Anda di halaman 1dari 8

EKSIPI EN DALAM FORMULASI

Bahan Pengisi

Adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang ditujukan untuk membuat
bobot tablet sesuai dengan yang diharapkan

1. Laktosa
Dikenal 4 macam bentuk: granul kasar (60-80 mesh), granul halus (80-100 mesh), granul
spray dried (100-200 mesh), dan laktosa anhidrat

2. Avicel (mikrokristalin selulosa)

-   Bentuk PH 101: serbuk, PH 102: granul, PH 103: serbuk


-    Avicel dalam GB memperbaiki ikatan pada pengempaan, mengurangi capping dan friabilitas
tablet.
3. Sukrosa
- Bisa berfungsi sebagai pengisi/pengikat
- kebanyakan untuk chewable tablet
4. Amilum
Sangat banyak digunakan, contohnya Amprotab, Starch 1500

5. Kalsium sulfat trihidrat


-     Digunakan sebagai pengisi untuk granulasi dengan jumlah zat aktif 20-30%.

6. Kalsium fosfat dibasic


-    Digunakan sebagai pengisi dan pengikat untuk kempa langsung

7. Spray-dried Lactose
-    Untuk pengisi kempa langsung,
-   Kelemahan: dapat menghitam dengan adanya lembab, amin, atau senyawa lain yang
mengandung furaldehid
8. Co process filler
a.      Sugartab     : 90-93% sukrosa, 7-10% invert sugar
b.      Di Pac        : 97% sukrosa, 3% modified dekstrin
c.      Nu Tab      : 95% sukrosa, 4% gula invert, 1% corn starch, Mg stearat
d. Cellutab: 90-92% dekstrosa dan 3-5% maltos

Pengikat Tablet

-     Pengikat yang berupa polimer alam: starch, gum (acacia, tragacanth, gelatin) atau
Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP, metilselulosa, etilselulosa,
hidroksipropilselulosa

1.      Starch (amylum)


(Lachman Tablet)
-         Dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur
-     Dalam bentuk musilago amili 5-10%
-  Cara: suspensikan starch 1:1/2-1 dalam air dingin, tambahkan 2-4 kali air mendidih dengan
pengadukan konstan sampai starch mengembang menjadi transparan yang dapat diencerkan
-     Cara lain: suspensi starch dalam air dipanaskan
-     Mengandung kadar air 11-14%; akan menyebabkan tablet terdisintegrasi dengan cepat (hal
161)
-  Pembuatannya harus hati-hati agar diperoleh musilago yang baik, tidak terhidrolisis, dan tidak
mengarang
-    Pemakaian terbaik maksimal 30%. Jika dosis zat aktif besar, starch diganti dengan penghacur
yang lebih baik, yaitu avicel.
-     Tablet yang mengandung amilum dengan konsentrasi tinggi menunjukkan tablet yang rapuh
dan sukar dikeringkan
-   Amilum yang tidak dimodifikasi tidak mempunyai sifat kompresibilitas yang baik dan
mempunyai friabilitas yang besar, dan akan terjadinya capping pada tablet jika digunakan
dalam jumlah besar

Sebagai disintegran:
-       Pemakaian: 1-20%, merupakan disintegran yang paling umum digunakan
-   Mekanisme kerja dengan membentuk ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah atau
mengembang saat air masuk mell pori (kapiler)
-   Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan air
massa cetak
-   Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90 C untuk
menghilangkan air yang terabisaorpsi

2.       Starch 1500


-         Dapat digunakan sebagai pengikat basah, kering, dan disintegran
-    Starch 1500 maksimal mengandung 20% fraksi larut air yang berfungsi sebagai pengikat
sedangkan sisanya bersifat sebagai disintegran
-    Starch 1500 dibutuhkan ± 3-4 kali lebih banyak daripada musilago amili untuk menghasilkan
tablet dengan kekerasan yang sama
-   Sebaiknya tidak digunakan sebagai pengisi pada GB karena akan menghasilkan gel yang
berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat
-     Sebagai disintegran dapat ditambahkan kering, pada fasa luar.

