Anda di halaman 1dari 32

CORRIGENS

ANGGOTA :
1.Deva Elfa Alfila ( G1F012036 )
2.Eva Karyati ( G1F014002 )
3.Charlina Detty Vikarosa ( G1F014006 )
4.Ilmi Nur Hafidzah ( G1F014008 )
5.Hamidah Raisa Utami ( G1F014010 )
6.Anisa Eka Pamuji ( G1F014014 )
7.Rahma Ayu Esalia (G1F014068 )
8.Tryandika Telaumbanua ( G1F014072 )
9.Qori Amrirullah ( G1F014074 )

CORRIGENS
Corrigen adalah zat tambahan yang di
Corrigen adalah zat tambahan yang di
gunakan untuk memperbaiki warna, rasa
gunakan untuk memperbaiki warna, rasa
dan bau dari suatu obat
dan bau dari suatu obat
Fungsi :
Fungsi :
- Untuk Menutupi Bau yang tidak sedap pada obat
- Untuk Menutupi Bau yang tidak sedap pada obat
- Untuk Menutupi dan memperbaiki rasa pada obat
- Untuk Menutupi dan memperbaiki rasa pada obat
seperti rasa pahit , getir
seperti rasa pahit , getir
- Untuk membuat obat lebih menarik terutama untuk
- Untuk membuat obat lebih menarik terutama untuk
obat yang digunakan bagi anak-anak
obat yang digunakan bagi anak-anak

Jenis & peran corrigens


2. Corrigens
odoris

1. Corrigens
action
Berperan untuk
memperbaiki kerja zat
aktif utama

4. Corrigens
Coloris
Berperan untuk
memperbaiki warna
obat

3. Corrigens
sapporis

Berperan untuk
memperbaiki bau dari
obat

Berperan untuk
memperbaiki rasa
obat

5. Corrigen
solubis
Berperan untuk
memperbaiki kelarutan
dari obat utama

Contoh senyawa corrigens coloris


Zat warna larut dalam suasana alkalin

1. Cochineal dan Karminum (Contoh


Korigen Coloris)
Rona warna relatif stabil dengan perubahan
pH. Hanya saja karmin akan mengendap dari
larutan bila pH lebih rendah dari 3,5 dan
berwarna merah pada pH 10

Karminin merupakan khelat alumium


dari asam karminat. Suatu antrkuinon
yang khas, asam karminat, merupakan
pigmen merah utama cochineal, suatu
jenis serangga (kepik; Coccus catli L).
Digunakan sebagai korigen coloris atau
zat pewarna pada makanan,kosmetik
dan khususnya sediaan farmasi agar
lebih menarik serta dapat melindungi zat
aktif.

Intensitas karmin dua kali intensitas asam


karminat sehingga merupakan zat warna
yang lebih efektif dari segi biaya.

Karmin sangat stabil terhadap panas dan


cahaya, dan tahan terhadapa oksidasi.

Contoh senyawa corrigens


solubilis

Kalium
iodida

Pemerian: Ha
heksahedral, tr blur
ansparan
dan putih atau
butiran putih, h serbuk
igroskopik
Kelarutan Sang
at mudah
larut dalam air
,
mudah larut d lebih
alam air
mendidih, laru
etanol (95%)p, t dalam
mudah larut
dalam gliserol
p

Rumus
Molekul :
KI
Fungsi Kalium
iodida dapat
membatu kela
rutan iodium
didalam air
Penyimpanan
:D
wadah tertutup alam
baik

BM : 166,00

Contoh senyawa corrigen odoris

Oleum cinamomum
Monografi:
oNama Lain : Minyak kayumanis

Oleum rosarum

oZat Berkhasiat Utama / Isi : Sinamilaldehida, egenol

Monografi :

oPenggunaan : Obat gosok, obat mulas, pengawet sirop

oNama Lain: Minyak mawar, Rose oil

dan digunakan untuk membuat emulsi minyak ikan


oPemerian : Cairan warna kuning atau merah
kecoklatan, bau dan rasa khas

oZat Berkhasiat Utama / Isi : Geraniol, paraffin, nerol, egenol


oPenggunaan: Bahan pewangi
oPemerian : Cairan tidak berwarna atau berwarna kuning, bau

oKelarutan : larutkan 1 ml dalam 8 ml etanol (70%)

aromatik seperti bunga mawar, rasa khas. Pada suhu 25

oPenyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,terisi

kental, jika didinginkan perlahan - lahan berubah menjadi

penuh,terlindung dari cahaya, di tempat sejuk.


