Anda di halaman 1dari 12

SOP ( STARNDART OPERASIONAL PROCEDUR ) HI-POT TEST

INSPECTION DI PT. SMGP (SORIK MARAPI GEOTHERMAL POWER)

Andre Heri Bakriansyah


ABSTRAK
Pemeriksaan pada suatu instalasi merupakan fungsi yang penting dalam
suatu perusahaan yang sedang dalam proses pembangunan maupun yang sudah
ada. Sistem pemeriksaan juga ditujukan untuk mencegah timbulnya kecelakaan
pada suatu pekerjaan, serta untuk memperpanjang usia peralatan dalam instalasi.
Hipot test adalah hal yang diperlukan pada suatu instalasi kabel
bertenganan tinggi. Suatu instalasi kabel yang digunakan tentunya untuk
mentransmisikan aliran listrik, baik pada generator ke kubikal kontrol atau
sebaliknya. Didalam instalasi kabel bertegangan tinggi lebih besar resiko yang
dihadapi sutau perusahaan, dikarenkan apabila terjadi kecelakaan dalam bekerja
akan menimbukan kerugian, baik itu kerugian pada teknisi maupun materi.
Sementara itu dalam penggunaan instalasi dilakukan pemerikasaan dan
pengawasan dalam pengujian suatu instalasi kabel. Untuk menjamin keselamatan
bekerja, aka dibuatlah acuan atau standar kerja pada suatu perusahan. Acuan
tersebut disebut SOP (Standard Operating Prosedure) HI-POT Test Inspection
yang merupakan solusi juga apabila terjadi kesalahan maka dapat di identifikasi.

