Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PEMELIHARAAN INSTALASI MOTOR LISTRIK

PADA MESIN INDUSTRI PENGASUTAN


BINTANG-SEGITIGA DENGAN DUA ARAH PUTARAN

Bambang Priyandono
Dosen Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung

ABSTRAK
Sistem Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam instalasi kontrol motor listrik pada mesin industri
guna menjamin kelancaran proses kerja mesin bersangkutan. Sistem Pemeliharaan juga ditujukan untuk mencegah
timbulnya
kerusakan (breakdown) pada mesin, serta untuk memperpanjang usia peralatan dalam instalasi kontrol motor
tersebut.

Instalasi kontrol motor induksi tiga fasa dengan pengasutan bintang-segitiga dua putaran banyak dibutuhkan di

dunia industri. Kontrol motor induksi dua putaran digunakan untuk membalik arah putaran motor, sementara pengasutan

bintang-segitiga umumnya digunakan pada motor dengan kapasitas diatas 5KW, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi

arus start yang tinggi yang mencapai 5-7 kali arus nominal. Dalam operasi dan pemeliharaan instalasi kontrol motor
selalu dibutuhkan suatu petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan yang sering dikenal dengan Standard
tersebut
Operating
Prosedure (SOP) yang merupakan acuan kerja operasi dan pemeliharaan, sehingga apabila terdapat kesalahan
dalam sistem yang , dapat segera diidentifikasi.

Kata Kunci : Pengoperasian, Pemeliharaan, Standard Operating Prosedure (SOP)

yang baik, baik pada saat sistem beroperasi maupun dalam
1. Pendahuluan. kondisi tidak dioperasikan.
Untuk menunjang proses produksi suatu industri
banyak dipergunakan mesin yang mempergunakan motor Menurut Richard Stup, Standard Operating Procedure

listrik sebagai penggerak utamanya. Motor listrik yang (SOP) merupakan suatu rangkaian instruksi tertulis yang
banyak digunakan adalah motor induksi tiga fasa. mendokumentasikan kegiatan atau proses rutin yang
Dalam mengoperasikan motor induksi tiga fasa, terdapat pada suatu perusahaan. Pengembangan dan
kita perlu mengetahui bagaimana mengontrol dan penerapan dari SOP merupakan bagian penting dari
mengendalikan
motor tersebut. Pengendalian / kontrol dapat keberhasilan sistem kualitas dimana SOP menyediakan
dilakukan
dengan sistem manual (dengan toggle switch), informasi untuk setiap individu dalam perusahaan untuk
semi otomatis (dengan kontaktor dan tombol tekan) maupun menjalankan suatu pekerjaan, dan memberikan konsistensi

otomatis (dengan kontaktor dan sensor). Motor induksi pada kualitas dan integritas dari suatu produk atau hasil
dengan daya menengah antara 10 KW sampai 50 KW akhir. Pada intinya, dengan melakukan penerapan SOP

menggunakan pengendalian bintang segitiga untuk start maka perusahaan dapat memastikan suatu operasi berjalan

awalnya. sesuai dengan prosedur yang ada.
Saat motor terhubung bintang arus starting hanya
mengambil sepertiga dari arus starting jika dalam hubungan 2.1. Fungsi dan tujuan SOP.

