SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Sarjana Farmasi (S1) pada Jurusan
Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Al-Ghifari
Oleh :
SAHAL FAUZI
D1A130630
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
JURUSAN FARMASI
BANDUNG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
NIM :D1A130630
Setelah membaca skripsi ini dengan seksama, menurut pertimbangan kami telah memenuhi
persyaratan ilmiah sebagai suatu skripsi
Pembimbing I Pembimbing II
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi
ini dapat selesai pada waktunya. Skripsi ini ditulis sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Universitas Al-Ghifari. Dalam penulisan
skripsi ini, peulis banyak sekali mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan rasa
terima kasih kepada:
Penulis
ABSTRAK
Penggunaan tumbuhan sebagai obat telah lama dikenal secara luas oleh
masyarakat Indonesia yang disebut sebagai obat tradisional, daun sirsak dapat
digunakan untuk menguatkan gigi, menyembuhkan sariawan, menghilangkan bau
mulut dan menghentikan perdarahan gusi, sehingga ekstraknya berpotensi
dikembangkan menjadi sediaan tablet hisap. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan tablet hisap ekstrak daun sirsak dengan formulasi terbaik dengan
rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Tablet hisap dibuat dari ekstrak kering
daun sirsak dengan metode granulasi basah yang dibuat dalam berbagai variasi
konsentrasi gelatin sebagai pengikat. Data hasil evaluasi di analisis dengan One
way Anova (p < 0,05). Berdasarkan hasil evaluasi fisik dan uji kesukaan, formula
terbaik tablet hisap ekstrak kering daun sirsak adalah F3 yang mengandung
ekstrak kering daun sirsak 100 mg, laktosa 72,25%, gelatin 10% sebanyak 22 ml,
talk 5%, asam sitrat 2,5%, aspartam 2,5%. Gelatin sebagai pengikat dapat
mempengaruhi sifat fisik tablet.
i
ABSTRACT
The utilization of plants as medicine has already know widely by Indonesian, that
may called traditional medicine of herbs, Annona muricata L. leaves can be used
for strengthening the teeth, cure canker sores, treat the bad breath and stop the
gum from bleeding so that the extract of Annona muricata L.leaves is potentially
developed to a lozenges preparation. The aim of this research was to get the best
lozenges formula of Annona muricata L. leaves extract which could be accepted
by the consumer. The lozenges was made by wet granulation method with the
various gelatin concentration as binder. Data of evaluation results were analyzed
by One way Anova (p <0.05). Based on the physical evaluation results and
hedonic test ,the best formula of Annona muricata L. leaves extract was F3
containing 100 mg of dry extract of Piper betle leaves, 72,25% of lactose, 35 ml
of gelatin 10%, 5% of talk, 2.5% of citrate acid, 2.5% of aspartame. Gelatin as a
binder can influence the physical properties of the tablet.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
iii
3.3 Prosedur Pembuatan Granul dan Tablet ................................................. 18
3.4 Pembuatan Larutan Gelatin .................................................................... 19
3.5 Pembuatan Granul Dan Tablet .............................................................. 19
3.6 Pemeriksaan Sifat Fisik Granul .............................................................. 20
3.6.1 Uji Laju Alir .................................................................................... 20
3.6.2 Sudut Diam ..................................................................................... 20
3.6.3 Indeks Komprebilitas ...................................................................... 20
3.6.7 Uji Kandungan Lembab .................................................................. 20
3.7 Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet ............................................................... 20
3.7.1 Keseragaman Bobot ........................................................................ 20
3.7.2 Kekerasan Tablet ............................................................................. 21
3.7.3 Kerapuhan ....................................................................................... 22
3.7.4 Keseragaman Ukuran ...................................................................... 22
3.7.5 Waktu Melarut ................................................................................ 23
3.7.6 Uji Kesukaan (uji hedonik) ............................................................. 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 24
iv
4.4 ANALISIS DATA .................................................................................. 34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 35
LAMPIRAN ......................................................................................................... 38
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan tumbuhan sebagai obat telah lama dikenal secara luas oleh
menggunakan obat herbal sudah sangat popular dan semakin disukai oleh
masyarakat. Hal ini disebabkan karena disamping harganya murah, mudah didapat
juga mempunyai efek samping yang relatif sedikit (Wijaya, 1995). Salah satu obat
herbal yang dibuat berasal dari ekstrak daun sirsak. Kandungan senyawa dalam
daun sirsak antara lain steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin.
