LANGSUNG
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menentukan formulasi tablet metode kempa langsung.
2. Mahasiswa mampu mengetahui cara pembuatan tablet vitamin C dengan metode
kempa langsung.
3. Mahasiswa mampu melakukan uji evaluasi terhadap tablet vitamin C.
2. Amylum manihot
Pemerian : serbuk sangat halu, putih.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Khasiat : zat tambahan (sebagai bahan pengikat dan penghancur).
( Depkes RI, 1995 )
Penggunaan : 5-10%.
Alasan :sebagai pengikat serbaguna untuk menghasilkan tablet yang terdisintegrasi cepat
3. Avicel
Pemerian : berupa serbuk kristal poros, putih, tidak berbau, tidak berasa dan memiliki aliran
yang baik.
Kelarutan : praktis tidaklarut dalam air, cairan asam dan kebanyakan pelarut organik, sedikit
larut dalam larutan NaOH 5% b/v.
Khasiat : zat tambahan (sebagai disintegran dan pengikat).
Penggunaan : 5-15% b/b.
Alasan : karena avicel meskipun higroskopis tetapi stabil dan juga kompresibel dengan
vitamin C.
4. Talcum
Pemerian : serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran,
warna putih atau putih kelabu. Berkilat, tidak melekat pada kulit dan terbebas dari
butiran.
Kelarutan : tidak larut dalam hampir semua pelarut.
Khasiat : zat tambahan (sebagai bahan pelicin dan antiadheren) ( Depkes RI, 1979 )
Penggunaan :2%
Alasan : Dapat meminimalisir kecenderungan saat melekat pada permukaan punch dengan
lebih baik dan membantu memperbaiki sifat alir serbuk.
5. Mg stearat
Pemerian : serbuk halus, putih dan voluminus, bau khas lemah, mudah melekat dikulit, bebas
dari butiran.
Kelarutan : tidak larut dalam air, dalam etanol dan dalam eter.
Khasiat : zat tambahan (sebagai pelincir). ( Depkes RI, 1979 )
Penggunaan : 0,25-5%.
Alasan : bersifat seperti lemak dan tersedia dalam ukuran partikelkecil. Mg stearat paling
efisien dan lazim digunakan sebagai antiadheren dan pelincir.
6. Lactosa spried dried
Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.
Kelarutan : larut dalam 6 bag.air, larut dalam 1 bag.air mendidih, sukar larut dalam etanol 96%
P, praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Khasiat : zat tambahan (sebagai bahan pengisi). ( Depkes RI, 1979 )
Penggunaan : ad 100%.
Alasan : Memiliki rasa yang manis sehingga memperbaiki rasa sediaan. Dan juga
memiliki sifat alir yang baik sehingga dapat memperkuat sifat lubrikan pada
campuran sediaan.
B. bahan
Vitamin C
Amylum manihot
Avicel
Talk
Mg stearat
Lactosa spray dried
V. FORMULA
R/
Vitamin C 50mg
Amylummanihot 7%
Avicel 7%
Talk 2%
Mg stearat 2%
Lactosaspray dried ad 200mg
Dibuat 50tablet.
VI. PPO
Amilum manihot =
Avicel =
Talkum =
Mg stearat =
VII. PO
Vitamin C =
Amilum manihot =
Avicel =
Talkum =
Mg stearat =
Dosis
Dewasa = 3-4 xsehari 1-2 tablet
Anak (6-12 th) = 3-4 xsehari - 1 tablet
DT = (IxP) =
= (Ixh) = 3-4 x 12,5mg = 37,5 – 50mg
% Dosis=(IxP) = -
= (Ixh) =
Umur 5 tahun
DL = (IxP) = -
= (Ixh) =
DT = (IxP) =
% Dosis=(IxP) = -
= (Ixh) =
Jadi dosis pemakaian untuk anak <6 tahun yaitu 3-4x sehari tablet
sesuai.
C. Anak 6-12tahun
Umur 6 tahun
DL = (IxP) = -
= (Ixh) =
DT = (IxP) =
% Dosis=(IxP) = -
= (Ixh) =
Umur 12 tahun
DL = (IxP) = -
= (Ixh) =
DT = (IxP) =
= (Ixh) = 3-4 x 50mg = 150mg – 200mg
% Dosis=(IxP) = -
= (Ixh) =
Jadi dosis pemakaian untuk anak 6-12 tahun yaitu 3-4x sehari tablet
sesuai .
Umur 12 tahun
DL = (IxP) = -
= (Ixh) =
DT = (IxP) =
= (Ixh) = 3-4 x 50mg = 150mg – 200mg
% Dosis=(IxP) = -
= (Ixh) =
Dewasa
DL = (IxP) = -
= (Ixh) =
DT = (IxP) = 1-2 = 50 mg - 100mg
= (Ixh) = 3-4 x 50mg - 100mg = 150mg – 400mg
% Dosis=(IxP) = -
= (Ixh) =
Jadi dosis pemakaian untuk dewasa >12 tahun yaitu 3-4x sehari 1-2 tablet
sesuai .
Sudut diam
Mengukur tinggi dan lebar kerucut yang dihasilkan pada uji waktu alir
2. Kompresibilitas
Menimbang serbuk
Melakukan perhitungan
B. Evaluasi tablet
1. Keseragaman Bobot tablet
Menimbang 20 tablet satu per satu pada neraca analitik
2. Ukuran Tablet
Mengukur masing – masing tebal dan diameter tablet dengan alat thickness tester
sebanyak sepuluh tablet.
3. Kekerasan Tablet
Meletakkan tablet pada ujung alat hardness tester dengan posisi vertical
4. Kerapuhan Tablet
XI. HASIL
A. Sediaan.
Evaluasi serbuk.
a. Pengujian kemampuan alir
- Waktu = 19 detik
- Tinggi(h) = 2,3 cm
- Diameter (d) = 10,75cm
- Jari-jari (r) = 5,375 cm
- Tan = 0,428
= 23,160
b. Pengujian Kompresibilitas
Massa serbuk = 19 gr
Volume awal = 38 ml
Volume akhir = 31 ml
ρ bulk = 0.5g/ml
ρ tapped = 0.61g/ml
% Kompresibilitas = 18%
Evaluasi Tablet.
a. Kontrol Keseragaman bobot
No. Massa tablet( mg) No Massa tablet(mg)
1 194 11 182
2 182 12 185
3 197 13 199
4 201 14 203
5 189 15 198
6 192 16 201
7 197 17 200
8 200 18 177
9 179 19 198
10 198 20 197
Rata-rata 183.6
Syarat :
untuk uji keseragaman bobot pada tablet yang telah dibuat dengan bobot rata-rata
tersebut (bobot rata-rata dinyatakan bahwa tidak boleh ada lebih dari 2 tablet yang
bobotnya menyimpang dari 5% bobot rata-rata dan tidak boleh ada 1 tablet pun yang
bobotnya menyimpang dari 10% bobot rata-rata. ( Depkes RI,1979)
Syarat :
Tablet yang baik mempunyai kekerasa yang baik minimal 4-8 kg (Ansel,1989)
c. Control kerapuhan tablet
Berat awal = 9.78 g
Berat akhit = 9.75 g
Kerapuhsn tablet = 0.30%
Syarat:
Kerapuhan tablet yang baik yaitu < 0.8 % ( Hadisoewignyo L & Fudholi A, 2013)
Syarat :
Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan ke lima tablet tidak lebih dari 15
menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut
gula dan salut selaput . (Depkes RI, 1979) .
Syarat : kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali tebal tablet
dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet . (Depkes RI,1979).
B. Penandaan.
Box obat.