Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUID & SEMISOLID (STERIL)


INFUS RINGER LAKTAT (USP)

Disusun oleh:
Shift/Kelompok : A/5

Susmawati (10060316032)
Devita Gustini (10060316033)
Nadia Zulfa Sabrina (10060316035)
Nadia Paramitha (10060316036)
Indah P Mulyantini (10060316037)
Resti Darojatin H (10060316038)

Asisten : Atika Zulfa K., S.Farm

Tanggal Praktikum : Rabu, 12 Desember 2018

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT E


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1440H / 2018
INFUS
RINGER LAKTAT (USP)

I. Nama Sediaan
Infus Ringer Laktat (USP)

II. Kekuatan Sediaan


Infus Ringer Laktat (USP) 500 mL / 1 Botol
Infus Ringer laktat menurut USP mengandung natrium laktat 3.1 gram,
NaCl 6.0 gram, Kalium Klorida 0.30 gram , CaCl2 0.20 gram.
Kekuatan sediaan 500 mL mengandung mengandung natrium laktat 1.55
gram, NaCl 3.321 gram, Kalium Klorida 0.15 gram , CaCl2 0.1 gram.

III. Preformulasi Zat

Natrium Laktat (Rowe at all, 2009:85)


Pemerian Tidak berwarna , bening ; tidak berbau; atau sedikit berbau
dengan bau garam yang khas ;higroskopis
Kelarutan Larut dalam methanol 95% dan dalam air, kloroform dan
gliserol.praktis tidak larut dalam kloroform,eter dan minyak
pH 5-7
Stabilitas Sodium Lactate harus memberikan wadah tertutup dengan
baik di tempat yang sejuk dan kering. Sodium laktat mudah
terbakar dan terdekomposisi saat dipanaskan
Inkompabilitas Novabison sodium, oksitetrasiklin HCl,sodium karbonat,
sodium kalsium edetal,sulfanidin sodium
Khasiat buffering agent, Isotonis agent
Kalsium Klorida ( Dirjen POM, 1979 : 160 / Rowe at all, 2009:90)
Pemerian Granul atau serpihan, putih, keras, tidak berbau
Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol, dan dalam etanol
mendidih, sangat mudah larut dalam air panas
pH 4,5 – 9,2 (5% larutan air)
Stabilitas Kalsium klorida stabil secara kimia; Namun, itu harus
dilindungi dari kelembaban. Simpan dalam wadah kedap udara
di tempat yang sejuk dan kering.
Inkompabilitas Kalsium klorida tidak sesuai dengan karbonat terlarut, fosfat,
sulfat, dan tartrat. Bereaksi keras dengan bromin trifluorida,
dan tindakan dengan zinc releasesexplosive hydrogen gas. Ia
memiliki reaksi eksotermik dengan air, dan ketika dipanaskan
hingga dekomposisi, ia mengeluarkan asap beracun dari klorin
Khasiat mempertahankan elektorlit tubuh
Sterilisasi Autoklaf

Kalium Klorida( Dirjen POM, 1979 : 329 / Rowe at all, 2009:90)


Pemerian Hablur berbentuk kubus, tidak berwarna,transparan atau buram
atau serbuk butir, tidak berbau,rasa asin dan agak pahit
Kelarutan Larut dalam lebih kurang 1.6 bagian air dalam lebih kurang 200
bagian etanol
pH Antara 4-8
Stabilitas Stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,ditempat
sejuk dan kering
Inkompabilitas Larutan KCl inkompatibel dengan protein hidrosilat,perak dan
garam merkuri
Khasiat Biasa digunakan dalam sediaan parenteral sebagai senyawa
pengisotonis.
Sterilisasi Autkolaf dan filtrasi
Natrium Klorida ( Dirjen POM, 1979 : 403 / Rowe at all, 2009:637)
Pemerian Hablur heksahedral,tidak berwarna atau serbuk hablur putih,
tidak berbau dan rasa asin
Kelarutan Larut dalam 2.8 bagian air, dalam 2.7 bagian air mendidih dan
dalam lebih kurang 10 bagian gliserol, sukar larut dalam
etanol
pH Antara 4.5 – 7
Stabilitas Larutan natrium klorida berair stabil tetapi dapat
menyebabkan pemisahan partikel kaca dari jenis wadah kaca
tertentu. Larutan berair dapat disterilisasi dengan autoklaf atau
penyaringan. Bahan padat stabil dan harus disimpan dalam
wadah tertutup dengan baik, di tempat yang sejuk dan kering.
Telah ditunjukkan bahwa karakteristik pemadatan dan sifat
mekanik tablet dipengaruhi oleh kelembaban relatif dari
kondisi penyimpanan di mana natrium klorida disimpan
Inkompabilitas Natrium klorida hidratkorosif terhadap besi. Dapat bereaksi
membentuk prespirat dengan garam perak, timah dan merkuri.
Poksidator kuat membebaskan klorin dari keasaman natrium
klorida. Kelaruatan pengawet metal antimikroba berkurang
dalam larutan yang mengandung natrium klorida. Viskositas
gel Karbomer dan selulosa hidroksietil atau hidroksipropil
selulosa berkurangb dengan penambahan natrium
klorida. (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2009. Halm
: 637)
Khasiat Pengisotonis
Sterilisasi Autoklaf
IV. Pengembangan Formula
Natrium Laktat 1.55 g
Natrium Klorida 3 g
Kalium Klorida 0.15 g
Cacl2 0.1 g
Karbon Aktif 0.1%
Aquabidest add 500 mL