Antioksidan yang terkandung dalam daun sirsak antara lain adalah vitamin
yang mampu melawan 12 jenis sel kanker. Banyaknya manfaat daun sirsak
menggunakan daun sirsak sebagai obat herbal dengan cara meminum air rebusan
1
2
Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih zat aktif,
umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet
melarut atau hancur perlahan lahan dalam mulut (FI, 1995). Tablet hisap biasanya
mengandung satu atau lebih kombinasi kategori berikut, yaitu antiseptik, anastesi
Wikarsa, 2010). Keuntungan tablet hisap menurut Banker dan Anderson (1994)
Tablet hisap memiliki keuntungan lain yaitu cocok digunakan untuk orang orang
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ekstrak daun sirsak dapat
Bandung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman
(Annona muricata L.)
2.1.3 Klasifikasi
4
5
2.1.4 Monografi
Berbentuk bulat dan panjang, dengan bentuk daun menyirip dengan ujung
daun meruncing, permukaan daun mengkilap, serta berwarna hijau muda sampai
hijau tua. Terdapat banyak putik di dalam satu bunga sehingga diberi nama bunga
berpistil majemuk. Sebagian bunga terdapat dalam lingkaran, dan sebagian lagi
membentuk spiral atau terpencar, tersusun secara hemisiklis. Mahkota bunga yang
berjumlah 6 sepalum yang terdiri dari dua lingkaran, bentuknya hampir segitiga,
tebal, dan kaku, berwarna kuning keputih-putiham, dan setelah tua mekar dan
lepas dari dasar bunganya. Bunga umumnya keluar dari ketiak daun, cabang,
yang memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik adalah senyawa yang dapat
6
(Mardiana, 2011).
2.2 Antioksidan
yang memberikan cita rasa, aroma dan warna yang khas pada tanaman tersebut.
(Robinson, 1995).
sehingga terpisah dari kandungan atau bahan yang tidak larut dalam pelarut cair.
Hasil yang didapatkan dari proses ekstraksi dinamakan ekstrak atau sediaan kental
yang diperoleh dari mengekstraksi zat aktif yang dimiliki simplisia menggunakan
sampai hasil yang diinginkan. Cairan penyari yang biasa digunakan untuk
ekstraksi adalah air, etanol, dan etanol air atau eter (Dirjen POM, 2000).
7
dari:
(perkolat).
dari:
balik.
pendingin balik.
c) Digesti. Digesti adalah maserasi kontinu pada suhu yang lebih tinggi
d) Infus. Pelarut yang digunakan pada proses infus adalah pelarut air
e) Dekok. Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama (30 menit)
Tablet hisap (lozenges) adalah sediaan padat yang mengandung satu atau
lebih zat aktif, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat
membuat tablet melarut atau hancur perlahan lahan dalam mulut (Depkes, 1995).
Tablet hisap biasanya mengandung satu atau lebih kombinasi kategori berikut,
Banker & Anderson (1994) adalah memiliki rasa manis yang menyenangkan,
mudah dalam penggunaan, kepastian dosis, dan tidak diperlukannya air minum
Bahan pengisi menjamin tablet memiliki ukuran atau massa yang dibutuhkan
(1 g). Di samping sifatnya yang harus netral secara kimia dan fisiologis,
konstituen semacam itu sebaiknya juga dapat dicerna dengan baik. Yang umum
digunakan adalah jenis pati (pati kentang, gandum dan jagung) dan laktosa. Sifat
tablet yang lebih baik dihasilkan oleh laktosa yang dikeringkan, dan setelah
memungkinkan granul dibuat dan dijaga keterpaduan hasil akhir tablet. Bahan
Oleh karena itu, bahan pengikat menjamin penyatuan beberapa partikel serbuk
dipengaruhi, baik oleh tekanan pencetakan maupun bahan pengikat. Bahan pengisi
juga dapat berfungsi sebagai bahan pengikat. Bahan pengikat dalam jumlah yang
memadai ditambahkan ke dalam bahan yang akan ditablet melalui larutan bahan
perekat yang digunakan pada saat granulasi. Sebagai bahan pengikat yang khas
antara lain : gula dan jenis pati, gelatin, turunan selulosa (juga selulosa kristalin
Beberapa bahan pelicin yang biasa digunakan antara lain : talk, magnesium
stearat, asam stearat, kalsium stearat, natrium stearat, licopodium, lemak, paraffin
Bahan pemberi rasa sangat penting dalam pembuatan tablet hisap. Apa yang
dirasa oleh mulut saat menghisap tablet sangat terkait dengan acceptability-nya
dan berarti juga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Dalam formula
tablet hisap, bahan yang digunakan biasanya juga merupakan bahan pengisi tablet
dibutuhkan tekanan tinggi dan bahan pengikat yang lebih banyak. Tablet hisap
diharapkan dapat melarut perlahan dalam mulut sehingga kekerasan tablet ini
Proses pembuatan untuk tablet hisap jenis ini sama seperti pembuatan tablet
biasa yaitu dibuat dengan metode granulasi basah, granulasi kering dan kempa
langsung.
