Kelompok 5
Wardah Musfirah
Wiwin Widianingsih
Meilitha Eriyana
Nurfadilah Ariani
Qotrun Nada Syauqiah
Syarifah Aldamega Husali
Definisi Tablet
Menurut FI Edisi III, Tablet adalah sediaan padat kompak,
dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung
satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat
tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi,
zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat
lain yang cocok.
Menurut USP 26, Tablet adalah sediaan bentuk padat yang
mengandung obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan
metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau
tablet kompresi.
Menurut FI Edisi IV, Tablet adalah sediaan padat
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet
cetak dan tablet kempa. Tablet merupakan bentuk sediaan farmasi
yang paing banyak tantangannya didalam mendesain dan
membuatnya. Tablet berbentuk kapsul umumnya disebut kaplet.
Bolus adalah tablet besar yang digunakan Formularium untuk
obat hewan besar.
Menurut Nasional Edisi II, Tablet adalah sediaan padat
kompak, dibuat dengan cara kempa cetakdalam bentuk umumnya
tabung pipih yang kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung obat dengan atau tanpa zat pengisi.
Menurut Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Tablet
adalah sediaan obat padat takaran tunggal. Sediaan ini dicetak
dari serbuk kering, kristal atau granulat,umumnya dengan
penambahan bahan pembantu,pada mesin yang sesuai dengan
menggunakan tekanan tinggi. Tablet dapat memiliki bentuk
silinder,kubus, batang dan cakram serta bentuk seperti telur atau
peluru.
Keuntungan dan Kerugian
Sediaan Tablet
Keuntungan sediaan tablet :
1. Volume dan bentuk kecil sehingga mudah dibawa, disimpan
dan diangkut.
2. Dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk
volume yang lebih kecil.
3. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air.
4. Tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif
lebih terjaga.
5. Dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari
sediaan.
6. Merupakan sediaan oral yang paling mudah diproduksi
massal.
7. Komposisi tablet dapat disesuaikan dalam berbagai dosis.
8. Harga relatif lebih murah
9. Merupakan sediaan oral yang memiliki stabilitas paling baik.
Kerugian sediaan tablet :
1. Kesulitan menelan pada anak-anak, orang sakit parah dan
prang lanjut usia.
2. Formulasi tablet cukup rumit.
3. Zat aktif yang hidroskopis mudah untuk rusak.
4. Kebanyakan tablet yang ada dipasaran tidak menutupi rasa
pahit dan tidak enak dari obat.
5. Sukar digunakan untuk anak-anak.
6. Sulit untuk memformulasikan zat aktif yang sulit dibasahi
dan tidak larut serta disolusinya rendah.
7. Beberapa bahan aktif sukar dikempa.
8. Diperlukan cara penggunaan khusus untuk tablet tertentu,
seperti tablet vagina, tablet implant, tablet sublingual, dan
tablet effervescent.
Komponen Tablet
Komponen atau formulasi tablet kempa terdiri dari zat aktif,
bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan. Selain
itu, juga dapat mengandung bahan pewarna dan lak (bahan warna
yang diadsopsikan pada aluminium hidroksida yang tidak larut)
yang diizinkan, bahan pengaroma, dan bahan pemanis.
1. Zat Aktif
Zat aktif yang terkandung dalam suatu sediaan harus
memenuhi syarat yang ditentukan Farmakope yang berlaku,
seperti homogen dan stabil.
6. Crumbling
Merupakan tablet menjadi retak
dan rapuh. Penyebabnya adalah
kurang tekanan pada pencetakan
tablet dan kurangnya zat pengikat.
Evaluasi Mutu Tablet
1. Keseragaman Bobot dan
Keseragaman kandungan
Alat : Timbangan Digital Analitik
Prosedur :
Diambil 20 tablet sebagai
sampel, lalu timbang satu per satu.
Sumber : https://www.google.com/search?q=contoh+sediaan+tablet+salut+selaput&client=firefox-
a&rls=org.mozilla:en-
US:official&channel=np&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj4mqCqhubWAhUKEpQKHX8dDEgQ_AUI
2. Apa yang dimaksud tablet inti? (Kelompok 2)
Tablet inti merupakan tablet yang belum mengalami proses
penyalutan dalam pembuatan tablet salut kempa. Oleh karena itu,
tablet ini sering juga disebut tablet dalam tablet.
Sumber : http://ntaundaimena.blogspot.co.id/2013/06/farmasetika-tablet-salut.html
Kremil-S
Sumber : https://www.google.com/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US
%3Aofficial&channel=np&biw=1366&bih=677&tbm=isch&sa=1&q=decolgen+tablet&oq=de
colgen+tablet&gs_l=psy-
ab.3...668147.672406.0.672593.40.13.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-
ab..40.0.0.0...0.GwuOqMAPNBE#imgrc=_
4. Apa parameter kritis Roller Compactor dalam granul kering?
(Kelompok 4)
Parameter Kritis adalah parameter atau hal-hal yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas
atau mutu produk yang dibuat.
