Anda di halaman 1dari 17

• Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil u

mum nya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal ya


ng lebih besar.
• Granulasi adalah proses pembesaran ukuran partikel individual
atau campuran serbuk untuk menghasilkan campuran obat dan
eksipien dalam bentuk granul yang lebih besar dan lebih kuat da
ri pada ukuran awal, sedangkan partikel awal masih dapat di ide
ntifikasi
Neraca analitik

Magnetik stirrer

Viscometer

Magesium stearat PH meter

Avicel 102 Sentrifugasi

aquadest Pipa kapiler

Falcon 15 ml
Fungsi dan penimbangan bahan
Penimbahangan

 1 tablet = 500 mg PVP Mg stearat


 1 kg = 1.000.000 mg
 Buat tablet
= 1.000.000 mg 20 mg X 2.000 5 mg X 2.000
500 mg = 40.000 = 10.000 mg
= 2.000 tablet = 40 gram = 10 gram

Paracetamol SSG Avicel 102

250 mg X 2.000 25mg X 2.000 200 mg X 2.000


= 500.000 mg = 50.000 mg = 400.000 mg
= 500 gram = 50 gram 400 gram
Jumlah pertablet

Name obat Konsentrasi


actual (%) PVP Mg stearat
Paracetamol
PVP 4%
= 4 X 500 mg = 1 X 500 mg
SSG 5% 100 100
Mg stearat 1% = 20 mg = 5 mg
Avicel 102 12%

Paracetamol SSG Avicel 102

= 5 X 500 mg (500mg-(250mg+20mg
= 250 mg 100 +25mg+5mg)
= 25 mg = 200mg
Data penimbangan

Name obat
Konsentrasi actual (%)

Paracetamol 500,03 gram

PVP 40,004 gram

SSG 25,04 gram

Mg stearat 10,005 gram

Avicel 102 400,03


Metode kerja
Timbang paracetamol 500 gra
m, PVP 40 gram, SSG 50 gram, Setelah dilakukan evaluasi Ta
Tambahkan Mg stearate yang
Mg stearat 10 gram , Avicel 40 mbahkan granul dengan 25gr
sudah diayak terlebih dahulu
0 gram am SSG aduk ad homogen

Evaluasi granul : mixing


dicampurkan 25g SSG, dengan
Kandungan lembab Kemudian Homogenkan camp
avicel dan paracetamol hingga Kecepatan aliran uran tersebut selama 15 meni
homogen (massa 1) komprebilitas t

Pembuatan Larutan pengikat Pengayakan Pengempaan


Larutkan PVP dengan 250ml a Granul Dikeringkan dengan ov Granul dimasukkan ke dalam
quadest (massa 2) en pada suhu 100oC hopper mesin tablet single pu
nch lalu Dilakukan pencetakan
tablet hingga granul dalam ho
pper habis
mixing Pengayakan
Campurkan massa 1 dan mas
Granul yang sudah terbentuk
sa 2 hingga menjadi massa le
diayak dengan no.mesh 20
mbab
Hasil
A. Moisture Content 1. 10 menit pertama kadar air : 32,90%Mc
2. 20 menit setelah pengecekan pertama : 27,07%Mc
3. ±30 menit setelah pengecekan keenam : 4,15%Mc
4. ±10 menit setelah pengecekan ketujuh : 2,13 %Mc

B. BD = TD (Tapped Density)
Paramenter Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Rata-Rata
Boot sampel (g) 140,06 g 140,26 g 140,24 g 140,18 g
Volume Ininsial (ml) 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml
Volume Akhir (ml) 92 ml 92 ml 92 ml 92 ml
1. BD (g/ml) 1,400 g/ml 1,402 g/ml 1,402 g/ml 1,401 g/ml
2. TD (g/ml) 1,522 g/ml 1,524 g/ml 1,524 g/ml 1,523 g/ml Kesimpulan :
CI = Excellent
3. CI 8% 8% 8% 8% HR = Excelent
4. HR 1,08 1,08 1,08 1,08
C. Flowability

Diameter 10mm 15mm 25mm


Replikasi I II III I II III I II II
Hasil 14,45 14,45 14,45 5,25 5,16 528 1,52 1,69 1,72
(s/100g)
Rata-Rata 14,48 S/100g 5,23 S/100g 1,64 S/100g