Kata Kunci : Standard Operating Prosedure (SOP), HIPOT Test, Insption


sering disebut HIPOT Test.
1. Pendahuluan. Saat dilakukan pengujian
tegangan tinggi pada kabel tertentu
Untuk menunjang proses
membutuhkan delay tiap percobaannya,
pengaliran listrik pada suatu kabel,
dengan pengertian terdapat ketentuan-
digunakan beberapa peraturan sebagai
ketentuan pada saat pengujian. Di
penjamin suatu perusahaan. Kabel yang
dalam pengujian tersebut dibutuhkan
digunakan tentunya untuk
suatu petunjuk operasi (SOP) dan
mentransimikan listrik, dari generator
Inspeksi. SOP ( Standart Operacional
ke kubikal atau sebaliknya.
Procedure ) kerja sangan dibutuhkan
Dalam mengaliskan listrik pada sebagai acuan bekerja, sehingga bila
suatu kabel kita perlu mengetahui ada kecalahan dapat di identifikasi
identitas kabel tersebut. Mengetahui dengan mudah.
identitas kabel dapat dilakukan dengan
Inspeksi merupakan fungsi penting
cara manual, semi-otomatis, maupun
dalam suatu proses pekerjaan dalam
otomatis. Kabel listrik yang tegangan
menjamin kelancaran proses dan dan
normalnya lebih dari 10 KV
mencegah timbulnya kerusakan. Kabel
menggunkan sistem pengujian
atau peralatan listrik yang baru datang
tegangan tinggi atau injek tegangan
dari pabrikan tentunya prlu di periksa
kejut menggunakan alat HV-Test atau
kembali agar sesuai dengan maka perusahaan dapat memastikan
permintaan. Sehingga kegiatan suatu operasi berjalan sesuai dengan
pengawasan atau inspeksi pada prosedur yang ada.
pengujian kabel sangat dibutuhkan
guna menjamin keselamatan bekerja 2.1. Fungsi dan tujuan SOP.
dan menjamin peralatan lainnya
SOP menjelaskan secara detail
2. Standard Operating Procedure ( proses kerja yang berlangsung secara
SOP ) rutin yang harus diterapkan atau diikuti
dalam suatu perusahaan. Penulisan
Pengertian pengoperasian dokumen dalam SOP perlu diterapkan
secara umum yaitu suatu usaha atau untuk menghasilkan sistem kualitas
kegiatan yang dilakukan untuk dan teknis yang konsisten dan sesuai
menjalankan peralatan sesuai dengan dengan kebutuhan, dan untuk
cara kerja peralatan tersebut dan juga mendukung kualitas data informasi
dengan mengikuti prosedur yang telah pada perusahaan. Penerapan SOP akan
ditetapkan menurut peralatan yang membantu perusahaan untuk
digunakan. Sedangkan pengertian mempertahankan kualitas kontrol dan
pemeliharaan secara umum yaitu suatu menjaga kualitas proses-proses pada
usaha atau kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk tetap stabil, dan
untuk menjaga dan mempertahankan memastikan perusahaan tetap
kondisi sistem agar selalu dalam mematuhi peraturan pemerintah. Jika
kondisi yang baik, baik pada saat dalam perancangan pembuatan SOP
sistem beroperasi maupun dalam terjadi kesalahan, maka hasil yang
kondisi tidak dioperasikan. didapat menjadi tidak maksimal.
Kesalahan yang terjadi dalam proses
Menurut Richard Stup, operasional di suatu perusahaan akan
Standard Operating Procedure (SOP) menimbulkan kerugian bagi
merupakan suatu rangkaian instruksi perusahaan tersebut. Adapun tujuan-
tertulis yang mendokumentasikan tujuan dari SOP, antara lain:
kegiatan atau proses rutin yang terdapat
pada suatu perusahaan. Pengembangan • Agar pekerja dapat menjaga
dan penerapan dari SOP merupakan konsistensi dalam menjalankan
bagian penting dari keberhasilan sistem suatu prosedur kerja.
kualitas dimana SOP menyediakan
informasi untuk setiap individu dalam • Agar pekerja mengetahui
perusahaan untuk menjalankan suatu peran/posisi mereka dalam
pekerjaan, dan memberikan konsistensi perusahaan.
pada kualitas dan integritas dari suatu
• Memberikan keterangan atau
produk atau hasil akhir. Pada intinya,
kejelasan tentang alur proses kerja,
dengan melakukan penerapan SOP
tanggung jawab, dan staf terkait terstruktur secara sistematis.
dalam proses kerja tersebut.
2.3. Cara pembuatan SOP
• Memberikan keterangan tentang
dokumen-dokumen yang dibutuhkan Langkah-langkah dalam pembuatan
dalam suatu proses kerja. SOP, yaitu:

• Mempermudah bagi perusahaan • Melakukan observasi secara


dalam mengetahui terjadinya langsung di lapangan untuk
inefisiensi proses dalam suatu memberikan gambaran aktivitas atau
prosedur kerja. proses kerja yang ada dalam suatu
kerja.
2.2. Manfaat SOP
• Melakukan studi perbandingan atau
Jika SOP dijalankan dengan benar benchmarking dengan perusahaan
maka perusahaan akan mendapat sejenis sehingga dapat mengetahui
banyak manfaat dari penerapan SOP kelebihan dan kekurangan dari
tersebut, adapun manfaat dari SOP prosedur kerja yang terjadi di
adalah sebagai berikut : lapangan.

