DISUSUN OLEH:
3. Kompresibilitas
Volume dan kerapatan serbuk ditentukan dari ukuran dan bentuk
partikel.menggunakan alat jouling volumeter. Ukuran partikel dan kerapatan serbuk
berpengaruh dengan volume serbuk. Bobot serbuk ditimbang dan dituang hati-hati
kedalam suatu gelas ukur kemudian permukaannya diratakan, volume yang terbaca
adalah volume tuang. Bobot ketukan diperoleh melalui ketukan vertikal timbunan serbuk
yang diisikan kesebuah gelas ukur tertutup yang terletak di atas dasar lunak. Ketukan
tersebut dilakukan sampai diperoleh volume konstan
Perhitungan : Kp = Vo – Vn
× 100 %
Vo
Kp = % pemampatan
Vo = volume awal
Vn = volume pada jumlah tiap ketukan
4. Kadar Lembab
Perlu dilakukan uji kadar lembab supaya mengetahui kandungan air yang terdapat
didalam granul, Jika granul masih tinggi kadar airnya, maka tablet akan mudah
terkontaminasi mikroorganisme, sementara jika kadar air dalam granul menjadi nol (0),
maka tablet akan menjadi rapuh, mudah pecah menjadi serbuk. Untuk menguji kadar
lembab dapat menggunakan alat Moisture analyzer, namun jika tidak memiliki alat
tersebut, dapat dilakaukan menggunakan hitung susut pengeringan seperti tertera dalam
farmakope Indonesia.
Caranya: Timbang seksama 5,0 g granul, masukan ke dalam alat mositer analyzer lalu
di catat berat awalnya, sampel di panaskan hingga lembab sampai bobot konstan pada
waktu yang bersamaan kehilanagn berat sampel dicacat terus menerus. Proses akan
berhaakhr ketika maasa saample tidak berkurang lagi , kemudia dicatat dan dihitung
bersasarkan rumus
Perhitungan: W0 – W1
× 1 00 %
W0
W0 = berat granul awal
W1 = berat setelah pengeringan
Persyaratan : 2 - 4%
Produk Ruahan
1. Uji disolusi
Uji Disolusi adalah proses pemindahan molekul obat dari bentuk padat ke dalam larutan
suatu medium. Uji disolusi digunakan untuk mengetahui persyaratan disolusi yang
tertera dalam monografi pada sediaan tablet, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa
tablet harus dikunyah atau tidak memerlukan uji disolusi. Uji ini juga bertujuan untuk
mengetahui jumlah zat aktif yang terlarut dan memberi efek terapi di dalam tubuh.
Pengujian dilakukan untuk menjamin keseragaman satu batch, menjamin bahwa obat
akan memberikan efek terapi yang diinginkan, dan diperlukan dalam rangka
pengembangan suatu obat baru.
Ada beberapa alat yang digunakan dalam uji disolusi :
- Alat 1 = tipe keranjang
- Alat 2 = tipe dayung
- Alat 3 = slinder kaca bolak balik
- Alat 4 = sel yang dapat dialiri
Bersasarkan formula alpa metil dopa digunakan
Media disolusi: 900 ml asam klorida 0,1 N.
Alat tipe 2: 50 rpm.
Waktu: 20 menit
Prosedur Lakukan penetapan jumlah C10H13NO4, yang terlarut dengan
mengukur serapan filtrat larutan uji, jika perlu encerkan dengan Media disolusi, dan
serapan larutan baku Metildopa dalam media yang sama pada panjang gelombang
serapan maksimum lebih kurang 280 nm.
Toleransi Dalam waktu 20 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q)
C10H13NO4, dari jumlah yang tertera.
2. Uji keseragaman bobot
Uji keseragaman bobot dilakukan dengan penimbangan 20 tablet. Lalu dihitung
bobot isi tablet dan bobot rata-rata tiap isi tablet Perbedaan bobot isi tiap tablet terhadap
bobot rata-rata tiap isi tablet, tidak boleh melebihi dari yang ditetapkan pada kolom A
dan untuk setiap 2 tablet tidak lebih dari yang ditetapkan pada kolom B.
Nomor CAS
Ph 5-7
Titik lebur 260 – 270°C
Kemurnian
Batas
Kadar/potensi
Stabilitas bahan yang higroskopik disimpan dalam wadah
tertututp baik, sejuk, tempat kering
Kelarutan Sukar larut dalam larutan Na0H 5% b/b ,
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Ph 3
Spesifikasi Lain Tidak ada
Kelarutan Sukar larut dalam larutan Na0H 5% b/b ,
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Avicel
Nama Prodak Talk
Nomor prodak
Nomor CAS
Rumus kimia SiO2
Berat molekul 60, 08 g/mol
Kelarutan Praktis tidak larut asam/basa pelarut organic dan air.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Struktur kimia
Nomor CAS
Untuk tablet dibuat dalam 2 bentuk yaitu strip dan blister. Bahan kemasan strip adalah
alufoil, sedangkan bahan kemasan blister adalah plastik dan alufoil.
Pertimbangan pemilihan strip atau blister terletak pada stabilitas bahan yang dikemas dan
permintaan pasar. Bahan yang dikemas dengan strip akan lebih stabil dibandingkan dikemas
dengan blister. Obat–obat yang peka cahaya hanya dapat dikemas dengan strip, karena blister
memiliki bagian transparan yang dapat ditembus cahaya sehingga obat yang peka cahaya dapat
rusak. Pada produk amlodipin ini digunakan bahan pengemas berupa strip karena produk ini
peka terhadap cahaya (dapat menyebabkan struktur kimia obat rusak), harus disimpan dibawah
suhu 30 derajat celcius dan terlindung dari cahaya dan disesuaikan dengan kemasan yang beredar
dipasaran.