POLBAN
segitiga. Di dalam instalasi kontrol motor selalu dibutuhkan SOP menjelaskan secara detail proses kerja yang
suatu petunjuk operasi (SOP) dan pemeliharaan. Standar berlangsung secara rutin yang harus diterapkan atau diikuti
Operasional Prosedur (SOP) kerja sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Penulisan dokumen dalam SOP
sebagai acuan dalam bekerja, sehingga bila ada kesalahan perlu diterapkan untuk menghasilkan sistem kualitas dan
sistem yang keluar dari jalurnya akan bisa diidentifikasi. teknis yang konsisten dan sesuai dengan kebutuhan, dan
Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting untuk mendukung kualitas data informasi pada perusahaan.
dalam instalasi kontrol motor untuk menjamin kelancaran Penerapan SOP akan membantu perusahaan untuk
proses kerjanya juga untuk mencegah timbulnya kerusakan. mempertahankan kualitas kontrol dan menjaga kualitas
Mesin atau peralatan yang digunakan secara terus-menerus proses-proses pada perusahaan untuk tetap stabil, dan
pada suatu saat akan mengalami kerusakan, sehingga terjadi memastikan perusahaan tetap mematuhi peraturan
penurunan tingkat kesiapan dan penurunan kualitas pemerintah. Jika dalam perancangan pembuatan SOP terjadi
performanya. Maka kegiatan pemeliharaan sangat kesalahan, maka hasil yang didapat menjadi tidak maksimal.
dibutuhkan untuk memperpanjang usia peralatan. Kesalahan yang terjadi dalam proses operasional di suatu
perusahaan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan
2. Standard Operating Procedure ( SOP ). tersebut. Adapun tujuan-tujuan dari SOP, antara lain:
Pengertian pengoperasian secara umum yaitu suatu
usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan Agar pekerja dapat menjaga konsistensi dalam
peralatan sesuai dengan cara kerja peralatan tersebut dan menjalankan suatu prosedur kerja.
juga dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Agar pekerja mengetahui peran/posisi mereka dalam
menurut peralatan yang digunakan. Sedangkan pengertian perusahaan.
pemeliharaan secara umum yaitu suatu usaha atau Memberikan keterangan atau kejelasan tentang alur
kegiatan yang dilakukan untuk menjaga dan proses kerja, tanggung jawab, dan staf terkait dalam
mempertahankan kondisi sistem agar selalu dalam kondisi proses kerja tersebut.
Memberikan keterangan tentang dokumen-dokumen Hierarchical steps lebih terinci daripada jenis SOP
yang dibutuhkan dalam suatu proses kerja. simple steps, dimana pada SOP ini terdapat kalimat
Mempermudah bagi perusahaan dalam mengetahui dan terdapat sub-kalimat sehingga memudahkan
terjadinya inefisiensi proses dalam suatu prosedur operator untuk memahaminya. Jenis SOP ini cocok
kerja. untuk digunakan untuk prosedur yang cukup panjang,
yakni jika proses yang akan ditulis lebih dari 10

2..2. Manfaat SOP. langkah, dan tidak mempunyai banyak keputusan.
Jika SOP dijalankan dengan benar maka perusahaan 3. Graphic Format
akan mendapat banyak manfaat dari penerapan SOP Graphic format merupakan pengembangan dari SOP
adapun manfaat dari SOP adalah sebagai berikut :
tersebut, Hierarchical Steps, dimana dalam penulisannya SOP
Memberikan penjelasan tentang prosedur kegiatan jenis ini menyertakan gambar-gambar atau diagram
secara detail dan terinci dengan jelas. untuk mempermudah pengertiannya. Grafik yang
Meminimalisasi variasi dan kesalahan dalam suatu digunakan dapat menyederhanakan suatu prosedur

prosedur operasional kerja. dari bentuk yang panjang menjadi lebih singkat. SOP
Mempermudah dan mengehemat waktu dalam jenis ini biasanya juga dipakai untuk prosedur yang
program training karyawan. cukup panjang, yakni jika proses yang akan ditulis
Menyamaratakan seluruh kegiatan yang dilakukan lebih dari 10 langkah. Dalam pembuatan SOP jenis ini
semua pihak. sebaiknya gunakan kalimat singkat yang dapat
Membantu dalam melakukan evaluasi terhadap setiap membantu untuk menjelaskan maksud dari gambar
proses operasional dalam perusahaan. atau diagram yang ada, dan jika memungkinkan,

Mempertahankan kualitas perusahaan melalui gambar atau diagram yang digunakan dapat
konsistensi kerja karena perusahaan telah memiliki mengilustrasikan tujuan dari prosedur tersebut.
sistem kerja sudah jelas dan terstruktur secara 4. Flowchart
sistematis. Flowchart merupakan grafik sederhana yang
menjelaskan langkah-langkah proses dalam
2.3. Cara
pembuatan SOP. pembuatan suatu keputusan, flowchart berisi
Langkah-langkah dalam pembuatan SOP, yaitu: pertimbangan, langkah-langkah dan juga pengambilan

1. Melakukan observasi secara langsung di lapangan keputusan dalam suatu prosedur kerja. Apabila dalam
untuk memberikan gambaran aktivitas atau proses suatu prosedur kerja dibutuhkan banyak pengambilan
kerja yang ada dalam suatu kerja. keputusan sebaiknya menggunakan flowchart untuk
2. Melakukan studi perbandingan atau benchmarking mempermudah pengertian prosedur yang harus
dengan perusahaan sejenis sehingga dapat mengetahui dilakukan, dimana didalam flowchart akan dijelaskan
kelebihan dan kekurangan dari prosedur kerja yang langkah-langkah mana harus dipilih dan apa yang
terjadi di lapangan. harus dilakukan setelah langkah tersebut diambil.

