Granulasi Terpisah
I. Preformulasi
1. Parasetamol/Acetaminophen
Bobot molekul
: 151,16
Pemerian
Kelarutan
: 5,3.
pKa
: 9,5 (25C).
dengan cara konjugasi dengan asam glukuronat, asam sulfida dan sistein.
Waktu paruh
: 14 jam
Eliminasi
Untuk anakanak = 1,5 gram/m luas permukaan tubuh per hari untuk dosis
terbagi.
Mekanisme kerja :
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Efek samping
tertutup rapat.
Stabilitas
menjadi higroskopis.
2. Deksametason
CH2OH
CO
OH
CH3
OH
CH3
CH3
Pemerian : serbuk hablur, putih sampai praktis putih; tidak berbau; stabil di udara.
Melebur pada suhu lebih kurang 250 disertai peruraian.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam aseton, dalam etanol,
dalam dioksan dan dalam methanol; sukar larut dalam kloroform; sangat sukar larut
dalam eter.
(Farmakope IV hal 286)
2. Amylum
(C6H10O5)n , dengan n = 300-1000
Pemerian
kecil berbentuk sferik atau oval dengan ukuran dan bentuk yang berbeda
untuk setiap varietas tanaman.
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Kegunaan : glidan; pengisi tablet dan kapsul; penghancur tablet dan kapsul;
pengikat tablet.
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam etanol dingin (95%) dan air dingin. Amilum
: 5,5 6,5
Densitas
: 1,478 g/cm3
: 10,8-11,7 g/det
Kelembaban
BM = 342,30
C12H22O11.H2O (monohidrat)
BM = 360,31
Pemerian
: serbuk atau hablur berwarna putih, tidak berbau, berasa agak manis :
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Kelarutan
Pada suhu 25C praktis tidak larut dalam kloroform, etanol dan eter.
Densitas
BM = 591,27
: hablur sangat halus, putih, berbau khas dan berasa.
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
lubrikan pada pembuatan kapsul dan tablet dengan jumlah antara 0,25
5,0 %.
Kelarutan :
praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter, dan air.
: stabil.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam larutan asam dan alkali, larutan organik, dan
air.
pH
Kekerasan : 1 - 1,5
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Higroskopisitas : talc tidak mengabsorpsi sejumlah air pada suhu 25C dan
kelembaban relatif naik hingga 90%.
Distribusi ukuran partikel : bervariasi
Indeks refraksi : nD = 1,54 1,59
Gravitasi spesifik : 2,7 - 2,8
Stabilitas : stabil, dapat disterilisasi dengan pemanasan pada 160C selama tidak
lebih dari 1 jam.
Inkompatibilitas : dengan senyawa amonium kuarterner.
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2nd ed, 1994, hal.519.
Parasetamol
300 mg
Amylum
75
Laktosa
89,5 mg
Pasta Kanji 10 %
15
mg
mg
Deksameason
0,5 mg
Aerosil
5 mg
Mg-stearat
5 mg
Talk
10 mg
Fasa Dalam
Komposisi
Parasetamol
Amylum
Laktosa
Amylum Pro pasta
10%
1 Table
t
300
75
89,5
15
1 Batch (gr)
60
15
17,9
?
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Fasa Luar
Komposisi
Dexametason
Aerosil
Mg Stearat
Talk
1 Table
t
0,5
5
5
10
1 Batch (gr)
0,1
1
1
2
lebih terjamin.
Parasetamol dan deksametason mempunyai sifat yang berbeda
terhadap panas. Parasetamol merupakan zat yang relatif stabil
terhadap panas, sedangkan deksametason merupakan zat yang tidak
stabil terhadap panas. Dilihat dari masing masing sifat zat aktif yang
berbeda tersebut maka kami menggunakan metode granulasi
terpisah.
III. Perhitungan
Formula yang akan dibuat :
Tiap tablet mengandung Parasetamol 500 mg.
Dan Deksametason 0,5 mg
Bobot tablet yang akan dibuat : 520 mg.
Jumlah tablet parasetamol yang akan dibuat : 200 tablet.
Untuk tiap tablet :
Fasa dalam : Parasetamol
: 300 mg
Amylum
: 75 mg
Laktosa
: 89,5 mg
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
: 15 mg
F.D : 479,5 mg
: 60 gr
Amylum
75 x 200
: 15 gr
Laktosa
89,5 x 200
: 17,9 gr
Pasta Kanji
: 5 gr
97,9 gr
Untuk tiap tablet :
Fasa luar :
Deksametason
: 0,5 mg
Aerosil
: 5 mg
Mg - stearat
: 5 mg
Talk
: 10 mg
Amylum Kering
: 20 mg
40,5 mg
: 0,1gr
Aerosil
5 x 200
: 1gr
Mg stearat
5 x 200
: 1gr
Talk
10 x 200
: 2 gr
: 4 gr
8,1 gr
Dalam praktikum diperoleh berat granul 88,97 gram dengan kadar air 1,8 %
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
bobot / tablet
88.97 8,1
516 mg/tablet
188
IV. Penimbangan
Parasetamol
Amylum
Laktosa
Amylum (pasta)
60 gram
15
gram
17,9 gram
5 gram
Deksameason
0,1 gram
Aerosil
1 gram
Mg-stearat
1 gram
Talk
2 gram
Amylum kering
4 gram
V. Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Lakukan
evaluasi
kompresibilitas )
granul
waktu
alir,
sudut
istirahat,
indeks
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
11.
