Bahan Pengisi
Adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang ditujukan untuk membuat
bobot tablet sesuai dengan yang diharapkan
1. Laktosa
Dikenal 4 macam bentuk: granul kasar (60-80 mesh), granul halus (80-100 mesh), granul
spray dried (100-200 mesh), dan laktosa anhidrat
7. Spray-dried Lactose
- Untuk pengisi kempa langsung,
- Kelemahan: dapat menghitam dengan adanya lembab, amin, atau senyawa lain yang
mengandung furaldehid
8. Co process filler
a. Sugartab : 90-93% sukrosa, 7-10% invert sugar
b. Di Pac : 97% sukrosa, 3% modified dekstrin
c. Nu Tab : 95% sukrosa, 4% gula invert, 1% corn starch, Mg stearat
d. Cellutab: 90-92% dekstrosa dan 3-5% maltos
Pengikat Tablet
- Pengikat yang berupa polimer alam: starch, gum (acacia, tragacanth, gelatin) atau
Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP, metilselulosa, etilselulosa,
hidroksipropilselulosa
Sebagai disintegran:
- Pemakaian: 1-20%, merupakan disintegran yang paling umum digunakan
- Mekanisme kerja dengan membentuk ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah atau
mengembang saat air masuk mell pori (kapiler)
- Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan air
massa cetak
- Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90 C untuk
menghilangkan air yang terabisaorpsi
(Lachman Industri)
- Aliran bagus, merupakan directly compressible starch
- Dapat dikempa sendiri, tetapi jika dicampur dengan 5-10% obat membutuhkan lubrikan
tambahan (misalnya 0,25% colloidal silicon dioxide)
- Mengandung 10% lembab dan menyebabkan tablet menjadi lunak jika dikombinasi dengan
Mg stearat > 0,5%, sebagai pengganti digunakan asam stearat
Sebagai disintegran:
- Merupakan disintegran yang baik dan ditambahkan dalam campuran kering (dalam fasa
dalam dan atau fasa luar pada metoda granulasi kering atau kempa langsung, atau dalam fasa
luar pada metoda granulasi basah)
- Perhatian: tidak boleh diberikan pada massa basah
a. Metil selulosa
- 1-5% larutan air; larutan 5% menghasilkan kekerasan yang sama dengan musilago amili
- Dapat digunakan untuk menggranulasi soluble/insoluble powder; pengikat yang baik untuk
eksipien laktosa, manitol, dan gula
- Keuntungan: dapat dikompres cepat, tidak mengeras pada penyimpanan
b. CMC Na
- 5-15%
- Inkompatibel dengan Mg, Ca, Al, dan garamnya
- Menghasilkan granul yang lebih rapuh dari PVP kecenderungan untuk mengeras; umumnya
tablet mempunyai waktu disintegrasi yang lebih lama
DISINTEGRAN
Bahan penghancur akan membantu hancurnya tablet menjadi granul, selanjutnya menjadi
partikel partikel penyusun sehingga akan meningkatkan kecepatan disolusi tablet.
Bahan penghancur dapat ditambahkan langsung (pada kempa langsung) atau dapat
ditambahkan secara intragranular, ekstragranular serta kombinasi intra-ekstra pada granulasi.
Aksi bahan penghancur dalam menghancurkan tablet, ada beberapa mekanisme, yaitu: aksi
kapiler, swelling/pengembangan, heat of wetting, particle repulsive forces, deformation,
release of gases, enzymatic action.
BAHAN PELICIN
1. Lubricants
Lubrikan adalah bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi antara permukaan
dinding/tepi tablet dengan dinding die selama kompresi dan ejeksi. Lubrikan ditambahkan
pada pencampuran akhir/final mixing, sebelum proses pengempaan. Lubrikan dapat
diklasifikasikan berdasarkan kelarutannya dalam air yaitu larut dalam air dan tidak larut
dalam air.
2. Glidants
Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang
akan dikempa, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam.
Amilum adalah glidan yang paling populer karena disamping dapat berfunsi sebagai glidan
juga sebagai disintegran dengan konsentrasi sampai 10%. Talk lebih baik sebagai glidan
dibandingkan amilum, tetapi dapat menurunkan disintegrasi dan disolusi tablet.
3. Antiadherents
Antiadherents adalah bahan yang dapat mencegah melekatnya (sticking) permukaan tablet
pada punch atas dan punch bawah. Talk, magnesium stearat dan amilum jagung merupakan
material yang memiliki sifat antiadherent yang sangat baik.
· Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet dari badan tablet
· Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih
· Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong
· Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering di bagian atas-tengah
· Picking : perpidahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch
· Sticking : keadaan dimana granul menempel pada dinding die (ada adhesi)
· Mottling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak merata
1. Lengket pada Cetakan
· Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan
· Bunyi keras pada mesin
· Tablet kopak, jelek, sisi tablet kasar,
Penyebab :
Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan pada die, sedangkan kadar
air rendah dapat menyebabkan laminating atau capping.
Kemungkinan karena interaksi kimia atau fisika, contoh interaksi fisika etoksi benzamin dengan
kafein, gliseril guaiakolat dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya pelelehan sehingga adhesivitas
tinggi dan akhirnya menjadi lenket
Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah, sehingga kesulitan dalam masalah pencetakan,
contoh : Ibuprofen, Gliseril guaiakolat, Siprofloksasin (Antibiotik turunan Imidazol).
2. Capping/Laminating
Capping : copot, Laminating : belah
Penyebab :
Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (ada yang optimal)
Penanggulangannya
· Pembuatan granul diulang jika penyebabnya adalah kelebihan atau kekurangan pengikat atau tidak
cocok.
· Tambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21, Metilselulosa
dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.
· Pengurangan ukuran partikel dari granul, karena spesifikasi ukuran harus sama.
3. Ketidakseragaman bobot
Penyebab :
– Aliran kurang baik
– Distribusi ukuran granul yang tidak tepat, sebab dengan demikian mungkin saja timbul porositas
yang tidak seragam karena ada distribusi baru pada saat pencetakan.
– Sistem pencampuran yang tidak benar, sehingga mesin harus terkunci baik terutama punch bawah
karena dapat berubah-ubah sehingga bobot berbeda-beda.
Penyelesaian masalah :
– Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul, perbaikan ukuran granul, pengikat, granulasi,
distribusi granul optimal sehingga aliran bagus, perbaikan pencampuran massa cetak.
– Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet
4. Ketidakseragaman Kandungan
Dilakukan bila :
· Kadar bahan aktif dibawah 50 mg
· Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet <50%
Penyebab :
· Karena aliran jelek
· Pencampuran masa cetak tidak homogen
· Kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot berbeda-beda)
· Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik
· Kondisi mesin tidak benar.
Penyelesaian masalah
· Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat, granulasi.
· Kalibrasi mesin.
SUSPENDING AGENT
a. Golongan pertama adalah polisakarida yang terdiri dari gom akasia (gom arab)/PGA,
tragakan, na-alginat (sodium alginat), starch (amilum), karagen (chondrus extract), xanthan
gum (polysaccharide b-1449/ corn sugar gum), serta guar gum (guar flour).
b. Golongan kedua adalah turunan selulosa, contohnya metilselulosa, CMCNa (karboksimetil
selulosa), avicel, dan hidroksi etil selulosa.
c. Golongan ketiga adalah clay misalnya bentonit, aluminium-magnesium silikat (veegum), dan
hectocrite (salah satu senyawa mineral berbentuk tanah liat).
d. Golongan keempat adalah polimer sintetik contohnya golongan carbomer