(Lachman Industri)
-         Aliran bagus, merupakan directly compressible starch
-    Dapat dikempa sendiri, tetapi jika dicampur dengan 5-10% obat membutuhkan lubrikan
tambahan (misalnya 0,25% colloidal silicon dioxide)
-   Mengandung 10% lembab dan menyebabkan tablet menjadi lunak jika dikombinasi dengan
Mg stearat > 0,5%, sebagai pengganti digunakan asam stearat

Sebagai disintegran:
-         Merupakan disintegran yang baik dan ditambahkan dalam campuran kering (dalam fasa
dalam dan atau fasa luar pada metoda granulasi kering atau kempa langsung, atau dalam fasa
luar pada metoda granulasi basah)
-      Perhatian: tidak boleh diberikan pada massa basah

3.       Amilum pragelatinasi


-    Merupakan pati yang sudah dimasak dan dikeringkan lagi. Dapat digunakan sebagai
pengganti starch paste karena lebih mudah larut dalam air hangat tanpa pemanasan
-   Dapat ditambahkan kering ke dalam serbuk kemudian dibasahkan dengan air membentuk
massa lembab

4.       Gelatin


-     Digunakan pada konsentrasi 5-10% sebanyak 1-5% dari formula
-   Sudah jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung menghasilkan tablet yang keras dan
memerlukan disintegran yang aktif
-     Dapat digunakan untuk senyawa yang sulit diikat
-     Kelemahan: rentan bakteri dan jamur
-    Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat, dapat digunakan larutan gelatin dalam air 2-
10%, yang dibuat dengan menghidrasi gelatin dalam air dingin selama beberapa jam/semalam
kemudian dipanaskan sampai mendidih, larutan gelatin harus dipertahankan hangat sampai
digunakan karena akan menjadi gel pada pendinginan

5.       Larutan sukrosa


-     Membentuk granul keras, kekerasan diatur dari konsentrasi sukrosa 20-85%
-     Sangat baik sebagai pembawa soluble dyes dan menghasilkan warna beragam
-    Digunakan untuk menggranulasi tribasic fosfat yang umumnya memerlukan pengikat yang
lebih kohesif dari musilago amili; pada tablet ferro sulfat, bertindak sebagai pengikat dan
pelindung ferrosulfat dr oksidasi
-  Senyawa lain yang pengikatnya bisa berupa gula: aminofilin, asetopheretidin, asetaminofen,
meprobamate

6.       Larutan akasia


-  Digunakan pada konsentrasi 10-25%; untuk mengurangi mephenesin (dosis besar dan sukar
digranulasi)
-     Menghasilkan granul yang keras tetapi tidak mengeras pada penyimpanan
-     Kelemahan: dapat terkontaminasi mikroba
-     Kadang ditambah lubrikan cair PEG 6000 untuk membantu pencetakan tablet dan
disintegrasi tablet

7.       PVP


-     Nama dagang: Kollidon atau Plasdon
-    Inert, larut air dan alkohol, digunakan dalam konsentrasi 3-15%, sedikit higroskopis, tidak
mengeras selama penyimpanan (baik untuk tablet kunyah)
-  Tablet efervesen bisa dibuat menggunakan PVP dalam etanol anhidrat. Jangan menggunakan
isopropanol anhidrat karena meninggalkan bau pada granul.
-    Konsentrasi 5% menghasilkan kompresibilitas yang baik dari serbuk Natrium bikarbonat dan
asam sitrat sehingga tablet bereaksi cepat dan disolusi cepat.
-     PVP baik untuk tablet kunyah terutama untuk alumunium hidroksida, Mg(OH)2

8.       Selulosa

a. Metil selulosa

-         1-5% larutan air; larutan 5% menghasilkan kekerasan yang sama dengan musilago amili
-  Dapat digunakan untuk menggranulasi soluble/insoluble powder; pengikat yang baik untuk
eksipien laktosa, manitol, dan gula
-     Keuntungan: dapat dikompres cepat, tidak mengeras pada penyimpanan

b.   CMC Na
-         5-15%
-     Inkompatibel dengan Mg, Ca, Al, dan garamnya
-    Menghasilkan granul yang lebih rapuh dari PVP kecenderungan untuk mengeras; umumnya
tablet mempunyai waktu disintegrasi yang lebih lama

c.   Etil selulosa


-         Larutan dalam alkohol. Low grades digunakan sebagai pengikat 2-10% dalam etanol
-  Dapat digunakan untuk menggranulasi serbuk yang sukar digranulasi: asetaminofen, kafein,
meprobamat, ferofu, arat, dan dapat digunakan sebagai pengikat non air untuk serbuk yang
tidak tahan air seperti asam askorbat
-    Dapat memperlambat disintegrasi