Parameter kritis pada Roller Compactor pada granulasi
kering adalah compression force (kekuatan tekanan), gap width
(lebar celah/bolongan), roll speed (kecepatan putaran), feeding
screw speed (kecepatan sekrup pengumpan), granulating screen
size (ukuran granul), played different roles to the properties of
ribbon and granul products (perbedaan sifat dan produk granul).
Sumber : https://documents.tips/documents/tugas-industri-teaching-parameter-kritis-
tablet.html
5. Apa bantuan injektor khusus (tracor) pada tablet implant?
(Kelompok 6)
Sumber : https://www.google.com/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US
%3Aofficial&channel=np&biw=1366&bih=677&tbm=isch&sa=1&q=naltrexone+implants+
injection&oq=naltrexone+implants+injection&gs_l=psy-
ab.3...657515.667213.0.667544.43.25.0.0.0.0.477.477.4-1.1.0....0...1.1.64.psy-
ab..42.1.475.0..0j0i67k1.0.haZo0o4hGgw#imgrc=7aF-ivozHV11RM:
Formulasi Tablet Vitamin C 50 mg
I. Formulasi II. Spesifikasi
A. Satuan Dasar……………200mg/tablet A. Pemerian
1. Acidum Ascorbicum……………..50mg
Massa tablet berwarna kuning,
2. Amylum Manihot………………….14mg
rasa asam manis.
3. Avicel……………………………………14mg
B. Bahan-bahan
4. Talcum……………………………………4mg
5. Magnesium Stearat………………..4mg Semua bahan yang dipakai (bahan
6. Lactosum sampai…...............200mg berkhasiat dan bahan tambahan)
harus memenuhi spesifikasi
B. Jumlah Bahan yang Diperlukan
terbaru.
untuk 1 Bets = 100.000 tablet =
20kg III. Peralatan
1. Acidum Ascorbicum……………..….5kg 1. Timbangan
2. Amylum Manihot…………….……1,4kg
2. Wadah terbuat dari baja tahan
3. Avicel…………………………............1,4k
g
karat
4. Talcum………………………………….0,4kg 3. Mixer
5. Magnesium Stearat……...........0,4kg 4. Mesin Cetak Tablet (Cadmatch)
6. Lactosum sampai…………………..20kg
IV. Pembuatan
1. Timbang semua bahan yang dibutuhkan sesuai
perhitungan.
2. Masukkan Acidum Ascorbicum, Amylum Manihot, Avicel,
dan Lactosum ke dalam mixer, aduk hingga homogeny.
3. Masukkan Magnesium Stearat, aduk hingga homogeny.
4. Setelah melakukan pengujian atau evaluasi daya serbuk
yang dihasilkan, campuran dimasukkan ke dalam corong
yang terdapat di sisi kanan dan kiri atas mesin cetak
tablet.
5. Nyalakan mesin, lakukan pencetakan tablet dengan
massa 200mg per satu tablet.
V. Evaluasi Mutu 3. Uji Keregasan
1. Keseragaman Bobot Tablet
Alat : Friability Tester
Alat : Neraca Analitik
Prosedur : Dengan mengambil
Prosedur : Dengan mengambil 20
tablet sebagai sampel, lalu 20 tablet sebagai sampel, lalu
menimbang satu per satu tablet bersihkan tablet dari debu
pada neraca analitik. Catat masing- kemudian timbang dengan
masing bobot tablet sampel. neraca analitik, catat hasil
2. Keseragaman Ukuran bobot awal. Setelah itu,
Alat : Thickness Tester/Jangka masukkan 20 tablet sampel ke
Sorong/Dial Thickness Gauge dalam friabilator. Nyalakan alat,
Prosedur : Dengan mengambil 10 lakukan selama 4 menit per 100
tablet sebagai sampel, lalu putaran (25 putaran per menit).
mengukur masing-masing teblat dan Setelah selesai, keluarkan tablet
diameter tablet dengan Thickness sampel, lalu bersihkan dari
Tester/Jangka Sorong/Dial Thickness
debu dan timbang kembali,
Gauge. Catat masing-masing ukuran
tebal dan diameter tablet sampel. catat hasil bobot setelah diuji.
4. Uji Kekerasan Tablet 5. Uji Waktu Hancur
Alat : Disintegrasi
Alat : Hardness Tester
Tester/Disolusi Tester
Prosedur : Dengan Prosedur : Dengan mengambil 6
mengambil beberapa tablet sebagai sampel, masukkan
tablet sebagai sampel, lalu 1 tablet ke dalam setiap tabung
pada alat disintegrasi
letakkan tablet pada ujung
tester/disolusi tester. Lalu
alat hardness tester masukkan ke dalam penangas air
dengan posisi vertikal. pada suhu tubuh (370C).
Tekan tombol, sehingga Jalankan alat sampai semua
tablet tertekan lalu pecah. tablet
hancur/terdisolusi/terdisintegras
Lihat skala pada alat, i, lalu catat waktu hancur yang
lakukan sebanyak 3 kali. diperlukan.
Sumber : Sediaan-tablet-vitamin-c.html?m=I