3. Melakukan pembuatan SOP dengan menggunakan Flowchart menggunakan simbol-simbol yang
data atau informasi yang diperoleh di lapangan, dan mempresentasikan suatu tindakan.
dengan hasil studi perbandingan dari perusahaan lain.
4. Melakukan analisa pada SOP yang telah dibuat 2.5. Pelaksanaan dan Pengembangan SOP.
apakah telah sesuai dengan prosedur kerja di lapangan Berikut adalah tujuh langkah untuk membuat SOP
dan apakah SOP telah berjalan dengan efektif untuk yang baik dan benar: (Stup, 2001)

POLBAN
mencapai tujuan manajemen, dan jika diperlukan 1. Perencanaan tujuan awal pembuatan SOP
membuat analisa perbaikan untuk memperbaiki Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai, pihak
prosedur kerja yang telah berlangsung. manajemen dapat menyusun langkah-langkah yang
5. Apabila SOP sudah tidak dapat mewakili kondisi di harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, serta
lapangan maka perlu dilakukan revisi atau perbaikan dapat mengetahui dan mengevaluasi keberhasilan dari
SOP. penerapan SOP tersebut.
2. Perancangan awal
2.4. Bentuk SOP. Jika bentuk SOP yang akan digunakan adalah: Simple
steps, Hierarchical Steps, atau Graphic Format, maka
Bentuk-bentuk SOP itu sendiri dapat dibagi menjadi 4
langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat
jenis dengan bentuk yang berbeda (Stup, 2001):
tahapan dari proses yang ada dan yang harus
1. Simple Steps
dijalankan. Jika bentuk SOP yang akan digunakan
Simple steps berisi prosedur kerja yang sangat
adalah flowchart, maka langkah awal yang harus
sederhana dan tidak terlalu terperinci, biasanya SOP
dilakukan adalah menentukan permasalahan yang
jenis ini digunakan hanya untuk situasi kerja dengan
akan diselesaikan.
sedikit operator. SOP jenis ini tepat digunakan untuk
3. Evaluasi Internal
prosedur kerja dengan sedikit pengambilan keputusan,
Setelah rancangan awal dibuat, sebaiknya rancangan
dan kurang dari 10 langkah.
tersebut dievaluasi oleh seluruh anggota perusahaan
2. Hierarchical Steps
yang terlibat sehingga dapat diketahui kekurangan
serta kesalahan yang terdapat pada rancangan awal
2
tersebut, dan kemudian meminta saran, kritik, dan Jumlah halaman yang terkandung dalam SOP, Siapa
usulan yang membangun. Dengan melibatkan seluruh yang menulis SOP, Tanda tangan pengesahan.
anggota perusahaan yang terlibat dalam SOP tersebut, Format header SOP adalah sebagai berikut :
maka proses pemahaman dan penerapan akan berjalan
dengan lebih mudah.
4. Evaluasi Eksternal

Pada tahap evaluasi eksternal, dibutuhkan tim
penasehat yang berasal dari luar perusahaan untuk
menilai rancangan yang telah dibuat, dan memberikan
saran, kritik, dan usulan yang dapat membangun
pembuatan SOP tersebut. Pihak eksternal dari
perusahaan tentu dapat menilai rancangan dengan
lebih obyektif, dikarenakan mereka tidak terlibat

langsung dalam proses penerapan SOP. Gambar 1. Format header
5. Pengujian
Tahap pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah
SOP yang dibuat telah sesuai dengan standar yang 2. Tujuan dan Ruang Lingkup
Tujuan (obyektif) SOP sebaiknya dirumuskan
ditetapkan oleh pihak manajemen, dan kemudian hasil kembali dengan mengembangkan / menjelaskan apa
pengujian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang telah tertuang dalam rumusan judul. Ruang
dalam melakukan perbaikan dan pengembangan.
lingkup sebaiknya menjelaskan batas-batas
6. Perbaikan
Setelah dilakukan tahap pengujian, dapat diketahui penggunaan SOP.
kekurangan dan kesalahan dalam SOP yang telah
3. Definisi
dibuat dan kemudian dapat segera dilakukan Berisikan tentang definisi SOP khususnya dalam
perbaikan sehingga SOP dapat berjalan dengan lebih pengoperasian dan pemeliharaan sistem ataupun
maksimal. Pada tahap ini juga dapat dilakukan peralatan yang bersangkutan.
pelatihan bagi para pekerja agar dapat memanfaatkan
4. Bahan dan peralatan yang digunakan
SOP sebagai alat bantu untuk mempermudah mereka Setiap SOP sangat dimungkinkan menggunakan
dalam menjalankan pekerjaan.
Pengaplikasian bahan dan peralatan yang berbeda antara satu
7. terhadap yang lainnya, oleh karena itu bahan yang
Setelah SOP telah selesai dibuat dan sesuai dengan digunakan sesuai dengan kebutuhan.
standar yang telah ditetapkan, kemudian dilakukan 5. Penanggungjawab SOP (Safety concern)
pengaplikasian di seluruh divisi dalam perusahaan Penanggung jawab SOP adalah suatu lembaga
sehingga tujuan awal yang telah ditetapkan dapat
ataupun badan yang merancang SOP tersebut.
tercapai dengan maksimal. 6. Prosedur

Jantung dari sebuah SOP adalah isi bagian SOP yang
2.6. Implementasi SOP. diberi judul PROSEDUR. Bagian ini merinci tentang
Proses implementasi harus dirancang sedemikan rupa siapa pihak yang melaksanakan dan langkah-langkah
untuk memastikan bahwa: apa yang diperlukan untuk menuntaskannya.
Setiap orang dalam perusahaan mendapat informasi 7. Referensi

POLBAN
dan penjelasan mengenai SOP yang telah diperbaiki Referensi berisikan daftar sumber referensi yang
ataupun SOP yang baru. digunakan dalam penyusunan SOP. Isi dari referensi
Rekapan dokumen SOP didistribusikan sesuai dengan ini sangat diperlukan untuk proses pengkajian isi SOP
kebutuhan dan dapat diakses dengan mudah oleh pada saat revisi. Referensi ini ditempatkan pada
seluruh anggota perusahaan, terutama yang terlibat bagian akhir halaman SOP.
langsung dalam SOP tersebut.
Setiap personil dalam perusahaan mengerti peran dan
memiliki pengetahuan dan kemampuan yang 2.8. Format SOP.
dibutuhkan untuk menerapkan SOP dengan benar dan 1. Secara teknis tidak / belum ada suatu lembaga / badan
efektif termasuk pemahaman mengenai konsekuensi ataupun konvensi yang mengatur / membakukan
jika terjadi kesalahan dalam penerapan SOP tersebut. bentuk format dari suatu SOP.
2. Walau demikian, kebutuhan akan identifikasi dan
pengendalian dokumen (SOP) umumnya
2.7. Elemen SOP. mensyaratkan bahwa sifat accountability,
Secara umum, dalam pembuatan SOP harus traceability, dan responsibilities, minimalnya harus
memenuhi beberapa elemen. Elemen tersebut diantaranya : tersirat dalam setiap SOP.
1. Header (Kop ) SOP : pada dasarnya adalah kop /
3. Manajemen Pemeliharaan.
kepala SOP yang mendeskripsikan ; Nama lembaga,
Dalam melakukan pemeliharaan, perlu adanya suatu
Judul SOP, Tanggal release pertama, Tanggal revisi,
manajemen pemeliharaan, dimana kita melakukan

3
pengelolaan pekerjaan pemeliharaan melalui proses b. Memakai alat-alat perlindungan diri (APD) yang
perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi diwajibkan;
kerja pemeliharaan, hal ini dimaksudkan agar pemeliharaan c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
tersebut
mampu menjaga atau mempertahankan kondisi keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
sistem tetap baik dalam jangka waktu yang lebih panjang, d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua
dan selain itu juga dalam melakukan pemeliharaan, kita syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang

tidak akan banyak menggangu proses produksi yang diwajibkan.
akan menimbulkan kerugian bagi industri.
nantinya e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana
syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat
Maintenance perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh
pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih
dapat dipertanggungjawabkan.
Planned Unplanned
Maintenance Maintenance
4.3. Kecelakaan Kerja.
Berdasarkan hasil penelitian Arbous dan Kerrich (1953)
yang dievaluasi oleh Suchman dan Scherzer, penyebab
Preventive Corrective kecelakaan yang disebabkan faktor individual secara umum
Maintenance Maintenance adalah :


Tabel 1. Faktor Penyebab Kecelakaan.

