Kompetensi Dasar
3.1 Memahami prosedur operasional standar
Tujuan Pembelajaran
3.1.1.1 Melalui pengamatan dan diskusi peserta didik dapat menjelaskan prosedur operasional standar
sesuai dengan CPOB(K) dengan benar
3.1.1.2 Melalui pengamatan dan diskusi peserta didik dapat menguraikan prosedur operasional standar
dengan penuh tanggung jawab
3.1.1.3 Melalui pengamatan dan diskusi peserta didik dapat menyusun prosedur operasional standar
sesuai dengan CPOB(K)
3.1.1.4 Melalui pengamatan dan diskusi peserta didik dapat melaksanakan prosedur operasional
standar dengan penuh tanggung jawab
SIMILIAR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PROCEDURE OPERATIONAL STANDARD (POS)
PROSEDUR TETAP (PROTAP)
Definisi
Standard (Standar) : suatu norma atau persyaratan, biasanya berupa dokumen formal yang
menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktek rekayasa atau teknis yang seragam
Operating (Operasional) : Batasan yang dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan suatu kegiatan
atau pekerjaan
Procedure (Prosedur) : Cara yang tersusun atau resmi untuk melakukan sesuatu
Definisi
Standard (Standar) :
“Something used as a measure, norm, or model in comparative evaluations” (Oxford Dictionary).
Sesuatu yang digunakan sebagai ukuran, norma, atau model dalam evaluasi komparatif.
Operating (Operasional):
“Control the functioning of (a machine, process, or system)” (Oxford Dictionary)
Mengontrol fungsi (mesin, proses, atau sistem)
Procedure (Prosedur) :
An established or official way of doing something” (Oxford Dictionary).
Cara yang tersusun atau resmi melakukan sesuatu.
DIFINISI : merupakan dokumen yang berkaitan dengan standar prosedur yang dilakukan secara
kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil
kerja yang lebih efektif dan efesien dengan biaya serendah – rendahnya.
SOP = Standar Operasional Prosedur, merupakan suatu standar perencanaan yang menguraikan
langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada keadaan tertentu.
SOP = Standar Operasional Prosedur, suatu standar / pedoman tertulis yang dipergunakan untuk
mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi
SOP = Standar Operasional Prosedur, merupakan suatu standar perencanaan yang menguraikan
langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada keadaan tertentu.
“Standard Operating Procedure is a standard plan that outlines the steps to be followed in
particular circumstances”. Diartikan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan
suatu standar perencanaan yang menguraikan langkah-langkah yang harus dilaksanakan
pada keadaan tertentu.
Tujuan SOP
SOP (Standar Operasional Prosedur) merupakan dokumen yang berisi langkah-langkah /
sistematika kerja dalam sebuah organisasi.
Untuk menghasilkan system yang berkualitas, teknis yang konsisten, dan mempertahankan
kualitas control serta menjaga bisnis tetap berjalan
Karyawan dapat memenuhi standar kualifikasi yang sesuai kriteria perusahaan dan mampu
meningkatkan kinerja perusahaan di masas yang akan dating dengan kemampuan kerja yang
dimiliki
Dari beberapa pengertian SOP menurut para ahli, Tujuan utama dari penyusunan SOP adalah
untuk mempermudah setiap proses kerja dan meminimalisir adanya kesalahan di dalam proses
pengerjaannya.
Ruang Lingkup Prosedur, mengatur tentang tahapan pelaksanaan pelatihan yang akan dilakukan
Tolak Ukur, untuk mendapatkan karyawan yang mampu memahami tugas – tugasnya sesuai dengan
deskripsi pekerjaannya
Manfaat SOP
Manfaat yang didapat dengan pembuatan Standar Operasional Prosedur ini diantaranya:
1. Efisiensi Waktu, karena semua proses menjadi lebih cepat ketika pekerjaan itu sudah terstruktur
secara sistematis dalam sebuah dokumen tertulis. Semua kegiatan karyawan sudah tercantum
dalam SOP sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan selama masa kerja.
2. Memudahkan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai konsumen dilihat dari
sisi kesederhanaan alur pelayanan.
3. Kesungguhan karyawan dalam memberikan pelayanan, terutama terhadap konsistensi waktu kerja
sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Ini merupakan standardisasi bagaimana seorang karyawan menyelesaikan tugasnya.
5. Dapat digunakan sebagai sarana untuk mengkomunikasi kan pelaksanaan suatu pekerjaan.
6. Dapat digunakan sebagai sarana acuan dalam melakukan penilaian terhadap proses layanan. Jika
karyawan bertindak tidak sesuai dengan SOP berarti dia memiliki nilai kurang dalam melakukan
layanan.
7. Dapat digunakan sebagai sarana mengendalikan dan mengantisipasi apabila terdapat suatu
perubahan sistem.
8. Dapat digunakan sebagai daftar yang digunakan secara berkala oleh pengawas ketika diadakan
audit. SOP yang valid akan mengurangi beban kerja. Bersamaan dengan itu dapat juga
meningkatkan comparability, credibility dan defensibility.
9. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen,
sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
10. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas.
Fungsi SOP
1. Memperlancar tugas petugas atau tim.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
2. Perancangan awal
Jika bentuk SOP yang akan digunakan adalah simple steps, hierarchical steps atau graphic
format, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat tahapan dari proses yang ada
dan yang harus dijalankan. Jika bentuk SOP yang akan digunakan adalah flowchart, maka langkah
awal yang haruss dilakukan adalah menentukan permasalahan yang akan diselesaikan
3. Evaluasi Internal
Setelah rancangan awal dibuat, sebaiknya rancangan tersebut dievaluasi oleh seluruh
anggota perusahaan yang terlibat sehingga dapat diketahui kekurangan serta kesalahan yang
terdapat pada rancangan awal tersebut dan kemudian meminta saran, kritik dan usulan yang
membangun. Dengan melibatkan seluruh anggota perusahaan yang terlibat dalam SOP tersebut,
maka proses pemahaman dan penerapan akan berjalan dengan lebih mudah.
4. Evaluasi Eksternal
Pada tahap evaluasi eksternal, dibutuhkan tim penasehat yang berasal dari luar perusahaan
untuk menilai rancangan yang telah dibuat dan memberikan saran, kritik dan usulan yang dapat
membangun pembuatan SOP tersebut. Pihak eksternal dari perusahaan tentu dapat menilai
rancangan dengan lebih objektif, dikarenakan mereka tidak terlibat langsung dalam proses
penerapan SOP.
5. Pengujian
Tahap pengujian dilakukan untuk mengetahui SOP yang dibuat telah seusai dengan standard
yang ditetapkan oleh pihak manajemen dan kemudian hasil pengujian dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi dalam melakukan perbaikan dan pengembangan.
6. Perbaikan
Setelah dilakukan tahap pengujian, dapat diketahui kekurangan dan kesalahan dalam SOP
yang telah dibuat dan kemudian dapat segera dilakukan perbaikan sehingga SOP dapat berjalan
dengan lebih maksimal. Pada tahap ini juga dapat dilakukan pelatihan bagi para pekerja agar dapat
memanfaatkan SOP sebagai alat bantu untuk mempermudah mereka dalam menjalankan pekerjaan
7. Implementasi
Setelah SOP selesai dibuat dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan, kemudian
dilakukan implementasi di seluruh divisi dalam perusahaan sehingga tujuan awal yang telah
ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.
CONTOH SOP :
2 RUANG LINGKUP
ProTap ini berlaku untuk alat timbangan di area produksi PT. YPF FARMA (SIMULASI INDUSTRI FARMASI), Jl.
Cisarenten Kulon No. 105, Kota Bandung.
3 REFERENSI
Buku petunjuk alat timbangan OHAUS – NV622
4 PROTAP TERKAIT
- Prosedur Tetap Kalibrasi harian Timbangan
- Prosedur Tetap Kebersihan Alat Timbangan waterpass
5 Lampiran
n/a
6 PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB
- Operator Penimbangan.
- Supervisor Produksi
- Petugas pengawasan selama proses ( IPC )
7
7.1 Periksa waterpass, penunjuk hendaklah menunjukkan ditengah area, jika tidak segera disesuaikan.
7.2 Pastikan alat timbangan terhubung ke sumber arus listrik.
7.3 Tekan tombol “Zero” untuk menyalakan timbangan.
7.4 Lakukan kalibrasi harian sesuai Protap Kalibrasi harian Timbangan.
7.5 Letakan wadah yang sesuai untuk menimbang bahan jika diperlukan, tekan tombol “Tare” sampai angka
menunjukan angka “0.00”.
7.6 Batas penimbangan bahan 0,01 g – 1000 g
7.7 Setelah dilakukan penimbangan, matikan alat dengan menekan dan menahan tombol “Zero” sampai dilayar
tampil “OFF”.
7.8 Putuskan alat timbangan dari sumber arus listrik.
7.9 Lakukan pembersihan sesuai Protap pembersihan.
8 RIWAYAT PERUBAHAN
n/a
Halaman 1 dari 1
PROSEDUR TETAP
PT YPF FARMA Nomor :
(Simulasi Industri OPERASIONAL ALAT PENCETAKAN TABLET
03.15.00/PROTAP/SF0422
Farmasi) Tanggal Berlaku :
QA Manager Plant Manager
Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh: Mengganti nomor:
Evy Endah, S. Si., Apt Rudi Mulyawan, S. Si., Apt Dra. Pudy Astuti., Apt -
Tanggal: 01/04/2022 Tanggal: 01/04/2022 Tanggal: 01/04/2022 Tanggal: -
1 TUJUAN
Untuk mendapatkan hasil cetak sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan.
2 RUANG LINGKUP
ProTap ini berlaku untuk alat pencetakan di area produksi PT. YPF FARMA (SIMULASI INDUSTRI FARMASI),
Jl. Cisaranten Kulon No. 105, Kota Bandung.
3 REFERENSI
Manual Book Mesin Cetak
4 PROTAP TERKAIT -
5 Lampiran -
6 PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB
- Operator Cetak bertanggung jawab untuk melaksanakan pencetakan sesuai prosedur dan instruksi Catatan
Pengolahan Bets.
- Supervisor Produksi bertanggung jawab untuk memastikan pencetakan telah dilakukan sesuai dengan prosedur
dan instruksi Catatan Pengolahan Bets.
- Inspektor bertanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan selama proses (IPC)
7 7.10 Periksa kondisi Ruang Cetak sesuai Daftar Periksa Sebelum Pencetakan. Ruangan harus dalam status bersih,
tidak boleh ada bahan selain bahan yang akan dicetak sesuai Catatan Pengolahan Bets.
7.11 Periksa kebersihan mesin cetak, punch dan dies yang akan dipakai. Seluruhnya harus dalam status “BERSIH”.
7.12 Siapkan dan pasangkan punch dan dies yang diperlukan untuk mencetak massa tablet/kaplet sesuai Catatan
Pengolahan Bets.
7.13 Ambil produk antara dari Ruang WIP (work in process) dengan nama dan nomor bets yang sesuai dengan
Catatan Pengolahan Bets.
7.14 Pastikan produk antara telah diberi label “DILULUSKAN” oleh Bagian Quality Control.
7.15 Lakukan seting mesin cetak sesuai Prosedur Tetap Pengoperasian Mesin Cetak Tablet yang digunakan
sehingga diperoleh tablet/kaplet yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
7.16 Serahkan contoh hasil cetakan awal ke Ruang IPC untuk diuji.
7.17 Apabila hasil cetakan dinyatakan tidak memenuhi spesifikasi, lakukan seting ulang mesin cetak.
7.18 Apabila hasil cetakan dinyatakan memenuhi spesifikasi, lanjutkan pencetakan.
7.19 Isi kolom paraf dalam Catatan Pengolahan Bets sebagai bukti pencetakan dilakukan.
7.20 Periksa bobot tablet/kaplet pada awal pencetakan, setiap 15 menit atau sesuai instruksi Catatan Pengolahan
Bets dan pada akhir pencetakan.
7.21 Catat hasil pemeriksaan dalam form IPC.
7.22 Tampung hasil cetakan dalam wadah yang telah ditara, kemudian ditimbang.
7.23 Catat hasil penimbangan dalam lembar rekonsiliasi.
7.24 Apabila hasil perhitungan rekonsiliasi di luar batas spesifikasi yang ditetapkan, isi form Laporan Penyimpangan
Bets dan serahkan kepada Manajer Produksi.
7.25 Beri label Produk Ruahan.
7.26 Tutup tong penampung tablet, kirim ke Ruang WIP.
7.27 Bersihkan mesin cetak sesuai Prosedur Tetap Pembersihan Mesin Cetak. Tempelkan label “BERSIH” pada
mesin.
7.28 Bersihkan ruangan sesuai Prosedur Tetap Pembersihan Ruang Produksi. Tempelkan label “BERSIH” di depan
kaca ruangan.
Catatan :
Untuk produk yang harus dicetak pada kelembaban rendah (RH<25%), minta persetujuan supervisor untuk memulai
pekerjaan cetak.
8 RIWAYAT PERUBAHAN
-