ABSTRACT
A research about manufacturing of vitamin E tablets for dogs with 2% disintegrant concentration of
corn starch has been carried out. The aim of this research was to determine the effects of mode addition corn
starch 2% concentration added as intragranule and extragranule on tablet disintegration time and to find the
better method of disintegrant addition. The method that used for the manufacture of tablets is wet
granulation, which aims to enhance cohesively and compressibility of corn starch used as a disintegrant.
The results of granule evaluation showed that all formula have a well-criteria granule. The
evaluation of the tablet is showed the tablet disintegrant time of formula 1 is 1412 ± 24.3310 seconds,
formula 2 is 1348 ± 54.6473 seconds and the formula 3 is 1542 ± 61.0491 seconds.
According to the Statistical analysis using One Way ANOVA and continued by LSD showed gave a
significant effect addition method of disintegrant 2% concentration of corn starch as intragranule and
extragranule tablet of vitamin E on tablet disintegration time. Formula 2 which the tablet corn starch as a
intragranular-extragranule combination disintegrant is the optimum formula because has disintegrantion
time approache of disintegration time of reference product.
Pendahuluan
Berbagai tuntutan yang berkembang di Untuk menjaga kesehatan anjing
masyarakat dalam menangani permasalahan diperlukan adanya suatu suplemen seperti vitamin
kesehatan hewan saat ini menjadi tantangan dalam E. Vitamin ini berfungsi sebagai antioksidan. Bila
pengembangan ilmu kefarmasian, khususnya bagi terjadi defisiensi vitamin E pada anjing dapat
farmasi veteriner. Farmasi veteriner merupakan menyebabkan kerusakan otot skeletal dan
suatu usaha pelayanan kesehatan dan penurunan fungsi retina 4. Mekanisme vitamin E
pengembangan obat-obatan yang difokuskan sebagai antioksidan adalah dengan memperlancar
untuk pencegahan, perawatan, dan pengobatan aliran darah pada daerah kulit sehingga lebih
penyakit-penyakit pada hewan yang meliputi cara banyak oksigen ke sel rambut dan akan
pemilihan serta keamanan suatu obat1. Farmasi meningkatkan ternutrisinya sel rambut dengan
veteriner memegang peranan yang sangat penting adanya oksigen5. Untuk membuat sediaan yang
untuk mendapatkan hewan yang bebas dari lebih praktis dan efisien bagi anjing maka vitamin
penyakit yang membahayakan kelangsungan E ini dibentuk menjadi sediaan tablet6.
hidup hewan tersebut maupun manusia 2. Tablet adalah sediaan padat yang
Pengembangan farmasi veteriner saat ini mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
merupakan suatu peluang yang menguntungkan pengisi7. Rancangan tablet vitamin E ini
terutama bagi kesehatan anjing. Hal ini didukung memerlukan pertimbangan pada dosis. Dosis
karena anjing merupakan salah satu hewan yang vitamin E untuk anjing belum ditemukan sehingga
dekat dengan manusia dan memiliki tingkat dosis anjing harus dikonversikan terhadap dosis
populasi yang cukup tinggi khususnya di Bali manusia, selain itu tablet untuk anjing memiliki
hingga mencapai 420.000 ekor, sehingga karakteristik yang berbeda dalam waktu hancur
memungkinkan terjadinya interaksi yang tinggi tablet. Dimana tablet untuk anjing memiliki
antara hewan peliharaan dan manusia yang dapat waktu hancur 15-30 menit, sedangkan pada
menimbulkan berbagai masalah kesehatan manusia kurang dari 15 menit8. Tablet yang
terhadap manusia mengingat anjing merupakan dipecah dalam lambung selanjutnya akan diserap
salah satu hospes penyebar penyakit. Selain itu di usus halus.
formulasi dari obat-obatan untuk manusia sangat Waktu hancur tablet dipengaruhi oleh
jarang yang cocok diberikan kepada hewan dan bahan pembantu yaitu bahan penghancur. Bahan
belum banyak terdapat formula yang khusus penghancur ini berfungsi untuk memecah tablet
diberikan kepada anjing3. menjadi partikel-partikelnya setelah kontak
dengan saluran pencernaan dengan menarik air ke eksperimen yaitu pati jagung, adalah berupa
dalam tablet, mengembangkan dan menyebabkan variasi metode intragranular dan ekstragranular.
tablet pecah menjadi fragmennya. Fragmen- Pengujian terhadap masing-masing formula
fragmen tersebut sangat menentukan kelarutan dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali.
dari obat dan tercapainya bioavaibilitas yang Pengujian terhadap formula dilakukan untuk
diharapkan9. mengetahui pengaruh metode intragranular dan
Zat aktif bersifat hidrofob lebih baik ekstragranular terhadap waktu hancur tablet.
menggunakan bahan penghancur yang bersifat Dimana penelitian dilakukan dengan
hidrofil. Salah satu bahan penghancur yang membandingkan parameter-parameter farmasetis
bersifat hidrofil adalah pati jagung. Pemilihan pati yang terdapat dalam Farmakope Indonesia,
jagung didasarkan karena bahan ini bersifat inert, selanjutnya formula optimum diperoleh
noniritan, dan nontoksik, serta merupakan bahan berdasarkan produk acuan.
tambahan yang berasal dari tumbuhan alami.