D. AOR

Replikasi Tinggi Granul AOR


I 34,30 mm 34,45
II 34,25 mm 34,41 Kesimpulan AOR = Good
III 34,33 mm 34,47
Rata-Rata 34,29 mm 34,44
Pembahasan
Pada praktikum kali ini akan dibuat sediaan tablet dengan menggunakan bahan aktif yaitu paracetamol.
Khasiat dari paracetamol yaitu sebagai analgetis dan antipiretik etapi tidak anti radang. Dalam pembuatan tablet
yang dilakukan selain bahan aktif paracetamol maka ditambahkan bahan eksipien yaitu PVP sebagai pengikat, SSG
sebagai penghancur, Mg stearat sebagai pelicin dan Avicel 102 sebagai pengisi. Metode yang digunakan pada saat
praktikum yaitu metode granulasi basah. Pembuatan tablet dengan menggunakan prinsip granulasi basah yaitu pa
rtikel bahan aktif yang terlebih dahulu dicampur dengan pengencer atau pengisi akan bersatu/lengket dengan ad
anya pengikat dengan pembawa pada umumnya air.
 Milling
Milling adalah proses penggilingan atau penghalusan obat dengan eksipien sehingga dihasilkan ukuran y
ang lebih kecil. Proses milling penting karena pada pembuatan tablet paracetamol, avicel, ssg. Tujuan dari proses
milling untuk menghindari kemungkinan terjadi segregasi dan demixing pada proses pencampuran berikutnya yan
g akan menurunnya homogenitas dari campuran bahan.
Mixing
Mixing dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bertujuanuntuk menggabungkan dua atau lebih komp
onen. Tujuan dari proses mixing adalah untuk mendapatkan atau menjamin homogenitas capuran serbuk sehingg
a tablet merupakan campuran homogen. Mixig dilakuan dengan mencampurkan zat aktif dengan eksipien (PVP,SS
G,Mg stearat, Avicel 102) yang kemudian dimasukan kedalam plasyik besar dan dimixing selama 15 menit
 Pengayakan
Pengayakan ini bertujuan untuk menyeragamkan ukuran partikel. Proses ini dilakukan 2 kali yaitu pada saat pe
ngayakan basah dan pengayakan kering dan menggunakan ayakan mesh no 20.
 Pengeringan
Sesudah dilakukan proses granulasi, hasil granulasi berada dalam bentuk massa basah dimana harus dihilangka
n karena keberadaan air akan menimbulkan masalah pada sifat alir dan ketidakstabilan secara kimiawi. Pada pr
aktikum ini metode pengeringan yang digunakan yaitu metode pengeringan dengan nampan( Tray Drying) den
gan menggunakan loyang. Pengeringan dilakukan pada oven bersuhu 80C. Karena prosesnya yang dilakukan pa
da suhu yang dapat terurai pada suhu 80C. Karena pada prosesnya yang dilakukan pada suhu rendah maka pro
ses pengeringan granul ini berlangsung lama, maka dilakukan penaikan suhu sampai 100C untuk mempercepat
pengringan granul.
 Evaluasi Granul
Setelah diperoleh granul langkah selanjutnya yaitu dilakukan evaluasi granul. Yang perlu diperhatikan sebelum
evaluasi granul yaitu mencatat bobot granul sebelum dan sesudah dievaluasi. Evaluasi granul yang dilakukan m
eliputi :
A. Kandungan lembab
Evaluasi kandungan lembab ini dilakukan dengan memasukan granul kedalam oven, dilakukan dengan cara granul
dimasukan kedalam oven dengan suhu 100C selama 10 menit kemudian ditimbang dan dicek kadar air dengan
menggunakan alat moisture analyzer. Granul yang sudah digunakan tidak dapat dipakai kembali karna paracet
amol sebagai zat aktif hanya stabil pada pemanasan 60C-80C sehingga zat aktif tersebut rusak. Dari hasil penge
cekan granul menggunakan moisture analyzer yang memenuhi syarat %Mc adalah antara 2-4%Mc kandungan
air dalam granul. Maka dari hasil yang didapat kadar air yang memenuhi syarat %Mc yaitu 2,13%Mc.
B. Kepadatan atau Kompresibilitas
Selanjutnya adalah mengukur kepadatan atau kompresibilitas dari bubuk, granul, serpih dan zat curah la
innya. Kepadatan dari tablet menentukan hasil dari tablet untuk keseragaman bobot, waktu hancur dan juga pada
proses pencetakan. Hasilyang didapatkan pada saat valuasi menggunakan alat Tapped Density yaitu rata-rata BD :
1,401 g/ml, rata-rata TB : 1,523 g/ml, rata-rata CI : 8%, rata-rata HR: 1,08, maka kesimpulan yang didapatkan CI da
n HR yaitu Excelent.
Semakin tidak mampat serbuknya maka granul yang dihasilkan akan semakin baik karena tidak terdapat
ruang kosong pada granul tersebut. Terdapatnya ruang kosong pada granul dapat menyebabkan mudahnya pence
takan granul.Kompresibilitas akan sangat berpengaruh pada keseragaman bobot pada keseragaman bobot pada s
ediaan yang akan dibentuk walaupun ukuran sama. Apabila keseragaman granul kurang baik maka sediaan tablet
yang dicetakpun akan kurang baik pula.
C. Sifat Alir
Pengukuran laju air dilakukan dengan flowability tester dimana akan dihitung sudut istirahatnya. Dari te
st ini dapat diukur diameter lingkaran gunung serbuk yang terbentuk, tinggi puncak serbuk dan sudut istirahat da
n dihitung apakah laju alir granul yang digunakan itu baik atau tidak. Karena jika granul yang digunakan tidak baik
maka pada saatpencetakan tablet akan berbeda keseragaman bobotnya. Hasil uji alir flowability dilakukan replika
si 3x yaitu pada 5nm dengan rata-rata : 14,48 S/100g, 10 nm dengan rata-rata : 5,23 S/100g, 25 nm dengan rata-r
ata : 1,64 S/100g dan hasil AOR ( Angle Of Repose) yaitu replikasi 1 : 34,45, pelikasi 2: 34,41, replikasi 3 : 34,47, ke
mudian ditarik kesimpulan AOR yang didapat yaitu Good.
Kesimpulan

Pada pembuatan granul tablet paracetamol, metode


yang digunakan yaitu granulasi basah. Bahan eksipien yang
digunakan yaitu PVP, SSG, Mg Stearat, dan Avicel 102 denga
n bahan zat aktf paracetamol. Uji dalam pembuatan granul
tablet paracetamol ini yaitu uji kelembapan, kerapatan, sifa
t alir, dan sudut diam. Hasil yang didapatkan dalam setiap u
ji baik. Uji kelembapan mendapatkan 2,13%Mc, Uji kerapat
an mendapatkan nilai CI dn HR yaitu Excelent, dan Angle Of
Repose yaitu Good.

Anda mungkin juga menyukai