A. Definisi
Menurut Banker : 261
Suspensi didefinisikan sebagai sistem dispersi dimana fase dispersinya
berupa padatan dan media pendispersinya merupakan cairan.
Menurut James Swarbrick : 3597
Suspensi adalah tipe dari sistem dispersi dimana internal atau fase
dispersinya didispersi secara seragam oleh agitasi mekanikal ke eksternal
fase yang biasa disebut media pensuspensi atau pembawa.
D. Klasifikasi Suspensi
Menurut James Swarbrick : 3597
Tiga kelas umum suspensi farmasi yaitu : diberikan secara oral
(kadang disebut campuran), Penggunaan luar (topikan lotion), dan injeksi
(parenteral).
E. Formulasi Umum Suspensi
Menurut James Swarbrick : 3605-3606
1. Komponen dari sistem suspensi
Agen pembasah
Agen dispersan atau deflokulasi
Agen flokulasi
Pengental
2. Komponen dari fase eksternal
Agen pengontrol pH dan Buffers
Agen osmotik
Agen pewarna, rasa, dan pengaroma
Agen preservatis untuk mengontrol pertumbuhan mikroba
1) Agen Pembasah
Agen pembasah adalah surfaktan-surfaktan yang menurunkan
tegangan antarmuka dan sudut kontak antara partikel padat dan cairan
pembawa. Range terbaik untuk pembasah dan penyebaran oleh surfaktan
non-ion berada antara keseimbangan hidrofil-lipofil (HLB) nilai 7 sampai 10 ,
meskipun surfaktan dengan nilai lebih tinggi dari 10 sering digunakan untuk
tujuan pembasahan. Componen agen pembasah dan surfaktan termasuk :
tipe anionik (docusate sodium dan sodium lauryl sulfate) dan tipe nonionik
(polyoxyalkyl ethers, polyoxylakyl, phenyl ethers, polyoxy hydrogenated
castor oil, polyoxy sorbitan esters, dan sorbitan esters).
2) Agen Deflokulan dan Pendispersi
Tidak seperti surfaktan, agen ini tidak cukup untuk menurunkan
permukaan dan antarmuka, jadi mereka punya kecendrungan kecil untuk
membentuk busa atau membasahi partikel. Kebanyakan deflokulan umumnya
tidak dipertimbangkan aman untuk penggunaan dalam, dan sebagai hasilnya
yang diterima sebagai dispersan untuk penggunaan dalam adalah lecithin
atau turunan lecithin (biasannya mix antara phosphatides dan phospholipids).
3) Agen Flokulasi
Agen flokulasi primer adalah elektrolit netral sederhana dalam solusi
yang mampu mengurangi potensi dari suspensi berubah menjadi nol.
Konsentrasi kecil (0,01-1%) dari elektrolit netral, seperti natrium atau kalium
klorida, seringkali cukup untuk menginduksi flokulasi yang bermuatan lemah,
tidak larut air, organik non-elektrolit. Jika perubahannya tinggi, polimer yang
tidak larut dan jenis polyelectrolyte, konsentrasi serupa (0,01-1%) larut dalam
air ion divalen atau trivalen, seperti garam kalsium, tawas, sulfat, sitrat, dan
fosfat, mungkin diperlukan untuk pembentukan flok, tergantung pada muatan
partikel (positif atau negatif). Garam ini sering digunakan bersama sebagai
buffer pH dan agen flokulasi
4) Agen Pengental, Koloid Pelindung dan Pensuspensi.
Koloid pelindung atau hidrofilik seperti gelatin, gum alami, dan turunan
selulosa, yaitu yang teradsorpsi pada partikel yang tidak larut, meningkatkan
kekuatan dari lapisan hidrasi yang terbentuk di sekitar partikel tersuspensi
melalui ikatan hidrogen dan interaksi molekuler. Karena agen ini tidak
mengurangi tegangan permukaan dan tegangan antarmuka, mereka
berfungsi paling baik sebagai agen pembasah. Banyak dari agen koloid
pelindung dalam konsentrasi rendah (<0,1%) dan viskositas dalam
konsentrasi yang lebih tinggi (> 0,1%). Agen pensuspensi yang biasa
digunakan dalam suspensi farmasi termasuk, (1) Selulosa: natrium
karboksimetilselulosa, mikrokristalinselulosa (termasuk coprecipitates
dancampuran keduanya), hidroksietilselulosa, hidroksipropil selulosa,
hidroksipropil metilselulosa, metilselulosa, pati, natrium pati glikolat, dan
bubuk selulosa. (2) Clays: attapulgite, bentonite, magnesium aluminium
silikat, kaolin, silikon dioksida. (3) Gum : akasia, agar, algin, karaginan, guar,
pektin, tragacanth, xanthan. (4) Polimer: karbomer, polivinil alkohol, povidone,
polietilena oksida. (5) Gula: dekstrin, maltitol, sukrosa. (6) Lainnya:
aluminiummonostearate, lilin pengemulsi, agar-agar.