11
tablet, walaupun melalui proses yang panjang. Granul dibentuk dengan jalan
mengikat serbuk dengan suatu pengikat. Dalam hal ini digunakan pengayak
tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi
tertentu akan menghasilkan bentuk tablet yang bagus, keras dan tidak rapuh.
2. Zat aktif yang kompaktibilitasnya rendah dalam dosis yang tinggi dibuat
dengan metode granulasi basah, karena jika digunakan metode cetak langsung
3. Zat aktif yang larut dalam dosis kecil, maka distribusi dan keseragaman zat
aktif akan lebih baik kalau dicampurkan dengan larutan bahan pengikat
Kerugian dari metode ini adalah perlu waktu dan biaya yang cukup besar
termasuk para pekerja, perolahan, energi dan ruangan. Pada saat granulasi terjadi
12
perubahan patikel bahan baku menjadi granul dengan ukuran lebih besar dan lebih
digunakan dalam industri. Cara ini membutuhkan lebih sedikit waktu dan
lebih ekonomis dari pada granulasi basah. Cara ini sangat tepat untuk bahan
pengikat kedalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara memadatkan massa
yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan setelah itu memecahkannya dan
ini, baik bahan aktif maupun pengisi harus memiliki sifat kohesif supaya massa
yang jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan
yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaanya
terhadap uap air atau karena untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang
dinaikan.
c) Kempa Langsung. Metode kempa langsung yaitu pencetakan bahan obat dan
bahan tambahan yang berbentuk serbuk tanpa proses pengolahan awal atau
sehingga tablet memiliki kekompakan yang cukup (Voigt, 1984). Metode ini
dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering (Ansel,
1981).
1) Laktosa
Laktosa adalah gula yang diperoleh dari susu. Dalam bentuk anhidrat atau
2) Gelatin
halus, kuning lemah atau coklat terang. Warna gelatin bervariasi tergantung
ukuran partikel. Larutannya berbau lemah seperti kaldu, jika kering stabil di udara
kebanyakkan formulasi sediaan farmasi yaitu produk oral dan parenteral, gelatin
kekentalan (viskositas). Gelatin kering stabil pada air dan mempunyai rentang pH
antara 3,8-7,6 (Rowe dkk., 2003). Fungsi utama gelatin di dalam industri adalah
3) Talk
tidak berbau; Rasa : Sangat asam, agak higroskopis, merapuh dalam udara;
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian etanol
(95%) P, sukar larut dalam eter; Incompatibilita : Asam sitrat income dengan
potassium tatrat, alkali dan alkali tanah karbonat dan bikarbonat, asetat dan
meledak atau terurai jika dikombinasikan dengan logam nitrat. (FI III, 1 hal.140)
15
5) Aspartam
Aspartam mudah terlarut dalam air dan sedikit terlarut dalam alkohol dan
tidak larut lemak atau minyak. Aspartam tidak menghasilkan rasa pahit atau
aftertaste yang sering terdapat pada pemanis buatan. Aspartam paling stabil pada
suasana asam lemah, yaitu antara pH 3-5 pada suhu 25ºC. Aspartam memiliki rasa
manis 180-200 kali sukrosa atau gula pasir. WHO menetapkan penggunaan
METODOLOGI PENELITIAN
jangka sorong (Tricle Brand) shanghai china, dan alat-alat gelas yang umumnya
digunakan dilaboratorium.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak kering daun
Jerman), gelatin (PT. Sungai Budi Lampung, Indonesia), asam sitrat (Budi Acid,
16
17
Bahan Formula
F1 F2 F3
(Gelatin 5%) (Gelatin 7,5%) (Gelatin 10%)
Ekstrak daun
sirsak (mg) 100 100 100
Gelatin ml 52 ml 27 ml 22 ml
Talk (%) 5 5 5
Total bobot
tablet (mg) 1000 1000 1000
konsentrasi gelatin 5%, formula II konsentrasi gelatin 7,5%, dan formula III
ditambah dengan air panas sampai 100 ml dan diaduk hingga homogen dan
1. Ekstrak kering daun sirsak, aspartam, laktosa, dan asam sitrat dicampur
basah.
