TABLET TEOFILIN
Disusun Oleh :
Kelompok 2 Kelas 4B
Chindy Trivania Luku (AKF18033)
Klemensia Ambu Kaka (AKF18132)
Airin Novinda Sari (AKF19008)
Armetha Sara Novia Sari (AKF19014)
Bella Savira (AKF19015)
Diana Egistiayu Andy S (AKF19026)
Faurizal Adam A (AKF19033)
Fransiska Nelci (AKF19041)
Galuh Nurdini Atami (AKF19044)
Ilfi Nurrahmadania (AKF19050)
Indri Kusuma Wati (AKF19103)
AKADEMI FARMASI
PUTERA INDONESIA MALANG
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Asma adalah suatu penyakit obstruksi saluran pernafasan yang bersifat kronis
dengan serangan-serangan akut. Penyakit asma ditandai dengan peningkatan
respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan pada saluran pernafasan
dan dapat menimbulkan tingkat keparahan yang bervariasi. Penyakit asma dapat
disebabkan oleh berbagai komplikasi, misalnya alergi, hiperreaktivitas bronki,
dan infeksi saluran pernafasan (Boushey dan Holtzman, 1998).
Salah satu obat yang digunakan pada terapi asma adalah teofilin. Teofilin
merupakan derivat metil xanthin yang berguna untuk relaksasi otot polos bronkus,
terutama bila otot bronkus berada dalam keadaan konstriksi (Sunaryo, 2004).
Teofilin secara cepat diabsorpsi setelah pemberian oral, rektal atau parenteral.
Sediaan bentuk cair atau tablet tidak bersalut akan diabsorpsi secara cepat dan
sempurna. Teofilin diabsorpsi dengan baik di saluran pencernaan, didistribusikan
ke seluruh tubuh, termasuk plasenta dan air susu ibu. Teofilin dieliminasi melalui
metabolisme di hati dan diekskresi sebagian besar melalui urin dalam bentuk
asam metilurat atau metilx antin. Kurang dari 20% teofilin akan ditemukan di
urin dalam bentuk utuh. Waktu paruh plasma teofilin yang relatif pendek, pada
orang dewasa 4-5 jam (AHFS Drug Information, 1997)
Sediaan solid adalah sediaan obat yang memiliki bentuk padat, kering,
mengandung satu atau lebih zat aktif yang tercampur homogen. Tablet dapat
didefinisikan sebagai bentuk sediaan solid yang mengandung satu atau lebih zat
aktif dengan atau tanpa berbagai eksipien (yang meningkatkan mutu sediaan
tablet, kelancaran sifat aliran bebas, sifat kohesivitas, kecepatan disintegrasi dan
sifat anti lekat). Dan dibuat dengan mengempa campuran serbuk dalam mesin
tablet (Siregar, C.J.P. dan Wikarsa, S., 2010).
Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan
obat yang dibuat dengan pemadatan. Tablet juga memiliki perbedaan dalam
ukuran, bentuk, berat, kekerasan ataupun ketebalannya. Kebanyakan tipe atau
jenis tablet dimaksudkan untuk ditelan dan kemudian dihancurkan dan kemudian
melepaskan bahan obat yang ada di dalam tablet tersebut ke dalam saluran
pencernaan. Tablet umumnya berbentuk bundar dengan permukaan datar atau
konveks. Tablet juga ada yang berbentuk khusus. Bentuk khusus tablet, seperti
kaplet, segitiga, lonjong, empat persegi, dan enam persegi (heksagonal) juga telah
dikembangkan oleh beberapa pabrik. Selain mempunyai bentuk, tablet juga
mempunyai ukuran, bobot, kekerasan, ketebalan, sifat solusi dan disintegrasi serta
dalam aspek lain, tergantung pada penggunaan yang dimaksud dan metode
pembuatannya
Asma merupakan penyakit kronis yang mengganggu jalan napas akibat adanya
inflamasi dan pembengkakan dinding dalam saluran napas sehingga menjadi sangat
sensitif terhadap masuknya benda asing yang menimbulkan reaksi berlebihan.
Akibatnya saluran nafas menyempit dan jumlah udara yang masuk dalam paru-paru
berkurang. Hal ini menyebabkan timbulnya napas berbunyi (wheezing), batuk-batuk,
dada sesak, dan gangguan bernapas terutama pada malam hari dan dini hari
(Soedarto. 2012).
Kelarutan dari teofilin yaitu : larut dalam lebih kurang 180 bagian air; lebih mudah
larut dalam air panas; larut dalam lebih kurang 120 bagian etanol (95%) p, mudah
larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam ammonia encer P (Anonim, 1979).