• Memberikan penjelasan tentang • Melakukan pembuatan SOP dengan


prosedur kegiatan secara detail dan menggunakan data atau informasi
terinci dengan jelas. yang diperoleh di lapangan, dan
dengan hasil studi perbandingan dari
• Meminimalisasi variasi dan perusahaan lain.
kesalahan dalam suatu prosedur
operasional kerja. • Melakukan analisa pada SOP yang
telah dibuat apakah telah sesuai
• Mempermudah dan mengehemat dengan prosedur kerja di lapangan
waktu dalam program training dan apakah SOP telah berjalan
karyawan. dengan efektif untuk mencapai
tujuan manajemen, dan jika
• Menyamaratakan seluruh kegiatan
diperlukan membuat analisa
yang dilakukan semua pihak.
perbaikan untuk memperbaiki
• Membantu dalam melakukan prosedur kerja yang telah
evaluasi terhadap setiap proses berlangsung.
operasional dalam perusahaan.
• Apabila SOP sudah tidak dapat
• Mempertahankan kualitas mewakili kondisi di lapangan maka
perusahaan melalui konsistensi kerja perlu dilakukan revisi atau
karena perusahaan telah memiliki perbaikan SOP.
sistem kerja sudah jelas dan
2.4. Bentuk SOP suatu prosedur dari bentuk yang
panjang menjadi lebih singkat. SOP
Bentuk-bentuk SOP itu sendiri jenis ini biasanya juga dipakai untuk
dapat dibagi menjadi 4 jenis dengan prosedur yang cukup panjang, yakni
bentuk yang berbeda (Stup, 2001): jika proses yang akan ditulis lebih
dari 10 langkah. Dalam pembuatan
 Simple Steps
SOP jenis ini sebaiknya gunakan
Simple steps berisi prosedur kerja kalimat singkat yang dapat
yang sangat sederhana dan tidak membantu untuk menjelaskan
terlalu terperinci, biasanya SOP maksud dari gambar atau diagram
jenis ini digunakan hanya untuk yang ada, dan jika memungkinkan,
situasi kerja dengan sedikit operator. gambar atau diagram yang
SOP jenis ini tepat digunakan untuk digunakan dapat mengilustrasikan
prosedur kerja dengan sedikit tujuan dari prosedur tersebut.
pengambilan keputusan, dan kurang
 Flowchart
dari 10 langkah.
Flowchart merupakan grafik
 Hierarchical Steps
sederhana yang menjelaskan
Hierarchical steps lebih terinci langkah-langkah proses dalam
daripada jenis SOP simple steps, pembuatan suatu keputusan,
dimana pada SOP ini terdapat flowchart berisi pertimbangan,
kalimat dan terdapat sub-kalimat langkah-langkah dan juga
sehingga memudahkan operator pengambilan keputusan dalam suatu
untuk memahaminya. Jenis SOP ini prosedur kerja. Apabila dalam suatu
cocok untuk digunakan untuk prosedur kerja dibutuhkan banyak
prosedur yang cukup panjang, yakni pengambilan keputusan sebaiknya
jika proses yang akan ditulis lebih menggunakan flowchart untuk
dari 10 langkah, dan tidak mempermudah pengertian prosedur
mempunyai banyak keputusan. yang harus dilakukan, dimana
didalam flowchart akan dijelaskan
 Graphic Format langkah-langkah mana harus dipilih
