Anda di halaman 1dari 11

Besaran, Satuan dan Simbol Rancangan

Instalasi Penerangan

Nama : Abdul Kadir Jailani


Kelas : 1 Listrik D

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
SATUAN DAN BESARAN LISTRIK

Tegangan Listrik

Tegangan listik yaitu perbedaan potensial listrik antara dua titik


dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik
dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik
negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat
bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di
dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan
rendah Penetapan untuk satuan tegangan listrik 1 Volt terjadi jika dapat
mengalirkan arus 1 ampere dalam tahanan listrik 1 Ohm.
1 V = 0,001 KV = 10-3 KV
1 V = 0,000 001 MV= 10-6MV

Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari


pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan
couloumb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit
arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah
konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung
pada voltabese dan resistansi sesuai dengan hukum ohm.
Penetapan untuk satuan arus listrik 1 Ampere ialah arus dalam cairan
nitrat-perak dapat memisahkan dan melekatkan sejumlah 1,118
milligram perak dalam waktu 1 detik.
1 mA = 0,001 A = 10-3 A
1 A = 0,000 001 A = 10-6 A

Hambatan Listrik

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari


suatu komponen elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm. yang
dapat dirumuskan dengan R adalah hambatan (Ohm),V adalah tegangan
(Volt), I adalah arus (ampere). Penetapan untuk satuan tahanan listrik
Tahanan listrik 1 Ohm ialah nilai tahanan dari air raksa dalam gelas
berpenampang 1 mm2 setinggi 106,3 cm pada suhu 0o C 1 = 0,001 K
= 10-3 K

Gaya Gerak Listrik ( GGL )


Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang
berubah menjadi energi bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan
muatan melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus
persatuan muatan. dinyatakan dalam Volt.

Muatan Listrik

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda,


yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan
dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk
menggambarkan muatan. sistem satuan internasional dari satuan Q
adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah
sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan
positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu
atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron.
Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron
ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan
Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan
jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang
netral atau tak bermuatan). Penetapan untuk satuan muatan listrik 1
Coulomb ialah arus sebesar 1 Ampere mengalir selama 1 detik atau
Q=Ixt
Keterangan :
Q = Muatan listrik ( Coulomb )
I = Arus Listrik ( Ampere )
t = Waktu ( detik )

Kapasitansi

Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan


(atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan.
Bentuk paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah
kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di
lempeng/pelat/keping adalah +Q dan Q, dan V adalah tegangan listrik
antar lempeng / pelat / keping, maka rumus kapasitans adalah:
C = \frac{Q}{V}
Keterangan :
C adalah kapasitansi yang diukur dalam Farad
Q adalah muatan yang diukur dalam coulomb
V adalah voltase yang diukur dalam volt
Unit SI dari kapasitansi adalah farad; 1 farad = 1 coulomb per volt.

Induktansi

Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang


menyebabkan timbulnya potensial listrik secara proporsional terhadap
arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai
induktasi sendiri. Sedang apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian
ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai
induktansi bersama. Satuan induktansi dalam satuan internasional
adalah weber per ampere atau dikenal pula sebagai henry (H). Induktansi
muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
(dijelaskan oleh hukum ampere). Supaya suatu rangkaian elektronika
mempunyai nilai induktansi, sebuah komponen bernama induktor
digunakan di dalam rangkaian tersebut, induktor umumnya berupa
kumparan kabel / tembaga untuk memusatkan medan magnet dan
memanfaatkan GGL yang dihasilkannya.

Kuat Medan Listrik

Medan listrik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik


dimana benda-benda bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini akan
merasakan atau mengalami gaya listriArah Medan Listrik. Kuat medan
listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per satuan
muatan di suatu titik.

Fluks Magnet

Fluk magnetik adalah ukuran total medan magnetik yang


menembus bidang. secara matematis fluk maknetik didefinisikan sebagi
perkalian skalar antara induksi magnetik (B) dengan luas bidang yang
tegak lurus pada induksi magnetik tersebut.

Daya listrik

Didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian


listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya
tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik).bisa juga
diartikan besarnya usaha dalam memindahkan muatan per satuan waktu
atau lebih singkatnya adalah Jumlah Energi Listrik yang digunakan tiap
detik. Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P
dalam persamaan listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat
dihitung menggunakan Hukum Joule, sesuai nama fisikawan Britania
James Joule, yang pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat
berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.
P=VI
di mana,
P adalah daya (watt atau W)
I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V)
Penetapan untuk satuan daya listrik 1 Watt ialah tegangan sebesar 1 Volt
mengalir arus sebesar 1 Ampere dengan faktor kerjaatau Cos = 1
( antara tegangan dan arus sefasa )
P = V x I x Cos
Keterangan :
P = Daya Listrik ( Watt )
V = Tegangan listrik ( Volt )
I = Arus listrik ( Ampere )
Cos = Faktor daya