Teofilin [(3,7-dihidro-1,3-di-metilpurin-2,6-(1H)-dion] atau 1,3-dimetil-xantin salah
satu obat yang memiliki indeks terapi sempit yaitu 8-15 mg/L darah. Potensi
toksisitasnya telah diketahui berhubungan dengan kadar teofilin utuh dalam darah
yaitu >20 mg/L (Dollery, 1991). Rasio ekstraksi hepatik teofilin termasuk rendah,
yakni 0,09 (Shargel dan Yu, 2005), oleh karena itu, efek potensialnya ditentukan oleh
keefektifan sistem oksidasi sitokrom P450 di dalam hati (Dollery, 1991). Menurut
Rahmatini et al. (2004) teofilin dimetabolisme oleh enzim mikrosom hepar sitokrom
P450 CYP 1A2. Mekanisme kerja teofillin menghambat enzim nukleotida siklik
fosfodiesterase (PDE). PDE mengkatalisis pemecahan AMP siklik menjadi 5’-AMP
dan GMP siklik menjadi 5’-GMP. Penghambatan PDE menyebabkan penumpukan
AMP siklik dan GMP siklik, sehingga meningkatkan tranduksi sinyal melalui jalur
ini. Teofilin merupakan suatu antagonis kompetitif pada reseptor adenosin, kaitan
khususnya dengan asma adalah pengamatan bahwa adenosin dapat menyebabkan
bronkokonstriksi pada penderita asma dan memperkuat mediator yang diinduksi
secara imunologis dari sel must paru-paru (Goodman & Gilman, 2007). Teofilin
merupakan perangsang SSP yang kuat, merelaksasi otot polos terutama bronkus
( Ganiswarna, 1995). Dosis pemeliharaan untuk teofilin non-sustained release adalah
200-300 mg, 3-4 kali sehari atau 200-400mg, 2 kali sehari untuk sediaan sustained
released. Kadar terapetik plasmanya adalah 5-20 mg/L. Konsentrasi serum 10 – 20
mcg/ml diperlukan untuk menghasilkan respon bronkodilator optimum. Teofilin
diabsorbsi dengan cepat dan lengkap, sehingga kadar puncak serum dicapai kira-kira
hanya 1 - 2 jam setelah penggunaan oral. Volume distribusinya mencapai 0,5 L/kg
dan mengikuti model 2 kompartemen. Pada berat badan ideal, klirens teofilin rata-rata
0,04 L/kg/hari. Tetapi, sebenarnya angka ini sangatlah bervariasi karena banyak hal
yang dapat meningkatkannya, seperti kondisi obesitas, merokok, diet dan penyakit
hati. Begitu juga dengan t1/2 nya, dimana pada pasien dewasa mencapai 8 jam
(Winter, 2004). Dosis terapi teofilin untuk manusia dalam sehari maksimal 300 mg
(Dipiro, 2006). Efek samping teofilin merupakan kelanjutan dari efek farmakologik.
Pada kadar serum sekitar 10 pg/ml yang merupakan efek terapi, pada beberapa orang
telah timbul efek samping ringan seperti mual, kadang- kadang muntah atau sakit
kepala. Pada kadar di atas 15 pg/ml efek samping menjadi lebih berat, seperti
takikardi. Sedangkan di atas 20 pg/ml dapat terjadi konvulsi (Sukasediati, 1988). Efek
samping terpenting berupa mual dan muntah, baik pada penggunaan oral maupun
rektal atau parenteral. Pada dosis berlebih terjadi efek-efek sentral (gelisah, sukar
tidur, tremor,dan konvulsi) dan gangguan pernafasan, juga efek-efek kardiovaskuler
seperti takikardia, aritmia, dan hipotensi. Anak kecil sangat peka terhadap efek
samping teofilin. Dosis : oral 3-4 x sehari 125- 250 mg microfine (retard) (Tjay dan
Raharja, 2007).
Interaksi antarobat yang dapat terjadi jika mengonsumsi teofilin bersamaan dengan
obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi dan efek samping lainnya jika digunakan
bersama riociguat
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan tidur, muntah, dan gelisah, jika digunakan
bersama efedrin
2.4 Praformulasi
2.4.1 Analisis kajian formula berdasarkan karakteristik bahan
2.4.1.1 Teofilin
a. Pemerian : serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit.
b. Kelarutan : 1 gram dalam ± 120 ml air atau 80 ml alkohol, lebih
mudah larut dalam air panas, sedikit larut dalam eter/kloroform, sangat
mudah larut dalam larutan hidroksi alkali/ ammonia.