dan apa yang harus dilakukan setelah
Graphic format merupakan langkah tersebut diambil. Flowchart
pengembangan dari SOP menggunakan simbol-simbol yang
Hierarchical Steps, dimana dalam mempresentasikan suatu tindakan.
penulisannya SOP jenis ini
menyertakan gambar-gambar atau 2.5. Pelaksanaan dan Pengembangan
diagram untuk mempermudah SOP
pengertiannya. Grafik yang
digunakan dapat menyederhanakan Berikut adalah tujuh langkah untuk
membuat SOP yang baik dan benar: perusahaan yang terlibat dalam SOP
(Stup, 2001) tersebut, maka proses pemahaman
dan penerapan akan berjalan dengan
1. Perencanaan tujuan awal pembuatan lebih mudah.
SOP
4. Evaluasi Eksternal
Dengan adanya tujuan yang ingin
dicapai, pihak manajemen dapat Pada tahap evaluasi eksternal,
menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan tim penasehat yang
harus dilakukan untuk mencapai berasal dari luar perusahaan untuk
tujuan tersebut, serta dapat menilai rancangan yang telah dibuat,
mengetahui dan mengevaluasi dan memberikan saran, kritik, dan
keberhasilan dari penerapan SOP usulan yang dapat membangun
tersebut. pembuatan SOP tersebut. Pihak
eksternal dari perusahaan tentu
2. Perancangan awal dapat menilai rancangan dengan
lebih obyektif, dikarenakan mereka
Jika bentuk SOP yang akan
tidak terlibat langsung dalam proses
digunakan adalah: Simple steps,
penerapan SOP.
Hierarchical Steps, atau Graphic
Format, maka langkah awal yang 5. Pengujian
harus dilakukan adalah membuat
tahapan dari proses yang ada dan Tahap pengujian dilakukan untuk
yang harus dijalankan. Jika bentuk mengetahui apakah SOP yang
SOP yang akan digunakan adalah dibuat telah sesuai dengan standar
flowchart, maka langkah awal yang yang ditetapkan oleh pihak
harus dilakukan adalah menentukan manajemen, dan kemudian hasil
permasalahan yang akan pengujian dapat digunakan sebagai
diselesaikan. bahan evaluasi dalam melakukan
perbaikan dan pengembangan.
3. Evaluasi Internal
6. Perbaikan
Setelah rancangan awal dibuat,
sebaiknya rancangan tersebut Setelah dilakukan tahap pengujian,
dievaluasi oleh seluruh anggota dapat diketahui kekurangan dan
perusahaan yang terlibat sehingga kesalahan dalam SOP yang telah
dapat diketahui kekurangan serta dibuat dan kemudian dapat segera
kesalahan yang terdapat pada dilakukan perbaikan sehingga SOP
rancangan awal tersebut, dan dapat berjalan dengan lebih
kemudian meminta saran, kritik, dan maksimal. Pada tahap ini juga dapat
usulan yang membangun. Dengan dilakukan pelatihan bagi para
melibatkan seluruh anggota pekerja agar dapat memanfaatkan
SOP sebagai alat bantu untuk 2.7. Elemen SOP
mempermudah mereka dalam
menjalankan pekerjaan. Secara umum, dalam pembuatan
SOP harus memenuhi beberapa
7. Pengaplikasian elemen. Elemen tersebut diantaranya :