9.       Polivinil alkohol


-     Larut air, mirip akasia tapi tidak terlalu rentan dengan bakteri
-    Membentuk granul yang lebih lunak dari acacia, menghasilkan tablet yang disintegrasi lebih
cepat dan tidak mengeras pada penyimpanan

10.  PEG 6000


-         Sebagai pengikat anhidrat, dimana air dan alkohol tidak dapat digunakan
-         PEG 6000 merupakan padatan putih yang meleleh pada 70-750C dan mengeras pada 56-
630C

11.  N-HPC (Nisso-HPC)


-         Larut dalam air dan pelarut organik alkohol, propilen glikol, metilen klorida, aseton dan
kloroform. Jika digunakan sebagai pelarut pada granulasi basah N-HPC dilaruntukan dalam
air atau alkohol.

DISINTEGRAN
Bahan penghancur akan membantu hancurnya tablet menjadi granul, selanjutnya menjadi
partikel partikel penyusun sehingga akan meningkatkan kecepatan disolusi tablet.
Bahan penghancur dapat ditambahkan langsung (pada kempa langsung) atau dapat
ditambahkan secara intragranular, ekstragranular serta kombinasi intra-ekstra pada granulasi.
Aksi bahan penghancur dalam menghancurkan tablet, ada beberapa mekanisme, yaitu: aksi
kapiler, swelling/pengembangan, heat of wetting, particle repulsive forces, deformation,
release of gases, enzymatic action.

Tabel tipe dan jumlah disintegran/bahan penghancur yang umum ditambahkan


Disintegrant Konsentrasi (%)
Amilum 5-20
Amilum 1500 5-15
Avicel (mikrokristalin selulosa) 5-10
Solka floc 5-15
Asam alginat 5-10
Explotab (sodium starch glycolate) 2-8
Gom guar 2-8
Policlar AT (Crosslinked PVP) 0,5-5
Amberlite IPR 88 0,5-5
Metilselulosa, CMC, HPMC. 5-10

BAHAN PELICIN

Bahan pelicin mempunyai 3 fungsi, yaitu:

1. Lubricants
Lubrikan adalah bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi antara permukaan
dinding/tepi tablet dengan dinding die selama kompresi dan ejeksi. Lubrikan ditambahkan
pada pencampuran akhir/final mixing, sebelum proses pengempaan. Lubrikan dapat
diklasifikasikan berdasarkan kelarutannya dalam air yaitu larut dalam air dan tidak larut
dalam air.

Tabel macam-macam lubrikan yang biasa digunakan pada sediaan tablet


Jenis Lubricants Konsentrasi(%)
Water insoluble lubricants
Stearates(Magnesium Stearate, Calcium Stearate, 0,25-1
Sodium stearate)
Talc 1-2
Sterotex 0,25-1
Waxes 1-5
Stearowet 1-5
Glyceryl behapate(Compritol®888) 1-5
Liquid paraffin Sampai 5
Water soluble lubricants
Boric acid 1
Sodium benzoate, Sodium oleate, Sodium acetate 5
Sodium Lauryl sulfate (SLS) 1-5
Magnesium lauryl sulfate (MLS) 1-5

2. Glidants
Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang
akan dikempa, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam.
Amilum adalah glidan yang paling populer karena disamping dapat berfunsi sebagai glidan
juga sebagai disintegran dengan konsentrasi sampai 10%. Talk lebih baik sebagai glidan
dibandingkan amilum, tetapi dapat menurunkan disintegrasi dan disolusi tablet.

Tabel tipe dan jumlah lubrikan yang biasanya digunakan


Glidants Konsentrasi (%)
Logam stearat <1
Asam stearat 1-5
Talk 1-5
Amilum 1-10
Natrium benzoat 2-5
Natrium klorida 5-20
Natrium dan magnesium lauril sulfat 1-3
PEG 4000 dan 6000 2-5

3. Antiadherents
Antiadherents adalah bahan yang dapat mencegah melekatnya (sticking) permukaan tablet
pada punch atas dan punch bawah. Talk, magnesium stearat dan amilum jagung merupakan
material yang memiliki sifat antiadherent yang sangat baik.