Potensi ketersediaan pati jagung sangat tinggi
sehingga harganya relatif lebih murah10. Selain itu Lokasi dan Waktu Penelitian
dapat dicampur dengan hampir semua obat tanpa Penelitian ini dilakukan pada bulan September
menimbulkan terjadinya reaksi kimia 11. Pemilihan 2009 sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium
pati jagung pada penelitian ini diharapkan dapat Non steril, Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika
menghasilkan tablet vitamin E untuk anjing dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
dengan harga lebih murah serta kualitas yang Udayana.
lebih baik.
Penggunaan pati jagung sebagai bahan Bahan Penelitian
penghancur memiliki konsentrasi 2-10 %12. Bahan-bahan yang digunakan untuk
Berdasarkan penelitian sebelumnya konsentrasi pembuatan tablet yaitu vitamin E, laktosa, solutio
pati jagung sebesar 2% pada tablet ibuprofen gelatin 20%, pati jagung, dan magnesium stearat.
memberikan waktu hancur tablet sekitar 17.79
menit 13 Alat Penelitian
Pati jagung sebagai bahan penghancur Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
dapat ditambahkan sebelum granulasi ini adalah timbangan adam aFP-360L, pengayak
(intragranular), pada tahap lubrikasi mesh 10 dan 12, mesin pencetak tablet single
(ekstragranular) dan secara kombinasi punch model UK FA.ITB.CIT 1.0 SB, mesin uji
intragranular-ekstragranular. Penambahan secara kekerasan Hardness Tester TBH 225 Series,
ekstragranular bertujuan untuk menghancurkan mesin uji waktu hancur Erweka Disintegration
tablet menjadi granul, sedangkan penambahan Tester ZT x20, mesin uji kerapuhan Friability-/
secara intragranular bertujuan agar dispersi Abrasion Tester Erweka TA/TAR, oven,
partikel menjadi lebih halus. Metode penambahan desikator, seperangkat alat pengukur waktu alir
bahan penghancur mempengaruhi waktu hancur dan sudut diam, alat uji kompresibilitas, jangka
dan kecepatan pelepasan zat aktif. Pati jagung sorong.
dapat memberikan laju disintegrasi yang lebih
cepat bila digunakan dengan metode Definisi Operasional
ekstragranulasi, sedangkan menurut Alebiowu dan 1. Pati jagung sebagai penghancur adalah zat
Itiola pati jagung dapat memberikan laju tambahan yang digunakan untuk memecah
disintegrasi yang lebih cepat bila digunakan tablet menjadi partikel-partikelnya setelah
dengan metode kombinasi intragranular- kontak dengan saluran pencernaan dengan
ekstragranular. menarik air ke dalam tablet,
Berdasarkan hal di atas, maka dilakukan mengembangkan dan menyebabkan tablet
penelitian mengenai pengaruh penggunaan pati pecah menjadi fragmennya
jagung sebagai bahan penghancur secara 2. Pembuatan tablet dilakukan dengan metode
intragranular dan ekstragranular terhadap waktu granulasi basah yaitu metode yang dilakukan
hancur tablet vitamin E untuk anjing. dengan cara membasahi massa tablet
menggunakan larutan pengikat sampai
Metodelogi Penelitian terdapat tingkat kebasahan tertentu, lalu
digranulasi.