Setelah SOP telah selesai dibuat dan  Header (Kop ) SOP : pada
sesuai dengan standar yang telah dasarnya adalah kop / kepala SOP
ditetapkan, kemudian dilakukan yang mendeskripsikan ; Nama
pengaplikasian di seluruh divisi lembaga, Judul SOP, Tanggal
dalam perusahaan sehingga tujuan release pertama, Tanggal revisi,
awal yang telah ditetapkan dapat Jumlah halaman yang terkandung
tercapai dengan maksimal. dalam SOP, Siapa yang menulis
SOP, Tanda tangan pengesahan.
2.6. Implementasi SOP
 Tujuan dan Ruang Lingkup
Proses implementasi harus dirancang
sedemikan rupa untuk memastikan Tujuan (obyektif) SOP sebaiknya
bahwa: dirumuskan kembali dengan
mengembangkan / menjelaskan
• Setiap orang dalam perusahaan apa yang telah tertuang dalam
mendapat informasi dan penjelasan rumusan judul. Ruang lingkup
mengenai SOP yang telah diperbaiki sebaiknya menjelaskan batas-batas
ataupun SOP yang baru. penggunaan SOP.
• Rekapan dokumen SOP
 Definisi
didistribusikan sesuai dengan
kebutuhan dan dapat diakses dengan Berisikan tentang definisi SOP
mudah oleh seluruh anggota khususnya dalam pengoperasian
perusahaan, terutama yang terlibat dan pemeliharaan sistem ataupun
langsung dalam SOP tersebut. peralatan yang bersangkutan.