(Depkes RI, 1995)

massa hablur, jika dipanaskan mudah melebur


oKelarutan: Larut dalam 1 bagian kloroform
oPenyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat.
(Depkes RI, 1995)

Lanjutan
Oleum Vetiveriae
Monografi
o Nama Lain

: Minyak Akarwangi

o Zat Berkhasiat Utama / Isi : Vetiveron, Vetiverol, Vetivenil vetivenat dan vetiven
o Penggunaan

: Zat tambahan, bahan pewangi

o Pemerian

: Minyak cair kental, warna coklat kemerahan, bau khas aromatik kuat

o Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.


(Depkes RI, 1995)

Contoh senyawa corrigens action

Pulvis Doveri
terdiri dari kalii sulfas, ipecacuanhae radix, dan opii pulvis. Opii pulvis sebagai zat berkhasiat utama menyebabkan orang
sukar buang air besar, karena itu diberi kalii sulfas sebagai pencahar sekaligus memperbaiki kerja opii pulvis tersebut.
Monografi
Aluminii kalii sulfas
Nama Lain

= Aluminium kalium sulfat; tawas

Pemerian

= massa hablur atau butiran hablur tidak berwarna, transparan,rasa manis dan sepat

Khasiat

= adstringen

Kelarutan
P; mudah

= sangat mudah larut dalam air mendidih; mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam etanol (95%)
larut dalam gliserol P

Penyimpanan = dalam wadah tertutup baik


(Depkes RI, 1995)

Contoh dari senyawa corrigen saporis

Contoh senyawanya :
sirupus simplex untuk obat-obatan yang
pahit
Monografi
Pemeriaan : cairan jernih, tidak berwarna
Kelarutan : larut dalam air, mudah larut
dalam air mendidih, sukar larut dalam
eter
Kegunaan : sebagai pemanis
Penyimpanan: dalam wadah tertutup
rapat.

Contoh lainnya :

sirup auratiorum

tingtur cinnamommi

aqua menthae piperithae.

Taste Masking Technologies


in Oral Solid Forms

1. Fast Dissolving Platforms

Orally Disintegrating
Tablets (ODTs)
Tablet yang akan terdisintegrasi/
terlarut secara cepat dalam air
liur tanpa membutuhkan air.
Teknologi taste masking yang
digunakan freeze drying, spray
drying,
molding,
spinning,
effervescence,
sublimation,
sintering.
Contoh:
tablet
Zydis
menambahkan gelatin dengan
teknik lyophilising/freeze drying.

Chewable Tablets
Contoh nya pada tablet
kunyah
EnVel
yang
dilakukan
dengan
menggunakan
campuran
eksipien
standar
yang
diproses dengan granulasi
basah
dan
teknik
spheronisai. Zat aktif akan
diselubungi oleh matrix dari
eksipien tersebut sehingga
rasa pahit akan tertutupi.

2. Physical Barrier
Mencegah zat aktif terdisolusi secara cepat
di dalam mulut.
Fluidised bed coating
Proses
nya
sama
penyalutan
tablet
konvensional
tetapi
yang
digunakan
dievaporasi, kemudian
penyalut diaplikasikan.

seperti
secara
pelarut
harus
bahan

Mencegah partikel penyalut


berubah menjadi butiran halus.
contoh:
penyalutan
dextromethorphan
hydrobromide

tablet

Microencapsulation

Prinsip
mikroenkapsulasi
yaitu mengenkapsulasi zat
aktif yang berasa pahit agar
tidak
kontak
langsung
dengan lidah dengan cara
menghasilkan partikel kecil
dalam rentang ukuran dari
1 hingga 1000 m.

