Anda di halaman 1dari 23

Bab 1 ( NIM 01-12)

1. Seorang anak tidak menyukai obat karena bau dan rasanya yang tidak
menyenangkan. Upaya yang dapat dilakukan oleh seorang farmasist adalah dengan
membuat? (Widhi Saputra)
a. Puyer
b. Tablet
c. Kaplet
d. Serbuk
e. Kapsul

2. Seorang anak tak sadarkan diri karena demam tinggi yang dideritanya. Anak tersebut
akan diberikan obat antipiretik, namun kondisi anak tersebut tidak memungkinkan
untuk diberikan obat tersebut dalam bentuk oral. Pemberian obat yang sebaiknya
dilakukan untuk anak tersebut adalah secara (sumber: ppt)… (Felix Ryan Dean)
a. Subkutan
b. Intramuskular
c. Intravena
d. Epikutan
e. Rektal

Pembahasan : Untuk kasus seperti ini, bila cara oral terhalang karena pasien muntah,
tidak sadar, atau tidak mampu menelan obat dengan baik sebaiknya diberikan obat
secara rektal.

3. Faktor fisika kimia yang mempengaruhi desain bentuk sediaan lepas lambat obat
adalah sebagai berikut, kecuali… (Jantzen dan Robinson, 1999) (Aida Khairunnisa)
a. Ukuran dosis
b. Kelarutan
c. Koefesien partisi
d. Stabilitas obat
e. Distribusi

4. Di sebuah rumah sakit, terdapat seorang pasien yang tidak sadarkan diri akibat
penyakit yang dideritanya. Dokter ingin memberikannya efek obat yang cepat dan
dosis yang tepat agar penyakit yang dideritanya tidak semakin parah.
Cara pemberian obat yang paling tepat diberikan oleh dokter adalah.... (Rifqi
Istiqomah)
a. Rectal
b. Oral
c. Parenteral
d. Epikutan
e. Implantasi
( Syamsuni. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. 2005)

5. Seorang mahasiswa farmasi bernama Reza sedang melakukan praktikum pembuatan


sediaan obat berupa tablet. Tablet yang ingin di buat mempunyai zat aktif yang rasa
dan baunya kurang menyenangkan. Selain it, tablet tersebut dimaksudkan untuk tidak
rusak apabila terkena asam lambung, sehingga diperlukan penyalutan agar bisa
melewatinya. Hal yang dilakukan oleh Reza adalah salah satu bentuk CPOB. Apa
yang dimaksud dengan CPOB? (Dini Ramadhan)
a. Cara Pembuatan Obat yang Baik
b. Cara Pendistribusian Obat yang Baik
c. Cara Penggunaan Obat yang Baik
d. Cara Pelepasan Obat yang Baik
e. Cara Penyimpanan Obat yang Baik

Jawaban : A

6. Emi adalah seorang apoteker fresh-graduate yang bekerja di sebuah apotek rumah
sakit besar. Pada suatu waktu, ia mendapatkan resep dari seorang pasien yang
mengalami gangguan pada jantungnya, sehingga terdapat resep obat jantung yaitu
digoksin dan spiranolakton. Formulasi seperti apakah yang cocok dan tepat pada
pembuatan resep obat tersebut? (Laviesta M Ofisya)
a. Dengan mempertimbangkan tekanan zat obat
b. Dengan mempertimbangkan stabilitas zat obat
c. Dengan mempertimbangkan ukuran obat
d. Dengan mempertimbangkan bahan dasar obat
e. Dengan mempertimbangkan suhu obat

Pembahasan:
Efek obat tidak semata-mata tergantung pada faktor zat aktif yang berkhasiat saja,
tetapi juga pada bentuk sediaan terutama pada cara formulasinya. Faktor-faktor
formulasi tersebut seperti kecepatan disolusi, kelarutan, derajat kehalusan serbuk dan
lainnya.
Pada contoh kasus diatas, digoksin dan spiranolaktan merupakan obat yang
stabilitasnya cukup sensitif dan mengingat fungsinya untuk mengobati penyakit organ
yang sangat penting yaitu jantung, maka daya absorpsinya perlu ditingkatkan juga,
dan cara formulasi yang paling tepat adalah menghaluskan serbuk sampai sangat
halus (1-5 mm).
(Sumber: Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, 2006)
7. Jungkook menemukan senyawa obat baru. Jungkook ingin mengetahui tingkat
keamanan dan dosis maksimal dari obat yang baru dia temukan. Untuk menguji hal
tersebut, Jungkook mnecari sukarelawan sehat dalam jumlah yang kecil
Tahap klinis fase berapa yang Jungkook lakukan ? (Luisya Esiyanti)
a. Fase II
b. Fase III
c. Fase I
d. Fase V
e. Fase IV

Pembahasan:
Fase I ini merupakan pengujian suatu obat baru untuk pertama kalinya pada manusia.
Yang diteliti disini ialah keamanan dan tolerabilitas obat, bukan efikasinya, maka
dilakukan pada sukarelawan sehat, kecuali untuk obat yang toksik (misalnya
sitostatik), dilakukan pada pasien karena alasan etik. Tujuan dari tahap ini adalah
untuk menentukan batas dosis pada manusia berdasarkan respons pada subjek
manusia sehat dan untuk mengetahui farmakokinetik dari obat tersebut.

Sumber:
Kee, J. L., & Hayes, E. R. (1993). Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta: EGC
Aniswara, S.G., Setiabudi, R., Suyatna, F.D.,
Purwantyastuti,Nafrialdi.1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4.Jakarta:
Bagian Farmakologi FK UI

8. Dua orang laki-laki membawa seorang wanita berumur sekitar 30 tahun ke RS.
Melati. Wanita tersebut tidak sadarkan diri dan mengalami kejang-kejang.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, wanita tersebut empunyai riwayat
penyakit epilepsi. Sediaan yang cocok untuk diberikan kepada wanita tersebut adalah
. . . . (Syamsuni, 2006) (Laila Qadariah)
a. Larutan
b. Injeksi
c. Inhalasi
d. Suspensi
e. Tablet

9. Sinta seorang pasien yang mengalami masalah dalam meminum obat. Ia akan merasa
mual dan mudah muntah apabila meminum obat melalui oral. Padahal ia mengalami
penyakit epilepsi, yang juga sering tidak sadarkan diri. Bagaimana seharusnya
sediaan obat yng diberikan kepada Sinta ?(Gita Nugrahani)
a. Oral
b. Epikutan
c. Rektal
d. Intranasal
e. Konjunktival
Jawaban : C
Pembahasan :
Sediaan obat secara rektal sangat baik untuk penggunaan pasien yang mudah
muntah dan tidak sadarkan diri karena penggunaan yang melalui rektal dapat
langsung terabsorbsi dalam tubuh tanpa harus melalui oral (Anief,1993).