Tabel daftar antiadherent yang biasa digunakan


Jenis antiadherents Konsentrasi (% b/b)
Talk 1-5
Magnesium stearat <1
Amilum jagung 3-10
Colloidal silica 0,1-0,5
DL-Leucine 3-10

MASALAH PADA PEMBUATAN TABLET

· Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet dari badan tablet
· Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih
· Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong
· Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering di bagian atas-tengah
· Picking : perpidahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch
· Sticking : keadaan dimana granul menempel pada dinding die (ada adhesi)
· Mottling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak merata
1. Lengket pada Cetakan
· Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan
· Bunyi keras pada mesin
· Tablet kopak, jelek, sisi tablet kasar,

Penyebab :

Lubrikan kurang atau tidak tepat

Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan pada die, sedangkan kadar
air rendah dapat menyebabkan laminating atau capping.

Kemungkinan karena interaksi kimia atau fisika, contoh interaksi fisika etoksi benzamin dengan
kafein, gliseril guaiakolat dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya pelelehan sehingga adhesivitas
tinggi dan akhirnya menjadi lenket

Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah, sehingga kesulitan dalam masalah pencetakan,
contoh : Ibuprofen, Gliseril guaiakolat, Siprofloksasin (Antibiotik turunan Imidazol).

Penyelesaian Masalah lengket pada cetakan:


· Meningkatkan antiadheren dan lubrikan
· Penggantian lubrikan yang cocok
· Mengurangi jumlah granul yang kasar
· Mengurangi jumlah air tapi jangan sampai berada di bawah optimum,
· Kalau mungkin pencetakan pada suhu rendah dan humiditas rendah karena khusus untuk bahan
aktif dengan titik leleh rendah atau terjadi campuran eutektik maka zat campuran eutektik semakin
mudah menyerap air. Contoh : Kombinasi ampisilin dengan asam klavulanat, dimana asam
klavulanat mudah hancur dengan kelembaban dan temperatur yang tinggi. pembuatannya dilakukan
dalam suhu dan RH yang rendah.
· Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat mengadsorbsi, seperti
SiO2 dan aerosil (adsorben). Penambahan aercsil pada tablet akan menyebabkan penampilan tablet
yang bagus, jernih dan mengkilat, namun waktu hancur semakin panjang.

2. Capping/Laminating
Capping : copot, Laminating : belah

Penyebab :

Terjebaknya udara pada tablet karena granul sangat halus

Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (ada yang optimal)

Granul yang terlalu kering,

Zat pengikat yang kurang tepat.

Pengikat yang jumlahnya terlalu sedikit (tepat tetapi jumlahnya kecil)

Penanggulangannya
· Pembuatan granul diulang jika penyebabnya adalah kelebihan atau kekurangan pengikat atau tidak
cocok.
· Tambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21, Metilselulosa
dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.
· Pengurangan ukuran partikel dari granul, karena spesifikasi ukuran harus sama.

3. Ketidakseragaman bobot

Penyebab :
– Aliran kurang baik
– Distribusi ukuran granul yang tidak tepat, sebab dengan demikian mungkin saja timbul porositas
yang tidak seragam karena ada distribusi baru pada saat pencetakan.
– Sistem pencampuran yang tidak benar, sehingga mesin harus terkunci baik terutama punch bawah
karena dapat berubah-ubah sehingga bobot berbeda-beda.

Penyelesaian masalah :
– Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul, perbaikan ukuran granul, pengikat, granulasi,
distribusi granul optimal sehingga aliran bagus, perbaikan pencampuran massa cetak.
– Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet

4. Ketidakseragaman Kandungan
Dilakukan bila :
· Kadar bahan aktif dibawah 50 mg
· Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet <50%
Penyebab :
· Karena aliran jelek
· Pencampuran masa cetak tidak homogen
· Kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot berbeda-beda)
· Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik
· Kondisi mesin tidak benar.
Penyelesaian masalah
· Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat, granulasi.
· Kalibrasi mesin.

EKSIPIEN SEDIAAN CAIR

SUSPENDING AGENT

a. Golongan pertama adalah polisakarida yang terdiri dari gom akasia (gom arab)/PGA,
tragakan, na-alginat (sodium alginat), starch (amilum), karagen (chondrus extract), xanthan
gum (polysaccharide b-1449/ corn sugar gum), serta guar gum (guar flour).
b. Golongan kedua adalah turunan selulosa, contohnya metilselulosa, CMCNa (karboksimetil
selulosa), avicel, dan hidroksi etil selulosa.
c. Golongan ketiga adalah clay misalnya bentonit, aluminium-magnesium silikat (veegum), dan
hectocrite (salah satu senyawa mineral berbentuk tanah liat).
d. Golongan keempat adalah polimer sintetik contohnya golongan carbomer

Anda mungkin juga menyukai