c. pH : larutan teofilin umumnya stabil di seluruh rentang pH.
d. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
e. Khasiat : spasmolitikum bronkial
2.4.1.2 PVA
a. Pemerian : serbuk putih; hingga berwarna krem; atau serbuk
granul.
b. Kelarutan : larut dalam air; sedikit larut dalam etanol; praktis
tidak larut dalam aseton.
c. pH : pH 5-8.
d. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
e. Khasiat : sebagai bahan adesif perekat
2.4.1.3 Amylum Solani
a. Pemerian : pati berbau dan tidak berbau; halus, berwarna serbuk
putih yang terdiri dari butiran bulat atau bulat telur sangat kecil dan
mempunyai bentuk bervariasi.
b. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol
c. pH :-
d. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rata
e. Khasiat : amilosa dan amilopektin
2.4.1.4 Mg Stearat
a. Pemerian : serbuk halus; putih; licin dan mudah melekat pada
kulit; bau lemah khas.
b. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air; dalam etanol.
c. pH :-
d. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, tempat kering
e. Khasiat : zat pelicin
2.4.1.5 Talk
a. Pemerian : serbuk hablur; sangat halus; mudah melekat pada
kulit; bebas dari butiran; warna putih atau kelabu.
b. Kelarutan : tidak larut hampir semua pelarut.
c. pH : pH 7-10.
d. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
e. Khasiat : antasidum
2.4.1.6 Laktosa
a. Pemerian : serbuk putih / agak putih; tidak berbau; tidak berasa;
bubuk granul; hidroskopik.
b. Kelarutan : praktis tidak larut dalam aseton; etanol (95%); eter
dan toluen; mudah terdispersi di dalam air; di semua temperatur.
c. pH : pH 4-6
d. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
e. Khasiat : pengikat (HPE Edisi 5 Hal 120)
2.4.2 Range kadar tiap bahan
2.4.2.1 Teofilin
Range teofilin 150 mg sebagai zat aktif (ISO vol 47)
2.4.2.2 PVA
Range PVA 0,25-3,0% (HPE edisi 5)
2.4.2.3 Amylum Solani
Range amylum solani
2.4.2.4 Mg Stearat
Range mg stearate sebagai lubrikan 0,25% dan 5% (HPE)
2.4.2.5 Talk
Range talk 1-10% sebagai glidan dan lubrikan (HPE)
2.4.2.6 Laktosa
Range laktosa sebagai pengisi ad 500 mg
b) Mesin Tablet TDP-1.5 adalah jenis mesin cetak tablet elektrik tipe
kecil. Mesin cetak tablet single punch ini memiliki kapasitas kecil,
cocok untuk industri kecil, industri rumah tangga, laboratorium
pendidikan dan laboratorium pengujian.
- Nurs cap
Nurse Cap adalah penutup kepala sekali pakai yang biasa digunakan
paramedis untuk melindungi rambut agar tidak rontok ketika proses
operasi atau digunakan di area industri untuk menjaga sterilitas alat
dan ruangan dari rambut yang terjatuh.
-
- Alat pelindung mata
Alat digunakan melindungi mata dari percikan bahan kimia korosif,
debu dan partikel – partikel yang kecil yang melayang diudara.
- Kacamata
Berfungsi untuk melindungi mata dari partikel – partikel kecil, debu dan
radiasi gelombang eletronik
- Goggle
Berfungsi untuk melindungi mata dari gas , debu, uapa dan percikan
larutan bahan kimia.
- Alat pelindung telingan
Alat pelindunng yang digunakan untuk mengurangi insensitaas yang
masuk kedalam telinga.
- Sumbat telinga (earplug)
- Tutup telingan (earmuff)
- Alat pelindung pernafasan
Untuk melindungi nafas dari resiko paparan gas, uap, debu atau udara,
udara beracun, korosi yang bersifat rangsangan
- Masker
Duganakan untuk mengurani paparan debu atau partikel – partake yang
lebih bwsat masuk kedalam pernafasan.
- Alat pelindung tangan
Dugunakan untuk melindungi tangan dan bagian lain dari bahan kimia,
benda panas dingin atau goresan .
- Sarung tangan
- Handscon
1. Susut Pengeringan
Susut Pengeringan atau LOD (loss on drying) merupakan suatu pernyataan kadar
kelembapan berdasarkan berat basah. Air yang hilang karena penguapan dibaca
langsung pada skala LOD%. Nilai LOD dalam setiap campuran zat padat cairan dapat
bervariasi dari sedikit di atas 0% sampai sedikit di bawah 100% (Lachman, 1989).
