersebut mencari muatan negative
untuk mencapai keadaan seimbang.  
Listrik memiliki besaran-besaran diantaranya sebagai berikut :

1. Tegangan Listrik

Tegangan listik yaitu perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian


listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara
definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari
tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah
arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi
menuju tegangan rendah.
 
2. Arus Listrik 

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan couloumb/detik atau  Ampere. Contoh arus
listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah
dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus
yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltabese dan resistansi sesuai dengan
hukum ohm.
3.  Hambatan Listrik

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan
listrik yang mempunyai satuan Ohm. yang dapat dirumuskan dengan        
R adalah hambatan (Ohm)
V adalah tegangan (Volt)
I adalah arus (ampere)
4. Gaya Gerak Listrik ( GGL )

Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang berubah menjadi energi
bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan melalui sumber itu, atau kerja
yang dilakukan sumber arus persatuan muatan. dinyatakan dalam Volt.

5. Muatan Listrik  

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. sistem satuan
internasional dari satuan Q adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan
dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh  materi baik itu berupa proton (muatan
positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau
materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang
kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari
kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom
merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton
akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total
yang netral atau tak bermuatan).
 
6. Kapasitansi

Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan)
untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari
piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika
muatan di lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik
antar lempeng/pelat/keping, maka rumus kapasitans adalah:

C adalah kapasitansi yang diukur dalam farad


Q adalah muatan yang diukur dalam coloumb
V adalah voltase yang diukur dalam volt
 

7.  Induktansi

Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya


potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut, sifat ini disebut sebagai induktasi sendiri. Sedang apabila potensial listrik
dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut
sebagai induktansi bersama. Satuan induktansi dalam satuan internasional adalah
weber per ampere atau dikenal pula sebagai henry (H). 
Induktansi muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
(dijelaskan oleh hukum ampere). Supaya suatu rangkaian elektronika mempunyai
nilai induktansi, sebuah komponen bernama induktor digunakan di dalam rangkaian
tersebut, induktor umumnya berupa kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan
medan magnet dan memanfaatkan GGL yang dihasilkannya.

8.  Kuat Medan Listrik


Medan lisrtik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik dimana benda-benda
bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini akan merasakan atau mengalami gaya
listriArah Medan Listrik. 
Kuat medan listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per satuan
muatan di suatu titik. 

9. Fluks Magnet
Fluk magnetik adalah ukuran total medan magnetik yang menembus bidang. secara
matematis fluk maknetik didefinisikan sebagi perkalian skalar antara induksi magnetik (B)
dengan luas bidang yang tegak lurus pada induksi magnetik tersebut.
BESARNYA:

f = B A cos q 

f  = fluks magnetik (weber)


B = induksi magnetik
A = luas bidang yang ditembus garis gayamagnetik
q = sudut antara arah garis normal bidang A dan arah B

Berikut besaran listrik, notasi ( simbol ) dan satuan serta hubungan persamaan antara
besaran :

Besaran listrik satuan dan alat ukurnya :


  
 Pengertian Alat Ukur Listrik 
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran - besaran listrik yang
mengalir seperti hambatan listrik (R), Kuat Arus listrik (I),  Beda Potensial listrik (V), Daya
listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yang digunakan yaitu alat ukur analog
dan alat ukur digital.

Berikut adalah alat-alat ukur listrik dan fungsinya yang sering digunakan :
1. Amperemeter
Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus
DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang
berderet dengan elemen listrik. Jika Anda akan mengukur arus yang mengalir pada sebuah
penghantar dengan memakai Amperemeter maka wajib Anda pasang secara seri dengan cara
memotong penghantar agar arus mengalir melalui Amperemeter.
2. Voltmeter

Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah
rangkaian listrik tertutup. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang
diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang
pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan
luar berfungsi sebagai Anode sedangkan yang di tengah sebagai Katode. Pada Umumnya
tabung tersebut berukuran 15 cm x 10 cm.
3. Ohm meter
Ohm meter ialah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian
tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor. Besarnya
satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat Ohm meter ini
menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat atau mengalir
pada sebuah hambatan listrik (R) , yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
4. Wattmeter

Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi
listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
5.Multimeter
Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter),
hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).
Ada dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) , dan
multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah
tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran. Namun, dari kedua jenis multimeter
tersebut dapat mengukur listrik AC maupun DC.
6. Megger

Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat - alat listrik maupun instalasi -
instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah.
Megger ini sering digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk:
a. Kabel instalasi pada rumah-rumah atau bangunan.
b. Kabel tegangan tinggi dan rendah
c. Transformator.
7. Oscilloscope (Osiloskop)

Osioloskop ialah alat ukur yang dapat menunjukkan terhadap Anda 'gambaran atau bentuk'
dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya.
Ini sama halnya dengan penggambaran pada layar televisi. Osioloskop terdiri dari tabung
vacuum dengan sebuah katode ( electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan
pancaran elektron dan sebuah anode ( electrode positive ) untuk mempercepat gerakannya
sehingga terdeteksi menuju layar tabung. Susunan ini disebut dengan Electrone Gun.
Elektron - elektron disebut pancaran sinar katode karena mereka dibangkitkan oleh Cathode
dan ini menyebabkan osioloskop disebut secara lengkap dengan Cathode Ray Oscilloscope
atau CRO.
8. KWH Meter

Kwh Meter ialah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya
penggunaan daya oleh konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian
utama dari suatu  KWH Meter merupakan kumparan tegangan , kumparan arus ,  piringan
aluminium , magnet tetap yang bertugas menetralkan piringan aluminium dari induksi
medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
Lampiran 2 : PENILAIAN KOGNITIF

INSTRUMEN TES URAIAN

Kompetensi : Pengetahuan
Bentuk Penilaian : Tes Uraian
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Pasuruan
Kelas/Semester : X/3
Mata Pelajaran : Dasar dan Pengukuran Listrik
Materi Pokok : Pengukuran Besaran Listrik
Alokasi waktu : 1 x 30 menit
Tanggal : 4 Maret 2018

A. Kisi-kisi
No Kompetensi
Indikator Materi Indikator soal Soal
. dasar
1 Mengidentifika Menjelaskan Besaran peserta didik 1. Sebutkan
pengertian Listrik dapat fackor-faktor
si besaran konsep besaran- menjelaskan yang
listrik besaran listrik konsep mempengaru
besaran- hi besar
besaran listrik energy listrik
!
Mengidentifika Jenis peserta didik 2. Jelaskan
si jenis besaran Besaran dapat secara
listrik Listrik mengidentifika singkat jenis-
si jenis besaran jenis besaran
listrik listrik!

Mengidentifika alat ukur peserta didik 3. Sebutkan


si alat ukur besaran dapat alat ukur
besaran listrik listrik menyebutkan besaran
alat ukur listrik listrik!
sesuai dengan
besaran
listriknya.

Mendeskripsika Lamban peserta didik 4. Sebutkan


n lambang dan g dan dapat satuan dan
satuan besaran satuan menjelaskan lambing
listrik lambang dan besaran
satuan besaran listrik
listrik.
B. Rubrik penilaian
No. Jawaban Penilaian
1 - Tegangan - Jawaban benar=10
- Kuat arus listrik - Jawaban salah=2
- Waktu - Tidak menjawab=0
2  Tegangan listik yaitu perbedaan potensial - 5 jawaban benar =
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, 10
dan dinyatakan dalam satuan volt. - 4 jawaban benar = 9
 Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik - 3 jawaban benar = 8
yang disebabkan dari pergerakan elektron- - 2 jawaban benar = 7
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam - 1 jawaban benar = 6
sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik - Jawaban salah = 2
dapat diukur dalam satuan couloumb/detik - Tidak menjawab =
atau  Ampere. 0
 Hambatan listrik adalah perbandingan
antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor ) dengan arus
listrik yang melewatinya
 Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya
energi listrik yang berubah menjadi energi
bukan listrik atau sebaliknya, jika satu
satuan muatan melalui sumber itu, atau
kerja yang dilakukan sumber arus persatuan
muatan.
 Muatan listrik adalah muatan dasar yang
dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang
berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.

3 Amperemeter - Jawaban benar


Voltmeter = 10
Ohm meter - Jawaban salah
Wattmeter =2
Megger - Tidak
Oscilloscope (Osiloskop) menjawab = 0
KWH Meter
4 Arus Ampere Meter - Jawaban benar
= 10
Tegangan Volt Meter - Jawaban salah
=2
Tahanan Ohm Meter - Tidak
menjawab =
Frequensi Frequensi Meter

Daya Watt Meter

Faktor Daya Cos Phi Meter

Energi Kwh Meter

SKOR SOAL NO JUMLAH KONVERSI


No NamaSiswa
1 2 3 4 SKOR NILAI

1.

2.

3.

4.

Jumlah Skor yang diperoleh


Nilai = x 4
Jumlah Skor Maksimal

Pada contoh soal di atas skor maksimal adalah 100

Lampiran 3 : PENILAIAN AFEKTIF


LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Kompetensi : Sikap
Bentuk Penilaian : Tes Uraian
Satuan Pendidikan : SMK PTE A-2015
Kelas/Semester : X/3
Mata Pelajaran : Instalsi Penerangan listrik
Materi Pokok : Komponen pada Perencanaan Instalasi Lampu
Penerangan
Alokasi waktu : 1 x 30 menit
Tanggal : 28 Februari 2018

No. Butir Sikap Kriteria Penskoran


1. Jujur 5 : Tidak pernah curang dalam mengerjakan tes tulis tanpa
diawasi guru.
4 : Tidak pernah curang dalam mengerjakan tes tulis.
3 : Berusaha curang dalam mengerjakan tes tulis, namun
tidak diulangi setelah ditegur
2 : Berbuat curang saat tes, namun tidak diulangi setelah
ditegur
1 : Curang saat tes dan tidak mempedulikan hukuman
2. Disiplin 5 : Siap mengikuti proses pembelajaran sebelum waktu
pembelajaran dimulai.
4 : Siap mengikuti proses pembelajaran tepat saat
pembelajaran dimulai.
3 : Siap mengikuti proses pembelajaran sesudah waktu
pembelajaran dimulai.
2 : Tidak siap mengikuti proses pembelajaran sesudah
waktu pembelajaran dimulai.
1 : Tidak mengikuti pembelajaran.
3. Tanggung 5 : Mengerjakan tugas dengan hasil dan waktu yang tepat.
jawab 4 : Mengerjakan tugas dengan hasil yang baik namun tidak
tepat waktu.
3 : Mengerjakan tugas dengan hasil yang kurang baik
namun tepat waktu.
2: Mengerjakan tugas dengan hasil yang kurang baik dan
tidak tepat waktu.
1 : Tidak mengerjakan tugas.
4. Santun 5 : Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada
guru dan teman.
4 : Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada
guru dan teman.
3 : Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata
kepada guru dan teman.
2 : Jarang pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata
kepada guru dan teman.
1 : Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata
kepada guru dan teman.
5. Responsif 5 : Merespon perintah untuk mengerjakan tugas dengan
dan proaktif sangat baik dan proaktif (tanggap).
4 : Merespon perintah untuk mengerjakan tugas dengan
baik dan proaktif (tanggap).
3 : Merespon perintah untuk mengerjakan tugas dengan
cukup baik dan kurang proaktif (tanggap).
2: Tidak merespon perintah untuk mengerjakan tugas
dengan dan kurang proaktif (tanggap).
1: Tidak merespon perintah untuk mengerjakan tugas
dengan dan kurang proaktif (tanggap).

Aspek Sikap
Nama
Responsif Jumlah
No. Sisw Tanggung Santu
Jujur Disiplin Peduli dan Skor
a jawab n
proaktif
1.
2.
3.
4.

Pedoman Penskoran :
Skor persoalan
Skor = x 100
skor maksimum
TUGAS

Rancangan Perencanaan Pembelajaran

(RPP)

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Yang dibina oleh Bapak Dwi


Prihanto.

Oleh :

Dahnil Kresyana Muchtar


150534607615

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai