Disusun Oleh :
2021
BAB I
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung
pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai
zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok
(FI edisi III).
A. Granulasi kering
Granulasi kering disebut juga Slugging, karena proses pertama-tama yang dikerjakan adalah
membuat slug dari bahan tablet, yang kemudian slug yang telah dihasilkan tersebut
dihancurkan kembali membentuk granul dengan ukuran yang diinginkan. Prinsip dari metode
ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan cairan
pengikat, melainkan memanfaatkan daya kempa mesin. Teknik ini digunakan untuk zat aktif
yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban.
a. Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab;
B. Granulasi basah
Granulasi basah memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel
yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga
terjadi massa lembab yang digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat tahan
terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dikempa langsung dan
kompresibilitas yang tidak baik. Prinsip dari metode ini adalah membasahi massa tablet
dengan cairan pengikat sehingga mendapat tingkat basah yang tepat, kemudian massa basah
tersebut digranulasi.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat
sebagai pengompakan. Larutan atau suspensi sebagai zat pengikat biasanya ditambahkan ke
campuran serbuk atau dapat juga dengan mencampurkan zat pengikat ke dalam campuran
serbuk dan cairan pengikat dimasukkan terpisah.
Setelah terbentuk massa yang lembab maka massa tersebut dilewatkan pada ayakan dan
diberikan tekanan dengan alat penggiling, sehingga menghasilkan granul lembab hasil
pengayakan. Granul lembab tersebut dikeringkan dan diayak kembali menggunakan ukuran
ayakan yang lebih kecil, tergangung ukuran tablet yang akan dibuat.
1. Kelebihan metode granulasi basah
b. Kehilangan zat selama proses lebih banyak seiring dengan panjangnya alur
produksi;
c. Memungkinkan perolehan massa yang lengket bila proses granulasi tidak dilakukan
secara tepat.
C. Kempa langsung
Kempa langsung adalah proses pembuatan tablet dengan cara pengempaan zat aktif
dan bahan tambahan secara langsung tanpa pengobatan terlebih dahulu terlebih dahulu.
metode ini digunakan jika sifat alirannya baik, dosis kecil, rentang dosis terapi zat tidak
sempit, zat aktif tidak tahan pemanasan dan lembab . beberapa zat seperti NaCl, NaBr, dan
KCl dapat langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat tidak dapat langsung dikempa,
umumnya pengisi yang digunakan adalah avicel.
a. lebih ekonomis
c. dapat diterapkan pada zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab
a. kurang seragamnya kandungan zat aktif karna kerapatan bulk antar zat aktif dan
pengisi berbeda.
b.zat aktif dengan dosis besar tidak mudah untuk dikempa langsung
c. sulit memilih eksipien, karna harus memiliki sifat mudah mengalir, memiliki
kompresibilitas, kohesifitas dan adhesifitas yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tablet Kunyah
Tablet kunyah adalah tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah, memberi residu dengan
rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit
atau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak, terutama
formulasi multivitamin, antasida, dan antibiotika tertentu. Tablet kunyah dimaksudkan
untuk dikunyah. Memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan
dan tidak meninggalkan rasa pahitatau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi
tablet untuk anak,terutama formulasi multivitamin, antasida, dan antibiotika tertentu. Tablet
kunyahdibuat dengan cara dikempa, umumnya menggunakan manitol, sorbitol
atausukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan pewarnadan
bahan pengaroma untuk meningkatkan penampilan dan rasa (FI IV 1995 )
a. Rasa zat aktif yang buruk dan zat aktif yang mempunyai tingkat konsentrasi dosis yang
tinggi memberikan kendala yang signifikan untuk diatasi oleh formulator.
b. Tablet mungkin meninggalkan rasa yang tidak enak dimulut jika tidak diformulasi dengan
baik.
d. Waktu mengunyah yang cukup lama akan menyebabkan nyeri pada otot wajah
Preformulasi
1. Asam Mefenamat
Pemerian : serbuk hablur putih atau hampir putih melebur pada suhu 230˚C . disertai
penguraian . asam mefenamat larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut dalam
etanol,praktis tidak larut dalam air.
Kelarutan : : Larut dalam larutan alkali hidroksida; agak sukar larut dalam kloroform,
sukar larut dalam etanol dan dalam metanol; praktis tidak larut dalam air (Ditjen POM,1995)
Khasiat : Analgetik
2. CMC- Na (pengikat)
Kelarutan : Kelarutan rendah sehingga dapat membentuk mucilago. Mudah terdispersi
dalam air membentuk larutan koloidal, sifat ini berhubungan dengan sifat hidrofilik pada
CMC-Na. Sifat yang mudah terdispersi membantu dalam pembuatan koloid antara pengikat
dan zat aktif, sehingga dapat dicapai massa granul yang baik dan cepat dalam
pembentukannya.
Adhesi kohesi : harus tinggi karena berfungsi untuk menarik partikel serbuk agar menjadi
komponen yang utuh.
1. Asam mefenamat : sebagai bahan aktif yang berkhasiat mengurangi rasa nyeri dan
peradangan.
2. CMC-Na : sebagai pengikat pada sediaan tablet karena memiliki daya ikat
yang kuat, mudah larut dalam air, dapat digunakan untuk granulasi
serbuk yang larut maupun tidak.
3. Mg stearat : sebagai lubrikan pada sediaan tablet karena paling efisien dan
tersedia dalam ukuran partikel kecil.
4. Talk : glidan,dapat mengurangi penyimpangan massa, meningkatkan
ketepatan ukuran tabet dan dapat mengurangi keterikatan antar
partikel pada saat di cetak sehingga dapat memberikan sifat alir
yang baik,
5. Sukrosa : sebagai pengikat, karena memiliki sifat ikatan yang baik dan cukup
kuat, dapat juga sebagai pemanis untuk menutupi rasa pahit pada
tabet.
6. Pewarna jeruk :meningkatkan nilai estetika atau untuk identitas produk.
7. Esense jeruk : digunakan untuk memberi rasa atau meningkatkan rasa pada tablet
yang hancur di mulut dan menghilangkan rasa pahit, jadi lebih bisa
di terima oleh konsumen.
KARAKTERISTIK BAHAN
Pengikat yang sesuai harus memiliki viskositas tinggi, titik didih yang tinggi apabila melalui proses
pemanasan dan kelarutan yang rendah dan punya adhesi kohesi yang tinggi
Penghancur harus memiliki kelarutan yang tinggi, porositas yang rendah, titik didih sama seperti
pengikat diperlukan apabila melalui proses pemanasan.
Magnesium sebagai pelicin untuk menghindari capping tab umumnya pada konsentrasi 0,25% - 5 %
Kesimpulan
Dosis Asam Mefenamat 250 mg maka kemungkinan besar target pengobatan adalah anak-anak
maka kami memilih bentuk sediaan tablet kunyah. tablet kunyah dibuat dengan cara kempa
langsung
maka dari itu rancangan modifikasi formula tiap satuan tablet adalah :
CMC-Na 3%
Mg. Stearat 2%
Talk 1%
Sukrosa ad 500 mg
BAB III
FORMULASI
FORMULASI
Asam Mefenamat 250 mg
CMC-Na 3%
Mg Stearat 2%
Talk 1%
Pewarna Jeruk qs
Esense Jeruk qs
Sukrosa ad 500 mg
ALAT dan BAHAN
Alat Bahan
Prosedur pembuatan
2. Asam mefenamat dan bahan pembantu di timbang sesuai dengan formula yang dibuat
3. Campurkan 75 gram asam mefenamat, 4,5 gram CMC-Na, 45 ml pewarna orange, 60 ml essence
jeruk, 141 gram sukrosa kedalam alat pencampur
4. campur semua bahan didalam alat pencampur (± 5 menit), lalu masukkan 3 gram magnesium
stearat dan 1,5 gram talk campur kembali ad homogen