SIMBOL SIMBOL LISTRIK

Simb
Komponen Penjelasan
ol

Sambungan

Kabel Kabel penghubung rangkaian

Koneksi kabel Kabel terhubung

Kabel tidak koneksi Kabel tidak terhubung/putus

Saklar (Switch) dan Relay

Switch SPST Terputus kondisi open

Switch SPDT Memilih dua terminal

Push-Button (NO) Terhubung saat ditekan


Push-Button (NC) Terputus saat ditekan

DIP Switch Saklar banyak

Relay SPST
Koneksi terbuka dan tertutup digerakan
elektromagnetik
Relay SPDT

Jumper Koneksi pemasangan jumper

Solder Bridge Koneksi dengan disolder

Ground

Earth Ground Referensi 0 sumber listrik

Chassis Ground Ground yang dihubungkan pada body

Common/ Digital
-
Ground

Simbol Komponen Elektronika Resistor

Resistor
Tahanan arus listrik
Resistor

Potensiometer
Tahanan yang nilai resistansinya dapat
diatur (3 kaki)
Potensiometer

Variable Resistor
Tahanan yang nilai resistansinya dapat
diatur (2 kaki)
Variable Resistor
Kapasitor

Kapasitor Bipolar
Penyimpan arus listrik sementara
waktu
Kapasitor Nonpolar

Kapasitor Bipolar ELCO

Kapasitor berpolar ELCO

Kapasitor Variable Kapasitor yang dapat diatur

Kumparan (Induktor)

Penghasil medan magnet ketika dialiri


Induktor
listrik

Induktor inti besi Kumparan inti besi seperi trafo

Variable Induktor Lilitan yang nilainya dapat diatur

Power Supply

Sumber tegangan DC Penghasil tegangan searah

Sumber Arus Penghasil arus tetap

Sumber tegangan AC Penghasil tegangan bolak balik

Generator Penghasil tegangan listrik bolah-balik

Battery Penghasil tegangan searah

Battery multi Cell Penghasil tegangan searah


Sumber tegangan Sumber tegangan dari rangkaian listrik
variable lain yang bisa diatur

Sumber arus dari rangkaian listrik lain


Sumber arus variable
yang bisa diatur

Meter (Alat Ukur)

Voltmeter Pengukur tegangan listrik

Amperemeter Pengukur arus listrik

Ohmmeter Pengukur resistansi

Wattmeter Pengukur daya listrik

Lampu

Lampu 1

Lampu 2 Penghasil cahaya saat dialiri listrik

Lampu 3

Dioda

Dioda Penyearah

Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC

Dioda Schottky Diodadrop tegangan rendah

Perpaduan antara Dioda dengan


Dioda Varactor
Kapasitor

Dioda Tunnel -
Dioda yang menghasilkan cahaya
LED
ketika dialiri listrik satu arah

Dioda yang dapat menghasilkan arus


Photo Dioda
listrik saat mendapat cahaya

Transistor

Arus listrik mengalir (EC) ketika basis


Transitor Bipolar NPN
(B) diberi positif

Arus listrik mengalir (CE) ketika basis


Transistor Bipolar PNP
(B) diberi negative

Transitor Darlington Gabungan dua transistor bipolar

Transistor JFET-N -

Transistor JFET-P -

Transistor NMOS MOSFET N

Transistor PMOS MOSFET P

Simbol Komponen Elektronika Lain

Motor Motor berputar

Trafo Penurun dan penaik tegangan

Bel Listrik Berbunyi saat dialiri listrik

Buzzer Menghasilkan suara saat dialiri listrik

Fuse 1 Pengaman yang terputus saat melebihi


kapasitas arus
Fuse 2

Bus 1

Bus 2 Jalur data / jalur address

Bus 3

Isolasi antar dua rangkaian berbeda


Opto Coupler
yang dihubungkan cahaya

Speaker Pengubah signal listrik jadi suara

Microphone Pengubah signal suara jadi arus listrik

Op-Amp Penguat signal

Schmitt Trigger Pengurang noise

ADC /Analog to Digital Pengubah signal analog jadi data digital

DAC /Digital to Analog Pengubah data digital jadi signal analog

Ocsilator Penghasil pulsa / gelombang

Antenna

Antenna 1
Pemancar dan penerima sinyal
Antenna 2

Dipole Antenna Gabungan dari antena

Gerbang Logika / Digital


Gerbang NOT Output kebalikan input

Gerbang AND Output 0 jika salah satu input 0

Gerbang NAND Output 1 jika salah satu input 0

Gerbang OR Output 1 jika salah satu input 1

Gerbang NOR Output 0 jika salah satu input 1

Gerbang EX-OR Output 0 jika input sama

D Flip Flop Penyimpan data

Multiplexer 2 to 1
Menyeleksi data input yang dikirim ke
output
Multiplexer 4 to 1

Menyeleksi data input untuk dikirim ke


D-Multiplexer 1 to 4
output

Anda mungkin juga menyukai