PENGIKAT
1.1 PENGERTIAN
1.2 PERAN
1.2 KRITERIA
1
Teknologi Farmasi
2
Teknologi Farmasi
3) Amilum Pragelatinasi
Amilum ini merupakan pati yang sudah dimasak dan
dikeringkan lagi. Dapat digunakan sebagai pengganti starch
paste karena lebih mudah larut dalam air hangat tanpa
pemanasan. Amilum ini dapat ditambahkan kering ke dalam
serbuk kemudian dibasahkan dengan air untuk membentuk
massa lembab.
4) Gelatin
Gelatin digunakan pada konsentrasi 5-10% sebanyak 1-
5% dari formula. Gelatin saat ini sudah jarang digunakan
karena telah dapat digantikan oleh PVP (polyvinyl pirolidon)
atau MC (methyl cellulose). Pengikat gelatin cenderung
menghasilkan tablet yang keras dan waktu hancur yang lama
sehingga memerlukan disintegran yang aktif. Jika masih
3
Teknologi Farmasi
b) Gelatin B (Pharmagel B)
Gelatin B merupakan hasil ekstraksi dengan basa dan
bersifat anionik. Pemakaiannya efektif pada pH 7-8.
Kelemahan gelatin yaitu ia cenderung rentan bakteri dan
jamur karena ia merupakan polimer alami.
6) Tragakan
4
Teknologi Farmasi
2) Selulosa
a. Metil selulosa/ Methyl cellulose (MC)
Metil selulosa biasa digunakan dalam1-5% larutan air.
Larutan 5% menghasilkan kekerasan yang sama dengan
musilago amili. MC dapat digunakan untuk menggranulasi
soluble/insoluble powder. MC merupakan pengikat yang baik
untuk eksipien laktosa, manitol, dan gula. Keuntungan tablet
MC yaitu dapat dikompres cepat tidak mengeras pada
penyimpanan.
b. CMC-Na
CMC-Na biasa digunakan dalam konsentrasi 5-15%.
CMC-Na inkompatibel dengan Mg, Ca, Al, dan garamnya.
CMC-Na menghasilkan granul yang lebih rapuh dari PVP.
5
Teknologi Farmasi
d. Polivinil Alkohol
Polivinil alkohol larut air. Ia mirip akasia tapi tidak
terlalu rentan dengan bakteri. PVA membentuk granul yang
lebih lunak dari acacia sehingga menghasilkan tablet yang
disintegrasi lebih cepat dan tidak mengeras pada
penyimpanan.
e. PEG 6000
PEG 6000 digunakan sebagai pengikat anhidrat, dimana
air dan alkohol tidak dapat digunakan. PEG 6000 berupa
padatan putih, dengan titik leleh 70-750C dan titik beku 56-
630C.
f. N-HPC (Nisso-HPC)
Larut dalam air dan pelarut organik alkohol, propilen
glikol, metilen klorida, aseton dan kloroform. Jika digunakan
sebagai pelarut pada granulasi basah N-HPC dilaruntukan
dalam air atau alkohol (pelarut organik). Cara melarutkan N-
HPC dalam air, adalah dengan menambahkan seditik demi
sedikit N-HPC ke dalam air (sebanyak 20-30% air yang telah
6
Teknologi Farmasi
C. JENIS GULA
1) Larutan Sukrosa
Sukrosa membentuk granul keras, kekerasan diatur dari
konsentrasi sukrosa 20-85%. Pengikat ini sangat baik sebagai
pembawa soluble dyes dan menghasilkan warna beragam.
Sukrosa digunakan untuk menggranulasi tribasic fosfat yang
umumnya memerlukan pengikat yang lebih kohesif dari
musilago amili. Pada tablet ferro sulfat, sukrosa bertindak
sebagai pengikat dan pelindung ferrosulfat dari oksidasi.
Senyawa lain yang dapat menggunakan pengikat ini, yaitu
aminofilin, asetopheretidin, asetaminofen, dan meprobamate.
2) Glukosa (dekstrosa)
Diaplikasikan pada sirup dengan konsentrasi lebih dari
50%, pada granulasi basah glukosa memiliki ikatan yang baik,
tablet yang dihasilkan keras dan rapuh. Glukosa juga
7
Teknologi Farmasi
3) Sorbitol
Merupakan isomer optis dari mannitol. Higrospkopis
pada kelembapan kurang lebih 65%, sorbitol dapat digunakan
sebagai pengikat. Konsentrasinya 2-20%, dan dapat dibuat 10-
25% dalam larutan sorbitol pada granulasi basah.
8
Teknologi Farmasi
9
Teknologi Farmasi
10
Teknologi Farmasi
Fungsi:
Kelarutan:
Pelarut Kelarutan
Etanol 95% Praktis tidak larut
Air 1:2,7
Gliserin 1:20
Propilenglikol 1:20
11
Teknologi Farmasi
12
Teknologi Farmasi
6. Selulosa
A. Metil selulosa (HOPE 5th, hal 462-463)
Pemerian: Serbuk atau granul yang berwarna putih. Praktis
tidak berbau dan tudak berasa. Sebaiknya dismpan dan diberi
penandaan sesuai dengan tipe viskositas.
Fungsi:
13
Teknologi Farmasi
14
Teknologi Farmasi
Mikroenkapsulasi 10-20%
Zat pengcoating utnuk tablet
3-20%
sustained release
Zat pengcoating tablet 1-3%
Bahan pengranul tablet 1-3%
15
Teknologi Farmasi
16
Teknologi Farmasi
Air 1:2
Metanol 1:2
Etanol (95%) 1:2.5
Propan-2-ol 1:5
Propilenglikol 1:5
17
Teknologi Farmasi
18