Scheduled Predictive

Maintenance Maintenance

Gambar 2. Diagram jenis-jenis Pemeliharaan

4. Keselamatan Kerja.
Pada saat kita akan mengerjakan suatu pekerjaan,

kita pasti menghendaki agar pekerjaan tersebut dapat kita

selesaikan dengan baik, aman dan terhindar dari kecelakaan,

baik menyangkut keamanan dan keselamatan kerja manusia,
bahan (material), peralatan dan pekerjaan secara
keseluruhan
(semua sumber daya yang ada). Dengan tujuan
seperti itu kita pasti akan melaksanakan upaya-upaya

keselamatan kerja, yang bearti kita telah menunjang

terwujudnya sasaran keselamatan kerja.
Selain hal tersebut di atas, keselamatan kerja

mempunyai sasaran yang sangat luas dan secara rinci
keselamatan kerja mempunyai sasaran sebagai berikut:
1. Unsur manusia

POLBAN
2. Unsur pekerjaan
3. Unsur perusahaan
4.4. Pencegahan Kecelakaan Kerja.
4.1. Tujuan Program Keselamatan Kerja. Beberapa cara pencegahan kecelakaan kerja tersebut yaitu :
Berdasarkan UU No. 1 tahun 1970, tujuan a. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana
diadakannya program keselamatan kerja adalah: melaksanakan suatu pekerjaan.
1. Melindungi pekerja dari resiko kecelakaan pada saat b. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana suatu
melakukan pekerjaan. pekerjaan harus dikerjakan dengan aman.
2. Menjamin orang-orang yang berada di sekitar tempat c. Menjelaskan peralatan kerja dan alat-alat keselamatan
kerja terjamin keselamatannya. kerja yang dipakai, termasuk cara penggunaannya.
3. Menjaga sumber produksi terpelihara dengan baik dan d. Menjelaskan tentang tempat dan jenis pekerjaan yang
dipergunakan secara aman dan berdaya guna. mempunyai tingkat bahaya tinggi dan menjelaskan
upaya penanganan serta pencegahannya agar tidak
4.2. Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja terhadap timbul kecelakaan.
Keselamatan Kerja. e. Memberikan buku pedoman keselamatan kerja.
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan f. Memasang poster, slogan, spanduk di tempat rawan
atau hak tenaga kerja untuk: kecelakaan dan di tempat kerja.
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh g. Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan
pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan kerja; kerja.

4
h. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan melakukan
koreksi serta bimbingan terhadap kesalahan dalam
bekerja, sehingga pekerja dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik.


5. Pengasutan
Bintang-Segitiga dengan Dua Arah
Putar.

Starter jenis ini dapat digunakan pada sebuah motor
3 fasa tanpa menimbulkan arus yang sangat besar
induksi
pada waktu motor di-start jika motor dirangkai secara
dan kemudian dipindahkan ke rangkaian segitiga
bintang
pada waktu motor mulai berjalan Setting waktu dari
perubahan
bintang ke segitiga haruslah diperhitungkan
lebih dari 80% kecepatan sinkron atau tidak melebihi titik
pemotongan antara lengkung karakteristik torsi bintang dan

karakteristik torsi beban terpasang. Pengasutan bintang-
dapat merupakan pengasutan dengan satu arah putar
segitiga

saja. Dikarenakan banyak motor berdaya besar ada pula yang

membutuhkan dua arah putaran, pengasutan bintang-segitiga ini
dapat dimodifikasi menjadi pengasutan bintang-segitiga dengan
dua arah putar.

satu garis pengasutan Y-D dengan dua arah putar
Diagram

Gambar 4. Diagram pengawatan pengasutan Y-D dua arah
putar


Spesifikasi Sistem Pengasutan Y-D dengan Dua Arah Putar
Tegangan sumber : 3 fasa 220V / 380V
Motor yang dipakai : 1,5 KW




putar
POLBAN
Gambar 3. Diagram satu garis pengasutan Y-D dua arah

6. Pembuatan dan Pengembangan SOP Pengoperasian.


Sistem pengasutan Y-D dua arah putar ini memakai
motor dengan name plate sebagai berikut:

Jumlah fasa : 3 fasa


Jumlah kutub : 4 kutub
Tegangan Y/ : 380V / 660V
Arus Y/ : 6,6 A / 3,8 A
Daya : 1,5 KW
Kecepatan : 1415 Rpm
Frekuensi : 50 Hz Gambar 5. Flowchart Pengoperasian Sistem Instalasi
Cos : 0,8 Bintang Segitiga Dua Arah Putar
Indeks Protection : 54

5
6.1. SOP Pengoperasian untuk Start.
a. Pengertian dan ruang lingkup pengoperasian
Pengoperasian untuk start pada sistem instalasi
merupakan suatu prosedur pengoperasian untuk
menjalankan motor. Ruang lingkup pengoperasian

seperti menaikkan tuas MCB dan menekan tombol
start.
b. Tahapan Proses atau Prosedur Pengoperasian
Tahapan proses / prosedur pengoperasian yang
dilakukan ada tiga tahapan yaitu :
1. Persiapan Pengoperasian
a. Mempersiapkan formulir / daftar cek

pengoperasian, peralatan keselamatan kerja,
peralatan bantu yang diperlukan.
b. Memastikan semua peralatan yang diperlukan
sudah lengkap dan dalam kondisi yang baik serta
aman digunakan agar tidak mengganggu
pelaksanaan pengoperasian.
c. Sebelum pelaksanaan pengoperasian dimulai,

pengawas pengoperasian dan petugas pelaksana Gambar 6. Flowchart Pemeliharaan Instalasi Bintang
pengoperasian melakukan koordinasi terlebih Segitiga Dua Arah Putar
dahulu.
2. Pelaksanaan Pengoperasian 6.3. Pemeliharaan Pembersihan Komponen.
a. Bersama-sama berdoa kepada Tuhan YME untuk
keselamatan dan kelancaran pekerjaan. A. Pengertian dan ruang lingkup pemeliharaan
b. Memasang papan peringatan INSTALASI Pemeliharaan komponen pada instalasi

SEDANG DIOPERASIKAN. merupakan suatu prosedur pemeliharaan dengan
c. Menghubungkan sistem dengan sumber tegangan. pembersihan untuk memastikan kondisi komponen
d. Menghidupkan MCB utama yang terletak di aman digunakan serta memenuhi peraturan atau
samping One line Diagram. standar yang terkait. Ruang lingkup pemeliharaan
e. Memastikan lampu indikator fasa R, S, dan T seperti membersihkan komponen, merapikan
menyala. pemasangan komponen dan mengencangkan
f. Menekan tombol Start pada panel untuk memulai pemasangan sekrup dan baut pada komponen.

mengoperasikan sistem bintang segitiga.
g. Memastikan lampu indikator berwarna hijau B. Tahapan proses atau prosedur pemeliharaan
menyala, yang menandakan sistem sedang Tahapan proses / prosedur Pemeliharaan yang
beroperasi. dilakukan ada tiga tahapan yaitu :
3. Pembuatan Laporan Pengoperasian
a. Mengumpulkan data hasil pengoperasian yang 1. Persiapan Pemeliharaan

POLBAN
telah dilaksanakan. Memasukkan data hasil a. Mempersiapkan formulir / daftar cek
pengoperasian ke dalam formulir / daftar cek pemeliharaan, peralatan keselamatan kerja,
pengoperasian dan memastikan tidak ada kesalahan peralatan bantu mekanis dan alat bantu ukur yang
dalam mengisi data. diperlukan.
b. Melaporkan pada pengawas bahwa pengoperasian b. Memastikan semua peralatan yang diperlukan
telah selesai dilaksanakan. sudah lengkap dan dalam kondisi yang baik serta
c. Mengesahkan formulir pengoperasian dengan aman digunakan agar tidak mengganggu
diberi tanda tangan oleh pengawas dan pihak lain pelaksanaan pemeliharaan.
yang berwenang / terkait. c. Sebelum pelaksanaan pemeliharaan dimulai,
pengawas pemeliharaan dan petugas pelaksana
6.2. Pembuatan dan Pengembangan SOP Pemeliharaan pemeliharaan melakukan koordinasi terlebih
Pemeliharaan instalasi listrik meliputi program dahulu.
pemeriksaan, perawatan, perbaikan, dan uji ulang
berdasarkan petunjuk pemeliharaan yang sudah ditentukan, 2. Pelaksanaan pemeliharaan
agar keadaan instalasi selalu baik dan bersih, a. Bersama-sama berdoa kepada Tuhan YME untuk
penggunaannya aman, dan gangguan serta kerusakan mudah keselamatan dan kelancaran pekerjaan.
diketahui, dicegah, atau diperkecil. Tujuannya agar instalasi b. Memasang papan peringatan INSTALASI
listrik berfungsi dengan baik ( PUIL 9.12.1.1 ). SEDANG DALAM PEMELIHARAAN.
c. Melepaskan sistem dari jala-jala listrik.

