Anda di halaman 1dari 27

TABLET CTM

Shella Alifa El Safina


Endang Hermawati
R. Pramudya Sofian W.
Rizal Roffada Hanif
M. Isnanto Maulidin
Poernomo Adjie
Riana Putri Rahmawati
Yunita Wahyu Pratiwi
Tri Rahayuningsih
Nadia Ayu Ardianesha

165010003
165020008
165020022
165020015
165020029
165020036
165020043
165020050
165020057
165020064

TABLET

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan


obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Sebagian besar tablet dibuat dengan cara
pengempaan dan merupakan bentuk sediaan
yang paling banyak digunakan.
Tablet kempa dibuat dengan memberikan
tekanan tinggi pada serbuk atau granul
menggunakan cetakan baja (Ditjen POM,
1995).

Keuntungan sediaan tablet

Paling mudah ditelan serta paling kecil


kemungkinan tertinggal ditenggorokan.
Bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih
dan disukai pasien
Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat,
memudahkan dalam proses pembuatan,
pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan
Merupakan bentuk sediaan yang utuh
(ketepatan dosis lebih tinggi)
Merupakan sediaan yang kering sehingga zat

METODE PEMBUATAN
TABLET
Granulasi kering
Zat berkhasiat, zat pengisi, zat penghancur, bila
perlu zat pengikat dan zat pelicin dicampur dan
dibuat dengan cara kempa cetak tablet yang
besar (slugging) tablet yang terjadi dipecah
menjadi granul lalu diayak dikempa dengan
mesin tablet (Anief,1994)
Metode ini digunakan pada keadaan dosis efektif
terlalu tinggi untuk pencetakan langsung,
obatnya tahan terhadap pemanasan,

Granulasi basah
Zat aktif, pengisi dan penghancur dicampur
homogen
dibasahi dengan larutan pengikat +
pewarna. Diayak menjadi granul dan dikeringkan
dalam lemari pengering pada suhu 40-50C setelah
kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan
ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan
pelicin dicetak dengan mesin tablet (Anief, 1994).

Kempa langsung
Beberapa bahan obat seperti kalium klorida, kalium
iodida, amonium klorida, dan metenamin bersifat
mudah mengalir, sifat kohesifnya juga
memungkinkan untuk langsung dikompresi tanpa
memerlukan granulasi (Ansel, 1989).

Keuntungan kempa
langsung

Lebih ekonomis karena validasi proses lebih


sedikit
Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang
dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang
diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih
singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan
juga lebih sedikit.
Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak
tahan panas dan tidak tahan lembab.
Waktu hancur dan disolusinya lebih baik
karena

PREFORMULASI
Bentuk sediaan yang akan dibuat : TABLET
Bahan tambahan yang akan digunakan :
Avicel : pengikat
Amilum manihot : penghancur
Mg Stearat : Lubrikan
Talkum : glidant dan anti adheran
Kestabilan sediaan obat :
Obat dengan bahan zat aktif Klorferniramini Maleat (CTM)
merupakan zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab, obat
dengan dosis yang kecil, memiliki sifat alir yang baik.
Sehingga pemilihan metode yang digunakan untuk pembuatan
tablet yaitu metode kempa langsung.

Metode Pembuatan CTM

Dalam pembuatan tablet CTM yang paling


menguntungkan adalah dengan metode kempa
langsung. Metode ini dinilai sangat memuaskan
karena hemat waktu, peralatan,
energi yang
digunakan dan sangat sesuai untuk zat aktif yang
tidak tahan panas dan kelembaban tinggi
Untuk menghindari kemungkinan terjadi perubahan
zat aktif akibat pengkristalan kembali yang tidak
terkendali pada saat proses pengeringan pada
metode granulasi basah dan juga menghindari zat
aktif dari tumbukan mekanik yang berlebihan jika
digunakan metode granulasi kering.

Formula baku
Menurut buku Formularium Nasional,
resep dari Tablet Klorferniramini Maleat
(CTM) adalah Komposisi Tiap tablet
mengandung:
4 mg
Chlorpheniramini Maleat
Zat tambahan yang cocok
secukupnya
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Formula modifikasi
Berat per tablet 200 mg
R/
Klorfeniramin maleat
4 mg manihot
Amilum
5%
Magnesium Stearat
1%
Talkum
1%
Avicel PH 102
ad 200 mg

Chlorpheniramini Maleat
(CTM)
Pemerian serbuk hablur, putih; tidak
berbau. Larutan mempunyai pH
antara 4 dan 5.
Kelarutan Mudah larut dalam air; larut
dalam etanol dan dalam kloroform;
sukar larut dalam eter dan dalam
benzen.
Baku Pembanding Klorfeniramin Maleat
BPFI; lakukan pengeringan pada suhu
105
selama 3 jam sebelum
digunakan.