• Setiap personil dalam perusahaan  Bahan dan peralatan yang


mengerti peran dan memiliki digunakan
pengetahuan dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk menerapkan SOP Setiap SOP sangat dimungkinkan
dengan benar dan efektif termasuk menggunakan bahan dan peralatan
pemahaman mengenai konsekuensi yang berbeda antara satu terhadap
jika terjadi kesalahan dalam yang lainnya, oleh karena itu
penerapan SOP tersebut bahan yang digunakan sesuai
dengan kebutuhan.
 Penanggungjawab SOP (Safety 3. Hipot
concern)
Hipot" adalah singkatan dari high
Penanggung jawab SOP adalah Potensial (tegangan tinggi). Tes hipot
suatu lembaga ataupun badan yang memeriksa "isolasi yang baik." Tes
merancang SOP tersebut. hipot memeriksa bahwa tidak ada arus
yang mengalir di antara titik di mana
 Prosedur seharusnya tidak ada arus. Dalam
beberapa hal tes hipot adalah kebalikan
Jantung dari sebuah SOP adalah isi
dari uji kontinuitas. Continuity Test:
bagian SOP yang diberi judul
"Memastikan arus mengalir dengan
PROSEDUR. Bagian ini merinci
mudah dari satu titik ke titik lainnya."
tentang siapa pihak yang
Uji Hipot: "Memastikan arus tidak
melaksanakan dan langkah-
mengalir antar titik di mana seharusnya
langkah apa yang diperlukan untuk
tidak ada aliran (menggunakan voltase
menuntaskannya.
tinggi untuk memastikan arus tidak
 Referensi mengalir)." Tes hipot mengambil dua
konduktor yang harus diisolasi dan
Referensi berisikan daftar sumber menerapkan tegangan yang sangat
referensi yang digunakan dalam tinggi antara konduktor. Arus yang
penyusunan SOP. Isi dari referensi mengalir ditonton. Jika terlalu banyak
ini sangat diperlukan untuk proses arus mengalir titik-titik tidak terisolasi
pengkajian isi SOP pada saat dengan baik dan mereka gagal dalam
revisi. Referensi ini ditempatkan ujian.
pada bagian akhir halaman SOP.
4. Keselamatan Kerja
2.8. Format SOP
Pada saat kita akan
 Secara teknis tidak / belum ada mengerjakan suatu pekerjaan, kita pasti
suatu lembaga / badan ataupun menghendaki agar pekerjaan tersebut
konvensi yang mengatur / dapat kita selesaikan dengan baik,
membakukan bentuk format dari aman dan terhindar dari kecelakaan,
suatu SOP. baik menyangkut keamanan dan
keselamatan kerja manusia, bahan
 Walau demikian, kebutuhan akan (material), peralatan dan pekerjaan
identifikasi dan pengendalian secara keseluruhan (semua sumber
dokumen (SOP) umumnya daya yang ada). Dengan tujuan seperti
mensyaratkan bahwa sifat itu kita pasti akan melaksanakan
“accountability, traceability, dan upaya-upaya keselamatan kerja, yang
responsibilities”, minimalnya bearti kita telah menunjang
harus tersirat dalam setiap SOP terwujudnya sasaran keselamatan kerja.
Selain hal tersebut di atas, pengawas dan atau ahli
keselamatan kerja mempunyai sasaran keselamatan kerja;
yang sangat luas dan secara rinci
keselamatan kerja mempunyai sasaran 2. Memakai alat-alat
sebagai berikut: perlindungan diri (APD) yang
diwajibkan;
 Unsur manusia
3. Memenuhi dan mentaati
 Unsur pekerjaan semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan
 Unsur perusahaan kerja yang diwajibkan;

