Anda di halaman 1dari 54

PENYUSUNAN SOP BERBASIS RISIKO

DASAR HUKUM

 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP


 Permenpan-RB Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan SOP Administrasi Pemerintahan
 Permendagri Nomor 52 Tahun 2011 tentang SOP di
Lingkungan Pemprov dan Kab/Kota
Sistem Pengendalian Intern adalah
proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif
dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan. (Pasal 1 butir 1PP 60/2008)
Pengendalian atas penyelenggaraan administrasi
pemerintahan wajib dilakukan oleh
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota, untuk mencapai pengelolaan
keuangan negara yang efektif, efisien, transparan,
dan akuntabel, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pasal 2 ayat
(1).
SPIP terdiri atas unsur:
a. lingkungan pengendalian;
b. penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian;
d. informasi dan komunikasi; dan
e. pemantauan pengendalian intern.
(Pasal 3 ayat (1) PP 60/2008)
Penyelenggaraan kegiatan pengendalian
sekurang kurangnya memiliki
karakteristik antara lain:
a. kegiatan pengendalian diutamakan
pada kegiatan pokok Instansi
Pemerintah;
b. kegiatan pengendalian harus
dikaitkan dengan proses penilaian
risiko;
(Pasal 18 ayat (2) PP 60/208)
Pedoman Penyusunan SOP AP
merupakan pedoman/acuan bagi
instansi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah untuk menyusun
(SOP AP) di lingkungan instansi
masing-masing dalam rangka
pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
(pasal 1 Permenpan-RB Nomor 35 Tahun 2012 )
SOP AP yang telah disusun di instansi
pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, secara bertahap menyesuaikan
dengan Pedoman Penyusunan SOP AP
ini
(pasal 2 Permenpan-RB Nomor 35 Tahun 2012 )
BAB I PENDAHULUAN

• Latar belakang
• Tujuan dan Sasaran
• Pengertian
• Manfaat
• Prinsip Penyusunan SOP AP
• Prinsip Pelaksanaan SOP AP
Latar belakang
Reforbi mencakup 8 area perubahan utama pada
instansi pemerintah meliputi:
1. organisasi,
2. tata laksana,
3. peraturan perundang-undangan,
4. sumber daya manusia aparatur,
5. pengawasan,
6. akuntabilitas,
7. pelayanan publik,
8. mind set dan culture set aparatur.
• Perubahan ketatalaksanaan
diarahkan untuk melakukan penataan
tata laksana instansi pemerintah yang
efektif dan efisien.
• Salah satu upaya penataan tata
laksana diwujudkan dalam bentuk
penyusunan dan implementasi SOP
AP dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi aparatur pemerintah
Tujuan dan Sasaran
Tujuan: untuk memberikan panduan dalam
mengidentifikasi, menyusun, mendokumentasikan,
mengembangkan, memonitor serta mengevaluasi
SOP AP sesuai dengan tugas dan fungsi
aparatur pemerintah.
Sasaran:
1. Setiap instansi pemerintah sampai dengan unit
yang terkecil memiliki SOP AP-nya masing-masing;
2. Penyempurnaan proses penyelenggaraan
pemerintahan;
3. Ketertiban dalam penyelenggaraan pemerintahan;
4. Peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
Pengertian
• SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan,
dimana dan oleh siapa dilakukan;
• SOP AP adalah standar operasional prosedur
dari berbagai proses penyelenggaraan
administrasi pemerintahan yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Manfaat
1. Sebagai standarisasi cara menyelesaikan pekerjaan:
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian pelaksana
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas;
4. Membantu aparatur menjadi lebih mandiri dan tidak
tergantung pada intervensi manajemen;
5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas;
6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan
memberikan aparatur cara konkrit untuk memperbaiki
kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah
dilakukan;
7. Memastikan pelaksanaan tugas dapat berlangsung dalam
berbagai situasi
8. Menjamin konsistensi, baik dari sisi mutu, waktu, dan
prosedur;
9. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi
yang harus dikuasai oleh aparatur;
10. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan kompetensi;
11. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul;
12. Sebagai instrumen yang dapat melindungi aparatur dari
kemungkinan tuntutan hukum karena tuduhan
melakukan penyimpangan;
13. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas;
14. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan
prosedural;
15. Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam
penyusunan standar pelayanan,.
Prinsip Penyusunan SOP AP