2. Physical Barrier

Vapor deposition

Supercritical fluids

Supercritical fluids adalah zat yang berada


pada suhu dan tekanan di atas titik kritis
termodinamika. Zat ini memiliki kemampuan
unik, yaitu untuk berdifusi melalui
benda padat seperti gas, dan melarutkan
benda seperti cairan.

pengendapan (deposisi) uap untuk menyalut obat


dengan polimer seperti Parylene C. Parylene C akan
menguap pada temperatur lebih dari 170 oC, yang
diikuti dengan pyrolysis uap pada 690 oC untuk
membentuk gas reaktif dari monomer paraxylxylene.
Monomer
yang
reaktif
ini
akan
terdeposit/mengendap pada partikel obat. Karena
adanya perbedaan temperatur yang menyebabkan
monomer reaktif tersebut akan terkondensasi pada
lapisan permukaan partikel obat dan polimer nya.

3. Chemical or solubility
modifications
Reducing solubility of drug

Modifikasi pelarut digunakan untuk mengurangi


kelarutan obat di mulut sehingga rasa pahit obat
tidak terasa.

Contoh nya mengurangi kelarutan Sildenafil sitrat


dengan menggabungkan natrium karbonat ke dalam
nya. Kelarutan sildenafil bergantung pada pH (pH
maksimal 2), penggabungan dengan natrium
karbonat sebagai alkalising agent akan mengurangi
kelarutan sildenafil sitrat di mulut.

Chemical derivatisation

Preparasi derivat ibuprofen yang memiliki rasa dan


bau yang tidak enak. Dalam kasus ini, ibuprofen
harus
dirubah
dahulu
menjadi
ester
phydroxyphenylurea yang sesuai pada penggunaan
per oral. Keberhasilan ibuprofen dalam menutupi
rasa pahit nya dilakukan dengan cara mengkonversi
menjadi garam aluminium.

3. Chemical or solubility modifications

Complexation (cyclodextrin/resins)

Cyclodextrin memiliki gugus lipofilik di bagian dalam dan gugus hidrofilik pada bagian luar
permukaan yang dapat berinteraksi dengan berbagai macam molekul untuk membentuk
kompleks non kovalen.

Contoh untuk menurtupi rasa pahit pada obat Captisol digunakan derivat polianionik cyclodextrin dengan garam natrium sulfonat

4.Solid
4.Soliddispersion
dispersion
Hot melt granulation

Hot melt granulation adalah metode untuk menutupi


rasa obat menggunakan gula yang sangat larut
dalam air.
Contohnya pada proses penyalutan sildenafil sitrat
yang menggunakan xylitol dan manitol.

Spray congealing

Metode yang biasanya digunakan untuk mengubah


struktur bahan serbuk yang mudah mengalir dalam
cairan dan memiliki ukuran butiran ~0,25-2,0 mm.

Campuran ini kemudian disemprotkan kedalam suatu


ruang yang sudah diatur temperatur nya sesuai
dengan titik leleh komponen tersebut dan akan
terbentuk butiran dan dengan penambahan waxes
atau etilselulosa akan berikatan dengan butiran tadi
membentuk padatan.

4.Solid
4.Soliddispersion
dispersion
Melt extrusion

Ekstrusi merupakan proses pembentukan massa


lembab dengan tekanan yang melalui suatu pipa
filler
untuk
menghasilkan
massa
aglomerat
berbentuk batangan (filamen) panjang atau pendek
dengan diameter berbeda

Mencampur Eudragit dan PVP vinil asetat. Dispersi


padat akan menghasilkan interaksi obat dengan
polimer, interaksi ini ada karena adanya ikatan
jembatan hidrogen pada gugus fungsional diantara
obat dan polimer.

Precipitation and drying

Metode ini memberikan hasil dispersi yang stabil


untuk zat aktif yang memiliki kelarutan rendah
dengan cara: melarutkan zat aktif yang sukar larut
dalam air dengan pelarut yang sesuai (i);
menambahkan formulasi pada tahap (i) sehingga
terbentuk setidaknya satu stabilizer permukaan(ii);
pengendapan formulasi dari step (ii). Penggunaan
proses pengendapan, menyebabkan zat aktif akan
terperangkap pada matriks polimer dengan cara
kompleksasi yang akan menghilangkan rasa pahit di
mulut.