Nama zat Alasan


Natrium Laktat Zat berkhasiat
Natrium Klorida Zat pengisotonis yang berguna untuk menjaga
kesetimbangan cairan tubuh.
Kalium Klorida Zat berkhasiat yang dapat digunakan sebagai zat
pengiosotonis pada sediaan parentral
Cacl2 Zat berkhasiat yang Untuk mempertahankan elektrolit
tubuh, hipokalemia, sebagai elektrolit yang esensial bagi
tubuh untuk mencegah kekurangan ion kalsium yang
menyebabkan iritabilitas dan konvulsi.
Karbon Aktif Digunakan untuk menarik senyawa pirogen
Aquabidest Digunakan sebagai pelarut pembawa

V. Perhitungan Tonisitas / Osmolaritas


5.1 Tonisitas
1. Natrium Laktat :
2. Natrium Klorida :
3. Kalium Klorida :
4. Kalsium Klorida :
Nama Zat % E %xE
Natrium Laktat 0.58 0.203
Natrium Klorida 1 0.6
Kalium Klorida 0.76 0.0228
Kalsium Klorida 0.50 0.01
0.8358% Hipotonis
Agar sediaan isotonis maka dilakukan penambahan NaCL :
NaCL = 0.9 – 0.8358 = 0.0642 %

Massa = = 0.321 / 321 mg

NaCL = 3 g + 0.321 g = 3.321 gram

5.2 Osmolaritas

x 1000 x Jumlah ion

Nama zat Perhitungan


Natrium Laktat
Na Laktat = x 1000 x 2 = 55.317 Mosmol /L

Natrium Klorida
NaCL = x 1000 x 2 = 227.3 Mosmol/L

Kalium Klorida
KCl = x 1000 x 2 = 8.048 Mosmol/L

Kalsium Klorida
CaCl2 = x 1000 x 3 = 4.081 Mosmol/L

Jumlah total = 55.317 + 227.3 + 4.081 +8.048 = 294.476 Mosmol/L (Isotonis)


Isotonis dilihat dari tabel kaitan antara osmolaritas dan tonisitas :
Osmolaritas ( Mosmol /L) Tonisitas
>350 Hipertonis
329-350 Sedikit Hipertonis
270-328 Isotonis
250-269 Sedikit Hipotonis
0-249 Hipotonis

VI. Formula Akhir


Natrium Laktat 1.55 g
Natrium Klorida 3.321 g
Kalium Klorida 0.15 g
CaCl2 0.1 g
Karbon Aktif 0.1 %
Aquabidest ad 500 mL

VII. Preformulasi Eksipien


Aquabidest ( Dirjen POM, 1979 : 97)
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau
Kelarutan Larut dengan pelarut polar
Stabilitas Stabi dalam semua keadaan
Inkompabilitas Dengan zat yang mudah terurai dengan keberadaan , dan dapat
bereaksi dengan logam alkali dan logam basa serta bentuk
oksidanya, dan dapat bereaksi dengan dengan garam anhidrad
dan molekul organic tertentu
Khasiat Pelarut pembawa
Sterilasis Autoklaf
Karbon Adsorben (Dirjen POM,1979:133/ Lund walter,1994)
Pemerian Serbuk,hitam;tidak berbau. Diperoleh dari residu
destruktif berbagai bahan organic, diolah untuk
meningkatkan kapasitas adsorbs zat warna organic
dan basa nitrogen .
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
95%
Stabilitas Dapat mengadsorbsi air

Inkompatibilitas Dapat menurunkan ketersediaan hayati beberapa


obat seperti loperamid dan riboflavin. Reaksi
hidrolisis dan oksidasi dapat dinaikkan

Fungsi Adsorbsi pirogen

Penyimpanan Disimpan dalam wadah kedap udara, sejuk dan


kering

VIII. Penimbangan
7.1 Perhitungan
a. Natrium Laktat = 1.55 + (5% x 1.55) = 1.6275 g
b. Natrium Klorida = 3.321 + ( 5% x 3.321) = 3.48705
c. Kalium Klorida = 0.15 + ( 5% x 0.15) = 0.1575
d. Kalsium Klorida = 0.1 +( 5% x 0.1) = 0.105
e. Karbon Aktif 0.1 % =

0.5+ ( 5% x 0.5) = 0.525 g


f. Aquabidest =500 + ( 5% x 500) = 525 mL
7.2 Penimbangan
Nama Zat 1 Botol ( g) 2 Botol ( g)
Natrium Laktat 1.6275 3.255
Natrium Klorida 3.48705 6.9741
Kalium Klorida 0.1575 0.315
Kalsium Klorida 0.105 0.21
Karbon Aktif 0.525 1.05
Aquadest 525 mL 1050 mL

