Anda di halaman 1dari 70

1. Formula tablet 3.

Pengaturan alat pengempa tablet


2. Granulasi tablet 4. Kondisi lingkungan pengempaan tablet

k
T
Formulasi Sediaan Obat
Padat

Belajar
yang

KELAS baik

XI FI
Februari 2022
Pendahuluan
Berdasarkan bentuk sediaannya, obat dibagi menjadi 4 kelompok :

1. Bentuk sediaan padat 3. Bentuk semisolid


 Serbuk  Salep
 Tablet  Krim
 Kapsul  Jel
 Kaplet  Pasta
 pil 4. Bentuk sediaan khusus
2. Bentuk sediaan cair  Injeksi
 Larutan  Ovula
 Suspensi  Supositoria
 Emulsi  Aerosol
 Sediaan transdermal
Langkah² pembuatan sediaan
obat padat
Membuat
rancangan
formulasi sediaan
obat padat

Membuat laporan Melakukan


pembuatan penanganan
sediaan obat bahan baku obat
padat padat

Menyiapkan alat,
Membuat sediaan bahan dan ruangan
obat padat untuk produksi
sediaan obat padat
Formulasi
Dapat diartikan sebagai suatu rancangan bahan – bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan sediaan obat
Rancangan suatu bentuk sediaan yang tepat memerlukan
perimbangan karakteristik fisika, kimia dan bilogis dari semua
bahan – bahan yang digunakan
Bahan aktif dan bahan tambahan harus tercampur satu
dengan yang lainnya untuk menghasilkan produk obat yang
stabil, manjur, menarik, mudah dibuat dan aman
Produk harus dibuat di bawah kontrol kwalitas yang baik
sehingga mampu memberikan efek terapi yang optimal
Definisi Tablet

Menurut FI ed III
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak
dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua
permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis
obat atu lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat pelican, zat pembasah atau zat lain yang cocok

Menurut FI ed IV
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi
Persyaratan yang harus
dipenuhi oleh sediaan tablet:
1. Tablet harus cukup kuat, tahan terhadap abrasi dan tahan terhadap
benturan
( uji kekerasan dan uji keregasan )
2. Tablet harus seragam dalam bobot maupun kandungan zat aktif dari
masing – masing tablet
( uji keseragaman bobot dan kandungan )
3. Bahan – bahan aktif yang terdapat dalam tablet harus memiliki
biovaibilitas yang baik
( Uji waktu hancur dan uji disolusi )
4. Tablet memiliki tampilan yang menarik dan mempunyai bentuk,
warna atau penanda lainnya yang diperlukan untuk
mengidentifikasi produk
5. Tablet harus dapat mempertahankan sifat – sifat fungsionalmya
termasuk stabilitas dan efek obat.
Keunggulan dan Kekurangan Tablet
Keungggulan : Kekurangan :
1. Bahan obat relatif lebih stabil karena sediaan 1. Tidak dapat diberikan pada bayi dan anak-anak
dalam bentuk kering 2. Tidak dapat diberikan pada pasien yang sukar
2. Takaran zat aktif ( dosis obat ) relatif lebih menelan
tepat dari pada sediaan lain 3. Efek terapi lebih lambat disbanding sediaan
3. Rasa dan bau kurang enak dapat ditutupi lain seperti larutan
dengan penyalutan 4. Tidak mudah untuk memformulasikan bahan
4. Dapat disimpan lama kecuali misalnya Vit C aktif yang berwujud cairan menjadi sediaan
mudah teroksidasi padat
5. Bobot ringn, bentuk kompak sehingga mudah 5. Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi
dikemas, dibawa dan didistribusikan bentuk padat dan kompak tergantung pada
6. Dapat dikembangkan untuk sediaan sustain keadaan armof, flokulasi atau rendahnya BJ
release 6. Obat yang baunya dan rasanya pahit, obat
7. Tidak mudah untuk dipalsukan yang sensitive terhadap oksigen atau
8. Penggunaan lebih mudah dan disukai kelembaban, perlu disalut dahulu
9. Biaya produksi relatif lebih rendah dari pada 7. Memiliki keterbatasan dalam ukuran, tablet
sediaan lain yang terlalu besar sukar ditelan
10. Mudah dalam mengontrol dan memonitorinya 8. Apabila bentuk, warna, rasa menarik dapat
membahayakan anak-anak
( disangka permen )
Klasifikasi Tablet
Tablet dapat berbeda – beda baik dalam bentuk, ukuran,
berat, ketebalan, kekerasan, waktu hancur dan lain –
lain tergantung cara pemakaian dan metode
pembuatannya, tetapi pada umumnya dibuat untuk
pemakain oral.
C. Cara pembuatannya :
Klasifikasi Tablet 1. Tablet cetak ( mold tablet )
Adalah tablet yang dibuat dengan

Berdasarkan cara pencetakan tanpa memberikan


tekanan pada bahan obat dan bahan
tambahan dalam tablet. Jadi bahan
A. Bentuknya : B. Cara pakai : obat dan bahan tambahan dalam
tablet langsung dimasukkan ke dalam
1. Tablet bulat 1. Tablet oral
cetakan dan langsung dicetak.
2. Tablet oval 2. Tablet sublingual Biasanya ukuran tablet tidak terlalu
3. Tablet segitiga 3. Tablet buccal besar dan bahan obat serta bahan
4. Tablet silinder 4. Tablet kunyah tambahan telah memenuhi
5. Kaplet 5. Tablet isap persyaratan yaitu mempunyai laju
6. dan lain-lain 6. Tablet insplantasi aliran ( = free flowing ) yang baik
7. Tablet hipodermik 2. Tablet kempa
Adalah tablet yang dibuat dengan
8. Tablet dispensing
cara dicetak menggunakan tekanan
9. Tablet vaginal terhadap bahan obat dan bahan
10. Tablet multi layer tambahan dalam tablet.
11. Tablet efervesen Tablet dapat dibuat dengan metode
12. Troches kempa langsung, granulasi basah
atau granulasi kering
Metode Pembuatan Tablet
Tablet dapat dibuat dengan metode granulasi atau kempa langsung
Granulasi dapat dibedakan menjadi granulasi kering dan granulasi basah
Perbedaan ini berdasarkan pengikat yang digunakan, granulasi basah menggunakan
pelarut pengikat sedangkan granulasi kering tidak menggunakan pelarut pengikat
Pemilihan metode granulasi ditentukan oleh sifat – sifat zat yang terkandung di dalam
tablet
Granulasi kering ditujukan untuk zat – zat yang tidak tahan pemanasan dan terurai
dengan adanya air, serta kompresibilitasnya bagus, meskipun laju alirnya tidak baik
Sedangkan pada metode granulasi basah, ditujukan untuk zat – zat yang tahan panas,
tahan kelembaban, tetapi kompresibilitas dan laju alirnya kurang baik.
Tujuan dari proses granulasi adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan atau
kompresibilitasnya
Granulasi merupakan proses peningkatan ukuran dengan menggabungkan partikel –
partikel kecil menjadi partikel yang berukuran lebih besar ( granul ) sehingga partikel –
partikel tersebut memiliki daya lekat dan daya alir yang lebih baik
Dengan daya alir tersebut pengisian ruang cetak dapat secara terus menerus dan
homogen
Metode Pembuatan Tablet
1. Granulasi
Tablet dapat merupakan proses peningkatan ukuran dengan menggabung-
dibuat dengan kan partikel – partikel kecil menjadi partikel yang berukuran
metode lebih besar ( granul ) sehingga partikel – partikel tersebut
memiliki daya lekat dan daya alir yang lebih baik
Dengan daya alir tersebut pengisian ruang cetak dapat secara
2. Kempa langsung terus menerus dan homogen
a. Granulasi kering b. Granulasi basah
Tidak menggunakan pelarut menggunakan pelarut
pengikat pengikat
Pemilihan metode ditujukan untuk zat – zat ditujukan untuk zat – zat
granulasi ditentukan yang tidak tahan pemanasan yang tahan panas, tahan
oleh sifat – sifat zat dan terurai dengan adanya kelembaban, tetapi
yang terkandung di air, serta kompresibilitasnya kompresibilitas dan laju
dalam tablet bagus, meskipun laju alirnya alirnya kurang baik
tidak baik

Tujuan dari proses granulasi adalah untuk meningkatkan aliran


campuran dan atau kompresibilitasnya
Tujuan granulasi
1. Memperbaiki sifat aliran bahan tablet
2. Meningkatkan sifat kohesi bahan sehingga sifat
kohesi lebih kuat daripada sifat adhesinya
3. Meng-homogen-kan bahan berkhasiat dengan
campuran bahan tambahan tablet
4. Mengurangi fines atau serbuk yang dapat
membuat tablet menjadi rapuh
5. Mengurangi ruang – ruang kosong berisi udara
yang dapat mengakibatkan tablet menjadi tidak
kompak dan rapuh
6. Memperkecil sudut kontak sehingga tablet
mudah dibasahi dan mudah memenuhi syarat
waktu hancur
Granulasi dilakukan sebelum proses pencetakan terhadap
sebagian bahan – bahan yang digunakan untuk membuat
tablet, kecuali pada cetak langsung dengan menggunakan
bahan – bahan khusus yang telah diolah atau diberi perlakuan
khusus sehingga memenuhi persyaratan granul tablet
Granulasi melibatkan :
gaya tekan
gaya bentur
gaya gesek dan
gaya geser
Pada proses granulasi, luas permukaan total seluruh partikel
serbuk berkurang yang diikuti dengan penurunan gaya adhesi.
Pada saat pencetakan berlangsung akan terjadi peningkatan
gaya lekat masing – masing partikel melaluli intersepsi gerigi
yang terdapat pada permukaan butiran granul, dengan
intersepsi tersebut, cetakan kecil akan memperoleh
kekompakannya
Syarat – syarat
Granul yang baik
1.Memiliki bentuk dan warna yang homogen
2.Memiliki distribusi ukuran yang sempit
3.Mengandung tidak lebih dari 10%
komponen berbentuk halus ( fines )
4.Memiliki daya luncur yang baik
5.Menunjukkan kekompakan mekanis yang
mememuaskan
6.Tidak terlalu kering atau terlalu basah
kadar lembab 1% – 3%
7.Mudah hancur dalam air
Granulasi Kering
Metode granulasi kering memiliki keunggulan, yaitu dapat diigunakan untuk bahan
aktif yang
tidak tahan pemanasan
tidak tahan kelembaban
rusak jika berinteraksi dengan air
Kompresibilitasnya kurang baik
Selain itu tahap yang dilakukan lebih sedikit dibandingkan drngan granilasi basah
karena tidak ada tahap :
Pengeringan granul dan
Pengukuran kadar lembab
Sedangkan keterbatasan metode granulasi kering adalah zat aktif dan zat tambahan
harus memiliki sifat kohesi yang baik
Ganulasi kering dilakukan dengan cara menekan massa serbuk pada tekanan tinggi
hingga menjadi tablet basar
( = slug )
Slug ini kemudian digiling dan diayak menjadi granul yang mempunyai
Laju alir lebih baik serta
Ukuran partikel lebih seragam
Tahapan granulasi kering :
1. Penghalusan masing – masing zat aktif dan zat tambahan
2. Pencampuran semua bahan sampai homogen
( kecuali glidan, lubrikan & penghancur luar )
3. Pencetakan massa no.2 menjadi tablet besar dan keras ( = slugging )
4. Pengayakan dan pengadukan slug untuk mendapatkan bentuk
granul yang daya alirnya lebih seragam dari campuran awal
5. Penambahan lubrikan glidan dan penghancur luar, aduk homogen
6. pencetakan tablet
Metode Granulasi basah Mekanisme Granulasi basah
Biasanya digunakan untuk zat aktif yang Yaitu menciptakan ikatan antara partikel –
jumlahnya banyak dengan laju alir yang partikel padat melalui proses
buruk, tahan terhadap air dan pemanasan penggumpalan dengan penambahan
Keuntungan granulasi basah adalah : pengikat basah yang diikuti pengeringan
Penanganan mekanis massa tablet lebih setelah masa basah digranulasi terlebih
mudah untuk menghasilkan campuran dahulu.
yang baik
Sifat aliran meningkat, karena ukuran
dan sperisitas meningkat
Penambahan bahan pengikat pada
Keseragaman densitas meningkat granulasi basah
Mengurangi kemungkinan udara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
terperangkap saat pencetakan tablet 1. Bahan pengikat dalam bentuk serbuk
karena jumlah fines berkurang 2. Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
Kekurangan granulasi basah adalah : terlarut
Melibatkan banyak tahap pengerjaan
Membutuhkan ruang kerja, waktu dan
peralatan yang lebih banyak
Kemungkinan kehilangan bahan lebih
besar karena massa melekat pada alat
Kemungkinan laju pelepasan obat lebih
lama karena obat berada di dalam
bentuk granul
1. Bahan pengikat ditmbahkan dalam Penambahan bahan pengikat pada granulasi
basahdapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
bentuk serbuk
Bahan – bahan ( Zat aktif, pengisi, peng- 2. Bahan pengikat ditambahkan
hancur dalam dan pengikat ) dicampur dalam bentuk terlarut
dalam keadaan serbuk kering Cairan pengikat dibuat dengan cara
Setelah bahan tercampur, baru melarutkan serbuk pengikat dengan
ditambahkan pelarut yang sesuai sedikit pelarut pengikat yang sesuai
demi sedikit hingga serbuk memiliki Bahan – bahan ( Zat aktif, pengisi dan
kelembapan yang cukup. penghancur dalam ) dicampur dalam
Penambahan pelarut tidak boleh keadaan serbuk kering
berlebihan karena massa akan dibentuk Ke dalam campuran serbuk ditambahkan
menjadi lembap ( bukan basah ) pengikat yang sudah dalam keadaan
Kemudian dilakukan pembagian massa terlarut
dengan cara di ayak untuk membentuk Kemudian dilakukan pembagian massa
granul. dengan cara di ayak untuk membentuk
Keringkan di oven pada suhu 40°C – 50 °C granul
dengan suplai udara. Keringkan dalam oven dan diayak kembali
Selanjutnya diayak kembali untuk membe untuk membebaskan butiran granul yang
baskan butiran granul yang masih melekat masih melekat bersama setelah proses
bersama dengan proses pengeringan. pengeringan.
Dilanjutkan dengan pencampuran Dilanjutkan dengan pencampuran
komponen luar ( penghancur luar, glidan komponen luar ( penghancur luar, glidan
dan lubrikan ), maka granul siap dicetak dan lubrikan ), maka granul siap dicetak
Tahapan – tahapan pembuatan tablet
dengan metode granulasi basah
( bahan pengikat dam bentuk terlarut ) terdiri atas :
1. Pembuatan cairan pengikat dengan melarutkan serbuk bahan pengikat
dalam pelarut yang sesuai
2. Penghalusan masing – masing zat aktif dan bahan tambahan
3. Pencampuran semua bahan, kecuali cairan pengikat, glidan, lubrikan dan
penghancur luar
4. Penambahan cairan pengikat ke dalam serbuk sedikit demi sedikit hingga
diperoleh massa yang lembab
Cara menentukan campuran tsb sudah lembab adalah dengan menekan
massa pada telapak tangan dan menjatuhkan kembali ke dalam wadah
Jika campuran tersebut tidak hancur ketika dijatuhkan, maka massa tersebut
sudah lembap dan siap diayak
5. Pengayak massa no 4, dengan ayakan mesh 6 – 12
6. Pengeringan massa di dalam oven
7. Pengayakan granul dengan ayakan mesh 14 – 20
8. Penambahan penghancur luar, glidan dan lubrikan
9. Pencetakan tablet
KEMPA
Metode kempa langsung digunakan untuk
LANGSUNG bahan – bahan yang mempunyai
kompresibilitas dan laju alir yang baik,
misalnya beberapa zat yang berbentuk
kristal, seperti KCl, KBr, NaCl dan sebagainya.
Zat – zat tersebut dapat langsung dikempa, tetapi kebanyakan obat
jarang yang dengan mudah dijadikan tablet.
Metode kempa langsung untuk zat tunggal dapat menghasilkan
tablet yang tidak pecah.
Namun metode ini tidak sesuai digunakan pada proses pembuatan
sediaan tablet yang memiliki dosis kecil karena zat aktif sukar untuk
bercampur secara merata dengan bahan tambahan lainnya.
Keuntungan dari metode kempa langsung adalah
prosesnya lebih cepat,
tidak memerlukan alat yang banyak,
laju pelepasan obat cepat karena berada dalam bentuk partikel
bebas bukan granul,
proses yang dilakukan singkat sehingga waktu, biaya dan tenaga
yang digunakan dalam proses produksi dapat dikurangi
Tahapan – tahapan
pembuatan tablet
dengan metoge kempa
langsung terdiri atas :
1. Penghalusan masing – masing
zat aktif dan zat tambahan
MESIN CETAK 2. Pencampuran semua bahan
3. Pencetakan tablet
TABLET
Tablet dibuat dengan cara mengmpa campuran bahan yang
mengandung satu atau beberapa obat dengan bahan pengisi
pada mesin stempel yang disebut pencetak / penekan ( press ).
Mesin pengempa tablet atau
pencentak tablet dirancang
dengan komponen – komponen dasar
sbb :
1. Hopper untuk menahan/ tempat
menyimpan dan memasukan
granul yang akan dikempa
2. Die yang menentukan ukuran dan
bentuk tablet
3. Punch untuk mengempa granul
yang terdapat dalam die
4. Jalur cam, untuk mengatur gerakan
punch
5. Suatu mekanisme pengisian untuk
menggerakan/memindahkan
granul dari hopper kedalam die
Bagian lain dari mesin pencetak
Pencetakan tablet dibagi dua, yaitu
tablet dirancang untuk mengon trol
kegunaan komponen seperti 1. Pencetakan tunggal dan pencetakan ganda
 kapasitas, berputar. Pada mesin pencetak tunggal,
 kecepatan, seluruh pengempaan dilakukan oleh punch
 berat maksimum dan atas sehingga membuat mesin seperti sebuah
 tekanan. pencetak perangko
Rancangan komponen – komponen 2. Pencetak ganda disebut rotaty ( berputar ),
ini dapat berbeda – beda, tetapi sebab adanya putaran dari bagian kepala
elemen dasarnya tetap sama. mesin tablet yang memegang punc atas, die
Output dari suatu mesin tablet dan punch bawah pada tempatnya.
diatur oleh sifat dari rancangan – Jika bagian kepala berputar, punch dituntun ke
rancangannya; banyak arngkaian atas dan kebawah oleh jalur cam yang diam,
alat, banyaknya tempat pengempa yang mengontrol urut –urutan pengisian,
dan kecepatan dari pengempaan. pengempaan dan pendorongan keluar
Mesin – mesin besar dapat Umumnya pencetak berputar dibuat dengan
membuat beberapa juta tablet mempertimbangkan kecepatan serta segi
perhari dengan pemeliharaan yang ekonomi dalam memproduksi segala jenis
mudah dan biaya yang murah tablet
Faktor² yang mempengaruhi proses pembuatan tablet
1. Formula tablet 3. Pengaturan alat pengempa tablet
2. Granulasi tablet 4. Kondisi lingkungan pengempaan tablet

1. Formulasi Tablet
Pemilihan bahan aktif dan bahan tambahan yang tepat akan menghasilkan tablet yang
baik dan stabil.
Hal ini terutama disebabkan oleh :
Sifat fisikokimia bahan baku tablet
Komposisi serta
Jumlah masing – masing bahan dalam formulasi tablet
Penggunaan bahan pengikat yang tidak sesuai menyebabkan terjadinya
Pemisahan tablet baik pada permukaan maupun menjadi dua lapisan atau lebih.
Selain itu kekeliruan dalam pemilihan bahan pengikat juga dapat membuat
Terkelupasnya permukaan tablet akibat menempelnya bagian tablet pada
permukaan punch
Masalah di atas juga dapat terjadi apabila jumlah lubrikan yang diberikan tidak tepat
( terlalu banyak atau terlalu sedikit ) atau tidak tercampur merata
Kekurangan jumlah rubikan dapat menyulitkan pengeluaran tablet dari cetakan
setelah dikempa
Menempelnya massa tablet pada cetakan juga dapat diakibatkan oleh penggunaan
bahan tambahan yang memiliki titik leleh rendah dan bersifat higroskopis
Faktor² yang mempengaruhi proses pembuatan tablet
2. Granulasi Tablet
Proses granulasi tdd pencampuran massa tablet, pengeringan dan pengayakan.
Ketidak tepatan dalam melakukan proses ini akan menyebabkan permasalahan
terhadap hasil kempa tablet
Pemisahan tablet baik pada permukaan maupun menjadi dua lapisan atau lebih dapat
diakibatkan adanya udara yang terperangkap saat granulasi, granul terlalu kering, serta
terlalu banyak fines
Apabila ini terjadi maka suhu dan lama pengeringan harus diatur dengan tepat, bahkan
jika perlu granulasi diulang. Sebaliknya bila massagranul terlalu lembap, dapat
menyebabkan menempelnya massa tablet di permulaan alat sehingga tablet
terkelupas atau sulit dikeluarkan dari cetakan
Pencampuran yang tidak homogen akan menyebabkan warna pada permukaan tablet
tidak merata, terutama jika warna zat aktif yang tidak sama dengan bahan tambahan.
Masalah ini juga dapat disebabkan adanya migrasi bahan pewarna selama pengeringan
granul atau hasil degradasi bahan obat
Ukuran granul yang terlalu besar, terlalu banyak fines, serta ukuran granul yang tidak
terdistribusi merata dapat menyebabkan keretakan pada tablet, bahkan pecah di
bagian tengah atas
Aliran granul yang kurang baik, distribusi ukuran granul yang tidak merata, serta system
pencampuran yang kurang baik dapat menyebabkan variasi berat, kandungan dan
kekerasan pada tablet
Faktor² yang mempengaruhi pembuatan tablet
3. Pengatutan alat pengempa tablet
Tekanan kempa yang digunakan, kondisi serta posisi punch dan die dan kecepatan
putaran alat merupakan hal – hal yang perlu diatur agar menghasilkan tablet yang bagus
Tekanan yang terlalu tinggi selama pengempaan dapat menyebabkan bagian permukaan
tablet terpisah setelah dikempa. Tablet juga dapat terpotong menjadi beberapa lapisan,
serta retak bahkan pecah di bagian tengah atas
Disisi lain, tekanan pengempaan mesin tablet yang kurang dapat menyebabkan tablet
terkelupas akibat menempel pada permukaan die
Pemasangan posisi punch dan die tidak pas, permukaan punch dan die yang kasar serta
kerusakan pada alat pengempa dapat menyebabkan pemisahan di permukaan atas
tablet
Tablet dapat terpisah jadi lapisan – lapisan yang berbeda, gumpil, retak atau terbelah
Misai di permukaan atas dan bawah tablet akan terjadi jika presisi punch dan die tidak
sesuai lagi atau permukaan punch kasar
Massa tablet juga dapat menempel pada die dan sulit dikeluarkan dari cetakan apabila
die sudah usang.
Jika panjang punc yang digunakan dalam satu alat tidak sama atau kondisi mesin yang
tidak benar, maka variasi berat, kanduungan serta kekerasan dapat terjadi
Untuk menghindari hal – hal di atas, posisi punc dan die harus diatur dengan tepat,
kondisi alat pengempa diperbaiki serta punch dan die dipoles lagi dan diratakan.
Faktor² yang mempengaruhi pembuatan tablet

3. Pengatutan alat pengempa tablet ( Lanjutan )


Untuk menghindari hal – hal di atad, posisi punc dan die harus diatur dengan tepat,
kondisi alat pengempa diperbaiki serat punch dan die dipoles lagi dan diratakan.
Jika perlu punch dan die dapat diganti dengan yang baru
Selain itu, mesin tablet yang digunakan juga harus terkalibrasi dan tervalidasi dengan
baik.
Kecepatan putaran punch dan die juga berpengaruh terhadap kekerasan tablet
 Jika putaran terlalu cepat, tekanan akan berkurang sehingga kekerasan tablet juga
berkurang
 Kecepatan putaran alat dan tekanan pengempaan harus sesuai kekerasan tablet
dengan ukuran tablet sesuai
Oleh sebab itu, kecepatan putaran alat dan tekanan pengempaan juga harus
disesuaikan agar didapat tablet yang cukup keras dengan ukutran yang sesuai, serta
memenuhi target jumlah tablet yang dihasilkan selama waktu tertentu
Pada kondisipunch yang bermonogram atau berprofil, masalah cetakan ganda dapat
terjadi, terutama apabila ada gerakan atau putaran punch yang tidak terkontrol.
Peralatan yang lebih baru sudah dilengkapi dengan system anti putar sebagai bagian
integral dari disain konstruksi alat pengempa tabletnsehingga vetakan ganda dapat
dihindari
Faktor² yang mempengaruhi pembuatan tablet
1. Formula tablet
2. Granulasi tablet
3. Pengaturan alat pengempa tablet
4. Kondisi lingkungan pengempaan tablet

4. Kondisi lingkungan pengempaan tablet


Kelembaban relative ruang cetak yang terlalu tinggi akan menyebabkan kelengketan
pada massa tablet pada alat.
Hal ini dapat terjadi terutama pada bahan – bahan yang bersifat higroskopis.
Massa tablet yang menempel pada alat menimbulkan gumpil pada permukaan
tablet, serta tablet slit dikeluarkan dari cetakan alat pengempa
Oleh sebab itu suhu dan kelembapan ruang cetak harus selalu dikontrol
Tekanan ruangan dan aliran udara juga harus diatur agar menghindari kontaminasi
antar ruangan dalam area produksi
MASALAH PADA SEDIAAN TABLET
Capping : pemisahan parsial atau lengkap, bagian atas atau bawah tablet dari bagian
utamanya
Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua atau lebih lapisan² yang berbeda
Sticking : tepi tablet rusak karena menempelnya granul pada dinding die ( ada adhesi )
Picking : permukaan tablet berlubang atau tidak rata karena menempel dan terkelupas
pada permukaan punch
Filming : bentuk lambat dari picking, menyebabkan tablet gumpil dan bersisi kasar
Mottling : penyebaran warna yang tidak merata pada permukaan tablet, mengakibatkan
tampak adanya bercak pada permukaan tablet.
Chipping : tablet yang mempunyai potongan atau bagian² yang lepas dari bagian tepi tablet
Cracking : tablet pecah, lebih sering di bagian atas – tengah
Binding : kesulitan mengeluarkan tablet, bahan yang di tablet sebagian melekat pada die (
diening ) sehingga sukar didorong ke luar
Wiskering : adanya misai yang tipis pada permukaan atas maupun bawah tablet
Variasi berat : tablet yang dihasilkan tidak memenuhi keseragaman bobot
Variasi kekerasan : tergantung dari materi dan jarak antara permukaan punch bawah dan
permukaan punch atas pada waktu pencetakan
Variasi kandungan : tablet yang dihasilkan tidak memenuhi syarat keseragaman kandungan
Cetakan Ganda : terjadi jika pada punch terdapat monogram atau profil ( ukiran ) lainnya
Penyebab Capping dan Laminasi Faktor Penyebab Sticking, Picking dan
a. Tekanan yang telalu tinggi selama Filming :
pengempaan a. Pengeringan kurang / terlalu lembab
b. Bahan pengikat yang tidak cocok b. Jumlah lubrikan yang tidak tepat
c. Udara yang terperangkap saat granulasi c. Pengaruh bahan tambahan dengan titik leleh
d. Pengeringan granul kurang sempurna atau yang rendah
granul terlalu kering d. Permukaan punch dan die yang kasar
e. Lubrikan terlalu banyak atau terlalu sedikit e. Kekeliruan dalam pemilihan bahan pengikat
f. Terlalu banyak fines f. Kelembaban ruang cetak yang tinggi
g. Pemasangan punch dan die tidak pas g. Tekanan pengempaan mesin tablet kurang
h. Permukaan punch dan die kasar
Cara mengatasinya :
h. Mengurangi jumlah lembab dengan mengatur
Cara mengatasinya : suhu dan lama pengeringan
i. Menggunakan tekanan yang sesuai i. Meningkatkan jumlah lubrikan atau mengganti
j. Meningkatkan pengikat / pengikat kering dengan lubrikan yang cocok
k. Menggunakan bahan pengikat yang sesuai j. Mengurangi jumlah granul yang kasar
l. Mengatur suhu dan lama pengering k. Memperbaiki kondisi, memoles atau
m. Mengubah lubrikasi ( meratakan punch dan die
menambah/mengurangi ) l. Menggunakan bahan pengisi dan pengikat
n. Mengulangi granulasi dan mengatur agar yang tepat
ukuran partikel sama m. Mengatur suhu dan kelembaban ruang cetak
o. Mengatur posis punch dan die n. Meningkatkan tekanan pengempaan mesin
p. Memperbaiki kondidi punc dan die tablet
Penyebab Mottling : Penyebab Chipping atau Cracking
a. Warna zat berkhasiat yang tidak sama a. Perlatan yang rusak
dengan bahan tambahan dan tidak b. Pengaturan alat yang tidak tepat
tercampur homogen c. Tekanan alat terlalu tinggi
b. Hasil urai zat aktif atau produk d. Ukuran granul terlalu besar atau tidak
c. Migrasi bahan pewarna ( dye ) selama merata
proses pengeringan granul e. Terlalu banyak fines

Cara mengatasinya : Cara mengatasinya :


d. Penggunaan bahan pewarna ( dye ) untuk f. Memoles permukaan punch dan die
menutupi perubahan g. Mengganti punch dan die
e. Mengubah sistem pelarut h. Menurunkan tekanan alat
f. Mengurangi suhu pengeringan i. Mengurangi dan menyamakan ukuran
g. Menggiling jadi ukuran partikel yang lebih partikel granul
kecil j. Tambahkan pengikat kering
k. Mengurangi jumlah fines
Penyebab Binding Penyebab variasi berat
a. Kurang lubrikan atau lubrikan kurang effektif a. Aliran yang kurang baik
b. Granul terlalu dingin atau terlalu panas atau b. Distribusi ukuran granul yang tidak merata
kurang kering c. Sistem pencampuran yang kurang baik
c. Die sudah usang d. Variasi puncg yang tidak sama panjang

Cara mengatasinya Cara mengatasinya :


d. Meningkatkan jumlah lubrikan e. Menambah jumlah rubikan
e. Menggunakan lubrikan yang lebih sesuai f. Memperbaiki atau mngulangi proses
f. Memperbaiki distribusi lubrikan pembuatan granul untuk perbaikan ukuran
g. Mengatur suhu dan lama pengeringan granul granul
h. Mengurangi ukuran partikel granul g. Mengurangi kadar air
i. Memoles permukaan die h. Memperbaiki pencampuran massa cetak agar
j. Mengatur suhu dan kelembaban ruang merata, termasuk dengan lubrikan dan glidan
pengempaan i. Memperbaiki mesin tablet yaitu validasi mesin
tablet, menggunakan punch yang seragam dan
Penyebab Wiskering pengaturan yang tepat
k. Presisi punch dan die yang tidak sesuai lagi
l. Permukaan punch kasar Penyebab dan Cara mengatasi variasi
kekerasan
Cara mengatasinya Sama dengan Penyebab dan Cara mengatasi
m. Memperbaiki alat variasi berat
n. Memoles permukaan punch
Penyebab variasi kandungan Pada saat mencetak, permukaan tablet dicetak
a. Aliran yang kurang baik sesuai dengan monogram atau profil yang terdapat
b. Pencampuran pregranulasi tidak benar, pada punch
homogeitas zat aktif dalam granul harus Pada beberpa mesin, punch bawah dapat bebas
diperiksa dulu untuk jatuh dan sesaat bergerak tidak terkontrol,
c. Kadar fines tinggi maka porosotas tinggi sebelum mendorong tablet keluar dari die
( bobot berbeda – beda ) Pada saat bergerak bebas tadi, mesin berputar dan
d. Kandungan air yang tinggi punch dapat membuat cetakan baru walau lebih
tipis pada bagian tablet yang menghasilkan impresi
e. Kondisi mesin tidak benar
ganda
Terjadi juga pada punch atas yang ber-monogram
Cara mengatasinya atau berprofil dan mesin tablet yang menggunakan
f. Perbaikan ukuran granul, meliputi dua Langkah pencetakan
pencampuran, perubahan pengikat, Langkah pertama pencetakan pedahuluan
menggunakan tenaga penekan bawah, dilanjutkan
granulasi, pengeringan dan lubrikasi
Langkah penekanan terakhir dan monogram atau
g. Kalibrasi mesin profil tablet
Jika punchatas tidak terkontrol, punch dapat
Penyebab cetakan ganda berputar selama Gerakan singkat ke Langkah
Terjadi jika pada punch terdapat monogram penekaanan terakhir ,emyebabkan terjadinya
cetakan ganda
atau profil ( ukiran ) lainnya.
Oeralatan yanglebih baru dilengkapi system anti
putar pada disain konstruksinya
Evaluasi Pembuatan tablet 2. Pemeriksaan selama dan setelah
Tablet yang baik harus memenuhi persyaratan : pencetakan tablet
1. Keseragaman ukuran tablet a. Penampilan umum = organoleptis
2. Leseragaman bobot tablet b. Keseragaman kadar zat aktif = content
3. Keseragam kadar zat berkhasiat dalam tablet uniformity
4. Laju alir c. Keseragaman bobot = weight variation
5. Waktu hancur tablet d. Kekerasan = hardness
6. Kekerasan tablet e. Kerapuhan friability
7. Keregasan tablet f. Waktu hancur = desintegrstion time
g. Kecepatan pelarutan = dissolution
Untuk memperoleh tablet yang baik dan bermutu
maka sebelim, selama dan setelah proses
Evaluasi granul meliputi :
pencentakan tablet harus dilakukan pemeriksaan
1. Kadar lembab
( In proses Control = IPC ) , meliputi antara lain :
2. Sifat aliran
8. Pemeriksaan sebelum pencetakan tablet 3. Kompresibilitas
a. Kualitas formulasi bahan yang dipakai
b. Homogenitas campuran obat dengan bahan
tambahan setelah proses pencampuran Evaluasi Tablet
c. Kualitas granul : 4. Keseragaman bobot tablet
 Sifat aliran = fluidity 5. Waktu hancur tablet
 Kadar lembab = moister content 6. Kekerasan tablet
 Distribusi ukuran partikel 7. Keseragaman ukuran tablet
 kompresibilitas 8. Friabilitas tablet
9. Uji disolusi tablet
Evaluasi Pembuatan Tablet

Evaluasi Granul Evaluasi Tablet

Sebelum pencetakan : Sesudah pencetakan :


= Evaluasi Granul = Evaluasi Tablet
1. Kualitas Formulasi 1. Penampilan Umum = Organoleptis
2. Homogenitas Campuran 2. Keseragaman kadar = content
3. Kualitas Granul : uniformity
Kadar Lembab 3. Keseragaman bobot = weight
Sifat Aliran variation
Kompresibilitas 4. Kekerasan = hardness
Secara Langsung 5. Kerapuhan = Friability
Secara Tidak 6. Waktu hancur = disintegration time
Langsung 7. Kecepatan pelarutan = dissolution
Evaluasi Kadar Lembab Granul Sifat Aliran Granul
Alat : Moisture Balance a. Secara langsung
Metode : Timbang 25 g granul
Timbang 5,0 g granul = Wo Tempatkan pada corong alat penguji aliran
Panaskan pada suhu 40°C– 60 °C Pastikan alat dlm keadaan tertutup
hingga bobotnya konstan = Wi Buka penutupnya, biarkan granul mengalir
Hitung % lembab : Gunakan stopwatch untuk mencatat waktu
= x 100% yang dibutuhkan mulai dari penutup dibuka
hingga semua granul mengalir
Satuan kecepatan alir adalah g / detik

Evaluasi Kompresibilitas Granul


Alat : Joulting Volumeter
Metode :
Timbang 100 g granul
Sifat Aliran Granul
Masukkan granul ke dalam gelas ukur di Joulting
b. Secara tidak langsung
Volumeter
Granul ditampung pada kertas grafik milimeter
Catat volume awal = Vo
Catat tinggi (h) dan diameter unggukan granul
Hidupkan motor, hitung hingga 10 ketukan
Hitung sudut istirahat ( α )
Catat volumenya = Vn
: Tan α =
Lakukan terus sampai 50, 100 dan 500 ketukan
Hitung % kompresibilitas = % pemampatan = Kp
Kp = x 100%
Evaluasi Keseragaman Bobot Tablet Evaluasi Kekerasan Tablet
Alat : Timbangan Alat : Hardness Tester
Metode :
Ambil 20 tablet
Ukur kekerasan masing² tablet dgn alatnya
Hitung rata² kekerasan dari 20 tablet dan
devisiasinya

Evaluasi Waktu Hancur Tablet Evaluasi Keseragaman Ukuran Tablet


Alat : Desintegration Time Tester Alat : Jangka Sorong
Metode : Metode :
Masukkan 1 tablet ke dalam masing² tabung Ambil 20 tablet
Masukkan satu cakram pada tiap tabung dan Ukur diameter dan ketebalan dgn Jangka
jalankan alatnya Sorong
Gunakan air sebagai media suhu 37°C ± 2°C Hitung rata² diameter dan ketebalan dari 20
Semua tablet harus hancur sempurna tablet dan devisiasinya
Jika 1 atau 2 tablet tidak hancur setelah 30
menit, ulangi pengujian dengan 12 tablet
Tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji
harus hancur sempurna
Evaluasi Friabilitas Tablet Evaluasi Disolusi Tablet
Alat : Friabilator Alat : Dissolution Tester
Metode : Metode :
Ambil 20 tablet, bersihkan dari serbuk halus, Ambil 6 tablet
timbang = bobot awal = Wo Masukkan 1 tablet ke dlm masing² labu yang ber
Masukkan ke dalam friabilator isi media uji disolusi sesuai monografinya
Putar sebanyak 100 putaran Ambil 10 mL sampel dalam interval waktu yang
Keluarkan tablet, bersihkan tablet dari serbuk ditentukan, pada daerah pertengahan antara
yang terlepas, timbang kembali = bobot akhir = permukaan media dan bagian atas keranjang
W1 atau dayung ± 1 cm dari dinding wadah
Hitung % friabilitas : Setiap pengambilan sampel diganti dengan
F = x 100% media dgn volume dan suhu yang sama
Hitung disolusi tablet
TAMAT
RANGKUMAN : 4. Tahapan tablet granulasi basah
1. Pembuatan tablet dilakukan dengan : 1. Pembuatan cairan pengikat, serbuk pengikat
1. Metode kempa langsung dilarutkan dalam pelarut yang sesuai
2. Metode granulasi 2. Penghalusan masing – masing zat aktif dan
a. Metode granulasi kering bahan tambahan
b. Metode granulasi basah 3. Pencampuran semua bahan, kecuali
penghancur luar, glidan dan lubrikan
3. Tahapan granulasi kering : 4. Penambahan cairan pengikat ke dalam
1. Penghalusan masing – masing zat aktif dan serbuk sedikit demi sedikit hingga diperoleh
zat tambahan massa yang lembab
2. Penyampuran semua bahan sampai homogen Cara menentukan campuran tsb sudah
( kecuali glidan, lubrikan & penghancur luar ) lembab : massa ditekan pada telapak tangan
3. Pencetakan massa no.2 menjadi tablet besar dan dijatuhkan lagi ke wadah
dan keras ( = slugging ) Massa sudah lembab jika campuran tsb
4. Pengayakan dan pengadukan slug untuk Ketika dijatuhkan tidak hancur, massa siap
mendapatkan bentuk granul yang daya
diayak
alirnya lebih seragam dari campuran awal
5. Pengayak massa dgn ayakan mesh 6 – 12
5. Penambahan lubrikan glidan dan penghancur
luar, aduk homogen
6. Pengeringan massa di dalam oven
6. pencetakan tablet 7. Pengayakan granul dgn ayakan mesh 14 – 20
m 8. Penambahan penghancur luar, glidan dan
OB : – lubrikan
9. Pencetakan tablet
5. Faktor² yang mempengaruhi pembuatan tablet 08. Cracking : tablet pecah, lebih sering di bagian
1. Formulasi tablet atas – tengah
2. Proses granulasi 09. Binding : tablet sulit dilepas / didorong keluar
3. Pengaturan alat pengempa tablet karena melekat pada die ( diening )
4. Kondisi lingkungan pembuatan tablet 10. Wiskering : adanya misai pasa permukaan atas
dan bawah tablet
6. Masalah – masalah pada pembuatan 11. Variasi berat : tablet yang dihasilkan tidak
tablet memenuhi keseragaman bobot
1. Capping : pemisahan sebagian atau 12. Variasi kekerasan : tergantung dari jarak antara
keseluruhan bagian atas atau bawah punch bawah dan punch atas, juga
tablet dari bagian utama tablet tergantung pada pengisisan masa
2. Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua atau 13. Variasi kandungan : tablet tidak memenuhi
lebih lapisan yang berbeda syarat keseragaman kandungan
3. Sticking : tablet rusak karena granul 14. Cetakan Ganda : jika pada punc ada monogram
menempel pada dinding die ( ada atau profil ( ukiran )
adhesi )
4. Picking : permukaan tablet berlubang atau
tidak rata karena menempel dan
terkelupas pada permukaan punch
5. Filming : bentuk lambat dari picking,
menyebabkan tablet gumpil dan
bersisi kasar
6. Mottling : distribusi zat warna pada
permukaan tablet tidak merata
7. Chipping : bagian bawah tablet terpotong /
lepas dari tepi tablet
1. Berikut ini adalah bentuk sediaan obat padat 4. Salah satu yang dilakukan terhadap uji sediaan
adalah . . . . . tablet adalah uji waktu hancur tablet. Kecuali
a. Tablet, kapsul dan puyer tidak dinyatakan lain, maka tablet harus hancur
b. Tablet, krim dan kapsul sempurna dalam waktu . . . . .
c. Kapsul, tablet dan pil a. 60 menit
d. Sirup, kaplet dan tablet b. 45 menit
e. Kapsul, tablet dan suspensi c. 30 menit
2. Berikut ini yang termasuk dalam metode d. 15 menit
pembuatan tablet adalah . . . . . e. 10 menit
a. Kempa langsung 5. Berikut ini merupakan keunggulan dari sediaan
b. Granulasi kering tablet, kecuali . . . . .
c. Granulasi basah a. Bahan obat lebih stabil
d. Kempa langsung, Granulasi kering, b. Takaran obat ( dosis ) yang tepat
Granulasi basah c. Mudah dikemas dan didistribusi
e. Granulasi kering, Granulasi basah d. Dapat digunakan untuk bayi dan anak anak
3. Penyebaran warna yang tidak merata pada e. Bahan obat lebih stabil, Takaran obat
permukaan tablet disebut . . . . . ( dosis ) yang tepat, Mudah dikemas dan
a. Mottling didistribusi
b. Picking 6. Alat yang disebut Hardness tester adalah alat
c. Cracking yang digunakan untuk . . . . .
d. Cacking a. Uji waktu hancur tablet
e. Crambling b. Uji kerapuhan tablet
c. Uji kekerasan tablet
d. Uji disolusi tablet
e. Uji keseragaman kadar
7. Maksud dan tujuan dilakukan uji frabilitas 10. Alat yang digunakan untuk mengetahui
adalah . . . . . kecepatan pelarutan tablet disebut . . . . .
a. Untuk mengetahui kekerasan tablet dalam a. Alat uji waktu hancur
distribusi b. Alat uji disolusi
b. Untuk mengetahui kerapuhan tablet dalam c. Alat uji kekerasan tablet
distribusi d. Alat uji keseragaman kadar
c. Untuk mengetahui efek obat dalam tubuh e. Alat uji diameter dan ketebalan tablet
d. Untuk mengetahui dissolusi tablet secara
in vitro
e. Untuk mengetahui efek obat dan dissolusi
dalam tubuh
8. Alat yang disebut Friabilitas tester adalah alat
yang digunakan untuk melakukan uji . . . . .
a. Uji kekerasan tablet
b. Uji kerapuhan tablet
c. Uji waktu hancur
d. Uji keseragaman bobot
e. Uji keseragaman kadar
9. Untuk mengetahui kemampuan kelarutan obat
untuk siap diabsorbsi dapat dilakukan uji . . . . .
a. Friability tester
b. Hardnes tester
c. Keseragaman bobot
d. Uji disolusi
e. Uji waktu hancur
SAMPAI
JUMPA
Granulasi Tahapan granulasi kering :
1. Penghalusan masing – masing zat aktif dan zat

Kering tambahan
2. Penyampuran semua bahan sampai homogen
( kecuali glidan, lubrikan & penghancur luar )
Digunakan untuk bahan aktif yang
3. Pencetakan massa no.2 menjadi tablet besar
tidak tahan pemanasan dan keras ( = slugging )
tidak tahan kelembaban 4. Pengayakan dan pengadukan slug untuk
rusak jika berinteraksi dgn air mendapatkan bentuk granul yang daya alirnya
Kompresibilitasnya kurang baik lebih seragam dari campuran awal
Tahap yang dilakukan lebih sedikit 5. Penambahan lubrikan glidan dan penghancur
karena tidak ada : luar, aduk homogen
Pengeringan granul 6. pencetakan tablet
Pengukuran kadar lembab
Zat aktif dan zat tambahan harus
memiliki sifat kohesi yang baik
Caranya : massa serbuk ditekan
pada tekanan tinggi menjadi
tablet basar ( = slug )
Slug digiling dan diayak menjadi
granul yang mempunyai
Laju alir lebih baik
Ukuran partikel lebih seragam
Penyebab Capping dan Laminasi Faktor Penyebab Sticking, Picking dan Filming :
a. Tekanan yang telalu tinggi selama pengempaan a. Pengeringan kurang / terlalu lembab
b. Bahan pengikat yang tidak cocok b. Jumlah lubrikan yang tidak tepat
c. Udara yang terperangkap saat granulasi c. Pengaruh bahan tambahan dengan titik leleh
d. Pengeringan granul kurang sempurna atau yang rendah
granul terlalu kering d. Permukaan punch dan die yang kasar
e. Lubrikan terlalu banyak atau terlalu sedikit e. Kekeliruan dalam pemilihan bahan pengikat
f. Terlalu banyak fines f. Kelembaban ruang cetak yang tinggi
g. Pemasangan punch dan die tidak pas g. Tekanan pengempaan mesin tablet kurang
h. Permukaan puncg dan die kasar
Cara mengatasinya :
Cara mnegatasinya : h. Mengurangi jumlah lembab dengan mengatur
i. Menggunakan tekanan yang sesuai suhu dan lama pengeringan
j. Meningkatkan pengikat / pengikat kering i. Meningkatkan jumlah lubrikan atau mengganti
k. Menggunakan bahan pengikat yang sesuai dengan lubrikan yang cocok
l. Mengatur suhu dan lama pengering j. Mengurangi jumlah granul yang kasar
m. Mengubah lubrikan ( menambah/mengurangi ) k. Memperbaiki kondisi, memoles atau
n. Meng-ualang-I granulasi dan mengatur agar meratakan punch dan die
ukuran partikel sama l. Menggunakan bahan pengisi dan pengikat
o. Mengatur posis punch dan die yang tepat
p. Memperbaiki kondidi punc dan die m. Mengatur suhu dan kelembaban ruang cetak
n. Meningkatkan tekanan pengempaan mesin
tablet
Penyebab Mottling : Penyebab Chipping atau Cracking
a. Warna zat berkhasiat dan bahan tambahan a. Perlatan uang rusak
tidak sama dan tidak tercampur homogen b. Pengaturan alat yang tidak tepat
b. Hasil urai zat aktif atau produk c. Tekanan alat terlalu tinggi
c. Migrasi bahan pewarna selama proses d. Ukuran granul terlalu besar atau tidak merata
pengeringan granul e. Terlalu banyak fines

Cara mengatasinya : Cara mengatasinya :


d. Penggunaan bahan pewarna untuk menutupi f. Memoles permukaan punch dan die
perubahan g. Mengganti punch dan die
e. Mengubah system pelarut h. Menurunkan tekanan alat
f. Mengurangi suhu pengeringan i. Mengurangi dan menyamakan ukuran partikel
g. Menggiling jadi ukuran partikel yang lebih kecil granul
j. Tambahkan pengikat kerung
k. Mengurangi jumlah fines
Penyebab Binding Penyebab variasi berat
a. Kurang lubrikan atau lubrikan kurang effektif a. Aliran yang kurang baik
b. Granul terlalu dingin atau terlalu panas atau b. Distribusi ukuran granul yang tidak merata
kurang kering c. Sistem pencampuran yang kurang baik
c. Die sudah using d. Variasi puncg yang tidak sama

Cara mengatasinya Cara mengatasinya :


d. Meningkatkan jumlah lubrikan e. Menambah jumlah rubikan
e. Menggunakan lubrikan yang lebih sesuai f. Memperbaiki atau mngulangi proses
f. Memperbaiki distribusi lubrikan pembuatan granul untuk perbaikan ukuran
g. Megatur suhu dan lama pengeringan granul granul
h. Mengurangi ukuran partikel granul g. Memperbaiki pencampran massa cetak,
i. Memoles permukaan die lubrikan dan glidan agar merata
j. Mengatur suhu dan kelembaban ruang h. Memperbaiki mesin tablet yaitu validasi mesin
pengempaan tablet, menggunakan punch yang seragam dan
pengaturan yang tepat
Penyebab Wiskering
k. Presisi punch dan die yang tidak sesuai lagi Penyebab dan Cara mengatasi variasi kekerasan
l. Permukaan punch kasar Sama dengan Penyebab dan Cara mengatasi
variasi berat
Cara mengatasinya
m. Memperbaiki alat
n. Memoles permukaan punch
Penyebab cetakan ganda
Penyebab variasi kandungan Terjadi jika pada punc terdapat monogram atau
a. Aliran yang kurang baik profil ( ukiran )
b. Pencampuran pregranulasi tidak benar, Pada saat mencetak, permukaan tablet dicetak
homogeitas zat aktif dalam granul harus sesuai dengan monogram atau profil yang terdapat
diperiksa dulu pada punch
c. Kadar fines tinggi maka porosotas tinggi Pada beberpa mesin, punch bawah dapat bebas
( bobot berbeda – beda ) unutk jatuh dan sesaat bergerak tidak terkontrol,
d. Kandungan air yang tinggi sebelum mendorong tablet keluar dari die
e. Kondisi mesin tidak benar Pada saat bergerak bebas tadi, mesin berputar dan
punch dapat membuat cetakan baru walau lebih
Cara mengatasinya tipis pada bagian tablet yang menghasilkan impresi
f. Perbaikan ukuran granul, meliputi ganda
pencampuran, perubahan pengikat, granulasi, Terjadi juga pada punch atas yang ber-monogram
pengeringan dan lubrikasi atau berprofil dan mesin tablet yang menggunakan
g. Kalibrasi mesin dua Langkah pencetakan
Langkah pertama pencetakan pedahuluan
menggunakan tenaga penekan bawah, dilanjutkan
Langkah penekanan terakhir dan monogram atau
profil tablet
Jika punchatas tidak terkontrol, punch dapat
berputar selama Gerakan singkat ke Langkah
penekaanan terakhir ,emyebabkan terjadinya
cetakan ganda
Oeralatan yanglebih baru dilengkapi system anti
putar pada disain konstruksinya
Evaluasi Pembuatan tablet 1. Pemeriksaan selama dan setelah pencetakan
Tablet yang baik harus memenuhi persyaratan : tablet
1. Keseragaman ukuran tablet a. Penampilan umum = organoleptis
2. Leseragaman bobot tablet b. Keseragaman kadar zat aktif = content
3. Keseragam kadar zat berkhasiat dalam tablet uniformity
4. Laju alir c. Keseragaman bobot = weight variation
5. Waktu hancur tablet d. Kekerasan = hardness
6. Kekerasan tablet e. Kerapuhan friability
7. Keregasan tablet f. Waktu hancur = desintegrstion time
g. Kecepatan pelarutan = dissolution
In proses Control = IPC : pemeriksaan sebelum,
selama dan setelah proses pencatakan tablet Evaluasi granul meliputi :
8. Pemeriksaan sebelum pencetakan tablet 1. Kadar lembab
a. Kualitas formulasi bahan yang dupakai 2. Sifat aliran
b. Homogenitas campuran obat dengan bahan 3. Kompresibilitas
tambahan setelah proses pencampuran
c. Kualitas granul : Evaluasi Tablet
 Sifat aliran = fluidity 4. Keseragaman bobot tablet
 Kadar lembab = moister content 5. Waktu hancur tablet
 Distribusi ukuran partikel 6. Kekerasan tablet
 kompresibilitas 7. Keseragaman ukuran tablet
8. Friabilitas tablet
9. Uji disolusi tablet
Evaluasi Kadar Lembab Granul Sifat Aliran Granul
Alat : Moisture Balance a. Secara langsung
Metode : Timbang 25 g granul
Timbang 5,0 g granul = Wo Tempatkan pada corong alat penguji aliran
Panaskan pada suhu 40°C– 60 °C Pastikan alat dlm keadaan tertutup
hingga bobotnya konstan = Wi Buka penutupnya, biarkan granul mengalir
Hitung % lembab : Gunakan stopwatch untuk mencatat waktu
= x 100% yang dibutuhkan mulai dari penutup dibuka
hingga semua granul mengalir
Satuan kecepatan alir adalah g / detik

Evaluasi Kompresibilitas Granul


Alat : Joulting Volumeter
Metode :
Timbang 100 g granul
Sifat Aliran Granul
Masukkan granul ke dalam gelas ukur di Joulting
b. Secara tidak langsung
Volumeter
Granul ditampung pada kertas grafik milimeter
Catat volume awal = Vo
Catat tinggi (h) dan diameter unggukan granul
Hidupkan motor, hitung hingga 10 ketukan
Hitung sudut istirahat ( α )
Catat volumenya = Vn
: Tan α =
Lakukan terus sampai 50, 100 dan 500 ketukan
Hitung % kompresibilitas = % pemampatan = Kp
Kp = x 100%
Evaluasi Keseragaman Bobot Tablet Evaluasi Kekerasan Tablet
Alat : Timbangan Alat : Hardness Tester
Metode :
Ambil 20 tablet
Ukur kekerasan masing² tablet dgn alatnya
Hitung rata² kekerasan dari 20 tablet dan
devisiasinya

Evaluasi Waktu Hancur Tablet Evaluasi Keseragaman Ukuran Tablet


Alat : Desintegration Time Tester Alat : Jangka Sorong
Metode : Metode :
Masukkan 1 tablet ke dalam masing² tabung Ambil 20 tablet
Masukkan satu cakram pada tiap tabung dan Ukur diameter dan ketebalan dgn Jangka
jalankan alatnya Sorong
Gunakan air sebagai media suhu 37°C ± 2°C Hitung rata² diameter dan ketebalan dari 20
Semua tablet harus hancur sempurna tablet dan devisiasinya
Jika 1 atau 2 tablet tidak hancur setelah 30
menit, ulangi pengujian dengan 12 tablet
Tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji
harus hancur sempurna
Evaluasi Friabilitas Tablet Evaluasi Disolusi Tablet
Alat : Friabilator Alat : Dissolution Tester
Metode : Metode :
Ambil 20 tablet, bersihkan dari serbuk halus, Ambil 6 tablet
timbang = bobot awal = Wo Masukkan 1 tablet ke dlm masing² labu yang ber
Masukkan ke dalam friabilator isi media uji disolusi sesuai monografinya
Putar sebanyak 100 putaran Ambil 10 mL sampel dalam interval waktu yang
Keluarkan tablet, bersihkan tablet dari serbuk ditentukan, pada daerah pertengahan antara
yang terlepas, timbang kembali = bobot akhir = permukaan media dan bagian atas keranjang
W1 atau dayung ± 1 cm dari dinding wadah
Hitung % friabilitas : Setiap pengambilan sampel diganti dengan
F = x 100% media dgn volume dan suhu yang sama
Hitung disolusi tablet
Mesin pencentak tablet
1. Mesin pencetak tunggal
Seluruh pengempaan dilakukan
oleh punch atas
2. Mesin pencetak ganda
= rotaty ( berputar )
Terjadi perputaran bagian kepala
mesin tablet yang memegang punc
atas, die dan punch bawah
Jika bagian kepala berputar, punch
dituntun ke atas dan kebawah oleh
jalur cam yang diam, yang
mengonytol urut –urutan
pengisian, pengempaan dan
pendoronga keluar
Umumnya pencetak berputar
dibuat dengan mempertimbangkan
kecepatan serta segi ekonomi
dalam memproduksi segala jenis
tablet
Faktor² yang mempengaruhi proses pembuatan tablet
1. Formula tablet 2. Granulasi Tablet
2. Granulasi tablet Proses granulasi tdd pencampuran massa
3. Pengaturan alat pengempa tablet tablet, pengeringan dan pengayakan.
4. Kondisi lingkungan pengempaan tablet Permukaan lepas atau jadi dua lapisan
karena adan udara yang terperangkap saat
1. Formulasi Tablet granulasi, granul terlalu kering, terlalu
Tablet yang baik ditentukan bahan banyak fines
aktif dan bahan tambahan yg baik Massa tablet menempel di permulaan alat
Ditentukan oleh : shg terkelupas, susah dikeluarkan dari alat
Sifat fisikokimia bahan bakunya krn granul terlalu lembab
Komposisi Warna tablet tidak merata karena
Jumlah masing² bahan pencampur an tidak homogen, ada migrasi
Bahan pengikat yg tidak cocok pewarna selama pengeringan atau
menyebabkan degradasi bahan obat
Pemisahan permukaan jadi dua Keretakan tablet atau pecah dibagian
atau lebih tengah atas karena tablet terlalu besar,
Permukaan terkelupas krn nempel terlalu banyak fines, ukuran granul tidak
di punch rata
Kekurangan / tidak homogen lubrikan Variasi berat, kandungan dan kekerasan
Menyulitkan tablet keluar dari tablet karena pencampuran yang kurang
cetakan baik
Faktor² yang mempengaruhi pembuatan tablet
3. Pengatutan alat pengempa tablet  Kecepatan putaran alat dan tekanan
Untuk menhasilkan tablet yang baik perlu pengempaan harus sesuai kekerasan
mengatur : tablet dengan ukuran tablet sesuai
Tekanan alat kempa, OK : –
 terlalu tinggi : permukaan tablet akan 4. Kondisi lingkungan pengempaan tablet
terpisah, terpotong jadi beberapa lapis Kelembaban tinggi : massa tablet melekat
an, retak atau pecah bagian tengah atas pada alat, permukaan tablet gumpil, tablet
 Kurang : tablet akan terkelupas karena sukar dikeluarkan
menempel pada permukaan die terjadi pada bahan yang higroskopis
Kondisi dan posisi punch dan die Tekanan ruangan dan aliran udara harus
 Pemasangan tidak pas, permukaan diatur untuk menghindari kontaminasi antar
punch dan die tidak rata dan kerusakan ruangan dalam area produksi
alat pengempa : tablet terpisah jadi
lapisan² yang berbeda, gumpil, retak
atau terbelah
 Presisi punch dan die tidak sesuai lagi
atau permukaan punch kasar : terjadi 1. Formula tablet
misai pada permukaan atas dan bawah 2. Granulasi tablet
tablet 3. Pengaturan alat pengempa tablet
Kecepatan putar alat 4. Kondisi lingkungan pengempaan tablet
 Terlalu cepat, maka tekanan berkurang,
kekerasan tablet berkurang
ON :
Capping Laminasi Sticking