Obat
Obatdan
dansediaannya
sediaannya

Famotidine (FMT) termasuk golongan antagonis reseptor H2 dan


digunakan untuk mengobati ulserasi (Anderson et al., 2002).
Sebagai obat sistem pencernaan, FMT sangat cocok untuk ODT;
dan sebagai obat yang rasanya pahit, membutuhkan penutup
rasa/taste masking.
The US Food and Drug Administration Center for Drug Evaluation
and Research (CDER) (2003) mendefinisikan ODT (orally
disintegrating tablet) sebagai bentuk sediaan padat yang
mengandung zat obat, yang hancur dengan cepat, biasanya
dalam hitungan detik, ketika ditempatkan pada lidah. ODT dapat
hancur dengan cepat dalam saliva tanpa air (Abdelbary et al,
2004).

Formulasi
Formulasi

Metode Formulasi
Metode
spray-drying
digunakan
untuk
menyiapkan
microsphere-nya. Metode ini oleh gelatin yang terhidrolisis
dan tidak terhidrolisis sebagai supporting agent, manitol
sebagai bulking agent, sodium starch glycolate atau
crosscarmellose sodium sebagai disintegrating agent dan
bahan berasam (mis.citric acid) dan/atau bahan alkali
(mis.sodium
bikarbonat)
untuk
meningkatkan
disintegrasi/disolusi. Karakteristik dari cara spray-drying
adalah tablet akan hancur dalam waktu 20 detik ketika
diimersikan/direndam
dalam
sebuah
medium
berair
(Priyanka Nagar et al,2011).

Sifat fisiko-kimia famotidin


Sifat fisiko-kimia famotidin

FAMOTIDIN ( C8H15N7O2S3 )
Nama kimia

3-([2-(diaminomethyleneamino)thiazol-4-yl]methylthio-Nsulfamoylpropanimidamide

Berat molekul

337,43

Kandungan

Famotidin tablet mengandung tidak kurang dari 90,0%


dan tidak lebih dari 110,0% C8H15N7O2S3 dari jumlah yang
tertera pada etiket

Pemerian

Serbuk hablur, putih sampai kuning, tidak berbau

Kelarutan

Mudah larut dalam dimetil formamida dan asam asetat


glasial, sukar larut dalam etanol, sangat sukar larut dalam
(Budavari,
1989;
USP 32,
2009)
air, praktis tidak larut
dalam aseton,
etanol,
etil asetat
dan kloroform

Preparasi
Preparasimikrosfer
mikrosfersemprot-kering
semprot-kering
sodium
lauryl
sulfat
asam
stearat

100 ml
aquades
terdistilasi

Dispersi
berair
Eudragit
EPO (15%,
w/v)

Eudragit
EPO

FMT yang
telah
digerus
colloidal
silicon
dioxide

FMT: Eugragit EPO: silikon dioksida


koloid: PEG 400
1: 2: 1: 0,2

disuspensika
n

aquades
aquades
terdistilasi
terdistilasi

PEG400

Desain
Desain Eksperimen
Eksperimen
Desain percobaan dilakukan dengan perangkat lunak
(Design Expert, Version 7.0.3)

Uji
UjiDisolusi
Disolusi
Menggunakan alat disolusi tipe II (tipe dayung)
Uji disolusi dilakukan dalam 500 ml air suling pada
suhu 37 0.5C. dengan kecepatan putaran
100rpm. Sampel diambil sebanyak 5 ml pada menit
ke-5.
Sampel diuji dengan metode HPLC. Didapatkan nilai
regresi linear y = 0.0654x-0,0034 dengan waktu
retensi 8 menit.

HASIL DAN
PEMBAHASAN
Karakterisasi mikrosfer

Optimasi
Paramater Proses

Evaluasi Tablet

Studi Bioekivalensi

Anda mungkin juga menyukai