10. Rina adalah Seorang anak berusia 9 bulan diantar oleh orang tua nya datang ke UGD
dengan keluhan diare lebih dari 7 kali dengan konsistensi cair. Data yang didapatkan
dari hasil pengkajian BB= 8 kg, sedangkan menurut penuturan keluarganya berat
badan dua hari yang lalu 9 kg. data lain ditemukan keadaan umum baik, ubun-ubun
besar tidak cekung, ketika menangis air mata keluar, akral hangat dan anak masih
mau minum. Apa tindakan yang anda lakukan ketika anda ditanya oleh dokter bentuk
sediaan obat seperti apa yang sesuai untuk anak tersebut(Devia Afiani)
a. Pil
b. Kapsul
c. Eliksir
d. Sirup
e. Effervescent
Jawaban : D
Karenaanak-anaktidakmungkindiberikansediaandalambentuk :
 PildanKapsulalasannyaanakusia 9 bulanbelumbisamenelandenganbaik .
 Eliksir,karenaeliksirmengandungetanol
,sehinggatidakmungkinsuatusediaan yang
mengandungetanoldiberikankepadaanakberusia 9bulan
 Effervescent,karenasediaandalambentuk effervescent mengandung gas
CO2 yang lewatjenuh yang tidakcocokuntukanakberusia 9 bulan
,karenafungsi organ tubuhnyabelum optimal.

Sehinggasediaan yang cocokadalahsirup .(syamsuni,2005)

11. Seorang anak bernama Raisa berumur 3 tahun mengalami kenaikan suhu tubuh
selama 2 hari berturut-turut, yang mana pada hari pertama suhu tubuhnya sebesar
38°C dan pada hari kedua menjadi 39°C. Ibunya kemudian membawa Raisa ke dokter
dan diberikan resep berupa obat Paracetamol. Resep tersebut kemudian diberikan Ibu
Raisa ke apotek. Bentuk sediaan yang tepat diberikan oleh apoteker berdasarkan
pertimbangan terapeutiknya yaitu....(Fortunata Saesarria D)
a. Sirup
b. Tablet
c. Kapsul
d. Pil
e. Eliksir
f. Sumber:
Kurniawan, D. H. dan Sulaiman, T. N. S. 2009. Teknologi Sediaan Farmasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

12. Untuk pasien yang tidak dapat bekerjasama, kehilangan kesadaran, atau tidak dapat
menerima obat secara oral dapat diberikan obat dalam bentuk? (Marlina)
a) Oral
b) Vaginal
c) Uretral
d) Epikutal
e) Parenteral
( Syamsuni.farmasetika dasar dan hitungan farmasi.jakarta.EGC:2006)

Bab 2 (NIM 13-24)

13. Pemerian Deksametason Hablur atau serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak
berba, rasa agak pahit dengan berat molekul 392,47. Dosis sekali minum
deksametason 250-500 mg per tablet. Penyimpanan deksametason dalam wadah
tertutup baik, terlindung dari cahaya. Deksametason setelah pemberian oral, dapat
diabsorbsi secara baik, efeknya timbul dalam 15-30 menit setelah pemberian oral dan
maksimal setelah 1-2 jam. Lama kerja AH1 setelah pemberian dosis tunggal kira-kira
4-6 jam. Kontra indikasi dari deksametason tukak lambung, glaukoma, ostoporosis,
psikosis, psikoneorosis berat, infeksi bakteri akut, penderita TBC akut, herpes zozter,
herpes simplex, infeksi fungsi sitemik dan sindrom cushing.

Data-data diatas merupakan data yang tersedia untuk deksametason. Dari data-data
yang tersedia diperlukan untuk preformulasi obat, termasuk kedalam data... (ppt) (
Kiki Amanda)
a. Data minimal preformulasi
b. Data pelengkap preformulasi
c. Data produksi
d. Data minimal formulasi
e. Data pemasaran

14. Daniel adalah mahasiswa D3 farmasi. Ia ingin membuat tablet, namun tentunya ia
harus mendapatkan profil fisika-kimia dari bahan aktif obat yang digunakan untuk
membuat tablet agar distribusi obat kepada pasien dapat bekerja. Studi apakah yang
harus digunakan oleh daniel untuk membuat tablet tersebut ? (Danu Purnomo)
a. Studi fisika
b. Studi kimia
c. Studi preformulasi
d. Studi formulasi
e. Studi checkup

Jawaban :C
Pembahasan : studi preformulasi adalah tahap pertama dalam pembentukan tablet atau
aktivitas formulasi dengan pertimbangan yang hati-hati dari data
preformulasi. Preformulasi penting bagi formulator untuk mendapatkan
profil fisika kimia yang lengkap dari bahan-bahan aktif yang tersedia.
(Lieberman,1990)
Buku : teori dan praktek farmasi industri

15. Ani ingin membuat suatu sediaan ,ani harus melakukan pre formulasi sebelum
membuat suatu sediaan hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses formulasi yaitu
(Dhadang,2012) :
1. Dampak pada kelarutan

2. Dampak pada stabilitas kimia dan enzimatik


3. Kapabilitas Absropsi
4. Kecepatan menguap
5. Dampak stabilitas fisika dan enzimatik
Berdasar kan pernyataan diatas hal-hal yang harus diperhatkan dalam proses
formulasi yaitu …(M.Faisal)
a. 1-2-3 c. 1-2-4 e.semua benar
b. 2-3-5 d. 1-3-4