Rancangan Percobaan 3. Produk acuan adalah produk tablet untuk
Penelitian ini termasuk penelitian anjing yang telah memenuhi persyaratan
eksperimental murni dengan pendekatan kekerasan, kerapuhan tablet yang terdapat
kuantitatif. Perlakuan yang diberikan pada unit pada referensi dan memenuhi persyaratan
waktu hancur anjing serta memiliki kriteria formula 1 dan formula 2 ditambahkan pati jagung
meliputi ijin edar dan brand image produsen internal dengan komposisi yang tertera pada tabel
di masyarakat 3.1. Solutio gelatin ditambahkan sedikit demi
4. Formula optimum adalah formula yang sedikit sampai terbentuk massa basah, kemudian
memiliki waktu hancur yang lebih cepat dan dibentuk granul dengan pengayak no. 10. Granul
mendekati waktu hancur produk acuan. basah dikeringkan dalam oven pada suhu 400C
selama 24 jam. Granul kering diayak dengan
Formula Tablet ayakan No 12. Kemudian ditambahkan dengan
Bahan yang digunakan tiap tablet bobotnya 500 pati jagung eksternal pada formula 2 dan formula
mg yaitu: 3, kemudian ditambahkan Mg stearat. Dicampur
Tabel 3.2 Formulasi Tablet Vitamin E untuk sampai homogen kemudian granul tersebut di
Anjing dengan Bahan Penghancur evaluasi. Granul yang telah dievaluasi
Pati Jagung Konsentrasi 2% Secara dikempa dengan mesin tablet single puch
Intragranular dan Ekstragranular. dengan bobot tiap-tiap tablet 500. Tablet yang
diproduksi dievaluasi dengan uji pendukung
F1 F2 F3 dan uji utama
Bahan Fungsi
(mg) (mg) (mg)
vitamin E zat aktif 124 124 124 Evaluasi granul
a. Uji kandungan air
solutio gelatin 20% 100 100 100 Ditimbang sebanyak 5 g granul. Granul
Pengikat
dikeringkan pada oven dengan suhu 1050C
Laktosa 261 261 261 selama 15 menit. Setelah kering granul
Pengisi
dimasukkan ke dalam desikator, kemudian
pati jagung (intra) Penghancur 10 5 - ditimbang bobotnya. Dihitung kandungan air yang
pati jagung(ekstra) terdapat pada granul. Kandungan air granul yang
Penghancur - 5 10
dianjurkan adalah 1%-5%14
mg stearat Pelican 5 5 5 b. Laju alir dan sudut diam
Jumlah 500 500 500 Ditimbang 100 g granul, kemudian
Keterangan: dimasukkan kedalam corong yang ujung
F1: formulasi tablet vitamin E dengan penghancur pati tangkainya ditutup. Penutup corong dibuka dan
jagung secara intragranular
granul dibiarkan mengalir sampai habis Dihitung
F2: formulasi tablet vitamin E dengan penghancur pati
jagung secara kombinasi intragranular- waktu alir granul. Massa granul yang jatuh dari
ekstragranular corong akan membentuk kerucut, lalu tinggi (h)
F3: formulasi tablet vitamin E dengan penghancur pati dan jari-jari (r) kerucut diukur sehingga mendapat
jagung secara ekstragranular besarnya sudut diam (α). Granul mempunyai sifat
alir baik mempunyai laju alir 4-10 g/detik dan
Prosedur Kerja sudut diam antara 250-400 15
Kontrol Kualitas Bahan baku c. Bobot jenis
Kontrol Kualitas Bahan baku bertujuan Bobot jenis nyata (bulk density= ρ0):
untuk mengidentifikasi mutu bahan-bahan yang sebanyak 100 g granul dimasukkan dalam gelas
digunakan dalam formulasi. Hal ini dapat dilihat takar 250 ml. Permukaan granul diratakan dan
pada COA (Certificate of Analysis) yang terlampir dibaca volumenya
pada masing-masing bahan. Bobot jenis mampat: sebanyak 100 g granul
dimasukkan dalam gelas takar 250 ml.
Pembuatan Solutio Gelatin Dimampatkan dengan pengetukan 500 kali hingga
Sebanyak 0,08 ml air dimasukan ke dalam volumenya konstan. Permukaan granul diratakan.
cawan porselin. Sebanyak 0,02 g gelatin Dilihat volume setelah pemampatan.
ditaburkan sedikit demi sedikit ke dalam cawan d. Kompresibilitas
porselin sampai rata. Diamkan selama 30 menit, Kompresibilitas granul dihitung dengan
kemudian dipanaskan di atas heater dengan suhu menggunakan bobot jenis nyata dan bobot jenis
700C sampai serbuk gelatin melarut sempurna mampat. Syarat kompresibilitas yang baik adalah
membentuk cairan jernih kurang dari 20% 16.
Kekerasan tablet
Kekerasan tablet mencerminkan
ketahanan tablet agar dapat bertahan terhadap
berbagai guncangan mekanik pada saat
pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan
sebelum digunakan9.
Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Kekerasan Tablet
Kekerasan Formula 1 Formula 2 Formula 3
(N)
44,13±0,284 43,08±0,321 46,63±0,388
Keterangan:
Formula 1: Tablet vitamin E dengan penghancur pati
jagung secara intragranular
Formula 2: Tablet vitamin E dengan penghancur pati
jagung secara kombinasi
Formula 3: Tablet vitamin E dengan penghancur pati
jagung secara ekstragranular Gambar 4.1 Grafik Hasil Evaluasi Kekerasan
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa hasil Kerapuhan tablet
evaluasi kekerasan tablet dari ketiga formula Uji kerapuhan bertujuan untuk mengukur
tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan, ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan
yaitu 39,2-78,4 N. Kekerasan tablet dipengaruhi sewaktu pengemasan dan pengiriman. Tablet yang
oleh besarnya tekanan pada saat pengempaan, mudah rapuh akan menimbulkan variasi pada
komposisi bahan penghancur secara intragranular bobot tablet dan keseragaman dosis obat
dan ekstragranular, sifat bahan yang dikempa, Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Kerapuhan Tablet
jenis dan konsentrasi bahan pengikat yang Kerapuhan Formula 1 Formula 2 Formula 3
digunakan serta kondisi granul. Pada proses (%)
penabletan tekanan kompresi dibuat sama, agar 0,21±0,030 0,33±0,030 0,15±0,005
diperoleh tablet dengan berat dan kekerasan yang
Keterangan:
hampir sama. Kekerasan tablet akan berpengaruh Formula 1: Tablet vitamin E dengan penghancur pati
terhadap kerapuhan, semakin keras tablet maka jagung secara intragranular
kerapuhannya semakin kecil. Formula 2: Tablet vitamin E dengan penghancur pati
Dari hasil statistik menggunakan uji jagung secara kombinasi
ANOVA terdapat perbedaan yang bermakna antar Formula 3: Tablet vitamin E dengan penghancur pati
formula karena memiliki nilai sig<0,05. Hal ini jagung secara ekstragranular
menunjukan bahwa metode penambahan bahan
penghancur memiliki pengaruh yang signifikan Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa hasil
terhadap kekerasan tablet yang dihasilkan. evaluasi kerapuhan tablet dari ketiga formula
Berdasarkan uji LSD dapat diketahui bahwa tersebut telah memenuhi persyaratan yang
formula 1, formula 2 dan formula 3 memiliki ditetapkan. Kerapuhan tablet yang baik yaitu
perbedaan yang bermakna karena memiliki nilai kurang dari 1%. Kerapuhan tablet yang baik
sig<0,05. menunjukan bahwa tablet akan mempunyai daya
Dari ketiga formula terlihat bahwa pertahanan yang cukup baik terhadap gesekan
penambahan bahan penghancur pada formula 3 selama proses pengemasan dan pengiriman.
yaitu secara ekstragranular memiliki kekerasan Dari hasil statistik menggunakan uji
paling tinggi dibandingkan metode lainnya, hal ini ANOVA terdapat perbedaan yang bermakna antar
disebabkan karena kelembaban granul yang lebih formula karena memiliki nilai signifikan<0,05.
tinggi. Dengan meningkatnya kelembaban granul Hal ini menunjukan bahwa metode penambahan
maka pori-pori antar partikel yang pada awalnya bahan penghancur memiliki pengaruh yang
besar menjadi lebih kecil dan kontak antar partikel signifikan terhadap kerapuhan tablet yang
menjadi semakin kuat sehingga gaya tarik dihasilkan. Berdasarkan uji LSD dapat diketahui
menarik menjadi semakin besar, bentuk matriks bahwa formula 1, formula 2 dan formula 3
tablet akan semakin keras sehingga menyebabkan memiliki perbedaan yang bermakna karena
kekerasan tablet meningkat22. Dengan memiliki nilai sig<0,05.
Kerapuhan tablet dipengaruhi oleh Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa hasil
kekerasan, semakin tinggi kekerasan tablet maka evaluasi waktu hancur tablet dari ketiga formula.
akan semakin rendah persentase kerapuhannya. Dari hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa
Hal ini disebabkan karena maka gaya tarik antar ketiga formula memenuhi persyaratan yaitu waktu
partikel sangat kuat, termasuk partikel-partikel hancur tablet untuk anjing adalah 15-30 menit
yang berada pada tepi tablet. Dalam kondisi yang (900-1800 detik).
demikian maka dihasilkan kerapuhan sangat kecil. Dari hasil statistik menggunakan uji
Dari formula diatas terlihat bahwa ANOVA terdapat perbedaan yang bermakna antar
semakin tinggi kekerasan tablet maka persentase formula karena memiliki nilai signifikan<0,05.
kerapuhannya semakin kecil. Tablet formula 2 Selanjutnya untuk melihat pasangan data yang
memiliki % kerapuhan yang paling tinggi karena berbeda dilakukan dengan uji LSD dan dari hasil
mempunyai tingkat kekerasan yang paling rendah. uji dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan
Hal ini disebabkan karena ikatan antar granul bermakna antara formula 1 dengan formula 3, dan
yang rendah sehingga memudahkan pengikisan antara formula 2 dan formula 3 karena memiliki
bagian tepi tablet akibat adanya benturan atau nilai signifikan<0,05.
gesekan. Sedangkan tablet formula 3
menghasilkan kekerasan yang tinggi sehingga Hasil Evaluasi Waktu Hancur
kerapuhannya kecil. Tablet Anjing
1600