4. Granul basah dikeringkan dalam oven seri memert pada suhu 40ºC selama
9 jam.
6. Sebelum dibuat tablet dilakukan uji sifat fisik granul antara lain: uji waktu
alir, pemeriksaan sudut diam, uji komprebilitas dan uji kandungan lembab.
8. Granul dicetak dengan tablet mesin pencetak tablet (Single punch tablet
9. Dilakukan Uji sifat fisik tablet meliputi: uji keseragaman bobot, uji
kerapuhan, uji kekerasan, uji keseragaman ukuran, uji waktu melarut, dan
Pengukuran laju alir dan sudut istirahat dilakukan dengan alat flowmeter.
corong flowmeter dan diratakan. Alat dijalankan dan waktu yang diperlukan oleh
seluruh sampel untuk mengalir melalui corong dicatat. Laju alir dinyatakan dalam
mengalir dan sudut diam ditentukan dengan mengukur sudut kecuraman bukit.
Sudut diam yang baik berkisar antara 200-400 (Voigt, 1995), yang dihitung
Sejumlah (± 25 gram) sampel dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml, lalu
diukur volumenya (V1). Berat jenis bulk = m/V. Gelas ukur yang berisi sampel
( )
Pada uji ini digunakan moisture balance. Pada alat tersebut dimasukkan 1
gram granul kering dalam aluminium foil lalu ditara dan diukur kadar airnya
dengan menekan tombol start maka akan didapat persen kadar air. Pengukuran
dilakukan hingga didapat kadar air yang konstan pada 3 kali pengukuran.
bobot adalah tidak lebih dari 2 tablet menyimpang lebih besar dari kolom A dan
21
tidak satu pun yang menyimpang lebih besar dari kolom B (Departemen
diameter dan besar tablet yang dibuat). Caranya adalah satu buah tablet diletakkan
tegak lurus pada alat yang diberikan tekanan, kemudian dilihat pada tekanan
3.7.3 Kerapuhan
friabilator dan alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm. Setelah
selesai, tablet lalu dibersihkan dari debu dan ditimbang kembali dengan seksama.
Dihitung % bobot tablet yang hilang. Bobot tablet yang hilang tidak boleh lebih
dari 1% (Ansel,2005).
dipengaruhi sifat alir, keseragaman densitas dan stabilitas punch pada alat cetak
tablet. Menurut Farmakope Indonesia III, kecuali dinyatakan lain, diameter tablet
tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet.
22
hancur dalam mulut. Tablet hisap larut 5-10 menit atau kurang (Banker 1994).
Alat uji terdiri dari keranjang yang berisi 6 silinder plastik yang terbuka bagian
atasnya dan dasarnya tertutup dengan pengayak 10 mesh. Keranjang diisi dengan
air suling bersuhu 37oC dan volumenya diatur sedemikian rupa, sehingga pada
titik tertinggi gerakan ke atas kawat kasa berada paling sedikit 2,5 cm di bawah
permukaan cairan dan pada gerakan ke bawah berjarak tidak kurang dari 2,5 cm
dari dasar wadah. Enam buah tablet hisap masing-masing dimasukkan kedalam
keranjang, kemudian keranjang dinaikturunkan secara teratur 29-32 kali per menit
(Lachman, 1994). Uji waktu hancur juga dilakukan langsung oleh responden
sekaligus pada saat dilakukan uji tanggapan rasa. Harga waktu larut sebanding
dengan kekerasan tablet. Semakin tinggi tingkat kekerasan tablet maka waktu
untuk merasakan sampel. Setiap responden diberi 3 sampel tablet yang terdiri dari
1 tablet untuk tiap formula. Tanggapan rasa dikelompokan dari tingkat : sangat
enak, enak, cukup enak, kurang enak dan tidak enak. Kemudian data disajikan
dalam bentuk tabel menurut nilai responden dengan tanggapan yang diberikan.