Buku : Dhadang W.K.2012.Teknologi Sediaan Farmasi

16. Arinto membuat formulasi sediaan cair. Arinto mencampur bahan dengan ukuran
partikel yang tidak seragam. Setelah bahan digerus, akan dilakukan proses
pencampuran. Ternyata sediaan Arinto tidak tercampur dengan sempurna, muncul
partikel beru pagumpalan. Hal apa yang menyebabkan penggumpalan padasediaan
Arinto? (Dhadang, 2012)(M. Andre. R)
a. Terjadi pembentukan gaya elektrostatik
b. Terjadi keseragaman kandungan
c. Terjadi stabilitas fisika dan kimia
d. Terjadi penurunan tekanan
e. Peningkatan absorpsi formulasi

17. Tina membuat suatu sediaan obat berbentuk tablet. Sediaan yang dibuat Tina tidak
homogen sehingga menghasilkan distribusi obat yang buruk . Hal tersebut disebabkan
karena adanya sisa kelembaban dan distribusi ukuran granul yang tidak baik sehingga
menimbulkan masalah kompaktibilitas. Faktor yang mempengaruhi sediaan Tina
tersebut adalah… (SrI Wahyuni Goh)
a. PenurunanUkuranPartikel
b. Pencampuran
c. Granulasi
d. Pengempaan Tablet
e. Penyalutan

Jawaban : C
( Kurniawan, 2009,Buku TeknologiSediaanFarmasi)

18. Seorang apoteker akan membuat formula suatu obat dengan memiliki data minimal
dalam preformulasi yakni dosis, bentuk sediaan yang dibutuhkan, ketersediaan hayati
dan produk kompetitor. Hal ini sangat membantu dalam memberikan arahan yang
lebih sesuai untuk suatu formula dengan hasil yang stabil, efektif, dan aman.

Dari data minimal yang di sebutkan merupakan bagian dari? ( Ragil Dewi Pertiwi)
a. Bobot molekul
b. Motode Analitik
c. Ruahan
d. Toksikologi
e. Informasi Terapeutik
Jawab
Informasi Terapeutik (dosis, bentuk sediaan yang dibutuhkan, ketersediaan hayati
dan produk kompetitor )
(Ppt Preformulasi & Formulasi Sediaan Farmasi, Ibu Wintari)

19. Suatubahanmemilikikecenderunganuntukmenyerapkelembapan,
bahantersebutharusdisimpan di tempat yang tertutupdenganpengeringan,
sifatbahaninidapatmempengaruhisifatfisikokimiadalamobat. Sifat yang
terdapatpadabahanadalah… (Lieberman, 1990) (Givien Yangwa Krismoni)
a. Kristalisasi
b. Polimorfisme
c. Kontantadisolusi
d. Koefisienpartisi
e. Higroskopitas
20. Preformulasi menggambarkan proses optimasi suatu obat melalui penentuan sifat-sifat
fisika dan kimia yang dianggap penting dalam menyusun formulasi sediaan yang
stabil, efektif, dan aman. Data preformulasi akan sangat membantu dalam
memberikan arah yang lebih sesuai untuk membuat suatu rencana bentuk sediaan.
Seorang apoteker ingin membuat suatu sediaan dalam skala industri maka ia harus
melakukan preformulasi dengan mengumpulkan data-data yang ada dalam
preformulasi. Berikut data minimal yang harus ada dalam preformulasi,
kecuali............. ( Suri Tilawah)
a. Informasi teraupetik
b. Toksikologi
c. Bahaya potensial
d. Bobot molekul
e. Berat ekuivalen

Jawaban : e. Berat ekuivalen


Menurut farmakope IV dikatakan bahwa Data minimal yang harusadadalam,
antara lain :
1. Strukturkimiadankarakteristik
2. Bobotmolekul
3. MetodeAnalitik
4. Ruahan (kompresibilitas, observasimikroskopik)
5. Informasiterapeutik (dosis, bentuksediaan yang dibutuhkan, ketersediaanhayati,
produkkompetitor)
6. Bahayapotensial
7. Toksikologi
Yang tidak termasuk adalah jawaban E. Berat Ekuivalen

21. Dina sedang membuat suatu sediaan obat. Sediaan yang dibuatnya adalah sediaan
serbuk. Dalam pembuatan sediaan tersebut dina menemukan bahan-bahan yang
digunakan bewarna putih. Apa yang akan dina lakukan untuk mengetahui bahwa
bahan-bahan tersebut telah tercampur sempurna pada saat digerus..... ( Suaina Salim)
a. Diberi pemanis
b. Diberi zat pewarna
c. Diberi pewangi
d. Ditambah sediaan obat
e. Diganti bahan dasar obat

(Anief,2006)
Jawab : diberi zat pewarna

22. Preformulasi dapat diartikan sebagai langkah awal pembuatan formula suatu obat.
Preformulasi dalam bidang farmasi sangat penting, dimana hal ini memengaruhi
penampilan dan perkembangan suatu sediaan farmasi. Terdapat data minimal yang
harus ada pada formulasi. Berikut yang termasuk data minimal yang harus ada pada
formulasi, kecuali ....(Dian Widyastuti)
a. Bobot Molekul
b. Toksikologi
c. Informasi Terapeutik
d. Label Kemasan
e. Metode Analitik

Pembahasan :
Data minimal yang harus ada dalam preformulasi antara lain (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 1995)
1. Struktur kimia dan karakteristik
2. Bobot molekul
3. Metode Analitik
4. Ruahan (kompresibilitas, observasi mikroskopik)
5. Informasi terapeutik (dosis, bentuk sediaan yang dibutuhkan, ketersediaan
hayati, produk kompetitor)
6. Bahaya potensial
7. Toksikologi

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia Edisi


IV.Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

23. Sebuah Pabrik Industri yang memproduksi sediaan tablet, mengalami kendala saat
proses produksi. Saat diuji dengan alat disolusi, kecepatan disolusi tablet menurun
dan kurangnya kompatibilitas. Masalah tersebut bisa terjadi karena kesalahan pada
salah satu unit proses yang terlibat dalam pembuatan tablet yaitu..... ( Sekar
Muktyani)
a. Penurunan ukuran partikel
b.Pencampuran yang berlebihan
c. Granulasi
d. Pengempaan tablet
e. Penyalutan

Jawaban: b, Karena Pencampuran dapat didefinisikan sebagai proses di mana dua


atau lebih komponen dalam kondisi campuran terpisah atau kasar diperlakukan
sedemikian rupa sehingga setiap partikel dari salah satu bahan terletak sedekat
mungkin dengan partikel bahan atau komponen lain. Pencampuran yang berlebihan
dengan komposisi yang tidak sebanding dapat menyebabkan proses pencampuran
tidak efektif karena partikel yang terlalu banyak dan akhirnya kecepatan disolusi
akan menurun dan kompatibilitas akan terganggu
Sumber: Bhatt B, Agrawal SS. 2007. Pharmaceutical Engineering. New Delhi: Delhi
Institute of Pharmaceutical Science and Research.

24. Daun Sasaladahan (Peperomiapellucida(L.) H.B.K) digunakan secara empiris oleh


masyarakat dalam pengobatan luka bakar dengan cara daun dicuci, dibersihkan,
ditumbuk halus dan ditempelkan pada luka bakar (Kinhoet al.,2011). Menurut
Dalimartha (2006),tumbuhan ini mengandung saponin, tanin,alkaloid, kalsium
oksalat, lemak dan minyak atsiri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Majumder and Arun Kumar (2011), hasil uji fitokimia daun tumbuhan ini juga
mengandung alkaloid ,flavonoid, steroid, saponin, tanin,triterpenoid dan
karbohidrat.Saponin yang terdapat dalam tumbuhan dapat memacu pembentukan
kolagen yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Chandeland Rastogi, 1979),
sedangkan tanin dan flavonoid mempunyai aktivitas sebagai antiseptik dan antibakteri
(Harbone, 1987).Sampai saat ini belum ada dilakukan penelitian pengujian formulasi
daun sasaladahaan terhadap penyembuhan lukabakar, formulasi yang tepat untuk
membuat sediaan ekstrak sasaladahan agar memudahkan dalam penggunaan adalah?
(FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN SASALADAHAN (Peperomiapellucida (L.)
H.B.K) DAN UJI EFEKTIVITASNYA TERHADAP LUKA BAKAR PADA
KELINCI (Oryctolagus Cuniculus;2013)) (Rini Dikta)
a. Dibuatsediaan oral
b. Dibuatsediaanlarutan
c. Dibuatsediaan gel
d. Dibuatsediaansalep
e. Dibuatsediaansuppositoria

Bab 3 (NIM 25-36)


25. Ila sedang membuat suatu sediaan farmasi dalam skala kecil. Ila sedang melakukan
proses pengeringan suatu granulasi basah , ila ingin segeran menggunkan hasil
pengeringan tersebut. Ila pun meletakkan granula tersebut pada sebuah nampan , dan
disebarnya. Ila ingin mengunakan sebuah alat agarkerjanya cepat selesai, alat apa
yang digunakn ila.. (Syazaaratul Qamelia Inaz)
a. Blender
b. kompor
c. mixer
d. kulkas
e. oven

(Sarfaraz K.Niazi, Pharmaceutical Manufacturing Formulations Compressed Solid


Products)

26. Dilla sedang membuat salah satu sediaan farmasi yang menggunakan metode
penggerusan. Saat proses penggerusan, bahan yang akan digerus kemudian diberikan
cairan, dimana bahan yang dicampurkan tidak dapat terlarut kedalamnya. Berdasarkan
cuplikan tersebut, disimpulkan bahwa dilla menggunakan metode penggerusan?
(Berlian Rizki putra)
a. Kering
b. Basah
c. Becek
d. Lembek
e. Campur

(Syamsuni, 2006)
27. Seorang mahasiswa datang ke sebuah laboratorium farmasi dengan membawa bahan
obat yang akan dikeringkan. Apabila suhu dan tekanan uap ruangan mendekati titik
didih lembab. Tindakan pengeringan yang tepat adalah …. (Teori dan Prektek
Farmasi Industri 2, 1994) (Nur Alfan)

a. Penjemuran bahan
b. Pembakaran bahan
c. Pemanasan bahan
d. Bahan dimasukkan dalam oven
e. Pengeringan pendidihan

28. Maklin ingin membuat suatu formulasi dengan memikser beberapa bahan menjadi
satu, maka Maklin harus mengetahui faktor faktor yang harus dipertimbangkan dalam
memilih mikser/peralatan antara lain… (Aulia Faradilla)
a. Sifat fisik bahan yang dicampur
b. Kerapatan, viskositas, dan kemampuan bercampur
c. Pertimbangan ekonomi menyangkut pemrosesan
d. Biaya perawatan dan peralatan
e. Semua benar

Citasi: Dhadhang Wahyu Kurniawan, T.N. Saifullah Sulaiman 2009

29. Mixing merupakan salah satu proses yang sangat penting pada saat pembuatan bahan
sediaan farmasi. Mixing atau pencmpuran dapat dikatakan sebagai proses awal dari
semua tahan dalam pembuatan bahan sediaan farmasi. Proses ini bertujuan untuk....
(Iqlima Den Firza)
a. Memperkecil ukuran partikel
b. Menghomogenkan bahan
c. Memisahkan ukuran partikel suatu bahan
d. Menghindari muncul mikroba dalam sediaan

(Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis, 2010, EGC)

30. Seorang mahasiswa akan memisahkan molekul molekul penyusun suspensi


paracetamol. Mahasiswa tersebut tidak memiliki penyaring dan pengayak yang sesuai
dengan ukuran partikel penyusun suspensi paracetamol, tetapi mahasiswa tersebut
mengetahui BJ (Berat Jenis) dari partikel penyusun suspensi paracetamol. Teknik
yang dapat ia lakukan untuk memisahkan partikel penyusun suspensi tersebut adalah
... ( Sarah Mulidia)
a. Penyaringan
b. Pengayakan
c. Sentrifugasi
d. Pemanasan
e. Fraksinasi

Jawaban yang Benar : c. Sentrifugasi


Sumber : Faatih M. Isolasi dan Digesti DNA Kromosom. Jurnal Penelitian Sains dan
Teknologi. 2009 : 10(01) ; 61-67

31. Sebuah pabrik farmasi akan memproduksi suatu obat dalam jumlah yang besar.
Bahan pada dicampur dengan pewarna ( indikator). Tahapan ini merupakan tahapan
awal dari semua urutan dalam proses industry farmasi disebut…( Ramlah )
a. Penggerusan
b. Pencampuran
c. Pemisahan
d. Pengeringan
e. Pendinginan

32. Seorang farmasis ingin membuat suatu sediaan farmasi. Salah satu proses dalam
pembuatan sediaan adalah pengeringan. Proses pengeringan yg digunakan adalah
proses pengeringan yg menghasilkan suatu produk berupa bubuk. Alat yang cocok
digunakan dalam proses pengeringan tersebut adalah (Nia Risnawati)
A. Spray drying
B. Pengering beku
C. Pengering rotari
D. Drying oven
E. Tray dryer

Pembahasan :
Alat yg digunakan adalah spray drying yaitu merupakan suatu proses pengeringan
untuk mengurangi kadar air suatu bahan sehingga dihasilkan produk berupa bubuk
melalui penguapan cairan. (Kurniawan, Dhadhang. Teknologi sediaan farmasi.
UNSOED Press. Purwokerto. 2012)

33. Seorang apoteker sedang membuat suatu sediaan pulvis, dengan resep sebagai
berikut :
R/ Amoicillin 0,300
CTM 0,002
Antalgin 0.250
m. f. Pulv. No. XII
S t dd p 1
Hal yang harus dilakukan oleh apotekker tersebut ialah..... (Yola Anandita)

a. Penggerusan basah
b. Penggerusan kering
c. Pencampuran batch
d. Pencampuran cairan
e. Pencampuran bahan padat

PEMBAHASAN : Jawaban pada pertanyaan tersebut adalah a. Penggerusan


basah. Hal ini dikarenakan pulvis merupakan serbuk bagi yang dibuat dengan
cara penggerusan bahan obat. Penggerusan pada resep yang tertulis merupakan
penggerusan kering, ini disebabkan bahan obat yang digunakan tidak ada yang
berupa larutan atau cairan.

34. Susi bekerja di suatu industri farmasi, ia memiliki beberapa bahan obat yang akan
dicampurkan melalui proses pencampuran (mixing). Tujuan dari dilakukannya
proses pencampuran adalah ... (Niro yuniarti)
a. Menghaluskan partikel-partikel zat aktif
b. Mencapai homogenitas
c. Memperluas luas permukaan
d. Mempercepat absorbsi
e. Meningkatkan penerimaan obat

Jawaban : B. Mencapai Homogenitas


(Syamsuni. Ilmu Resep. Jakarta:EGC.2006)
35. Rika bekerja di sebuah industry farmasi , rika ingin menggerus bahan obat yang
mana di bahan yang di gerus di beri cairan dan bahan tidak melarut didalam nya
merupakan proses penggerusan ….. (Laras Sriwati)
a. Penggerusan basah
b. Penggerusan setengah basah
c. Penggerusan kering
d. Penggerusan butir kasar
e. Penggerusan butir halus
Jawaban : a. penggerusan basah
( Syamsuni , ilmu resep .jakarta : EGC .2006 )

36. Seorang apoteker ingin membuat sediaan obat yang halus agar sediaan suspensi yang
dibuat dapat homogen (larut) dengan baik. Hal yang harus dilakukan oleh apoteker
tersebut sebelum membuat suspensi ialah... (Lisnaini Dwi Andriani)
A. Penggerusan dan pengayakan bahan
B. Pendinginan bahan
C. Pemanasan bahan
D. Penyaringan bahan
E. Pencampuran bahan

Jawaban A
Dasar dasar operasional farmasi
1. Penggerusan
2. Pengayakan
3. Pencampuran
4. Pemisahan
5. Pengeringan

Bab 4. (NIM 37-48)

37. Suatu Kendaraan sepeda motor, jika sudah cukup lama pasti kenalpotnya berkarat.
Perhatikan stang motot ternyata masih bagus. Keduanya juga sering terkena hujan
dan terkontak langsung dengan oksigen di iudara. Faktor apa yang mempengaruhi
kenalpot itu bisa berkarat (Rafli Armandhani)
a. Suhu
b. Elektrolit
c. Keasaman
d. Udara
e. Uap

Sumber Gadang Priyotomo, 2015)


38. Korosi memiliki jenis-jenis yang sering dijumpai. Jenis korosi berikut ini
mempunyai bentuk khas yaitu seperti sumur sehingga disebut korosi sumuran dan
arah perkembangan korosi tidak menyebar ke seluruh permukaaan logam melainkan
menusuk ke arah ketebalan logam yang mengakibatkan konstruksi mengalami
kebocoran termasuk dalam jenis korosi..... (INTAN KHAIRUNNISA)
a. Galvanic corrosion (korosi galvanis)
b. Erosion corrosion (korosi erosi)
c. Pitting (korosi lubang)
d. Uniform attack (korosi menyeluruh)
e. Crevise corrosion (korosi celah)

PEMBAHASAN :
Pitting (korosi lubang) merupakan bentuk korosi yang menyebabkan logam berbentuk
lubang yang memiliki bentuk khas seperti sumur dan arah perkembangan korosinya
tidak menyebar ke seluruh permukaan, tapi perkembangan korosi hanya di satu titik.
Hasil korosi ini dapat menyebabkan dinding atau logam berlubang sehingga terjadi
kebocoran.

Sumber : Riyatomo, G. 2008. Kamus Saku Korosi Material. Banten

39. Suatu material di sebuah industri mengalami korosi, korosi tersebut berasal dari
lingkungan. Di bawah ini manakah yang bukan merupakan faktor-faktor penyebab
terjadinya korosi dari lingkungan adalah . . . . (Septia Catur Putri)

(A) Jumlah zat pencemar udara, suhu, kelembaban dan oksigen


(B) suhu, tekanan, oksigen dan kecepatan
(C) Jumlah zat pencemar udara, suhu, kelembaban dan tekanan
(D) suhu, tekanan,oksigen dan cahaya matahari
(E) tekanan, oksigen, kelembaban dan suhu
Jawaban: B. suhu, tekanan, oksigen dan kecepatan

Pembahasan: Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan
meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang
ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan
meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, tekanan, keberadaan zat-zat
kimia yang bersifat korosif dan sebagainya (Purba, 2006), sedangkan kecepatan tidak
termasuk dalam faktor-faktor penyebab korosi yang berasal dari lingkungan.

40. Dibawah ini yang merupakan faktor fisika yang perlu di perhatikan dalam seleksi
material pabrik ( M Dwiky Fahmi L H)
a. Kekuatan
b. Daya tahan
c. Bobot
d. Ekpansi dingin
e. Transparan
Jawaban D
Pembahasan:
karena faktor faktor fisika yang berdampak bagi seleksi material adalah
kekuatan,daya tahan,bobot,tranparan dan ekpansi panas ,ekpansi dingin bukan lah
termasuk dalam faktor tersebut
41. Sebuah industri farmasi mengalami peristiwa korosi yang menyebabkan
terbentuknya karat-karat yang bisa saja mengkontaminasi zat atau material lainnya.
Hal ini dapat diatasi dengan beberapa cara, kecuali.... (Firda Maulidta Hadad)
a. Program perawatan dan perbaikan harus terintegrasi
b. Alat, mesin dan fasilitas yang ada di suatu pabrik harus terantisipasi dari masalah
korosi
c. Semua pihak yg terlibat dalam pengoperasian alat, mesin, instalasi, dan fasilitas
lainnyaharus mengetahui cara perawatannya
d. Pengendalian lingkungan melalui menjaga kelembaban udara dan pengendalian
keasaman lingkungan atau ruangan di mana peralatan tersebut ditempatkan
e. Menjaga produk yang telah diproduksi dengan memperhatikan stabilitas bahan
yang ada di produk tersebut melalui umur, penyusutan dan efisiensi pemakaian dari
bahan tersebut.

Jawab: E. Menjaga produk yang telah diproduksi dengan memperhatikan stabilitas


bahan yang ada di produk tersebut melalui umur, penyusutan dan efisiensi
pemakaian dari bahan tersebut.
Pembahasan: Pengendalian korosi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
melalui Program perawatan dan perbaikan harus terintegrasi. Alat, mesin dan
fasilitas yang ada di suatu pabrik harus terantisipasi dari masalah korosi, semua
pihak yg terlibat dalam pengoperasian alat, mesin, instalasi, dan fasilitas lainnya
harus mengetahui cara perawatannya serta pengendalian lingkungan melalui menjaga
kelembaban udara dan pengendalian keasaman lingkungan atau ruangan di mana
peralatan tersebut ditempatkan (Kurniawan, Dhadhang W., dan Sulaiman, Teuku
N.S., 2012. Teknologi Sediaan Farmasi, Laboratorium Farmasetika UNSOED,
Purwokerto)

42. Angel merupakan seorang supplier yang menginginkan sebuah alat yang berbahan
keras serta kuat. Angel memilih baja yang merupakan campuran beberapa unsur
seperti nikel, mangan, kromium dan material lainnya. Material pabrikasi yang dipilih
oleh angel merupakan material pabikasi golongan : (Evie Tamara Leslie)
a. Logam murni
b. Logam alloy
c. Logam tidak murni
d. Logam tunggal
e. Bukan Logam/ Non Logam

Pembahasan :
Baja merupakan logam paduan atau logam alloy yang dicampur dengan satu atau
lebih unsur campuran seperti nikel, mangan, molibdenum, kromium, vanadium, dan
wolfram untuk memperoleh sifat-sifat baja yang dikehendaki seperti sifat kekuatan,
kekerasan, dan keuletannya. Paduan dari beberapa unsur yang berbeda memberikan
sifat khas pada baja. Misalnya baja yang dipadu dengan Ni dan Cr akan
menghasilkan baja yang mempunyai sifat keras dan ulet. (Amanto, 1999)
Sumber : Amanto,Hari, dan Daryanto.1999. Ilmu Bahan Cetakan Kedua. PT. Bumi
Aksara. Jakarta

43. Cast Iron ada;ah jenis baja paduan yang emiliki unsur karbon sebanyak…
A. 1,5%
B. 15%
C. 50%
D. 25%
E. 85%

Pembahasan : Cast Iron adaalah jenis baja paduan yang memiliki konsetntrasi unsur
karbon sebanyak 1,5%
44. Logam paduan pada industri farmasi dibedakan menjadi beberapa macam, salah
satunya adalah logam yang larut padat interstisi (menyisip) merupakan suatu paduan
yang terjadi jika atom yang larut mempunyai diameter jauh lebih kecil daripada yg
dilaruti contohnya pada.... (Indah Apriani)
a. Baja
b. Stainless steel
c. Sulfur
d. Perak
e. Mild Steel

Pembahasan :
Logam paduan dibedakan menjadi 3 jenis :
a. Larut padat interstisi (menyisip), yaitu : suatu paduan yang terjadi bila atom yang
larut mempunyai diameter yang jauh lebih kecil daripada yang dilaruti, contoh : Pada
baja Carbon yang mengalami Nitriding dimana atom Fe (yang dilaruti) mempunyai
diameter atom lebih besar bila dibandingkan dengan atom N (yang larut) dengan
diameter lebih kecil sehingga menyisip diantara atom Fe.
b. Larut Padat Subtitusi (menggantikan posisi yang dilaruti), yaitu : suatu paduan
yang terjadi terutama bila diameter atom yang larut hampir sama dengan diameter
atom yang dilaruti, contoh : Pada paduan alumunium (diameter atom Al dan diameter
atom Cu hampir sama), pada stainless steel (diameter atom Fe dan diameter atom Cr
hampir sama), dll.
c. Senyawa, yaitu : suatu paduan yang terjadi karena adanya ikatan atom yang sangat
kuat, contoh : NaCl (Senyawa garam).
Metal juga dapat diklasifikasikan menjadi jenis, yakni :
a. Ferrous (besi)
b. Non Ferrous (bukan besi), contoh : Al dan paduannya, Ni dan paduannya, dll
(Kurniawan, 2009)
SUMBER : Kurniawan, D.W. , T.N. Saifullah, 2009, Teknologi Sediaan Farmasi,
Graha Ilmu, Yogyakarta,
45. Pada sebuah perusahaan produksi industri logam, perusahaan tersebut telah
mengekspor banyak macam logam yang dibutuhkan oleh negara –negara maju
diluar. Logam yang diproduksi terbagi dari beberapa jenis, namun hasil yang
menguntungkan hanya ada pada satu jenis logam. Logam tersebut merupakan suatu
paduan yang terjadi terutama jika terutama diameter atom yang hamper sama dengan
diameter atom yang dilaruti. Jenis atom tersebut yaitu termasuk jenis logam…
(Annisa Safira Rizkyanti)
A. Larut padat interstisi
B. Larut cair intertisi
C. Larut padat tersubsitusi
D. Larut padat tereliminasi
E. Senyawa yang dipadatkan
Pembahasan:
Jenis-jenis korosi terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Larut padat interstisi (menyisip), merupakan suatu paduan yang terjadi jika atom
yang larut mempunyai diameter jauh lebih kecil daripada yg dilaruti.
2. Larut padat tersubsitusi (menggantikan posisi yang dilaruti), merupakan suatu
paduan yang terjadi terutama jika diameter atom hamper sama dengan diameter
atom yang dilaruti.
3. Senyawa, yaitu suatu paduan yang terjadi karena adanya ikatan atom yang sangat
kuat.
(Kurniawan, Dhadhang W., dan Sulaiman, Teuku N.S., 2012. Teknologi Sediaan
Farmasi. Laboratorium Farmasetika UNSOED, Purwokerto)
46. Sebagian besar alat-alat dalam industri farmasi terbuat dari logam yang rentan
mengalami korosi . Korosi bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, antra lain
faktor dari bahan dan faktor dari lingkungan. Berikut ini yang bukan merupakan
penyebab korosi dari faktor lingkungan ialah ... (Nur Aida Pratiwi, I1021161046)
a. Kecepatan
b. Suhu
c. Konduktifitas dan pH
d. Kemurnian bahan
e. Organisme

Pembahasan : Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi


dua,yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan
meliputi :
1. Kemurnian bahan
2. Permukaan logam
Sedangan Faktor dari lingkungan meliputi:
1. Jumlah zat pencemaran udara
2. Suhu
3. Kelembaban
4. Keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif
5. Organisme
6. Oksigen (O2)
7. Tekanan
8. Kecepatan
9. Konduktifitas dan PH
Sumber : Widharto, Sri. 2001. Karat dan Pencegahannya. Jakarta: PT Pradnya
Paramita.

47. Faktor yang menyebabkan korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor yang
berasal dari bahan itu sendiri dan faktor lingkungan. Contoh dari faktor lingkungan
yang paling sering menyebabkan korosi di industry farmasi adalah sebagai berikut,
kecuali … (Nabila Oktafia)
a. Suhu dan kelembapan
b. Atmosfer
c. Penguapan bahan-bahan korosif
d. Pelarut-pelarut organic
e. Bentuk kristal

Pembahasan: Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu,


kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta
garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organic (Dody
Putranto,2008).
48. Proses pengeringan bermanfaat untuk:
1. Merubah bahan koloid/kental menjadi serbuk
2. Memperbaiki sifat alir granul
3. Mengurangi berat
4. Meningkatkan stabilitas produk yg dikemas
5. Melindungi obat dari pengaruh degradasi

Dari pernyataan diatas, manakah yang termasuk dalam fungsi pengeringan dalam
pembuatan sediaan farmasi?(Wiranti Musdalifah)
a. 1,2 dan 3
b. 1,4 dan 5
c. 2,3 dan 5
d .1,3 dan 5
e. semua benar
pembahasan :

Proses pengeringan bermanfaat untuk:


1. Merubah bahan koloid/kental menjadi serbuk
2. Memperbaiki sifat alir granul
3. Mengurangi berat
4. Meningkatkan stabilitas produk yg dikemas
5. Melindungi obat dari pengaruh degradasi

Daftar pustaka
Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Ibrahim, F., Edisi IV, 391-397, 607-617, Universitas Indonesia Press,Jakarta
Bab 5. (NIM 49-60)
49. Seorang apoteker sedang membuat sediaan bahan jenis kristal, butiran , bahan obat-
obatan yang kasar, baik bahan kimia , pewarna , makanan, bahan pasta dan cair
menggunakan alat panas dan pengeringan. Prinsip kerja dari alat ini adalah
menggunakan aliran udara panas di dasar produk wadah yang diisi dengan materi
atau bahan yang akan dikeringkan. Kemudian diinduksi dengan cara blower dan
udara segar tersedot ke unit. Sistem udara panas ini memperluas tempat tidur materi
pada kecepatan tertentu dan menciptakan turbulensi dalam produk atau dikenal
dengan tahapan fluidisasi agar menciptakan kondisi yang hampir ideal untuk
pengeringan. Alat tersebut dinamakan.... (Reny Puspita Maharani)
a. Fluid Bed Dryer
b. Tray Dryer
c. Spray drying
d. Freeze drying
e. Double cone vacuum dryer

Sumber : Lipsanen, Tanja. 2008. Process Analytical Technology Approach on Fluid


Bed Granulation and Dryin. Finlandia: Helsinki University Printing House
50. Dalam pembuatan sediaan serbuk, Budi menggunakan suatu jenis alat pengering
yang sering digunakan untuk mengeringkan serbuk. Jenis alat pengering itu adalah...
(Karen Litama)
A. Tray dryer
B. Fluid bed dryer
C. Freeze dryer
D. Spray drying
E. double cone vacuum dryer
Pembahasan :
Metode pengeringan dengan tray dryer merupakan metode pengeringan yang sudah
lama tetapi sering digunakan untuk pengeringan bahan padatan, butiran, serbuk atau
granul yang jumlahnya tidak terlalu besar (Kurniawan,2009).
51. Kriteria pemilihan alat pengering disamping berdasarkan pertimbangan–
pertimbangan ekonomi, pemilihan alat pengering ditentukan oleh faktor–faktor
berikut, kecuali ...... (Siti Ilmi Ayu)
a. Kondisi bahan yang dikeringkan (bahan padat, yang dapat mengalir, pasta,
suspensi)
b. Sifat–sifat bahan yang akan dikeringkan (misalnya apakah menimbulkan bahaya
kebakaran, kemungkinan terbakar, ketahanan panas, kepekaan terhadap pukulan,
bahaya ledakan, debu, sifat oksidasi).
c. Jenis cairan yang terkandung dalam bahan yang dikeringkan (air, pelarut organik,
dapat terbakar, beracun)
d. Kuantitas bahan yang dikeringkan
e. Kecepatan alat dalam proses pengeringan
Daftar Pustaka : Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogykarta :
Gajah Mada University Press.
52. . Dalam memproduksi suatu obat perlu memerhatikan kestabilan dan kesterilan obat
agar tetap berkualitas baik dan aman. Salah satu proses yang paling sering digunakan
industri obat adalah proses pengeringan kontinue maupun pengeringan tumpukan
yang menggunakan alat pengering. Alat pengering yang biasanya dgunakan untuk
pengeringan bahan padatan, butiran, serbuk atau granul yang jumlahnya tidak terlalu
besar dan menggunakan prinsip kerja dengan udara panas dan panas transfer
adalah… (Siti Nursyah)
a. Spray drying d. Rotary dryer
b. Fluid bed dryer e. Freeze drying
c. Try dryer
Pembahasan :
Metode pengeringan dengan tray dryer merupakan metode pengeringan yang sudah
lama tetapi sering digunakan untuk pengeringan bahan padatan, butiran, serbuk atau
granul yang jumlahnya tidak terlalu besar. Umumnya alat berbentuk persegi dan
didalamnya berisi rak-rak yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan
dikeringkan. Prinsip kerja alat ini bekerja dengan udara panas dan panas transfer
(Lachman, 1988).

Lachman L, Lieberman HA., dan Kanig, 1988, Teori dan Praktek Farmasi Industri,
Universitas Indonesia Press, Jakarta.

53. Dalama proses pengeringan diperlukan panas. Contoh dari proses pengeringan
adalah pembuatan massa granul yang kering dan dapat dikempa menjadi tablet.
Manfaat dari proses pengeringan yaitu untuk, kecuali.... (Pinkan Bhaitgety)
a. Melindungi obat dari pengaruh degradasi granul
b. Melindungi obat dari pengaruh sifat oksidasi granul
c. Memperbaiki sifat alir dan meningkatkan stabilitas granul
d. Memudahkan proses pengecilan granul
e. . Melindungi obat dari pengaruh mikroorganisme

Pembahasan : Sifat oksidasi tidak berhubungan dengan manfaat dari proses


pengeringan . Karena sifat oksidasi berperan pada penentuan faktor² pemilihan alat
saja. Manfaat yang tepat dapat dilihat dari pilihan jawaban selain "B" (Dhadhang dan
Teuku, 2012)
Sumber: Kurniawan, Dhadhang Wahyu dan Teuku Nanda Saifullah. 2012. Teknologi
sediaan Farmasi. Purwokerto: UNSOED PRESS
54. Pengeringan serbuk atau granul dalam pembuatan sediaan merupakan contoh
pengeringan .. ( Riyda Leovany)
a. Freeze drying
b. Try drying
c. Catch drying
d. Oven drying
e. Spray drying

Pembahasan : Try drying sering digunakan untuk pengeringan serbuk atau granul
sediaan farmasi
55. Air yang terikat erat pada molekul secara ikatan kimiawi dan sulit dihilangkan tanpa
merusak molekul disebut... (Egida Rachmadani)
a. Air sadah
b. Air bebas
c. Air kristal
d. Air adsorpsi
e. Air limbah
56. Pengering yang digunakan untuk pengeringan serbuk atau granul dengan siklus
pengeringan 4- 48 jam per batch biasanya untuk menegeringkan warna dalam
industri farmasi merupakan pengertian dari pengering? (Muhammad Rifky)
a. Fluid dryer
b. Hair dryer
c. Spray dryer
d. Try dryer
e. Wet dryer
57. Seorang apoteker membuat obat berupa tablet, pada proses pembuatan obat massa
granul yang basah tersebut harus di keringkan, biasanya proses pengeringan tersebut
menggunakan oven. Tetapi terjadi beberapa kasus bahwa proses pengeringan
menggunakan mesin oven tersebut tidak memenuhi syarat, dikarenakan proses
pengeringan yang tidak merata serta waktu yang lama dan berbeda beda pada setiap
sediaan yang dibuat. Maka alat yang tepat digunakan pada proses pengeringan
dengan metode granulasi basah pada pembuatan tablet adalah ................ (Samuel
Anugrah Hutomo)
A. Try Dryer
B. Oven
C. Fluid Bed Dryer
D. Spray Drying
E. Hair Dryer
Sumber : Budiady dan Siti, H. Z. 2016. Analisis Perbandingan Penggunaan Mesin
Oven Dan FBD Untuk Pengeringan Granul Pada Proses Pembuatan Obat. Jakarta :
Jurnal Teknik Industri. Vol.2 No. 17
58. Seorang Farmasis membuat suatu granul basah. Pada saat pengeringan berlangsung,
terjadi migrasi, maka pengatasan yang dapat dilakukan bila terjadi migrasi selama
pengeringan zat padat adalah.. (Armidayanti)
a. mengganti solute
b. mengganti zat padat
c. menurunkan konsentrasi bahan pengikat
d. lapisan solid setebal mungkin
e. mengganti solvent

jawaban : mengganti solvent (Tn. Salfullah,2009)

Anda mungkin juga menyukai