4.1. Tujuan Program Keselamatan 4. Meminta pada pengurus agar


Kerja dilaksanakan semua syarat
keselamatan dan kesehatan
Berdasarkan UU No. 1 kerja yang diwajibkan.
tahun 1970, tujuan
diadakannya program keselamatan 5. Menyatakan keberatan kerja
kerja adalah: pada pekerjaan di mana syarat
keselamatan dan kesehatan
1. Melindungi pekerja dari resiko kerja serta alat-alat
kecelakaan pada saat melakukan perlindungan diri yang
pekerjaan. diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus
2. Menjamin orang-orang yang
ditentukan lain oleh pegawai
berada di sekitar tempat kerja
pengawas dalam batas-batas
terjamin keselamatannya.
yang masih dapat
3. Menjaga sumber produksi dipertanggungjawabkan.
terpelihara dengan baik dan
4.3. Kecelakaan Kerja
dipergunakan secara aman dan
berdaya guna. Berdasarkan hasil penelitian
Arbous dan Kerrich (1953) yang
4.2. Kewajiban dan Hak Tenaga
dievaluasi oleh Suchman dan Scherzer,
Kerja terhadap Keselamatan
penyebab kecelakaan yang disebabkan
Kerja
faktor individual secara umum adalah :
Dengan peraturan perundangan
diatur kewajiban dan atau hak tenaga
kerja untuk:

1. Memberikan keterangan yang


benar bila diminta oleh pegawai
Tabel 1. Faktor Penyebab Kecelakaan. e. Memberikan buku pedoman
keselamatan kerja.

f. Memasang poster, slogan, spanduk


di tempat rawan kecelakaan dan di
tempat kerja.

g. Memberikan pendidikan dan


pelatihan keselamatan kerja.

h. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan


dan melakukan koreksi serta
bimbingan terhadap kesalahan
dalam bekerja, sehingga pekerja
dapat melaksanakan pekerjaan
dengan baik.

4.4. Pencegahan Kecelakaan Kerja 5. Inspeksi


Beberapa cara pencegahan kecelakaan Pengertian Inspeksi (Inspection)
kerja tersebut yaitu : dalam Pengendalian Kualitas – Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
a. Memberikan penjelasan dan
Inspeksi diartikan sebagai pemeriksaan
contoh bagaimana melaksanakan
seksama, pemeriksaan secara langsung
suatu pekerjaan.
tentang peraturan, tugas dan lain
b. Memberikan penjelasan dan sebagainya. Jika kata Inspection atau
contoh bagaimana suatu pekerjaan Inspeksi ini kita aplikasikan ke dalam
harus dikerjakan dengan aman. pengendalian kualitas maka dapat
diartikan bahwa Inspeksi atau
c. Menjelaskan peralatan kerja dan Inspection adalah pemeriksaan secara
alat-alat keselamatan kerja yang seksama terhadap suatu produk yang
dipakai, termasuk cara dihasilkan apakah sesuai dengan
penggunaannya. standar dan aturan yang telah
ditetapkan padanya.
d. Menjelaskan tentang tempat dan
jenis pekerjaan yang mempunyai Dalam pengendalian kualitas
tingkat bahaya tinggi dan (Quality Control), Inspeksi merupakan
menjelaskan upaya penanganan salah satu elemen yang sangat penting.
serta pencegahannya agar tidak Inspection (Inspeksi) diperlukan untuk
timbul kecelakaan. memastikan kualitas produk yang
dihasilkan sesuai dengan ketentuan dan
standarnya sehingga kepuasan pengujian. ( phasa R=R, S=S,
pelanggan dapat terjaga dengan baik. T=T dan ground ≠ phasa ).
Selain mengendalikan kualitas dan 8. Setelah keadaan telah terisolir,
menjaga kepuasan pelanggan, Inspeksi baca rangkaian pengujian dan
juga dapat mengurangi biaya-biaya kemudian lakukan pengujian
manufakturing akibat buruknya dengan langkah-langkah yang
kualitas produksi seperti biaya akan di jelaskan dibawah.
pengembalian produk dari pelanggan, 9. Catat parameter setting dari
biaya pengerjaan ulang dalam jumlah ukuran tegangan yang akan
banyak dan biaya pembuangan bahan diuji (di-tes).
yang tidak sesuai dengan ketentuan 10. Setelah didapatkan hasil
yang berlaku. pengujian, catat nilai pengujian
dalam lembar laporan
6. SOP ( Starndart Operasional pekerjaan.
Procedur ) Hi-Pot Test Inspection 11. Lakukan tes beberapa tahap dan
catat hasilnya.
Adapun standar operasi prosedur dari 12. Setelah selesai tes kembalikan
hi-pot test ialah sebagai berikut. rangkaian seperti semula.
1. Masukkan Ijin kerja ( Work 13. Untuk konfirmasi
Permit ) dengan menunjukkan rangkaian sudah benar, lakukan
surat kerja beserta sertivikasi simulasi tes trip CB dari relai
dari peralatan dan pekerja. proteksi.
2. Persiapkan peralatan kerja, ukur 14. Konfirmasi ke seksi
dan peralatan K-3 untuk yang bersangkutan bahwa tes
melaksakan pekerjaan. sudah selesai.
3. Konfirmasi ke seksi yang
6.1. Rangkaian Pengujian
bersangkutan bahwa akan
dilakukan pengujian tengan Berikut rangkaian pengujian untuk
tinggi dengan membuat area
pengujian.
4. Melakukan pengecekan visual
terhadap area yang akan di uji.
5. Lakukan pelepasan tiap-tiap
kabel pada terminal kabel yang
akan di uji.
6. Isolasai tiap-tiap kabel yang
akan di uji. Hi-pot.
7. Kemudian kontinity kabel guna Gambar 1 Rangkaian pengujian Hi-Pot
pengecekan awal, agar tidak Test
terjadi miss komunikasi saat
6.2. Tujuan Inspeksi (Inspection) 6.4. Jenis-jenis Inspeksi (Inspection)
dalam Pengendalian Kualitas dalam Pengendalian Kualitas

