SEDIAAN GRANUL
OLEH :
Granul adalah sediaan multiunit berbentuk aglomerat dari partikel kecil serbuk (2-4 mm)
Metode pembuatan :
Dua Motode
1.Metode kering
2.Metode basah
Langkah-langkah granulasi basah
Granul
1.Distribusi ukuran
2. Bobot jenis
3. kadar mampat
4. Kecepatan alir
5. Kandungan lembab
6. Kadar zat aktif dalam granul
CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK (CPOB)
CPOB merupakan pedoman yang harus diterapkan dalam seluruh rangkaian proses di
industri farmasi dalam pembuatan obat jadi, sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 43/Menkes/SK/II/1988 tentang Cara Pembuatan Obat yang Baik. Pedoman CPOB
bertujuan untuk menghasilkan produk obat yang senantiasa memenuhi persyaratan mutu
yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
FORMULA
a) Pemeriksaan organoleptis Pemeriksaan organoleptis dilakukan dengan memeriksa bau, rasa, dan warna untuk
mengetahui granul sudah baik atau belum. b. Uji kadar air Granul basah ditimbang sebanyak 120 gram kemudian
dimasukkan kedalam oven dan ditimbang bobotnya setiap 30 menit, 60 menit, 24 jam, 25 jam kemudian dihitung
LOD dan MC.
b) Uji kecepatan alir Granul kering sebanyak 100 gram dimasukkan kedalam corong. Waktu alir granul ditentukan
pada saat granul mulai mengalir sampai granul berhenti mengalir menggunakan stopwatch.
c) Indeks kompresibilitas Granul ditimbang sebanyak 100 gram kemudian dimasukkan kedalam gelas ukur 100 mL
dan dicatat volume sebelum dan sesudah dilakukan pengetapan.
d) Pemeriksaan pH Granul ditimbang sebanyak 4 gram dan dilarutkan dalam 150 mL air kemudian diukur pH
dengan pH stik.
e) Waktu melarut granul Satu saset granul dan granul effervescent dicampur dengan 100 mL air dengan suhu 100 ,
270 , dan 600 kemudian dicatat waktu granul melarut sempurna.
KESIMPULAN
CARA PRODUKSI GRANUL CARA PRODUKSI OBAT SEDIAAN
MENURUT CPOOB GRANUL YANG BAIK
• Pengecekan bahan baku oleh apoteker haruslah memenuhi persyaratan
• Pengecekan bahan baku oleh apoteker haruslah memenuhi persyaratan
• Pada pembuatan formulasi sediaan dilakukan oleh apoteker sebagai kepala bagian yaitu apoteker pada
bidang pemastian mutu dan pengawasan mutu dan manajer produksi.
• Yang bertanggung jawab dalam proses produksi adalah personil yang memiliki kualifikasi
seperti yang disyaratkan oleh CPOB yaitu untuk bagian manajemen mutu, pemastian mutu • Apoteker dengan jumlah apoteker yang diperlukan yaitu minimal 2 orang pada bidang produksi dan
dan RnD yang menjadi ketua adalah seorang Apoteker. pengawasan mutu
• Apoteker penanggung jawab haruslah yang sehat, terkualifikasi, dan dalam jumlah yang • Apoteker penanggung jawab haruslah yang sehat, terkualifikasi, dan dalam jumlah yang memadai agar
proses produksi tersebut dapat berjalan dengan baik.
memadai agar proses produksi tersebut dapat berjalan dengan baik.
• Penimbangan Bahan Baku dilakukan pemeriksaan fungsi alat timbangan paling sedikit satu kali sehari
• Bangunan yang dibuat harus memiliki ukuran, rancangan yang sesuai dengan ketentuan pada waktu akan mulai dengan penimbangan.
dinding ruang produksi tidak boleh ada lekukan sudut, bangunan ruang produksi termasuk
kelas III (Grey Area) yang bukan untuk sediaan steril. • Orang yang bekerja di ruangan penimbangan harus mengenakan sarung tangan. Bahan baku yang telah
ditimbang harus disimpan dalam wadah bersih dan ditutup rapat serta diberi label.
• Pada peralatan yang akan digunakan dilakukan kalibrasi alat
• Dari segi sanitasi dan hygiene harus diterapkan dalam pembuatan obat sediaan granul, ruang lingkup
meliputi personalia yang harus sehat, bangunan dan peralatan serta bahan obat granul yang harus
• Produk yang memenuhi persyaratan mutu dalam semua spesifikasi pengolahan dan dijaga kebersihan melalui pembersihan yang baik untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang.
pengemasan selanjutnya disimpan dalam gudang penyimpanan sebelum diluluskan oleh
bagian manajemen mutu yang dipimpin oleh apoteker untuk didistribusikan ke konsumen. • Pada proses produksi granul dilakukan dengan pemilihan metode pembuatan mengunakan metode
Pengayakan dimana metode yang sederhana dengan menggunakan alat/mesin seperti ayakan, tetapi
memiliki aturan kecepatan dan ukuran ayakan (mesh) tertentu dan telah dikalibrasi