• Kemudahan dan kejelasan


• Efisiensi dan efektivitas
• Keselarasan
• Keterukuran
• Dinamis
• Berorientasi pada pengguna
• Kepatuhan hukum
• Kepastian hukum
Prinsip Pelaksanaan SOP AP

• Konsisten
• Komitmen
• Perbaikan berkelanjutan
• Mengikat
• Seluruh unsur memiliki peran
penting
• Terdokumentasi dengan baik
BAB II
JENIS, FORMAT DOKUMEN, DAN
PENETAPAN SOP AP
A. JENIS SOP
Sifat SOP sangat rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh satu orang aparatur
Kegiatan Teknis atau pelaksana dengan satu peran atau jabatan.
 
SOP prosedur standar yang bersifat umum dan tidak rinci dari kegiatan yang
Administr dilakukan oleh lebih dari satu orang aparatur atau pelaksana dengan
atif lebih dari satu peran atau jabatan.
Cakupan SOP SOP berdasarkan cakupan dan besaran kegiatannya mencakup beberapa
dan Makro SOP (SOP mikro)
Besaran
Kegiatan
  SOP SOP yang berdasarkan cakupan dan besaran kegiatannya merupakan
Mikro bagian dari sebuah SOP (SOP makro)

Cakupan SOP Final SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya telah menghasilkan produk
dan utama yang paling akhir atau final
Kelengka
SOP adalah SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya belum
pan
Parsial menghasilkan produk utama yang paling akhir atau final,.
Kegiatan
 
Cakupan SOP SOP berdasarkan sifat dan muatan kegiatannya relatif memiliki
dan Generik kesamaan baik dari kegiatan yang di- SOP-kan maupun dari tahapan
Jenis kegiatan dan pelaksananya.
Kegiatan SOP SOP berdasarkan sifat dan muatan kegiatannya relatif memiliki
  Spesifik perbedaan dari kegiatan yang di-SOP- kan, tahapan kegiatan, aktor
    (pelaksana), dan tempat SOP tersebut diterapkan
SOP ini tidak dapat diterapkan di tempat lain karena sifatnya yang
spesifik
B. FORMAT SOP
4 dasar berapa banyak keputusan Format terbaik SOP
penentuan yang akan dibuat dalam adalah format yang
format suatu prosedur sederhana dan dapat
menyampaikan
berapa banyak langkah dan informasi yang
sub langkah yang diperlukan dibutuhkan secara
dalam suatu prosedur tepat serta
memfasilitasi
implementasi SOP
siapa yang dijadikan target secara konsisten
sebagai pelaksana SOP sesuai dengan tujuan
penyusunan SOP
apa tujuan yang ingin
dicapai dalam pembuatan
SOP ini
FORMAT UMUM SOP (4 JENIS)
1 Langkah kegiatan yang akan dilaksanakan cenderung sederhana
sederhana dengan proses yang pendek yang umumnya kurang dari 10
(Simple Steps) (sepuluh) langkah
2 Tahapan Pengembangan dari simpe steps. jika prosedur yang disusun
berurutan panjang, lebih dari 10 langkah dan membutuhkan informasi
(Hierarchical lebih detail, akan tetapi hanya memerlukan sedikit
Steps) pengambilan keputusan. langkah-langkah yang telah
diidentifikasi dijabarkan kedalam sub-sub langkah secara
terperinci
3 Grafik jika prosedur yang disusun menghendaki kegiatan yang
(Graphic) panjang dan spesifik, proses yang panjang tersebut
dijabarkan ke dalam sub-sub proses yang lebih pendek yang
hanya berisi beberapa langkah.
4 Diagram Alir format yang biasa digunakan jika dalam SOP tersebut
(Flowcharts) diperlukan pengambilan keputusan yang banyak (kompleks)
dan membutuhkan opsi jawaban (alternatif jawaban)
seperti: jawaban “ya” atau “tidak”, “lengkap” atau “tidak”,
“benar” atau “salah”, dsb. yang akan mempengaruhi sub
langkah berikutnya.
4 Diagram Alir Linear Ciri utama dari format linear
(Flowcharts) Flowcharts flowcharts ini adalah ada unsur
(diagram alir kegiatan yang disatukan, yaitu:
linier) unsur kegiatan atau unsur
pelaksananya dan menuliskan
rumusan kegiatan secara singkat di
dalam simbol yang dipakai

SOP format ini umumnya dipakai


pada SOP yang bersifat teknis

Branching memiliki ciri utama dipisahkannya


Flowcharts unsur pelaksana dalam kolom-kolom
(diagram alir yang terpisah dari kolom kegiatan
bercabang) dan menggambarkan prosedur
kegiatan dalam bentuk simbol
yang dihubungkan secara
bercabang-cabang

SOP format ini umumnya


dipergunakan untuk SOP
Administratif.
FORMAT SOP AP
Format SOP AP yang dipersyaratkan dalam Kebijakan
Reformasi Birokrasi memiliki format yang telah distandarkan
tidak seperti format SOP pada umumnya.
Adapun format SOP AP yang dipergunakan dalam Kebijakan
Reformasi Birokrasi adalah sebagai berikut
1. Format Diagram Alir Bercabang (Branching Flowcharts)
2. Menggunakan hanya Lima Simbol Flowcharts
3. Pelaksana dipisahkan dari kegiatan
Lima Simbol Flowcharts

1. Simbol Kapsul/Terminator ( ) untuk


mendeskripsikan kegiatan mulai dan berakhir;
2. Simbol Kotak/Process ( ) untuk mendeskripsikan
proses atau kegiatan eksekusi;
3. Simbol Belah Ketupat/Decision ( ) untuk
mendeskripsikan kegiatan pengambilan keputusan;
4. Simbol Anak Panah/Panah/Arrow ( ) untuk
mendeskrpsikan arah kegiatan (arah proses kegiatan);
5. Simbol Segilima/Off-Page Connector ( ) untuk
mendeskripsikan hubungan antar simbol yang berbeda
halaman.
Dasar penggunaan 5 (lima) simbol dalam
penyusunan SOP AP
1. SOP AP mendeskripsikan prosedur administratif, yaitu kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh lebih dari satu pelaksana.
2. Hanya ada dua alternatif sifat kegiatan administrasi pemerintahan
yaitu kegiatan eksekusi (process) dan pengambilan keputusan
(decision);
3. Simbol lain tidak dipergunakan karena prosedur yang
dideskripsikan bersifat umum tidak rinci dan tidak bersifat teknis.
4. Penulisan kegiatan dalam prosedur bersifat aktif (menggunakan
kata kerja tanpa subyek) dengan demikian banyak simbol yang
tidak dipergunakan, seperti: simbol pendokumentasian, simbol
persiapan, simbol penundaan, dan simbol lain yang sejenis;
5. Penyusunan SOP AP ini hanya memberlakukan penulisan
flowcharts secara vertikal, sehingga hanya mengenal
penyambungan simbol yang menghubungkan antar halaman
(simbol segilima/off-page connector.
C. Dokumen SOP AP
informasi yang dimuat dalam dokumen
SOP meliputi:
• Unsur Dokumentasi dan
• Unsur Prosedur
1 Unsur a Halaman Judul (Cover) - Judul SOP AP
Dokumen - Instansi/Satuan Kerja
tasi
- Tahun pembuatan

- Informasi lain yang


diperlukan
b Keputusan Pimpinan keputusan Pimpinan tentang
penetapan dokumen SOP AP .
c Daftar isi dokumen SOP mempercepat pencarian
AP informasi dan menulis
perubahan/revisi yang dibuat
untuk bagian tertentu dari
SOP AP terkait
d Penjelasan singkat memuat penjelasan
penggunaan bagaimana membaca dan
menggunakan dokumen
tersebut
Contoh Halaman Judul Dokumen SOP AP

Contoh
Logo/Lambang
Halaman
Kementerian/
Lembaga/Pemda Judul
Standar Operasional Prosedur Judul Dokumen Dokumen
Kementerian/Lembaga/Pemda …. SOP AP
SOP AP

Tahun
2012 Pembuatan

Kementerian/Lembaga/Pemda
Jl. …………………………………………. Alamat Instansi
Telepon: ……………………………..
Kota ……………………………………..
2 Unsur a Bagian - Logo dan Nama Instansi,
Prosed Identitas - Nomor SOP AP
ur - Tanggal Pembuatan
- Tanggal Revisi
- Tanggal Efektif
- Pengesahan oleh pejabat yang berkompeten
- Judul SOP AP
- Dasar Hukum
- Keterkaitan
- Peringatan
- Kualifikasi Pelaksana
- Peralatan dan Perlengkapan
- Pencatatan dan Pendataan

b Bagian Nomor kegiatan


Flowchart Uraian kegiatan
Pelaksana yang merupakan pelaku (aktor)
kegiatan
Mutu Baku (kelengkapan, waktu, output )
Keterangan
Contoh BagianContoh
Identitas SOP AP
Bagian Identitas SOP AP
D. Penetapan Dokumen SOP AP

penetapan SOP AP dalam Kebijakan


Reformasi Birokrasi dilakukan secara
berjenjang mulai dari Pimpinan Induk
Organisasi yang paling tinggi dalam hal
ini adalah Menteri/Pimpinan
Lembaga/Kepala Daerah untuk SOP AP
yang umum (generik) menuju unit kerja
mandiri yang paling rendah untuk SOP
AP yang operasional (spesifik)
Prosedur Penetapan Dokumen SOP AP
No Tim Pelaksana Kegiatan hasil

1 Tim Penyusun menyusun Rancangan Dokumen SOP AP Rancangan Dokumen SOP


SOP Unit Kerja AP
Mandiri
dan/atau UPT
2 Tim Penyusun Menyusun Rancangan Dokumen SOP AP Rancangan SOP AP Unit
SOP Unit Kerja yang merupakan integrasikan dari Kerja Mandiri Pembina
Mandiri Pembina Rancangan Dokumen SOP AP Unit Kerja
Mandiri dan/atau UPT
3 Tim Kerja mengintegrasikan Rancangan SOP AP Unit Rancangan dokumen SOP
Reformasi Kerja Mandiri Pembina menjadi Rancangan Pemerintah Daerah;
Birokrasi dokumen SOP
Pemerintah Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
Daerah
4 Kepala Daerah menetapkan Dokumen SOP AP Pemerintah Peraturan Kepala Daerah
Daerah dengan Peraturan Kepala Daerah
5 Pimpinan Unit menetapkan SOP AP yang berlaku di Peraturan kepala unit kerja
Kerja Mandiri Lingkungannya masing-masing berdasarkan
Dokumen SOP AP Pemerintah Daerah yang
bersangkutan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
BAB III LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
SOP AP

Penyusunan SOP AP meliputi siklus


sebagai berikut:
1. Persiapan,
•  

2. Penilaian Kebutuhan SOP AP,


•  

3. Pengembangan SOP AP,


•  

4. Penerapan SOP AP,


•  

5. Monitoring dan Evaluasi SOP AP.


MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
SiklusREPUBLIK
Penyusunan SOP AP
INDONESIA

Persiapan

Penilaian
Kebutuhan SOP

Monitoring Pengembangan
Dan Evaluasi SOP

Integrasi (Penerapan)
SOP Dalam Manajemen
1. Persiapan
a Pembentukan Tim
1 Tim Penyusun SOP AP Pemerintah Daerah