IX. Penentuan Metode Sterilisasi


9.1 Alat
Table 9.1 Alat dan metode sterilisasi
No Alat Metode sterilisasi Alasan
1 Batang pengaduk Oven 160-170 oC selama 1-2 jam Non presisi
2 Corong Oven 160-170 oC selama 1-2 jam Non presisi
3 Erlenmeyer Oven 160-170 oC selama 1-2 jam Non presisi
4 Gelas kimia Oven 160-170 oC selama 1-2 jam Non presisi
5 Gelas ukur Autoklaf 121oC selama 15 menit Presisi
6 Kaca arloji Oven 160-170 oC selama 1-2 jam Non presisi
7 Wadah infus Autoklaf 121oC selama 15 menit Plastik

9.2 Bahan
Tabel 9.2 Bahan dan Metode sterilisasi
No Bahan Metode sterilisasi Alasan
1 Aquabidest Autoklaf 121oC selama 15 menit
Karena tahan
o
2 Kalium Klorida Autoklaf 121 C selama 15 menit terhadap tekanan
uap air dan tidak
3 Kalsium Klorida Autoklaf 121oC selama 15 menit
stabil pada suhu
4 Natrium Klorida Autoklaf 121oC selama 15 menit tinggi.
5 Natrium Laktat Filtrasi Karena tidak tahan
terhadap uap air dan
suhu tinggi
X. Prosedur Pembuatan
Disiapkan alat dan bahan yang sudah disterilkan

Timbang semua bahan di kaca arloji kemudian timbang menggunakan


timbangan analitik

Pencampuran bahan dilakukan di dalam LAF

Larutkan masing masing zat NaCl, Kalium Klorida dan CaCl2 dengan
Aquabidest dalam beaker glas, kemudian saring dengan kertas saring dan
ditampung digelas ukur.

Natrium laktat dilarutkan dengan Aquabidest lalu di sterilisasi dengan filtrasi


membran

Setelah itu campurkan semua bahan yang sudah larut, aduk sampai homogeny,
kemudian tambahkan Karbon Aktif.

Lakukan pengecekan pH apabila pH kurangdari 7 maka ditambahkan adjust pH.

Ad dengan Aquabidest hingga tanda kalibrasi kemudian disaring.

Masukan dalam botol infus yang sudah disterilkan dan Beri Etiket dan Label.
XI. Evaluasi
9.1 Penetapan pH
Diuji dengan menggunakan pH meter (Dirjen POM, 1995: 1039-1040).
9.2 Penetapan volume injeksi dalam wadah
Sediaan dilarutkan dengan aqua proinjeksi. Lalu dihitung volume injeksi
dalam wadah
9.3 Uji Kejernihan Larutan
Pengujian dilakukan secara visual. Wadah di putar 180oC berulang-ulang di
depan suatu background yang berwarna hitam untuk melihat partikulat yang
berwarna putih dan didepan suatu background yang berwarna putih untuk
melihat partikulat yang berwarna hitam (Lachman, 1986: 1355).
9.4 Uji Kebocoran
Tidak dilakukan untuk vial dan botol karena tutup karetnya tidak kaku
(Lachman, 1986: 1354)

X. Evaluasi Sediaan

Evaluasi Penetapan pH Volume Injeksi dalam Uji Kejernihan Uji


Kebocoran
Sediaan Wadah Larutan
1
2
3
XI. Kemasan Wadah

PT RINADS BHAKTI
NO REG: GKL100373834638

RINGER LAKTAT
STERIL DAN BEBAS PIROGEN 500 ml

setiap 500 ml larutan mengadung:


HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Natrium laktat 1.55 g


Natrium Klorida 3.4256 g
Kalium Klorida 0.165 g
CaCl2 0.1 g
Karbon Aktif 0.1 %
Aquabidest ad 500 ml
Osmolaritas : 272 mOsm/l Cl-: 109mEq/l
+ ++
Na : 130mEq/l Ca : 1.4mEq/l
+
K : 4mEq/l
Laktat: 28 mEq/l
Simpan pada suhu kamar (25-30 derajat C)
Diproduksi oleh PT Rinads Bhakti, Bandung-Jawa Barat

No.Batch: 17282299
Exp: 2.2020
Tgl.Prod: 13.12.18

JANGAN DIGUNAKAN BILA BOTOL RUSAK,


LARUTAN KERUH ATAU BERISI PARTIKEL

RINGER LAKTAT

XII. Daftar Pustaka


Dirjen POM. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Dekpes RI.
Dirjen POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Dekpes RI.
FDA, (2009). United States Pharmacopeia National Formulary. USP 32/NF 27,
726, Twinbrook Parkway: United States.
Lachman, L., Lieberman, H.A., and Kanig, J.L., (1994). Teori dan Praktik
Industri Farmasi. diterjemahkan oleh Suyatmi, S. Jakarta : UI Press.
Lund.Walter.1994.The Pharmaceutical Codex 12thEdition. London.The :
Pharmaceutical Press
Rowe, R. C., Paul, J. S., dan Marian, E. Q. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipient 6th Edition. Chicago, London: Pharmaceutical Press.

Anda mungkin juga menyukai