Contoh SOP Perusahaan – SOP atau standar operasional prosedur adalah dokumen
petunjuk pelaksanaan suatu kegiatan atau pekerjaan agar mencapai hasil yang optimal.
SOP dibuat untuk menertibkan dan menstandarisasi suatu kegiatan atau proses pekerjaan.
Pada umumnya, SOP berisi informasi tentang jenis kegiatan, tujuan, manfaat, waktu
pelaksanaan, hingga langkah-langkah kerja yang harus dilakukan. Dengan adanya SOP,
sebuah kegiatan atau pekerjaan dalam berjalan lebih efektif, efisien, dan terstandarisasi.
Dalam menulis SOP, dibutuhkan tahapan- tahapan khusus dan pengerjaan dengan tingkat
ketelitian tinggi. Dalam pembuatan SOP dengan skala yang lebih besar dan kompleks,
pengerjaan dilakukan dengan membentuk tim dengan pendelegasian tugas dan fungsi
masing- masing.
SOP atau standar operasional prosedur adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi
perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat
penyelenggaraan dan aktor yang berperan dalam kegiatan
(Insani, 2010:1).
Pembuatan standar prosedur mempunyai tujuan tertentu, beberapa diantara tujuan tersebut
adalah:
Fungsi Standar Operasional Prosedur
pinterest.com
Standar Operasional Prosedur terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung dari sifat dan
kegunaannya. Berikut adalahh Jenis- jenis SOP;
SOP ini biasanya berisi pedoman pelaksanaan kegiatan yang bersifat makro, bukan
perorangan, dan tidak menampilkan cara melaksanakan suatu kegiatan. SOP jenis ini
biasanya digunakan dalam administrasi instansi atau perusahaan.
Berdasarkan skala atau besaran kegiatan, Standar Operating Procedure terbagi menjadi:
Sop dengan format ini adalah bentuk sop paling sederhana dan digunakan ketika sebuah
prosedur hanya memiliki kegiatan dan pengambilan keputusan yang
report this ad
sedikit.
Format sop jenis simple steps digunakan juga ketika hanya terdapat beberapa orang yang
akan melaksanakan prosedur tersebut. dengan prosedur rutin yang sederhana. prosedur
yang umumnya terdiri dari kurang dari 10 langkah.
2. Hierarchical Steps (Tahapan Berurutan)
Tipe format ini adalah pengempangan dari simple steps. Digunakan ketika prosedur yang
disusun memiliki 10 langkah atu lebih dan memerlukan informasi yang lebih detail. Namun
hanya membutuhkan pengambilan keputusan sedikit. Langkah- langkah yang sudah
diidentifikasi kemudian dijabarkan kedalam sub langkah secara rinci.
3. Graphic (Grafik)
Format ini dapat digunakan ketika prosedur mempunyai susunan kegiatan panjang dan
spesifik. Proses- proses panjang kemudian dijabarkan ke sub- sub proses yang lebih
pendek yang berisi beberapa langkah,
Format grafik juga digunakan ketika menyusun prosedur yang memerlukan foto atau
gambar dan umumnya digunakan untuk pemohon / pelaksana eksternal organisasi.
Penggunaan format diagram alir ini melibatkan beberapa simbol khusus (flow chart) untuk
menggambarkan proses. seperti simbol kotak (process), anak panah (arrow), belah ketupan
(decision) dan sebagainya.
Format SOP bentuk flowchart terdiri dari dua jenis, yakni Linear Flowchart (Diagram alir
linear) dan Diagram alir bercabang (branching flowchart). Linear flowchart dapat berbentuk
horizontal dan vertikal dan biasa digunakan pada SOP yang bersifat teknis. Sedangkan
SOP jenis branching flowchart biasa digunakan dalam pembuatan SOP administratif.
1. Tahapan Persiapan
Dalam pembuatan SOP berskala besar di perusahaan. Dibutuhkan sebuah tim yang
berasal dari setiap unit kerja di berbagai level. Pada skala yang lebih kecil pembuatan sop
dapat dikerjakan oleh tim kecil atau personal dengan melakukan berbagai hal beriktu;
Identifikasi Kebutuhan;
Pengumpulan Data
Melakukan Analisis Prosedur
Melakukan Pengembangan
Pada tahapan ini pembuat SOP dapat menentukan format SOP apa yang akan diterapkan,
Berapa jumlah SOP yang akan dibuat serta ruang lingkup dari standar operasional itu
sendiri.
3. Pengembangan SOP
Sebagai sebuah standar yang nantinya dijadikan acuan proses pelaksanaan kegiatan keseharian
organisasi ataupun perusahaan. Pembuatan sop tidak bisa langsung sekali jadi. Ia membutuhkan
revisi berulang sampai akhirnya nanti menjadi sop yang reliabel, valid dan dapat diterapkan.
4. Penerapan SOP
Setiap petugas pelaksana harus diberi tahu tentang sop hasil pembuatan baru atau
pengembangan beserta dengan alasan perubahannya. Salinan sop disebarluaskan dan
harus dipastikan setiap pelaksana mengetahui perannya dalam SOP.
Hasil dari sop yang dibuat harus terus dipantau pelaksanaan penerapannya. Masukan
masukan yang datang dari upaya monitoring ini akan berharga sebagai bahan evaluasi dan
penyempurnaan standar operasional yang ada di masa mendatang.
www.dcm.utoronto.ca
1. CONTOH SOP SEDERHANA PENGGUNAAN ALAT
1. Seluruh karyawan pagi wajib hadir pukul 7.30 WIB, sedangkan karyawan sore
2. Karyawan harus melakukan apel pagi telebih dulu dan melakukan kegiatan
Mart”.
3. Pada pukul 08.00 WIB seluruh karyawan pagi wajib melaksanakan tugas sesuai
4. Pada Pukul 12.00 WIB karyawan diperbolehkan istirahat dan salat (bagi yang
beragama Islam) secara bergantian. Tempat istirahat dan salat telah disediakan
5. Pada Pukul 15.00 terdapat pergantian shift karyawan pagi dengan karyawan
sore.
6. Jam kerja karyawan pagi pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, sedangkan karyawan
A. Tujuan
pendaftaran mahasiswa baru, proses seleksi sampai proses daftar ulang mahasiswa
B. Ruang Lingkup
C. Acuan / Referensi
D. Sarana
3. Ujian masuk
4. Kegiatan martikulasi.
E. Prosedur Penerimaan
persyaratan lainnya .
terima penyerahan berkas, bukti pembayaran dan juga nomor ujian calon
5. Mahasiswa yang dinyatakan lulus / atau tidak lulus akan diumumkan sesuai
jadwal.
Petugas atau karyawan yang bekerja wajib berpakaian menggunakan atribut sebagai
berikut (selama bekerja senin- sabtu, aktivitas di ruang kerja, kecuali sedang: istirahat /
cara lain.
berikut;
2. Rambut tidak boleh diwarnai dan dimodelkan dengan model yang tidak pantas
untuk bekerja
3. Tidak menggunakan atribut lain selain jam tangan, cincin nikah/ tunangan dan
wasiat keluarga
B. Waktu Kerja