2 Tim pada tingkat SKPD dibentuk untuk menyusun


rancangan SOP pada masing-masing unit kerja

3 Anggota tim dapat berasal dari internal, independen,


gabungan
b Kelengkapan Tim al:
1 kewenangan dan tanggung jawab
2 Keanggotaan tim sebaiknya dibatasi
3 Tim harus dilengkapi dengan struktur yang jelas
4 Tugas tim meliputi aspek substansi dan administratif
5 Pedoman bagi tim dalam melaksanakan tugasnya
6 Fasilitas yang dibutuhkan
7 Komitmen pimpinan untuk mendukung kerja tim
2. Penilaian Kebutuhan SOP AP
1 Tujuan penilaian kebutuhan SOP AP
- Untuk mengetahui ruang lingkup, jenis, dan jumlah SOP AP yang
dibutuhkan
- Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan
a Lingkungan Operasional
1) Hubungan antara organisasi dengan berbagai organisasi
terkait;
2) Hubungan organisasi dengan berbagai organisasi sejenis
di daerah lain

3) Sumberdaya manusia yang ada dalam organisasi

b Kebijakan Pemerintah
c Kebutuhan Organisasi dan Pemangku Kepentingan
2 Langkah-langkah penilaian kebutuhan
a Menyusun rencana tindak penilaian kebutuhan
b Melakukan penilaian kebutuhan
  1) Instansional/organisasional
  2) Level pemerintahan
c Membuat sebuah daftar mengenai SOP AP yang akan
dikembangkan
d Membuat dokumen penilaian kebutuhan SOP AP
a. kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan
pokok Instansi Pemerintah;
b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan
proses penilaian risiko;
(Pasal 18 ayat (2) PP 60/208)
Mengacu ketentuan di atas, SOP yang disusun harus
mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan
untuk mengatasi risiko yang dapat menghambat
pencapaian tujuan kegiatan.
Penilaian Kebutuhan

Penilaian Keterkaitan dengan:


Satuan Tupoksi Peraturan stakeholders Prosedur Prioritas
Bidang Prosedur
Kerja Perundang- (masyarakat) lainnya Kebutuhan
undangan
1 2 3 4 5 6 7 8
Daftar Kebutuhan Pengembangan SOP AP

SOP AP yang akan


Alasan
Satuan Kerja dikembangkan
Pengembangan
Bidang Prosedur
1 2 3 4
3. Pengembangan SOP AP

Pengembangan SOP AP pada dasarnya meliputi lima


tahapan proses kegiatan, secara berurutan yang dapat
dirinci sebagai berikut:
•  

1). Pengumpulan Informasi dan Indentifikasi Alternatif;


•  

2). Analisis dan Pemilihan Alternatif;


•  

3). Penulisan SOP AP;


•  

4). Pengujian dan Riviu SOP AP;


•  

5). Pengesahan SOP AP.


3.1). Pengumpulan Informasi dan Indentifikasi Alternatif;

teknik : melalui brainstorming, focus group, wawancara, survey,


benchmark, telaahan dokumen dan lainnya
Proses pengumpulan informasi menghasilkan identifikasi
prosedur- prosedur yang akan distandarkan (Tabel 5)
dapat dipergunakan cara identifikasi judul-judul SOP AP dengan
melakukan analisis tugas dan fungsi yang dimiliki organisasi
(Tabel 6) dengan langkah sbb:
1 Menganalisis Tugas dan Fungsi Organisasi Pemerintah
2 Mengidentifikasi output final (end-product)
3 Mengidentifikasi aspek kegiatan dari output final (end-
product)
4 Merumuskan judul SOP AP
5 Mengindentifikasi seluruh judul SOP AP
Tabel 5
Identifikasi SOP AP Satuan kerja

Satuan Kerja :
Bidang Prosedur Aktivitas Prsyrt/Klkp Waktu Output
1 2 3 4 5 6
1. 1.1.

1.2.

2. 2.1.

2.2.

