I.
II.
R/ Luminal tablet
Monografi Zat Aktif
Luminal
NO.1000
C12H12N2O3 = 232,2
Pemerian : serbuk kristal putih atau hampir putih, atau kristal tak berwarna.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, larut dalam alkohol. Membentuk
senyawa yang larut air denagn alkali hidroksida dan karbonat juga
dengan ammonia.
III.
30 mg
Amylum
5%
Lactose monohydrate
qs
Sodium laurilsulfate
1,5%
4%
IV.
Magnesium stearat
5%
Stearic acid
2%
C12H22O11.H2O
BM =360.31
Pemerian : serbuk atau kristal putih atau hampir putih, tidak berasa atau
mempunyai rasa sedikit manis, -laktosa mempunyai rasa manis hampir
20% seperti glukosa, -laktosa mempunyai rasa manis 40% seperti glukosa.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam kloroform, etanol, dan eter. 1 bagian
laktosa monohidrat larut dalam 5,24 bagian air pada suhu 20 0C, dalam 3,05
bagian air pada suhu 400C, dalam 2,30 bagian air pada suhu 50 0C , dalam
1,71 bagian air pada suhu 600C, dan dalam 0,96 bagian air pada suhu 800C.
eter.
Penggunaan : lubrikan pada tablet dan kapsul.
pH : 7-9,5
density
: 1,07 g/cm3
titik leleh : 204-207C
penyimpan : disimpan dalam wadah tertutup baik, jauhkan dari bahan
C36H70MgO4
Pemerian
BM = 591,27
: hablur sangat halus, putih, berbau khas dan berasa.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter, dan air.
Sedikit larut dalam benzen hangat dan etanol (95%) hangat.
Stabilitas
Penyimpanan
: stabil.
C18H36O2
Pemerian
BM = 284,47
: kristal padat berwarna putih atau sedikit kuning atau serbuk
berwarna putih atau putih kuning, sedikit berbau, dan berasa seperti lemak.
BJ nyata
Penyimpanan : pada tempat yang tertutup baik disimpan pada tempat kering
: 0,980 g/cm3
dan sejuk.
VI.
VII.
Prosedur pembuatan
1. Luminal dan bahan pembantu ditimbang sesuai dengan formula yang dibuat.
2. Semua bahan, kecuali Mg stearat dan stearic acid dicampur dengan
menggunakan alat pencampur hingga homogen.
3. Mg stearat dan stearic acid ditambahkan dan diaduk kembali.
4. Hasil campuran dikempa langsung menjadi tablet dengan tekanan rendah.
5. Lakukan evaluasi terhadap tablet yang telah dicetak.
VIII. Evaluasi
A. Massa siap cetak
1. Penetapan Bobot Jenis Nyata, Bobot Jenis Mampat, Kadar Pemampatan.
Sebanyak 100 g (B) granul atau serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur 250 mL,
catat volumenya (V0). Selanjutnya dilakukan pengetukan dengan alat. Volume
pada ketukan ke 10, 50, dan 500 diukur, lalu dilakukan perhitungan sebagai
berikut :
B
V0
BJ nyata =
g/mL
B
Vmampat
BJ mampat =
g/ml
V0 Vmampat
V0
100 0 0
Kadar Pemampatan =
Sifat aliran
5-12
Sangat baik
13-16
Baik
17-21
Cukup
22-33
Buruk
34-38
Sangat buruk
>38
2. Kecepatan aliran
1. timbang beker glass kosong (Wo)
2. set skala pada posisi 0
3. masukkan granul ke corong
4. alat dihidupkan
5. catat waktu alir (t)
6. timbang beker glass berisi granul (Wt)
Wt Wo
t
Tujuan: menyeragamkan jumlah masa siap cetak yang masuk ke dalam cetakan.
3. Sudut istirahat
3. Ukur diameter lingkaran yang terbentuk dari taburran granul (d= 2r)
4. Hitung sudut yang terbentuk dari taburan granul tersebut antara bidang datar
dengan tinggi granul : tan = h/r.
Sudut istirahat
Sifat aliran
<25
Sangat baik
25 30
Baik
30- 40
Cukup
>40
Buruk
B. Tablet
1. Penampilan
Tablet diamati secara visual, apakah terjadi ketidakhomogenan zat warna atau
tidak, bentuk tablet, permukaan cacat atau tidak dan bebas dari noda atau bintikbintik. Bau tablet tidak boleh berubah.
Tujuan: untuk mengetahui penyebaran zat warna pada permukaan tablet.
2. Keseragaman Ukuran
Diambil secara acak 20 tablet, lalu diukur diameter tebalnya menggunakan jangka
sorong.
Tujuan: untuk mengetahui keseragaman ukuran tablet
Persyaratan: Tebal tablet tidak kurang dari 1 1/3 dari diameter tablet dan tidak
lebih dari 3 kali diameter tablet.
3. Keragaman Bobot
Diambil 20 tablet secara acak lalu timbang masing-masing tablet. Hitung bobot
rata-rata dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata.
Tujuan: untuk mengetahui keseragaman ukuran tablet
25 mg atau kurang
26 mg 150 mg
10
20
151 mg 300 mg
7,5
15
10
4. Kekerasan Tablet
Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap 20 tablet yang diambil secara
acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan
beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan kekerasan adalah kg/cm2. Dihitung
kekerasan rata-rata dan standar deviasinya.
Tujuan: untuk mengetahui kekerasan tablet, yang akan berpengaruh pada waktu
hancur tablet.
Persyaratan: Bobot tablet 300 mg (4-7 kg/cm2)
Bobot tablet 400-700 mg (5-12 kg/cm2)
5. Friabilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 20 tablet yang diambil
secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap bantingan
selama waktu tertentu. Friabilitas dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kurang
daya ikat serbuk, terlelu banyak serbuk halus, pemakaian bahan yang tidak tepat,
massa cetak terlalu kering.
1. diambil 20 tablet secara acak
2. tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
3. tablet dimasukkan dalam alat
4. alat dinyalakan selama 4 menit
5. tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt)
Tablet yang baik memiliki friabilitas kurang dari 1 %.
f
Wo Wt
100%
Wo
Wo Wt
100%
Wo
Tujuan: Untuk menguji ketahanan tablet bila tablet mengalami gesekan antar
sesame.
7. Uji Waktu Hancur Tablet Tidak Bersalut (FI IV)
Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, masukkan 1
cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 37 + 2 sebagai
media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing
monografi. Pada akhir batas waktu seperti yang tertera pada monografi, angkat
keranjang dan amati semua tablet : semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1
tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet
lainnya : tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Tujuan: untuk mengetahui waktu hancur tablet dan lamanya pelepasan zat aktif
dari sediaan.
8. Prosedur pengerjaan uji disolusi :
Masukkan sejumlah volume media disolusi seperti yang tertera dalam masingmasing monografi ke dalam wadah, pasang alat, biarkan media disolusi hingga
suhu 37 derajat dan angkat thermometer. Masukkan satu tablet kedalam alat,
hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang di uji
dan segera
jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing
monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan atai pada tiap waktu yang
dinyatakan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan. Media
disolusi dan bagian atas dari keranjang berputar ataupun daun dari alat dayung,
tidak kurang 1 cm dari dinding wadah. Laukukan penetapan seperti yang tertera
dalam masing-masing monografi.
Tujuan; mengetahui jumlah zat aktif yang dilepaskan dari sediaan.
IX.
Aspek Farmakologi
a. Dosis
Oral
: 60-180 mg pada malam hari
Anak-anak
: sehari 5-8 mg/kg
(British National Formulary 57, march 2009, page 255)
b. Indikasi
Untuk semua bentuk epilepsi kecuali absens seizure dan status epileptikus.
(British National Formulary 57, march 2009, page 255)
c. Efek samping
Hepatitis, kolestiasis, hipotensi, depresi pernafasan, nistagmus, iritabilitas,
letargi, depresi, ataksia, halusinasi, gangguan ingatan, anemia megaloblastik,
trombositopenia, agranulositosis, reaksi alergi kulit.
(British National Formulary 57, march 2009, page 255)
d. Kontra indikasi
Harus hati-hati diberikan pada anak-anak dan orang tua atau pasien yang
lemah, karena menderita sakit akut dan gangguan depresi. Tidak boleh
diberikan pada pasien dengan gangguan hati, ginjal, atau fungsi pernafasan.
(martindale, 36th edition, page 493)
e. ADME
Phenobarbital di absorpsi pada saluran pencernaan meskipun relatif tidak larut
lemak. Konsentrasi puncak dicapai setelah 2 jam pemberian oral dan sekitar 4
jam setelah pemberian dosis intramuskular. Sekitar 45-60% terikat dengan
protein plasma dan hanya sebagian yang dimetabolisme di hati. Sekitar 25% di
ekskresikan dalam urine. Waktu paruh nya sekitar 75-120 jam pada dewasa
tetapi lebih lama pada neonatus dan lebih singkat pada anak-anak.
(martindale, 36th edition, page 494)
X.
Etiket
phenyleptic
Tablet
XI.
Daftar pustaka