Anda di halaman 1dari 13

PORTOFOLIO

FORMULASI SEDIAAN TABLET KUNYAH ASAM MEFENAMAT

Disusun Oleh :

1. Viky Indrya Kristanty AKF20017


2. Erika Sang Dyah Pitaloka AKF20018
3. Azizah Dewi Safitri AKF20019
4. Imanda Dea Sabila AKF20020
5. Rifka Dwi Anggraeni AKF20021
6. Elvera Dwi Andrana AKF20022
7. Vanny Sasmita AKF20023
8. Trecy Anesiani S AKF20024

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

PENGERTIAN

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung
pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai
zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok
(FI edisi III).

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SEDIAAN TABLET


Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak digunakan untuk pengobatan
memiliki  beberapa keuntungan sebagai berikut:
1. Stabil
2. 4K (Kering, Keras, Kuat, Kompak)
3. Efek terapi terencana
4. Praktis penggunaan
5. Dosis tepat
6. Mudah diolah
  Kerugian sediaan tablet jauh lebih sedikit dibanding keuntungannya. Kerugian
sediaan tablet antara lain:
1. Efek tidak langsung
2. Sukar ditelan
3. Pengaturan dosis ulang
4. Faktor rasa
PERSYARATAN SEDIAAN TABLET
1. Seragam (bobot, ukuran, kandungan)
2. Keras dan tidak rapuh
3. Mudah larut (ADME)
4. Efek terapeutik sesuai
5. Tidak toxic
METODE PEMBUATAN TABLET

A.  Granulasi kering

Granulasi kering disebut juga Slugging, karena proses pertama-tama yang dikerjakan adalah
membuat slug dari bahan tablet, yang kemudian slug yang telah dihasilkan tersebut
dihancurkan kembali membentuk granul dengan ukuran yang diinginkan. Prinsip dari metode
ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan cairan
pengikat, melainkan memanfaatkan daya kempa mesin. Teknik ini digunakan untuk zat aktif
yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban.

1.      Kelebihan metode granulasi kering :

a. Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab;

b. Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat denganpengikat.

2.      Kekurangan metode granulasi kering:

a. Memerlukan mesin tablet khusus untuk melakukan slug;

b. Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam;

c. Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi


silang.

B. Granulasi basah

Granulasi basah memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel
yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga
terjadi massa lembab yang digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat tahan
terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dikempa langsung dan
kompresibilitas yang tidak baik. Prinsip dari metode ini adalah membasahi massa tablet
dengan cairan pengikat sehingga mendapat tingkat basah yang tepat, kemudian massa basah
tersebut digranulasi.

Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat
sebagai pengompakan. Larutan atau suspensi sebagai zat pengikat biasanya ditambahkan ke
campuran serbuk atau dapat juga dengan mencampurkan zat pengikat ke dalam campuran
serbuk dan cairan pengikat dimasukkan terpisah.

Setelah terbentuk massa yang lembab maka massa tersebut dilewatkan pada ayakan dan
diberikan tekanan dengan alat penggiling, sehingga menghasilkan granul lembab hasil
pengayakan. Granul lembab tersebut dikeringkan dan diayak kembali menggunakan ukuran
ayakan yang lebih kecil, tergangung ukuran tablet yang akan dibuat.
1.      Kelebihan metode granulasi basah

a.      Memperoleh aliran dan kompresibilitas yang baik;

b.      Dapat digunakan untuk mengontrol pelepasan zat aktif;

c.      Meningkatkan sifat kohesif dan daya kompresibilitas serbuk;

d.      Menangani serbuk tanpa menghasilkan banyak debu;

e.      Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses

f.       Menjamin distribusi keseragaman kandungan.

2.      Kekurangan metode granulasi basah:

a. Membutuhkan banyak waktu dalam proses pengerjaan (tahapan pengerjaan


banyak);

b. Kehilangan zat selama proses lebih banyak seiring dengan panjangnya alur
produksi;

c. Memungkinkan perolehan massa yang lengket bila proses granulasi tidak dilakukan
secara tepat.

C. Kempa langsung

Kempa langsung adalah proses pembuatan tablet dengan cara pengempaan zat aktif
dan bahan tambahan secara langsung tanpa pengobatan terlebih dahulu terlebih dahulu.
metode ini digunakan jika sifat alirannya baik, dosis kecil, rentang dosis terapi zat tidak
sempit, zat aktif tidak tahan pemanasan dan lembab . beberapa zat seperti NaCl, NaBr, dan
KCl dapat langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat tidak dapat langsung dikempa,
umumnya pengisi yang digunakan adalah avicel.

1. Kelebihan metode kempa langsung :

a. lebih ekonomis

b. lebih singkat prosesnya

c. dapat diterapkan pada zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab

2. Kerugian/kekurangan metode kempa langsung :

a. kurang seragamnya kandungan zat aktif karna kerapatan bulk antar zat aktif dan
pengisi berbeda.

b.zat aktif dengan dosis besar tidak mudah untuk dikempa langsung

c. sulit memilih eksipien, karna harus memiliki sifat mudah mengalir, memiliki
kompresibilitas, kohesifitas dan adhesifitas yang baik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tablet Kunyah

Tablet kunyah adalah tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah, memberi residu dengan
rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit
atau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak, terutama
formulasi multivitamin, antasida, dan antibiotika tertentu. Tablet kunyah dimaksudkan
untuk dikunyah. Memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan
dan tidak meninggalkan rasa pahitatau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi
tablet untuk anak,terutama formulasi multivitamin, antasida, dan antibiotika tertentu. Tablet
kunyahdibuat dengan cara dikempa, umumnya menggunakan manitol, sorbitol
atausukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan pewarnadan
bahan pengaroma untuk meningkatkan penampilan dan rasa (FI IV 1995 )

Kelebihan Tablet Kunyah :

a. Memiliki ketersediaan hayati yang lebih baik.


b. Memberikan kenyamanan pasien dengan meniadakan kebutuhan air minum untuk
menelan.
c. Melewati proses disintegrasi.
d. Dapat meningkatkan disolusi.
e. Dapat digunakan sebagai pengganti bentuk sediaan cair jika diperlukan kerja obat onset
yang cepat.
f. Rasa yang enak dimulut sehingga dapat mengurangi persepsi bahwa obat itu pahit untuk
anak-anak dan dengan rasa yang enak tersebut dapat pula meningkatkan kepatuhan pasien.
g. Meningkatkan penerimaan pasien terutama anak-anak karena cita rasa yang
menyenangkan.
h. Memiliki keunikan produk dari sudut pandang pemasaran.

Kekurangan Tablet Kunyah :

a. Rasa zat aktif yang buruk dan zat aktif yang mempunyai tingkat konsentrasi dosis yang
tinggi memberikan kendala yang signifikan untuk diatasi oleh formulator.

b. Tablet mungkin meninggalkan rasa yang tidak enak dimulut jika tidak diformulasi dengan
baik.

c. Tablet kunyah terkadang mengandung sorbitol yang dapat menyebabkan diare.

d. Waktu mengunyah yang cukup lama akan menyebabkan nyeri pada otot wajah
Preformulasi

1. Asam Mefenamat

Sinonim : Mefenamic acid

Rumus Molekul : C15H15NO2

Berat molekul : 241,29

Pemerian : serbuk hablur putih atau hampir putih melebur pada suhu 230˚C .  disertai
penguraian . asam mefenamat larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut dalam
etanol,praktis tidak larut dalam air.

Kelarutan : : Larut dalam larutan alkali hidroksida; agak sukar larut dalam kloroform,
sukar larut dalam etanol dan dalam metanol; praktis tidak larut dalam air (Ditjen POM,1995)

Khasiat : Analgetik

2. CMC- Na (pengikat)
Kelarutan : Kelarutan rendah sehingga dapat membentuk mucilago. Mudah terdispersi
dalam air membentuk larutan koloidal, sifat ini berhubungan dengan sifat hidrofilik pada
CMC-Na. Sifat yang mudah terdispersi membantu dalam pembuatan koloid antara pengikat
dan zat aktif, sehingga dapat dicapai massa granul yang baik dan cepat dalam
pembentukannya.

Adhesi kohesi : harus tinggi karena berfungsi untuk menarik partikel serbuk agar menjadi
komponen yang utuh.

Viskositas : harus rendah karena berhubungan dengan pembentukan mucilago,agar dapat


mengikat partikel serbuk.

3. Magnesium Stearat (Lubrikan, Glidan)


Kelarutan : kelarutannya rendah karena sebagai pelicin, suatu zat harus tidak larut dalam air,
agar saat dicetak granul tidak lengket pada cetakan .
Berat Jenis : 1,03 – 1,08 . Harus memiliki berat jenis yang tinggi untuk mempermudah daya
alir saat pencetakan. Karena semakin besar berat jenis nya maka daya alir akan semakin
cepat. Sebaliknya jika berat jenis terlalu kecil maka daya alir semakin lambat.

4. Talk (Antiaderen, glidan)


Kelarutan : rendah . Kelarutannya rendah karena sebagai pelicin, suatu zat harus tidak larut
dalam air, agar saat dicetak granul tidak lengket pada cetakan
Berat Jenis : 9,75 . Harus memiliki berat jenis yang tinggi untuk mempermudah daya alir saat
pencetakan. Karena semakin besar berat jenis nya maka daya alir akan semakin cepat.
Sebaliknya jika berat jenis terlalu kecil maka daya alir semakin lambat.

5. Sukrosa (pemanis dan pengisi)


Pemerian : Raba mulut mendingin; karena saat digunakan tablet kunyah harus memiliki rasa
yang enak agar disukai anak-anak
Rasa : Manis; karena tablet kunyah membutuhkan pemanis untuk menutupi rasa pahit bahan
aktif pada sediaan tablet hisap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air (2000 g/l) karena saat dicampurkan akan merata
sehingga dapat bercampur dengan zat aktif dan zat tambahan yang lain.
Berat Jenis : 342,3 g/mol . Berat jenis berfungsi untuk menambah berat pada tablet untuk
membantu dalam keseragaman bobot

Alasan pemilihan bahan

1. Asam mefenamat : sebagai bahan aktif yang berkhasiat mengurangi rasa nyeri dan
peradangan.
2. CMC-Na : sebagai pengikat pada sediaan tablet karena memiliki daya ikat
yang kuat, mudah larut dalam air, dapat digunakan untuk granulasi
serbuk yang larut maupun tidak.
3. Mg stearat : sebagai lubrikan pada sediaan tablet karena paling efisien dan
tersedia dalam ukuran partikel kecil.
4. Talk : glidan,dapat mengurangi penyimpangan massa, meningkatkan
ketepatan ukuran tabet dan dapat mengurangi keterikatan antar
partikel pada saat di cetak sehingga dapat memberikan sifat alir
yang baik,

5. Sukrosa : sebagai pengikat, karena memiliki sifat ikatan yang baik dan cukup
kuat, dapat juga sebagai pemanis untuk menutupi rasa pahit pada
tabet.
6. Pewarna jeruk :meningkatkan nilai estetika atau untuk identitas produk.
7. Esense jeruk : digunakan untuk memberi rasa atau meningkatkan rasa pada tablet
yang hancur di mulut dan menghilangkan rasa pahit, jadi lebih bisa
di terima oleh konsumen.

KARAKTERISTIK BAHAN
Pengikat yang sesuai harus memiliki viskositas tinggi, titik didih yang tinggi apabila melalui proses
pemanasan dan kelarutan yang rendah dan punya adhesi kohesi yang tinggi

Penghancur harus memiliki kelarutan yang tinggi, porositas yang rendah, titik didih sama seperti
pengikat diperlukan apabila melalui proses pemanasan.

penghancur Kelarutan Porositas Titik didih

Amylum solani Tinggi Tinggi

Amylum manihot tinggi Rendah


Pelicin memerlukan bj yang tinggi diharapkan dapat mengurangi daya lekat tablet pada saat proses
pencetakan,viskositas yang tinggi dan juga titik didih yang tinggi

Pelicin BJ Viskositas Titik didih

Mg. stearat 591,34 g/ml tinggi

Talk 151,85 g/ml

Magnesium sebagai pelicin untuk menghindari capping tab umumnya pada konsentrasi 0,25% - 5 %

Magnesium stearat bersifat hidrofobik sehingga penggunaan over menyebabkan penurunan


kekerasan, kecepatan disintegrasi, kecepatan disolusi, dan meningkatkan kerapuhan tablet (Allen
and Luner, 2009)

Pemanis Tingkat kemanisan

sukrosa Terdiri dari gabungan glukosa dan fruktosa


lebih manis dari glukosa namun tidak lebih
manis dari fruktosa

laktosa Gula dari susu cenderung kurang manis

Kesimpulan

Dosis Asam Mefenamat 250 mg maka kemungkinan besar target pengobatan adalah anak-anak
maka kami memilih bentuk sediaan tablet kunyah. tablet kunyah dibuat dengan cara kempa
langsung

maka dari itu rancangan modifikasi formula tiap satuan tablet adalah :

Asam mefenamat 250 mg

CMC-Na 3%

Mg. Stearat 2%

Talk 1%

Essence Orange q.s


Pewarna orange q.s

Sukrosa ad 500 mg
BAB III

FORMULASI

FORMULASI
Asam Mefenamat 250 mg
CMC-Na 3%
Mg Stearat 2%
Talk 1%
Pewarna Jeruk qs
Esense Jeruk qs
Sukrosa ad 500 mg
ALAT dan BAHAN
Alat Bahan

1. Mortir dan Stamper 1. Asam Mefenamat


2. Timbangan dan anak 2. CMC-Na
timbangan 3. Esense Jeruk
3. Batang pengaduk 4. Mg Stearat
4. Sendok tanduk 5. Pewarna Jeruk
5. Beaker glass 6. Sukrosa
6. Gelas ukur 7. Talk
7. Centong 8. Laktosa
PERHITUNGAN DAN ANALISA KEBUTUHAN BAHAN

Untuk satuan tablet Untuk skala 300 tablet

Asam Mefenamat 250 mg Asam Mefenamat 75gram


CMC-Na 15 mg CMC-Na 4,5 gram
Mg Stearat 10mg Mg Stearat 3gram
Talk 5 mg Talk 1,5 gram
Pewarna Jeruk 3 gtt Pewarna Jeruk 45 ml
Esense Jeruk 4 gtt Esense Jeruk 60 ml
Sukrosa 470 mg Sukrosa 141 gram

Prosedur pembuatan

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Asam mefenamat dan bahan pembantu di timbang sesuai dengan formula yang dibuat

3. Campurkan 75 gram asam mefenamat, 4,5 gram CMC-Na, 45 ml pewarna orange, 60 ml essence
jeruk, 141 gram sukrosa kedalam alat pencampur

4. campur semua bahan didalam alat pencampur (± 5 menit), lalu masukkan 3 gram magnesium
stearat dan 1,5 gram talk campur kembali ad homogen

5. Hasil campuran dikempa langsung menjadi tablet;

6. Lakukan evaluasi terhadap tablet yang telah dikempa.

Anda mungkin juga menyukai