… …
Tabel 6
Formulir Identifikasi SOP AP
berdasarkan Tugas dan Fungsi

No. Tugas Fungsi Uraian Kegiatan Output Aspek Judul


Tugas Kegiatan SOP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
3.2). Analisis dan Pemilihan Alternatif;

Aspek untuk menentukan alternatif prosedur yang akan dipilih


untuk distandarkan antara lain:
• Kemudahan dan kejelasan
• Efisiensi dan efektivitas
• Keselarasan; Keterukuran; dinamis
• Berorientasi pada pengguna
• Kepatuhan hukum; Kepastian
hukum 
Hasil pengujian akan memberikan informasi mengenai keuntungan
dan kerugian dari setiap alternatif yang diajukan. (dibuat dalam
bentuk pointers)
3.3). Penulisan SOP AP;

• Kegiatan penulisan SOP AP adalah


pembuatan unsur prosedur SOP AP
yang terdiri dari bagian flowchart dan
identitas dengan menggunakan lima
simbol dan format diagram alir
bercabang
Contoh BagianContoh
Identitas SOP AP
Bagian Identitas SOP AP
Contoh Bagian Flowchart SOP AP
KERTAS KERJA PENULISAN SOP
Nama Kegiatan :

Tujuan Kegiatan :

input awal :

Output Akhir :

INPUT PROSEDUR OUTPUT RISIKO PENYEBA AKTIVITAS TITIK pic waktu


B PENGENDA PEMANTAU pengerja
LIAN AN an
..input awal   ..1            

…2   ..2            

…3   ..3            

…4   ..4            

…5   ..output            
akhir
3.4). Pengujian dan Riviu SOP AP

dilakukan melalui dua cara, yaitu:

• (1) Simulasi, yaitu kegiatan menjalankan prosedur


sesuai dengan SOP AP yang telah dibuat, dilakukan
oleh tim penyusun SOP AP

• (2) Uji Coba, yaitu kegiatan percobaan untuk


menjalankan prosedur sesuai dengan SOP AP yang telah
dibuat dengan melibatkan pelaksana yang sebenarnya
5). Pengesahan SOP AP.

• Proses pengesahan merupakan


tindakan pengambilan keputusan
oleh pimpinan puncak. Proses
pengesahan akan meliputi
penelitian ulang oleh pimpinan
puncak terhadap prosedur yang
distandarkan
4. Penerapan SOP AP,

menjamin keberhasilan penerapan SOP


AP diperlukan strategi penerapan yang
meliputi
•1. Perencanaan Penerapan SOP AP
•2. Pemberitahuan (Notification)
•3. Distribusi dan Aksesibilitas
• 4. Pelatihan Pemahaman SOP AP
• 5. Supervisi
5. Monitoring dan Evaluasi SOP AP
Monitoring diarahkan untuk:

• membandingkan dan memastikan kinerja pelaksana sesuai dengan

maksud dan tujuan yang tercantum dalam SOP AP yang baru,

• mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul, dan

• menentukan cara untuk meningkatkan hasil penerapan atau

menyediakan dukungan tambahan untuk semua pelaksana

Evaluasi SOP AP perlu secara terus menerus dilakukan agar

prosedur-prosedur dalam organisasi selalu merujuk pada

akuntabilitas dan kinerja yang baik


Tabel 7
Monitoring Pelaksanaan SOP AP

Penilaian Catatan Tindakan


Paraf
No. Prosedur Terhadap Hasil yang Harus
Penilai
Penerapan Penilaian Diambil
1 2 3 4 5 6
Berjalan
1.
dengan baik
Tidak berjalan
dengan baik
Berjalan
2.
dengan baik
Tidak berjalan
dengan baik
Berjalan
3.
dengan baik
Tidak berjalan
dengan baik
… … …
Tabel 8
Evaluasi Penerapan SOP AP AP

SOP AP (nomor)
No. Penilaian
1 2 3 4 5 ...
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Mampu mendorong peningkatan
kinerja
2. Mudah dipahami
3. Mudah dilaksanakan
4. Semua orang dapat menjalankan
perannya masing-masing
5. Mampu mengatasi permasalahan
yang berkaitan dengan proses
6. Mampu menjawab kebutuhan
peningkatan kinerja organisasi
7. Sinergi satu dengan lainnya
… …

Anda mungkin juga menyukai