BAB IV
(%)
1
4,00 ± 0,00 18,06 ± 0.36 27,33 ± 2.50 14,65
2
4,00 ± 0,00 16,32 ± 0.11 27,25 ± 0.1 13,92
3
4,00 ± 0,00 15, 49 ± 0.70 27,08 ± 0.44 12,52
pembuatan tablet hisap. Sifat alir yang di miliki sudah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan. Dari data yang didapat pada Tabel 4.1 menunjukan sifat fisika
dari granul yang dihasilkan, dimana semua formula granul memenuhi syarat.
23
24
mengaktifkan bahan pengikat. Sifat alir dari granul dievaluasi dengan menghitung
kecepatan alir dan sudut lonsor. Berdasarkan hasil evaluasi, kelembaban dari
ketiga formula 4,00%, dapat disimpulkan bahwa kelembaban tablet dari ketiga
kecil untuk menghidari sticking. Kadar air yang cukup tinggi dalam granul dapat
meningkatkan resiko tablet lengket pada punch dan die pada saat pencetakan.
Sifat alir merupakan faktor penting dalam pembuatan tablet. Aliran massa
tablet yang baik dapat menjamin keseragaman bobot tablet yang dihasilkan.
(Lieberman, 1990). Massa tablet dari ketiga formula dapat melalui flowmeter
dengan baik. Berdasarkan hasil evaluasi laju alir pada table 4.1, formula 1,2, dan 3
Ditinjau dari sudut istirahat yang dihasilkan, sifat alir ketiga formula
termasuk dalam kategori istimewa (200-300). Sifat alir yang baik akan membuat
pengisian die terpenuhi secara merata sehingga keseragaman bobot tablet tidak
memenuhi syarat, hal ini menunjukkan bahwa massa tablet memiliki sifat untuk
membentuk masa tablet yang stabil dan kompak bila diberi tekanan .
1015
1010
1005
Bobot Tablet (mg)
1000
995
990 F1 (5%)
985 F2 (7,5%)
980
F3 (10%)
975
970
965
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (Hari)
Hasil evaluasi dari tablet hisap ekstrak kering daun sirsak yang dilakukan hari
1 hingga hari 28 Berdasarkan evaluasi keseragaman bobot tidak lebih dari 2 tablet
menyimpang lebih besar 5% dan tidak satu pun yang menyimpang lebih besar dari
26
keseragaman bobot.
4.3
4.25
4.2 F1 (5%)
Kekerasan (KP)
4.15 F2 (7,5%)
4.1
4.05 F3 (10%)
4
3.95
3.9
3.85
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (Hari)
keregasan tablet. Syarat kekerasan tablet adalah 4-10 kp. Hasil kekerasan tablet
ditunjukkan oleh gambar 2, ketiga formula memenuhi syarat kekerasan tablet dan
juga memiliki kekerasan yang stabil. Semakin tinggi konsentrasi pengikat yang
0.4
0.35
Kerapuhan (%)
F1 (5%)
0.3
0.25
0.2 F2 (7,5%)
0.15
0.1
0.05 F3 (10%)
0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (Hari)
Lieberman, & Kanig, 1994). Hasil uji keregasan seperti yang tertera pada gambar
antara ketiga formula tersebut, keregasan paling buruk dimiliki oleh formula 2
yaitu 0,37%. Hal tersebut dikarenakan pada formula 2 pengikat atau gelatin yang
rendah.
28
Waktu larut merupakan parameter yang penting pada tablet hisap. Tablet
hisap ekstrak kering daun sirsak diharapkan memiliki waktu larut antara 5-10
Piraporn dan Suchada, 2007), Waktu larut erat hubungannya dengan hidrofilitas
dari eksipien. Hasil uji waktu larut ditunjukkan pada gambar 4.4. Hasil
lambat pula waktu larutnya. Waktu larut akan menurun seiring dengan
hingga akan lebih lama terkikis atau terlarut. Berdasarkan waktu larut, formula
yang memenuhi syarat adalah formula 2 dan 3 dimana waktu larutnya berada pada
rentang 5-10 menit, yaitu formula 2 pada hari 28 memiliki waktu larut 8 menit 33
detik dan formula 3 pada hari ke 28 memiliki waktu larut 8 menit 3 detik.
29
F1 F2 F3
Hari
D (cm) T (cm) D (cm) T (cm) D (cm) T (cm)
pendapatnya mengenai penampilan, rasa, dan aroma dari tablet hisap formula 1, 2
dan 3.