Tujuan dari Inspeksi dalam Quality Inspeksi atau Inspection dapat


Control (Pengendalian Kualitas) adalah dibagi menjadi beberapa jenis,
sebagai berikut : diantaranya adalah Floor Inspection,
Centralized Inspection, Combined
1. Untuk mendeteksi dan Inspection, Functional Inspection, First
menghilangkan bahan baku yang Piece Inspection, Pilot Piece
cacat sebelum masuk ke proses Inspection dan Final Inspection.
produksi. Berikut ini adalah pembahasan
2. Untuk mendeteksi produk cacat singkatnya.
dan produk yang berkualitas
rendah terkirim ke pelanggan.
1. Floor Inspection adalah Inspeksi
3. Untuk memberikan pemberitahuan
yang dilakukan dalam proses
kepada Manajemen sebelum suatu
produksi. Dalam Floor Inspection,
masalah kualitas menjadi serius
Inspektor melakukan pemeriksaan
sehingga manajemen dapat
terhadap Material atau produk
mengambil tindakan-tindakan
setengah jadi (Semi Goods) pada
yang diperlukan.
proses produksi baik yang
4. Untuk mencegah keterlambatan
dilakukan oleh Manusia maupun
pengiriman yang dikarenakan
Mesin. Inspektor akan melakukan
masalah kualitas dan mengurangi
pemeriksaan dari satu
keluhan dari pelanggan.
mesin/pekerja ke mesin/pekerja
5. Untuk meningkatkan kualitas dan
lainnya. Metode pemeriksaan ini
realibilitas produk
dapat mendeteksi permasalahan
lebih awal sebelum produk
6.3. Manfaat Inspeksi (Inspection) tersebut dihasilkan dalam jumlah
dalam Pengendalian Kualitas banyak.
2. Centralised Inspection adalah
1. Membedakan Lot produk yang Inspeksi yang dilakukan pada
baik dan Lot produk yang cacat. lokasi tertentu atau terpusat pada
2. Membedakan unit produk yang tempat yang ditentukan. Semua
baik dan unit produk yang cacat. Peralatan dan Mesin Pengujian
3. Untuk mengetahui apakah terjadi diletakan pada tempat yang
perubahan pada proses. dikhususkan untuk pengujian.
4. Untuk mengetahui apakah proses Semua sampel produk yang akan
produksi berada atau mendekati dilakukan pengujian dibawa ke
batas spesifikasi. lokasi tersebut untuk dilakukan
5. Untuk menilai kualitas produk. pengujiannya.
6. Untuk mengukur ketepatan alat 3. Combined Inspection adalah
ukur di produksi. kombinasi dari Floor Inpection dan
7. Untuk mengukur kemampuan Centralised Inspection.
proses. 4. Functional Inspection adalah
8. Jenis-jenis Inspeksi dalam Inspeksi terhadap Fungsional pada
Pengendalian Kualitas produk. Seperti contoh pada
pemeriksaan Fungsi sebuah Motor,
Inspeksi Fungsional akan
memeriksa karakteristik kecepatan hierarchical steps di mana
motor tersebut sesuai dengan yang disebutkan masing-masing
ditentukan tanpa harus mengetahui
karakteristik masing-masing tahapannya.
komponen pembentuk motor itu.
Functional Inspection pada 3. Jenis inspeksi yang digunakan ialah
umumnya dilakukan setelah inspeksi functional dikarenakan
sebuah produk sudah menjadi melihat suatu fungsi pada kabel.
Produk Jadi (Finished Goods).
5. First Piece Inspection adalah
DAFTAR PUSTAKA
Inspeksi yang dilakukan terhadap
unit pertama. Unit pertama yang Badan Standarisasi Nasional.
dimaksud ini bisa jadi adalah unit “Persyaratan Umum Instalasi
pertama pada pergantian shift Listrik 2000 (PUIL 2000)”.
kerja, unit pertama pada Yayasan PUIL. 2000.
pergantian LOT produk, unit Daryus, Asyari. Manajemen
pertama pada pergantian alat kerja Pemeliharaan Mesin. Jakarta:
ataupun unit pertama pada Universitas Darma Persada.
pergantian parameter mesin. Richard Stup. 2001. Standard
6. Pilot Piece Inspection adalah
Operating Procedure : a
inspeksi yang dilakukan terhadap
produk baru ataupun model-model
Writing Guards.s
baru. Naidu, M.S & Kamaraju, V.
7. Final Inspection adalah Inspeksi (1996). High Voltage
nd
yang dilakukan pada Produk Jadi Engineering (2 Edition). Mc
(Finished Goods). Final Inspection Graw Hilll
ini memeriksa karakteristik produk Tobing, B.L. (2003). Dasar Teknik
secara menyeluruh baik Pengujian Tegangan Tinggi.
Fungsional maupun Kosmetiknya. Jakarta. PT Gramedia
Final Inspection ini dilakukan Pustaka Utama.
sebelum produk jadi tersebut Tobing, B.L. (2003). Peralatan
dikirimkan ke pelanggan.
Tegangan Tinggi. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama
7. Kesimpulan EEE Standard Techniques for
High-Voltage Testing. The
1. Bentuk SOP yang digunakan pada Institute of Electrical and
pengujian dan pemeriksaan kabel Electronics Engineers, Inc
dengan HIPOT Test dalah bentuk Arismunandar, A. (1984). Teknik
SOP hierarchical steps karena Tegangan Tinggi. Jakarta.
masing-masing bagian dijelaskan Pradnya Paramita.
secara terperinci setiap tahapan
prosesnya.

2. SOP yang digunakan pada


pengujian dan pemeriksaan kabel
dengan HIPOT Test yang dibuat
sudah sesuai dengan bentuk SOP

Anda mungkin juga menyukai