Avicel PH 102
Pemerian : Serbuk Kristal yang mengandung
porous particles, berwarna putih, tidak berwarna,
tidak berasa
Kelarutan : Mudah larut dalam 5% b/v larutan
sodium hidroksida, praktis tidak larut dalam air,

larutan asam dan pelarut organik


Ukuran partikel : 20 200 m4, pH : 5
7.54
Konsentrasi : 20-90%
Titik leleh/ lebur : 60-270oC
Fungsi : Bahan pengisi & pengikat (Binder)

Amylum Manihot
Tidak berbau dan tidak berasa, halus, putih, putih
kecoklatan. Amilum terdiri dari bola yang sangat
kecil atau butiran-butiran yang ukuran dan bentuk
tergantung karakteristiknya.
Kelarutan : Praktis tidak larut pada etanol 96%
dingin dan pada air dingin. Pati
langsungmengembang dalam air panas pada
temperatur diatas suhu gelatinisasi. Pati sebagian
larut dalam dimetilsulfoksida dan dimetilformamida
Konsentrasi : 3,0-15,0

Magnesium Stearat
Rumus Molekul : C36H70MgO44
Pemerian : Serbuk sangat halus, berwarna
putih terang, sedikit berminyak jika disentuh,
lengket dikulit
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol,
eter dan air, sedikit larut dalam benzene hangat
dan etanol (95%) hangat
Konsentrasi : 0,25-5,0%
Titik leleh/ lebur : 117-150C

Talkum
Pemerian : Serbuk Kristal sangat halus,
berwarna putih hingga keabu-abuan, tidak
berbau dan tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam
asam encer
Konsentrasi :1,0-10,0%
pH : 710 for a 20% w/v aqueous
dispersion
Ukuran partikel : 74 m atau 44 m4
pH : 7-10

Alasan pemilihan
bahan
1. Avicel PH 102
Fungsi : bahan pengisi dan pengikat
Alasan : banyak digunakan pada metode
kempa langsung dan tablet yang menggunakan
Avicel menunjukkan kekerasan, friabilitas
serta sifat alir yang baik.
2. Amylum manihot
Fungsi : bahan penghancur
Alasan : paling umum digunakan sebagai
disintegrant. Amylum manihot menunjukkan
afinitas yang kuat terhadap air. Semakin tinggi

3. Mg Stearat
Fungsi : lubrikan
Alasan : merupakan Boundary-type lubricant, memiliki
daya adheren lebih baik dan lebih kuat terhadap
permukaan metal oksida dibandingkan fluid-type lubricant.
4. Talkum
Fungsi : glidant dan anti adheran
Alasan : bisa sebagai antiadheran dan glidant. Memiliki
sifat lubrikan yang kurang baik. Secara umum glidant yang
baik adalah memiliki sifat lubrikan yang kurang.

ALAT DAN BAHAN


1.
.
.
.

Alat :
mortir dan stemper
alat pencampur/mixer
alat pencetak atau kempa

2.
.
.
.
.
.

Bahan :
CTM
Amylum manihot
Mg stearat
Talkum
Avicel

PERHITUNGAN
Formula tablet CTM dibuat formula untuk 1000
tablet, berat pertablet 200 mg
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.

NAMA
BAHAN
Berat 1000
tablet
CTM
Amylum
manihot
Mg stearat
Talkum
Avicel

PERHITUNGAN

PENIMBANGAN

1000 tablet x 0,2 g =


200 g
1000 tablet x 0,004 g =
4g
5% x 200 g = 10 g

200 g

1% x 200 g = 2 g

2g

1% x 200 g= 2 g
200 g ( 10 + 2 +2+ 4) =
182 g

4g
10 g

2g
182 g

CARA KERJA

UJI EVALUASI

Uji Keseragaman Bobot


Tablet diambil 20 tab secara acak

Uji Kekerasan

Uji friabilitas

Uji Waktu hancur

memasukkan 5 tablet kedalam keranjang, na

Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai