Bahan obat dan zat-zat tambahan pada sediaan tablet umumnya berupa serbuk, tidak
dapat langsung dicampur dan kemudian dicetak menjadi tablet karena tablet akan
terpisah dan pecah. Campuran serbuk itu harus diubah menjadi granul-granul, yaitu
kumpulan serbuk dengan volume lebih besar yang melekat satu sama lain. cara
mengubah sebuk menjadi granul ini disebut granulasi.
Cara pembuatan tablet dibagi menjadi 3 cara, yaitu granulasi basah, granulasi kering
(mesin rol atau mesin slug), dan kempa langsung. Tujuan granulasi basah dan kering
adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan/atau kemampuan kempa.
5.1.1 Granulasi Basah
Dibuat dengan mencampurkan zat khasiat, zat pengisi, dan zat penghancur hingga
homogeny, lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat, jika perlu ditambah bahan
pewarna. Setelah itu, diayak menjadi granul, dan dikeringkan dalam oven dengan
suhu 400-500C (tidak lebih dari 600C). Setelah kering, granul tersebut diayak lagi
untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan
pelican/lubrikan dan dicetak menjadi tablet dengan mesin pencetak tablet.
Cara granulasi basah menghasilkan tablet yang lebih baik dan dapat disimpan lama
dibandingkan cara granulasi kering.
5) Proses Pengeringan
6) Proses Pengayakan
7) Proses Pengeringan
9) Pengawasan Mutu
Tablet salut ataupun tablet biasa yang telah lulus pengujian mutu
dikemas (stripping) dengan menggunakan bahan pengemas Polycellonium
sebagai kemasan primer, dengan suhu mesin ± 80-100℃. Hal yang perlu
diperhatikan dalam proses penyetripan yaitu sebelum digunakan sealing
roller pada mesin stripping harus dipanaskan terlebih dahulu. Suhu mesin
tidak boleh terlalu rendah karena akan menyebabkan kemasan tidak dapat
melekat satu sama lain dan juga tidak boleh terlalu tingi karena akan
menyebabkan pelekatan yang buruk atau pelelehan pada kemasan strip.
Selain suhu yang digunakan, hal yang perlu diperhatikan adalah kecepatan.
Dilakukan dengan mencampurkan zat berkhasiat, zat pengisi dan zat penghancur, jika
perlu ditambahkan zat pengikat dan zat pelican. Campuran tersebut dibuat menjadi
massa serbuk yang homogen, lalu dikempa cetak dengan tekanan tinggi sehingga
menjadi tablet berukuran besar (slugging) yang tidak berbentuk baik, kemudian
slugging diayak hingga memperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan,
lalu granul yang terbentuk dikempa cetak lagi sesuai ukuran tablet yang diinginkan.
5.1.3 Kempa Langsung
Untuk pembuatan tablet dengan metode cetak langsung, dimulai dari proses
penimbangan bahan baku, selanjutnya mengikuti proses pencampuran massa cetak
sampai dengan proses penyetripan dan pengemasan tanpa proses granulasi.
1. Jumlah zat berkhasiat per tabletnya cukup untuk dicetak secara langsung.
2. Zat berkhasiatnya memiliki daya alir yang baik.
3. Zat berkhasiatnya berbentuk kristal yang bersifat free-flowing.
Bahan pengisi untuk kempa langsung yang paling banyak digunakan adalah
selulosa mikrokristal, laktos anhidrat, laktosa semprot-kering, sukrosa yang
dapat dikempa, dan beberapa pati termodifikasi. Misalnya tablet hexamine,
tablet NaCl, tablet KMnO4.