6
d. Membersihkan komponen dari debu atau kotoran d. Mengukur tegangan pada komponen untuk
lain. menyakinkan bahwa sistem telah bebas dari
e. Merapikan pemasangan komponen. tegangan.
f. Mengencangkan sekrup dan baut pada komponen e. Melakukan tes kontinuitas dengan menggunakan
(mengencangkan sekrup dan mur dengan obeng multimeter digital.
plus / minus dan tang kombinasi). f. Memposisikan selector switch pada multimeter

g. Setelah selesai melaksanakan pemeliharaan, lalu digital pada posisi ohm ().
merapikan kembali perlengkapan keselamatan g. Menekan tombol select pada multimeter sebanyak
kerja, peralatan bantu mekanis dan ukur yang telah 2x sampai muncul tanda pada layar
digunakan ke tempat semula. multimeter.
h. Memastikan semua peralatan tidak ada yang h. Menyambungkan kabel penyidik (probe) pada
tertinggal. terminal fasa secara paralel dengan mengabaikan
warna kabel probe.
3. Pembuatan laporan pemeliharaan i. Jika terminasinya baik maka akan terdengar bunyi /
a. Mengumpulkan data hasil pemeliharaan yang telah suara dari multimeter.
dilaksanakan. Memasukkan data hasil j. Melakukan tes tahanan isolasi komponen.
pemeliharaan ke dalam formulir / daftar cek k. Yakinkan besar tegangan kerja MCB kemudian
pemeliharaan dan memastikan tidak ada kesalahan tetapkan tegangan ukurnya.
dalam mengisi data. l. Melepaskan komponen dari beban untuk
b. Melaporkan pada pengawas bahwa pemeliharaan
menyakinkan tidak ada loop.
telah selesai dilaksanakan. m. Menentukan titik ukur pada komponen.
c. Mengesahkan formulir pemeliharaan dengan diberi n. Menentukan titik ukur. (R-S, S-T, T-R, R-PE, S-
tanda tangan oleh pengawas dan pihak lain yang
PE dan T-PE).
berwenang / terkait. o. On-kan insulation tester.
p. Memposisikan selector switch pada tegangan 500V
6.4. Pemeliharaan
Pengujian Komponen. (tegangan kerja komponen400V).
q. Menyambungkan kabel penyidik (probe) pada titik
A. Pengertian dan ruang lingkup pemeliharaan ukur yang telah ditentukan. Misal probe merah
Pengujian komponen pada instalasi merupakan
suatu prosedur pengetesan / pengujian untuk pada fasa R dan probe hitam pada fasa S.
r. Menekan tombol merah yang terdapat pada salah
memastikan kondisi komponen dapat bekerja dengan satu probe.
baik dan aman digunakan serta memenuhi peraturan s. Membaca hasil pengukuran pada papan skala.
dan standar yang terkait. Ruang lingkup pemeliharaan t. Melakukan kembali pengukuran tahanan isolasi
seperti tes kontinuitas dan mengukur resistansi isolasi
untuk titik ukur yang lainnya.
untuk mendeteksi kebocoran isolasi. u. Mencatat hasil pengukurannya.

v. Setelah selesai melaksanakan pemeliharaan, lalu
B. Tahapan proses / prosedur pemeliharaan merapikan kembali perlengkapan keselamatan
Tahapan proses/prosedur pemeliharaan yang kerja, peralatan bantu mekanis dan ukur yang telah
dilakukan ada tiga tahapan, yaitu : digunakan ke tempat semula.
w. Memastikan semua peralatan tidak ada yang

POLBAN
1. Persiapan pemeliharaan tertinggal
a. Mempersiapkan formulir / daftar cek
pemeliharaan, one line diagram, wiring diagram 3. Pembuatan laporan pemeliharaan
peralatan keselamatan kerja, peralatan bantu a. Mengumpulkan data hasil pemeliharaan yang telah
mekanis dan alat bantu ukur yang diperlukan. dilaksanakan. Memasukkan data hasil
b. Memastikan semua peralatan yang diperlukan pemeliharaan ke dalam formulir / daftar cek
sudah lengkap dan dalam kondisi yang baik serta pemeliharaan dan memastikan tidak ada kesalahan
aman digunakan agar tidak mengganggu dalam mengisi data.
pelaksanaan pemeliharaan. b. Melaporkan pada pengawas bahwa pemeliharaan
c. Sebelum pelaksanaan pemeliharaan dimulai, telah selesai dilaksanakan.
pengawas pemeliharaan dan petugas pelaksana c. Mengesahkan formulir pemeliharaan dengan diberi
pemeliharaan melakukan koordinasi terlebih tanda tangan oleh pengawas dan pihak lain yang
dahulu. berwenang / terkait.
2. Pelaksanaan pemeliharaan
a. Bersama-sama berdoa kepada Tuhan YME untuk
keselamatan dan kelancaran pekerjaan.
b. Memasang papan peringatan INSTALASI
SEDANG DALAM PEMELIHARAAN.
c. Melepaskan sistem dari jala-jala listrik.
7
Tabel 2. Formulir / Daftar Cek Pengoperasian.
Tabel 3. Hasil Pengukuran Resistansi Isolasi pada Sistem.
Jenis Daftar Cek
N Ruang lingkup Keter
Pengoper Tid
o asian Pengoperasian Ya angan Titik Resistansi Isolasi
ak No. Keterangan
1. Sistem terhubung
Ukur (M)
dengan 1. R-S Sangat baik
sumber tegangan
2. MCB utama on
2. S-T Sangat baik
3. Lampu indikator 3. T-R Sangat baik
fasa R, S, dan 4. R-N Sangat baik
T menyala
4. Tekan tombol Start 5. S-N Sangat baik


Forward 6. T-N Sangat baik
5. Lampu indikator
Forward 7. R-Ground Sangat baik
Start
1 Forward warna hijau
menyala, sistem 8. S-Ground Sangat baik
pada kondisi bintang
6. Motor berputar
searah jarum 9. T-Ground Sangat baik
jam
7. Timer bekerja,
lampu pada
Timer berkedip 7. Kesimpulan.
8. Sistem berganti ke 1. Bentuk SOP yang digunakan pada pengoperasian
kondisi dan pemeliharaan sistem instalasi pengasutan
segitiga bintang-segitiga dengan dua arah putaran ini
adalah bentuk SOP hierarchical steps karena
1. Sistem terhubung
dengan masing-masing bagian dijelaskan secara terperinci
sumber tegangan setiap tahapan prosesnya.
2. MCB utama on 2. SOP pengoperasian dan pemeliharaan yang dibuat
3. Lampu indikator sudah sesuai dengan bentuk SOP hierarchical
fasa R, S, dan steps di mana disebutkan masing-masing
T menyala tahapannya.
4. Tekan tombol Start
3. Data hasil kegiatan pengoperasian menunjukan
Reverse
bahwa sistem berfungsi dengan baik dan
5. Lampu indikator
beroperasi dengan normal.
Reverse
2 Start warna hijau 4. Perlengkapan dan peralatan keselamatan kerja
Reverse yang digunakan pada kegiatan pengoperasian dan
menyala, sistem
pada kondisi bintang pemeliharaan sistem instalasi pengasutan ini sudah

POLBAN
6. Motor berputar memenuhi standar untuk melindungi para pekerja
berlawanan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
arah jarum jam
7. Timer bekerja, DAFTAR PUSTAKA
lampu pada
Timer berkedip Badan Standarisasi Nasional. Persyaratan Umum Instalasi
8. Sistem berganti ke Listrik 2000 (PUIL 2000). Yayasan PUIL. 2000.
kondisi
Daryus, Asyari. Manajemen Pemeliharaan Mesin. Jakarta:
segitiga
Universitas Darma Persada.
1. Tekan tombol Stop
2. Sistem berhenti
Herdiana, Herdy. Pengoperasian, Pemeliharaan, dan
bekerja Perbaikan Cooling Tower dan Chiller Sistem pada
3. Motor berhenti Unit Pelarutan Gula di PT. Kimia Farma Tbk Plant
3 Shutdown Bandung. Bandung. 2007.
berputar
4. Turunkan tuas MCB Mamesah, Christian. 1995. Kontrol Motor Listrik. Jakarta :
5. Lepaskan sumber Proyek Peningkatan Pendidikan Kejuruan Teknik.
tegangan PLN, Himpunan Buku Petunjuk Operasi dan
Pemeliharaan Penyaluran Tenaga Listrik.
Perusahaan Umum Listrik Negara SE.032/PST/1994.
Richard Stup. 2001. Standard Operating Procedure : a
Writing Guards.
8

Anda mungkin juga menyukai