12.
Lakukan pencetakan
13.
B
V0
g/mL
B
BJ mampat = V
mampat
Kadar Pemampatan =
Porositas=
g/ml
V0 Vmampat
(1 BJ mampat )
BJsejati
V0
100 0 0
100 0 0
4. Kecepatan aliran
1. timbang beker glass kosong (Wo)
2.set skala pada posisi 0
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Wt Wo
t
B. Tablet
1. Penampilan
Tablet diamati secara visual, apakah terjadi ketidakhomogenan zat warna
atau tidak, bentuk tablet, permukaan cacat atau tidak dan bebas dari noda
atau bintik-bintik. Bau tablet tidak boleh berubah.
2. Keseragaman Ukuran
Diambil secara acak 20 tablet, lalu diukur diameter tebalnya
menggunakan jangka sorong.
3. Keragaman Bobot
Diambil 20 tablet secara acak lalu timbang masing-masing tablet. Hitung
bobot rata-rata dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata.
4. Uji Disolusi (FI IV)
Masukkan sejumlah volume Media disolusi seperti yang tertera dalam
masing-masing monografi ke dalam wadah, pasang alat, biarkan Media
disolusi hingga suhu 37+0.5, dan angkat termometer. Masukkan satu
tablet ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan
yang diuji dan segera jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang
tertera dalam masing-masing monografi. Dalam interval waktu yang
ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil cuplikan pada
daerah pertengahan antara permukaan Media disolusi dan bagian atas
dari keranjang berputar atau daun dari alat dayung, tidak kurang 1cm
dari dinding wadah. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam
masing-masing monografi.
5. Kekerasan Tablet
Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap 20 tablet yang diambil
secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet
dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Wo Wt
100%
Wo
7. Friksibilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 20 tablet yang
diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet
terhadap gesekan antar tablet selama waktu tertentu.
1.diambil 20 tablet secara acak
2.tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
3.tablet dimasukkan dalam alat
4.alat dinyalakan selama 4 menit
5.tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt)
f
Wo Wt
100%
Wo
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Hasil evaluasi
Kadar air : 1,8%
2.
148,28 96,8
g/detik
3,95
: 13,02 g/detik
3.
4.
BJ
150 96,8
g/detik
3,51
: 15,15 g/detik
Bobot (B) : 30 gram
Vol awal : 61 ml
Vol mampat : 54 ml
BJ mampat :
30
0,55 g/ml
54
Kadar pemampatan :
61 54
100% 11,5%
61
5.
Sudut istirahat
6.
BJ sejati
Sudut istirahat () : 27
Diketahui:
Berat pikno
= 21,94 g
Berat pikno+paraffin
= 46,22 g
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Berat pikno+paraffin+zat
= 46,29 g
Berat Zat
= 0,11 g
Perhitungan BJ nyata:
Berat paraffin = 46,22-21,94 = 24,28 g
BJ paraffin
24,28
= 0,9712 gr/mL
25
21,9
massa
= 0,95 = 23,05 mL
BJ
46,22 g
Jenis Evaluasi
Keragaman Bobot (mg)
Hasil evaluasi
0,42
0,42
0,46
0,42
0,43
0,42
0,46
0,40
0,42
0,42
0,41
0,42
0,43
0,44
0,45
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
2.
Keragaman Ukuran
diameter
1,21
0,00 cm
Tebal
0,37
0,04 cm
Diameter (cm)
1,21
0,34
1,21
0,35
1,21
0,37
1,21
0,33
1,21
0,41
1,21
0,41
1,21
0,41
1,21
0,34
1,21
0,41
1,21
0,35
Tebal (cm)
0,34
0,34
0,35
0,34
0,37
0,41
0,33
0,34
0,41
0,33
0,41
0,45
0,41
0,35
0,34
0,41
0,41
0,35
0,35
0,41
Keterangan
Rata-rata (cm)
Standar Deviasi
3.
4.
Friabilitas
5.
Waktu Hancur
Wo Wt
100%
Wo
8,83 6,58
100%
8,83
= 25,48 %
Waktu tablet ke - 1 hancur : 29.49 menit
Waktu tablet ke - 6 hancur : 38.36 menit
Selisih waktu : 8,87 menit
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
181,2
100% 90,6%
200
Deviasi :
VII.
200 181,2
100% 9,4%
200
PEMBAHASAN
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
1,8%, sehingga granul yang kami buat dapat di cetak, karena kadar airnya sudah
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kadar air granul harus berkisar
antara 1 2 % hal ini di sebabkan karena jika kadar air di dalam granul kurang
dari 1% maka pada saat pencetakan, tablet yang di hasilkan akan sangat rapuh.
Kemudian dilakukan uji granul yang lain yaitu uji kecepatan aliran granul.
Ternyata dari hasil pengujian granul tersebut, granul yang kami hasilkan
memiliki laju alir 13,02 g/detik, kecepatan alir tersebut adalah kecepatan alir
sebelum ditambahkan fase luar, dan ketika sudah ditambahkan fase luar
kecepatan alir siap cetak menjadi 15,15 g/detik, hal ini disebabkan oleh pengaruh
dari penambahan talk yang merupakan glidan yang berfungsi untuk
meningkatkan aliran granul. Kecepatan aliran granul kami sangat baik, karena
kecepatan aliran granul yang baik adalah > 4 g/detik, kecepatan alir ini akan
berpengaruh pada saat pencetakan tablet, jika kecepatan alir < 4 g/detik, maka
akan berpengaruh pada bobot dan tebal tablet, yang nantinya akan tidak seragam,
dan akan mempengaruhi dosis juga. Sudut istirahat yang terbentuk pada saat
pengujian granul adalah 27, sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa
sudut istirahat yang baik adalah 25 45 oC, data ini menunjukan granul yang
kami buat memiliki aliran yang bagus, menyebar dan timbunannya rendah.
Setelah selesai pengujian granul kemudian Deksametason di masukan ke
dalam campuran tersebut. Deksametason di masukkan pada saat akan di cetak
karena bobot dari Deksametason sangat kecil, sehingga jika Deksametason ikut
dibawa pada saat pengujian maka ditakutkan zat tersebut akan ada yang hilang
pada saat pengujian.
Setelah Deksametason dimasukkan dalam campuran dan dihomogenkan
kemudin dilakukan pencetakan tablet. Setelah tablet jadi kemudian kami
melakukan pengujian pengujian terhadap tablet tersebut.
Pengujian pertama yang kami lakukan adalah pengujian kekerasan tablet.
Tablet yang kami buat memiliki kekerasan 6kg/cm2. Kemudian kami melakukan
uji keseragaman bobot. Tablet yang kami cetak mempunyai bobot yang beragam
dan jauh dari bobot yang seharusnya, hal ini di sebabkan granul yang terlalu
besar yang menyebabkan pada saat pencetakan, tablet tersebut memiliki banyak
rongga yang membuat bobot tablet menjadi lebih kecil dari bobot yang
seharusnya. Jadi tablet yang kami buat tidak mencapai keseragaman bobot
karena > 2 tablet mempunyai peyimpangan bobot 5%.
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Pada uji keseragaman ukuran yang meliputi diameter dan tebal dari tablet,
tablet yang kami buat sudah sesuai dengan standar karena diameter tablet tidak
lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari empat per tiga tebal tablet. Data yang
digunakan untuk pengujian Keseragaman ukuran ini adalah simpangan baku dari
rata-rata diameter dan tebal tablet. Keseragaman ukuran yang baik adalah yang
memiliki simpangan baku mendekati nol. Simpangan baku diameter tablet kami
adalah 0,00 dan simpangan baku tebal tablet adalah 0,04 jadi dapat dinyatakan
bahwa keseragaman ukuran tablet kami merata/baik. Keseragaman ukuran ini
juga mempengaruhi pada penampilan tablet.
Pada uji friabilitas, tablet yang kami buat mempunyai friabilitas 25,48%
yang berarti frabilitas tablet kami sangat buruk karena friabilitas tablet yang baik
adalah < 1 %, buruknya friabilitas dari tablet disebabkan karena granul yang
terlalu besar yang menyebabkan banyaknya rongga pada tablet yang akhirnya
menyebabkan tablet menjadi sangat rapuh. Friabilitas harus < 1% karena uji
friabilitas ini digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.
Kemudian pada waktu uji hancur, tablet yang kami buat hancur pada waktu
29,49 menit, yang berarti tablet tersebut sangat sukar hancur, hal ini mungkin di
sebabkan pasta kanji yang di gunakan sebagai pengikat, merupakan pengikat
yang sangat kuat, sehingga tablet menjadi sangat sukar hancur. Hal ini
merupakan sesuatu yang sangat tidak baik, karena waktu hancur tablet yang baik
adalah kurang dari 15 menit. Jika waktu hancur tablet lebih dari 15 menit seperti
tablet yang kami buat, maka tablet tersebut tidak akan dapat di absorpsi dan tidak
akan memberikan efek apa apa.
Rendemen dari pembuatan tablet metode granulasi terpisah ini adalah
90,6%. Hilangnya zat mungkin terjadi pada saat pengayakan granul, ICP dan
pada saat pencetakan tablet.
VIII.
KESIMPULAN
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
1. DAFTAR PUSTAKA
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
of
Pharmaceutical
excipients.
EdII.1994.London;
The
Pembuatan Tablet
Granulasi Terpisah
Praktikum
Pembuatan Batcsheet