80
Persentase (%)
60 F1 (5%)
40 F2 (7,5%)
F3 (10%)
20
0
Sangat Suka Suka Agak Tidak Suka Tidak Suka Sangat Tidak Suka
gambar 4.5 yaitu sebagian besar responden suka dengan penampilan tablet hisap
formulasi 3, sangat suka 30%, suka 50%, agak tidak suka 20% dan tidak ada
satupun responden yang tidak suka terhadap penampilan tablet hisap. Namun
sepertiga responden agak tidak suka terhadap penampilan tablet hisap, hal ini
disebabkan oleh warna tablet hisap yang kurang menarik karena pada formulasi
60 F2 (7,5%)
Persentase %
40
20 F3 (10%)
0
Sangat suka Suka Agak Tidak Tidak Suka Sangat Tidak
Suka Suka
Untuk uji kesukaan terhadap rasa tablet hisap pada formula 1, 2 dan 3.
Terlihat pada gambar 4.6 sebanyak 25% responden sangat suka, 35% responden
suka dengan rasa tablet hisap, dan 20% responden menyatakan agak tidak suka
dan 20% responden yang tidak suka dengan rasa tablet hisap. Hal ini dikarenakan
kombinasi rasa asam manis dari aspartam dan asam sitrat yang pas. Namun, masih
ada sejumlah kecil responden yang agak tidak suka dengan rasa tablet hisap
karena terasa kuat rasa ekstrak daun sirsak pada akhir menghisap tablet tersebut.
32
60
Persentase %
F2 (7,5%)
40
20
F3 (10%)
0
Sangat suka Suka Agak Tidak Suka Tidak Suka Sangat Tidak Suka
Pada formulasi tablet hisap ekstrak kering daun sirsak tidak ditambahkan
flavouring agent, dilakukan uji kesukaan pada formula 1, 2 dan 3. Terlihat pada
gambar 4.7 sebagian besar responden mempermasalahkan aroma dari tablet hisap
sagat suka dengan aroma tablet hisap, 40% responden suka, 20% agak tidak suka
dengan aroma tablet, dan 15% responden tidak suka aroma tablet. Hal ini
dikarenakan aroma has ekstrak kering daun sirsak.aspartam dan laktosa hampir
mengimbangi aroma dari ekstrak kering daun sirsak, sebagian responden suka
80
F1 (5%)
Persentase %
60
F2 (7,5%)
40
20
F3 (10%)
0
Sangat suka Suka Agak Tidak Suka Tidak Suka Sangat Tidak
Suka
Untuk waktu larut tablet dalam rongga mulut, berdasarkan hasil uji coba
resonden menyatakan sangat suka dan 50% responden suka, dan 15% responden
agak tidak suka dan 5% responden tidak suka. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa semakin tinggi konsentrasi gelatin, semakin lambat pula waktu larutnya.
Berdasarkan hasil diagram yang didapat, formula 3 yang lebih disukai oleh
responden.
bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu larut antara formula 1,2 dan 3 digunakan
Hasil keseragaman bobot terlihat bahwa rata rata nilainya tidak berbeda
bermakna, maksud dari berbeda bermakna yaitu tidak ada perbedaan yang
34
signifikan dari setiap formulasi. Pada Hasil kekerasan tablet terlihat bahwa rata
rata nilainya berbeda bermakna, maksud dari berbeda bermakna yaitu ada
terlihat bahwa rata rata nilainya berbeda bermakna, yaitu berbeda ada perbedaan
yang signifikan dari setiap formulasi. Waktu larut hasil terlihat bahwa rata rata
5.1 Simpulan
1. Pada penelitian ini, tablet hisap yang mengandung ekstrak kering daun sirsak
daun sirsak 100 mg, laktosa 72,25%, gelatin sebesar 10% sebanyak 22 ml,
talk 5%, asam sitrat 2,5%, aspartam 0,25% merupakan formula terbaik
2. Pengaruh gelatin sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet hisap
5.2 Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
Adjie, S., 2011., Dahsyatnya Sirsak Tumpas Penyakit, Pustaka Bunda, Jakarta
Anderson, P.O., Konoben, J.E., dan Troutman, W.G., 2002., Handbook of Clinical
Drug Data. Edisi X. New York: McGraw-Hill. Hal. 20-21.
Ansel, H.C., 2005., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta.
UI Press. Halaman: 217-218.
Anief, Moh., 1999., Ilmu Meracik Obat, Cetakan Ke-7, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Banker, G.S., dan Anderson., 1994., Tablet. Dalam L. Lachman, H.A. Lieberman,
& J.L. Kanig (Ed.). Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jilid II.
Jakarta: UI press. hal 643-737
Leny, S., 2006., Bahan Ajar Metode Fitokimia. Laboratorium Kimia Organik
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Airlangga : Surabaya.
Lachman, L., Lieberman H. A. & Kanig J.L, 1994., Teori dan Praktek Farmasi
Industri, Jilid I, Edisi II, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.
Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S., 2010., Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
Dasar Dasar Praktis, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 54 – 55,
98 – 115.
(Sunarjono, 2005).
36
37
(Wang, 2006)
Zuhud, E., 2011., Bukti Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker. Yunita Indah.
Cet-1. Agromedia Pustaka: Jakarta.
38
LAMPIRAN
Tablet Hisap
Evaluasi Tablet :
1. Keseragaman bobot
2. Kekerasan
3. Kerapuhan
4. Keseragaman Ukuran
5. Waktu Larut
6. Uji Kesukaan (hedonic)
39
Lampiran 4. Uji Laju Alir, Sudut Diam, Kandungan Lembab, dan Indeks
Komprebilitas (n=3)
Kandungan Indeks
Formula Laju Alir Sudut Diam
Lembab Komprebilitas
1 17,7 26,01 4,00 14,48
F1 (5%) 2 18,06 25,77 4,00 14,22
3 18,42 30,22 4,00 15,26
Rata-rata ± SD 18,06 ± 0,36 27,33 ± 2,50 4,00 ± 0,00 14,65 ± 0.54
1 16,21 27,35 4,00 14,1
F2
2 16,44 27,15 4,00 13,16
(7,5%)
3 16,32 27,25 4,00 14,5
Rata-rata ± SD 16,32 ± 0,11 27,25 ± 0,1 4,00 ± 0,00 13,92 ± 0,68
1 14,74 27,1 4,00 12,34
F3 (10%) 2 16,15 26,59 4,00 11,98
3 15,58 27,55 4,00 13,24
Rata-rata ± SD 15,49 ± 0,70 27,08 ± 0,48 4,00 ± 0,00 12,52 ± 0,64
42
1 997,8 ± 8.80 0,22 ± 0,88 998,1 ± 7,69 0,19 ± 0,76 997,55 ± 8,31 0,24 ± 0,83
3 997,15 ± 8,80 0,28 ± 0,88 997,4 ± 10,3 0,26 ± 1,03 997,8 ± 9,09 0,22 ± 0,90
5 997,6 ± 12,9 0.24 ± 1,29 997,2 ± 10,8 0,28 ± 1,08 997,2 ± 8,26 0,28 ± 0,82
7 996,35 ± 12,2 0,36 ± 1,22 996 ± 9,89 0,4 ± 0,98 998,15 ± 9,38 0,18 ± 0,93
14 998,5 ± 7,46 0,15 ± 0,74 997,1 ± 7,24 0,29 ± 0,72 997,25 ± 9,55 0,27 ± 0,95
21 996,55 ± 9,21 0,34 ± 0,92 997,4 ± 7,53 0,26 ± 0,75 997,75 ± 7,14 0,22 ± 0,71
28 996,95 ± 7,30 0,3 ± 0,73 997,15 ± 8,68 0,28 ± 0,86 997,3 ± 7,88 0,27 ± 0,78
43
Formula 2 (7,5%)
Waktu (Hari)
F2 A F2 B F2 C Rata-rata SD
1 4,23 4,22 4,35 4,23 0,01
3 4,21 4,22 4,23 4,22 0,01
5 4,21 4,22 4,26 4,23 0,03
7 4,25 4,21 4,24 4,23 0,02
14 4,24 4,19 4,24 4,22 0,03
21 4,28 4,22 4,21 4,24 0,04
28 4,23 4,20 4,24 4,22 0,02
Formula 3 (10%)
Waktu (Hari) F3 A F3 B F3 C Rata-rata SD
1 4,35 4,33 4,35 4,34 0,01
3 4,36 4,33 4,32 4,34 0,02
5 4,31 4,33 4,32 4,32 0,01
7 4,31 4,33 4,38 4,34 0,04
14 4,35 4,31 4,32 4,33 0,02
21 4,30 4,33 4,35 4,33 0,03
28 4,35 4,33 4,35 4,34 0,01
44
Formula 2 (7,5%)
Waktu (Hari)
F2 A F2 B F2 C Rata-rata SD
1 0,36 0,39 0,33 0,36 0,03
3 0,38 0,36 0,38 0,373 0,01