Picking Filming Motting

Chipping Cracking Binding


MASALAH PADA SEDIAAN TABLET
Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas atau bawah tablet dari
badan tablet
Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih
Sticking : tablet rusak karena granul menempel pada dinding die ( ada adhesi )
Picking : permukaan tablet berlubang atau tidak rata karena menempel pada
permukaan punch
Filming : tablet gumpil dan bersisi kasar
Mottling : distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak merata
Chipping : bagian bawah tablet terpotong / lepas dari tepi tablet
Cracking : tablet pecah, lebih sering di bagian atas – tengah
Binding : tablet sulit dilepas / didorong keluar karena melekat pada die ( diening )
Wiskering : adanya misai pasa permukaan atas dan bawah tablet
Variasi berat : tablet yang dihasilkan tidak memenuhi keseragaman bobot
Variasi kekerasan : tergantung dari jarak antara punch bawah dan punch atas, juga
tergantung pada pengisisan masa
Variasi kandungan : tablet tidak memenuhi syarat keseragaman kandungan
Cetakan Ganda : jika pada punc ada monogram atau profil ( ukiran )
Contoh Perhitungan Disolusi
Alat : Timbangan
Metode :

=

Evaluasi Keseragaman Bobot Tablet


Alat : Timbangan
Metode :

=
C. Golongan Obat C. Golongan Obat
OK : – OK : –
ON : – ON : –
OB : – OB : –
Tujuan granulasi Granulasi dilakukan sebelum proses
1. Memperbaiki sifat aliran tablet percetakan terhadap sebagian bahan
2. Meningkatkan sifat kohesi bahan bahan yang digunakan untuk membuat
sehingga sifat kohesi lebih kuat daripada tablet,
sifat adhesinya kecuali cetak pada cetak langsung
dengan menggunakan bahan – bahan
3. Meng-homogen-kan bahan berkhasiat
khusus yang telah diolah atau diberi
dengan campuran bahan tambahan
perlakuan khusus sehingga mudah
tablet
memenuhi persyaratan granul tablet
4. Mengurangi fines atau serbuk yang Granulasi melibatkan gaya tekan, gaya
dapat membuat tablet menjadi rapuh bentur, gaya gesek dan gaya geser
5. Mengurangi ruang – ruang kosong berisi Pada saat pencetakan berlangsung akan
udara yang dapat mengakibatkan tablet terjadi peningkatan gaya lekat masing –
menjadi tidak kompak dan rapuh masing partikel melalui intersepsi gerigi
6. Memperkecil sudut kontak sehingga yang terdapat pada permukaan butiran
tablet mudah dibasahi dan mudah granul
memenuhi syarat waktu hancur Dengan intersepsi tersebut, cetakan kecil
akan memperoleh ke-kompak-annya
Tujuan proses granulasi adalah untuk
meningkatakan aliran campuran dan atau
kompresibilitasnya
Metode Pembuatan Tablet
Metode granulasi Metode kempa
Bertujuan meningkatkan aliran campuran dan atau langsung
kompresibilitas
Meningkatkan ukuran dengan menggabungkan partikel² OK : –
kecil menjadi partikel besar ( = granul ) yang memiliki ON
daya lekat dan daya alir yang lebih baik
Daya alir yang baik menyebabkan pengisian ruang cetak
lancar dan homogen

Granulasi Basah : Granulasi kering :


Pengikatnya Pengikatnya tidak
menggunakan pelarut menggunakan pelarut
Untuk zat – zat yang Untuk zat – zat yang
tahan pemanasan dan tidak tahan pemanasan
tahan kelembaban atau terurai krn ada air
Mempunyai kompresibi- Mempunyai kompresibi-
litas dan laju alir yang litas yang bagus, walau
kurang baik baik laju alirnya tidak baik
Metode Pembuatan Tablet
Metode granulasi Metode kempa
dilakukan sebelum proses percetakan terhadap sebagian langsung
bahan bahan yang digunakan untuk membuat tablet Untuk bahan yang mem-
melibatkan gaya tekan, gaya bentur, gaya gesek dan gaya punyai kompresibilitas dan
geser laju alir yang baik
saat pencetakan berlangsung akan terjadi peningkatan Misal zat berbentuk kristal
gaya lekat masing – masing partikel melalui intersepsi seperti : KCl, KBr, NaCl
gerigi yang terdapat pada permukaan butiran granul Untuk tablet dengan zat
aktif tunggal yang dosisnya
Granulasi kering : Granulasi Basah : besar
Pengikatnya tidak Pengikatnya Keuntungan :
menggunakan pelarut menggunakan pelarut proses lebih cepat
Untuk zat – zat yang Untuk zat – zat yang Tidak memerlukan alat
tidak tahan pemanasan tahan pemanasan dan yang banyak
atau terurai krn ada air tahan kelembaban Laju pelepasan obat
Mempunyai kompresibi- Mempunyai kompresibi- lebih cepat
litas yang bagus, walau litas dan laju alir yang Waktu proses lebih
laju alirnya tidak baik kurang baik singkat, shg mengurangi
biaya dan tenaga
Syarat – syarat granul yang baik antara lain :
1. Memiliki bentuk dan warna yang homogen
2. Memiliki distribusi ukuran yang sempit
3. Mengandung tidak lebih dari 10% komponen
berbentuk halus ( fines )
4. Memiliki daya luncur yang baik
5. Menunjukkan kekompakan mekanis yang
mememuaskan
6. Tidak terlalu kering atau terlalu basah ( kadar
lembab 1% – 3%
7. Mudah hancur dalam air

Tahapan kempa langsung :


1. Penghalusan masing – masing zat aktif dan zat
tambahan
2. Pencampuran semua bahan
3. Pencetakan tablet
Faktor² yang mempengaruhi pembuatan tablet
1. Formulasi Tablet 2. Granulasi Tablet 3. Pengatutan alat 4. Kondisi lingkungan
Tablet yang baik OK : – pengempa tablet pengempaan tablet
ditentukan bahan ON : – OK : – OK : –
aktif dan bahan OB : – ON : – ON : –
tambahan yg baik Formulasi Tablet OB : – OB : –
Ditentukan oleh : Kekurangan / tidak
Sifat fisikokimia homogen lubrikan
bahan bakunya Menyulitkan
Komposisi tablet keluar dari
Jumlah masing² cetakan
bahan
Bahan pengikat yg
tidak cocok
Pemisahan
permukaan jadi
dua atau lebih
Permukaan
terkelupas krn
menempel di
punch
Kekurangan
lubrikan
Kekurangan :
Metode Granulasi basah Melibatkan banyak tahap
Untuk zat aktif jumlah besar pengerjaan
Untuk bahan yang laju alir kurang Membutuhkan ruang kerja, waktu
baik dan peralatan yang lebih banyak
Untuk bahan yang tahan terhadap air Kemungkinan kehilangan bahan
dan pemanasan lebih besar karena melekat pada
alat
Keuntungan : Kemungkinan laju pelepasan obat
Penanganan mekanis massa lebih lama karena obat dalam
tablet lebih mudah untuk meng- bentuk granul
hasilkan campuran yang baik
Sifat aliran meningkat, karena
ukuran dan sperisitas meningkat Metode Granulasi basah
Keseragaman densitas meningkat Menciptakan ikatan antara partikel –
Mengurangi kemungkinan udara partikel padat melalui proses
terperangkap saat pencetakan penggumpalan dengan penambahan
Jumlah fines berkurang pengikat basah hingga terjadi massa
granul kemudian dikeringkan
Setelah pencetakan

Penampilan Umum
= Organoleptis
Keseragaman Kadar
= content uniformity
Keseragaman bobot
= weight variation
Sebelum pencetakan
Evaluasi Pembuatan
Kualitas formula Tablet Kekerasan
= hardness
Homogenitas campura
Langsung
Kualitas granul
Tidak Langsung Kerapuhan
Kadar Lembab = Friability
Waktu hancur
Sifat Aliran
= disintegration time Kecepatan pelarutan
Kompresibilitas = dissolution
TUGAS
Selamat Belajar Berikan gambar contoh untuk
sampai ketemu sediaan padat
minggu depan

Kerjakan di Word ya
Jangan nyontek
Nyontek yang salah lagi

Paling lambat
hari kamis
06 Agustus 2020
jam 13.00
PERTEMUAN
KE EMPAT
10 Agustus 2020

KELAS
XI FI

Anda mungkin juga menyukai