Material yang akan dikempa harus memiliki kandungan lembab atau kadar air
tertentu karena berhubungan dengan sifat alir, stabilitas, kompatibilitas dan proses
pengempaan (Sulaiman, 2007)
1. Timbang seksama seluruh granul basah sebanyak 1-2 gram yang sudah diayak
dalam botol tertutup yang bobotnya sudah ditetepkan.
2. Panaskan pada suhu 105º C selama 1 jam,
3. lalu didinginkan dalam eksikator
4. kemudian ditimbang lakukan pemanasan lagi
5. Sampai diperoleh selisih dua kali penimbangan tidak lebih dari 0,5 mg tiap
gram sisa (Depkes RI, 1979: 807).
2. Penentuan % Kompresibilitas
Kompresibilitas dihitung dari bobot jenis nyata dan bobot jenis mampat, untuk
mengetahui kemampuan granul mengatur diri dalam ruang cetak. Bobot jenis nyata
adalah perbandingan massa terhadap volume dari sejumlah granul yang dituang bebas
ke dalam suatu gelas ukur. Bobot jenis mampat adalah perbandingan massa terhadap
volume setelah massa tersebut dimampatkan sampai volume tetap. Bobot jenis nyata
mempunyai korelasi dengan bobot jenis mampat karena keduanya ditentukan dari
bahan yang memiliki sifat-sifat yang sama, misalnya bentuk partikel, ukuran dan
distribusi ukuran partikel. Pemampatan hanya menyebabkan struktur “packing” yang
lebih tepat.
B . J . M −B . J . N
% Kompresibilitas = x 100 %
B.J . M
Dengan :
B.J.M = bobot jenis mampat setelah pemampatan
B.J.N = bobot jenis nyata sebelum dimampatkan
W 2−W 1
Bobot Jenis Nyata= g/ml
100
W 2−W 1
Bobot Jenis Mampat= g/ml
Vol . Mampat
Dengan :
W1= berat gelas ukur sebelum di isi granul
W2= berat gelas ukur setelah di isi granul
Dari nilai Bobot Jenis Mampat dan Bobot Jenis Nyata dapat diihat hubungan
indeks kompresibilitas dan kemampuan alir seperti yang tertera pada tabel.
Kecepatan alir merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap aliran granul
yang masuk di mesin pencetak tablet sehingga tablet yang dihasilkan memiliki bobot
yang seragam. Untuk menghasilkan tablet dengan bobot yang seragam, diperlukan
suatu batas kecepatan alir minimum. Untuk itu dilakukan pengukuran kecepatan alir
dan sudut diam granul. Kecepatan alir granul yang baik jika lebih besar dari 10
g/detik, dengan sudut diam antara 24 – 40° (Cartensen, 1977).
Metode pengukuran sifat alir dan sudut diam dapat dilihat pada gambar.
Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Diam
(Banker & Anderson, 1986)
Syarat : 100 gram granul waktu alirnya tidak lebih dari 10 detik (> 10g /
detik)
Tabel II.1 Hubungan antara kecepatan alir dengan Sifat Aliran Granul
(Aulton,2002)
Pengukuran waktu dimulai pada saat lubang corong dibuka sampai seluruhnya
granul keluar dari corong. Satuan kecepatan alir adalah gram per detik. Pengukuran
sudut diam dilakukan dengan mengukur tinggi serta jari-jari lingkaran atas kerucut
(Cartensen, 1977). Semakin datar kerucut, artinya sudut kemiringan semakin kecil,
maka sifat aliran serbuk makin baik. Untuk mendapatkan sifat alir yang baik,
dilakukan penambahan lubrikan pada formulasi atau bisa juga dengan meniadakan
partikel < 10 µm (Voigt,1984). Nilai sudut diam ≤ 30° umumnya menunjukkan
granul bebas-mengalir, dan sudut diam ≥40° menandakan granul memiliki aliran
yang buruk (Banker & Anderson, 1986).
Berat granul(gram)
Kecepatan alir =
Waktu (detik )
Sudut diam yang kecil mempunyai struktur permukaan yang halus dan sifat
kohesinya makin kecil sehingga kemampuan alirannya makin baik (Cartensen, 1977).
1. Keseragaman Bobot
Prosedur
2. Keseragaman Ukuran
Prosedur :
1. Siapkan 20 tablet
2. Ukur diameter dan ketebalan menggunakan jangka sorong
3. Hitung rata – rata
3. Kekerasan Tablet
Prosedur :
Syarat : Berkisar antara 4-8 Kg (tergantung pada diameter dan besar tablet
yang dibuat).
4. Kerapuhan
Prosedur :
5. Waktu Hancur
Prosedur :