5 0,39 0,36 0,38 0,38 0,01
7 0,38 0,39 0,37 0,38 0,01
14 0,41 0,36 0,37 0,38 0,02
21 0,36 0,39 0,38 0,37 0,01
28 0,37 0,37 0,35 0,36 0,01
Formula 3 (10%)
Waktu (Hari)
F3 A F3 B F3 C Rata-rata SD
1 0,2 0,22 0,22 0,21 0,01
3 0,38 0,36 0,38 0,22 0,01
5 0,21 0,23 0,20 0,21 0,01
7 0,22 0,20 0,21 0,21 0,01
14 0,23 0,21 0,24 0,22 0,01
21 0,21 0,20 0,19 0,21 0,01
28 0,19 0,21 0,22 0,21 0,01
45
Formula 2 (7,5%)
Waktu (Hari)
F2 A F2 B F2 C Rata-rata SD
1 8 9 8 5,33 0,04
3 9 8 9 5,27 0,07
5 8 9 8 5,37 0,08
7 9 8 9 5,33 0,08
14 8 9 8 5,24 0,05
21 9 8 9 5,23 0,07
28 8 9 8 5,23 0,10
Formula 3 (10%)
Waktu (Hari)
F3 A F3 B F3 C Rata-rata SD
1 8 8 8 6,40 0,05
3 8 8 8 6,38 0,03
5 8 8 8 6,31 0,08
7 8 8 8 6,34 0,06
14 8 8 8 6,26 0,04
21 8 8 8 6,19 0,09
28 8 8 8 6,17 0,11
46
F2 (7,5%)
HARI
Diameter (cm) Tebal (cm) Diameter /Tebal
1 1,27 0,73 1,74
3 1,27 0,73 1,73
5 1,27 0,74 1,72
7 1,27 0,73 1,73
14 1,27 0,74 1,72
21 1,27 0,73 1,73
28 1,27 0,73 1,75
F3 (10%)
HARI
Diameter (cm) Tebal (cm) Diameter /Tebal
1 1,27 0,73 1,73
3 1,27 0,73 1,74
5 1,27 0,73 1,73
7 1,27 0,74 1,72
14 1,27 0,73 1,73
21 1,27 0,74 1,72
28 1,27 0,73 1,73
47
F2
Penampilan Rasa Aroma Waktu larut
Pendapat Responden
R % R % R % R %
Sangat suka 4 20 3 15 3 15 3 15
Suka 6 30 4 20 5 25 8 40
Agak tidak suka 7 35 8 40 7 35 5 25
Tidak suka 3 15 4 20 4 20 4 20
Sangat tidak 0 0 1 5 1 5 0 0
Total 20 100 20 100 20 100 20 100
F3
Penampilan Rasa Aroma Waktu larut
Pendapat Responden
R % R % R % R %
Sangat suka 6 30 5 25 5 25 6 30
Suka 10 50 7 35 8 40 10 50
Agak tidak suka 4 20 4 20 4 20 3 15
Tidak suka 0 0 4 20 3 15 1 5
Sangat tidak 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 20 100 20 100 20 100 20 100
Keterangan: R = Responden dan % = Persentase
48
ANOVA
UJI KESERAGAMAN TABLET
ANOVA
UJI KERAPUHAN TABLET
ANOVA
UJI KEKERASAN TABLET
ANOVA
WAKTU LARUT
PERNYATAAN KESEDIAAN
Nama :
Usia :
Alamat :
yang akan dilakukan oleh Sahal Fauzi mahasiswa Jurusan Farmasi, Matematika
untuk keperluan penelitian dan saya secara suka rela bersedia menjadi responden
penelitian ini.
Bandung, 2017
Yang menyatakan
( )
50
Nama : Tanggal:
Usia : Jenis kelammin:L/P
Petunjuk :
1. Anda akan menerima 1 (sampel) tablet hisap ekstrak kering daun sirsak.
2. Sebelum mencoba, netralkan mulut anda dengan meminum air putih yang tersedia.
3. Masukan tablet yang akan dicoba kedalam mulut, kemudian hisap perlahan, tablet
jangan langsung dikunyah.
4. Tablet dinyatakan larut sempurna jika tidak ada sisa sama sekali didalam mulut
5. Berilah tanda ceklis pada setiap kolom sesuai pendapat anda
Kriteria 1 2 3 4 5
Penampilan
Komentar
Saran
Rasa
Komentar
Saran
Aroma
Komentar
Saran
Waktu larut
Komentar
Saran