Anda di halaman 1dari 19

RESUME

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DISUSUN OLEH:

ISNA HURRIA 15120190164

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
a) Prinsip pembuatan tablet
- Tablet Kempa
Tablet kempa didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat yang dibuat dengan
cara pengempaan dari sebuah formula dengan memberikan tekanan tinggi
(tekanan di bawah beberapa ratus kg/cm2) pada serbuk/granul menggunakan
pons/cetakan baja.
- Tablet Cetak
dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi, umumnya mengandung laktosa dan
serbuk sukrosa dalam berbagai perbandingan. Massa dibasahi dengan Etanol
prosentasi tinggi . Pembuatan dengan cara menekan massa serbuk lembab
dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kemudian dikeluarkan dan
dibiarkan kering
b) Metode pembuatan tablet
Metode pembuatan tablet berdasarkan cara pembuatannya secara umum
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu metode granulasi basah, metode granulasi kering,
dan metode kempa langsung.
 Metode kempa langsung
Prinsip Dasar Kempa Langsung: (teknologi sediaan solid, h.234)
Prinsip pembuatan tablet dengan metode kempa langsung yaitu
mencampur bahan aktif dengan eksipien yang mempunyai sifat alir dan
kompresibilitas tinggi, kemudiaan langsung dicetak. Metode kempa lansung
hanya dapat digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis kecil serta zat
aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab.
Syarat agar campuran bahan dapat dicetak dengan kempa langsung:
1) Dapat mengalir secara bebas
2) Tidak melekat baik pada punch maupun die
3) Mudah dicetak (memiliki daya kohesif)
 Metode granulasi basah
Metode granulasi basah sering digunakan apabila zat aktif yang digunakan
dalam formulasi bersifat tahan lembap dan panas, serta memiliki sifat alir dan
kompresibilitas yang relatif buruk. Tujuan dari pembuatan tablet dengan
menggunakan metode granulasi basah yaitu agar dapat meningkatkan sifat
alir dan atau kemampuan kempa yang dilakukan dengan cara mencampur zat
aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan penambahan
cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga didapatkan massa cetak
yang lembap yang dapat digranulasi dan menghasilkan tablet yang tidak
rapuh.
 Granulasi kering
Metode granulasi kering sering digunakan apabila zat aktif yang digunakan
dalam formulasi bersifat termolabil atau sensitif terhadap lembap dan panas,
serta memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang relatif buruk. Pembuatan
tablet dengan metode granulasi kering bertujuan untuk dapat meningkatkan sifat
alir dan atau kemampuan kempa massa cetak tablet. Prinsip dari metode ini
adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan
pelarut. Sementara itu, ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini dikatakan
cukup baik, digunakan untuk bahan aktif yang memiliki dosis efektif yang
terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau bahan aktif yang sensitif terhadap
pemanasan dan kelembaban. Pada proses ini, komponen-komponen tablet
dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan
dikompakan dengan punch, sehingga diperoleh massa yang disebut slug. Oleh
karena itu, prosesnya disebut dengan istilah slugging. Pada proses selanjutnya,
slug ini kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang daya
mengalirnya lebih baik dari campuran awal. Bila slug yang didapat belum
memuaskan, maka proses diatas dapat diulang.
Menurut Formula Alpa- methyldopa dibuat dengan metode granulasi
kering, alasanya alpametildopa tidak tahan terhadap pemanasan karena bisa
mengakibatkan zat aktif rusak terhadap pemanasan dan mempengaruhi mutu
obat, menurut artikel yang di pubmen apabila alpametildopa dipanaskan akan
mengelurakan asap beracun nitroksida yang menyebabkan pradak malah tidak
sesuai diiginkan. Alpha metildopa juga ini sangat higroskopik , dimna metode
granulasi kering ini juga sensifit lembab.
Evaluasi Granul (Bahan Ajar Farmasi Teknologi, Sedian Solid dan Farmakope Edisi
V, Text Book Fatmawaty )
1. Sifat alir
Aliran massa akan mempengaruhi keseragaman bobot dalam sediaan. Kecepatan
aliran serbuk ini ditentukan oleh faktor ukuran partikel, distribusi ukuran partikel,
bentuk partikel, bobot jenis. Uji terhadap sifat alir ini dilakukan dengan menggunakan
Ccorong (metode langsung) Timbang sejumlah serbuk/granul kemudian masukkan
kedalam corong, buka bagian bawah bersamman dengan menjalankan stop wach dan
catat waktu alir. Sifat alir yang baik yaitu > 10 gram/detik. Lakukan selama 3 kali.
Persayaratanya 100 gram granul waktu alirnya tidak lebih dari 10 detik..

Tabel 3. Persyaratan sifat alir


Laju alir (g/detik) Keterangan
> 10 Sangat baik
4 – 10 Baik
1,6 – 4 Sukar
< 1,6 Sangat sukar
2. Sudut istirahat
Cara uji ini juga merupakan uji untuk menentukan sifat aliran massa. Uji ini
dilakukan dengan menggunakan corong, dimana serbuk atau massa dialirkan melalui
corong, kemudian diukur jari-jari dan tinggi dari serbuk yang jatuh kebawah

Tabel 4. Persyaratan sudut istirahat


Sudut diam Keterangan
25 - 30 Istimewa
31 – 35 Baik
36 – 40 Cukup baik
41 – 45 Agak baik
46 – 55 Buruk
56 – 65 Sangat buruk
> 66 Sangat buruk sekali

3. Kompresibilitas
Volume dan kerapatan serbuk ditentukan dari ukuran dan bentuk
partikel.menggunakan alat jouling volumeter. Ukuran partikel dan kerapatan serbuk
berpengaruh dengan volume serbuk. Bobot serbuk ditimbang dan dituang hati-hati
kedalam suatu gelas ukur kemudian permukaannya diratakan, volume yang terbaca
adalah volume tuang. Bobot ketukan diperoleh melalui ketukan vertikal timbunan serbuk
yang diisikan kesebuah gelas ukur tertutup yang terletak di atas dasar lunak. Ketukan
tersebut dilakukan sampai diperoleh volume konstan
Perhitungan : Kp = Vo – Vn
× 100 %
Vo
Kp = % pemampatan
Vo = volume awal
Vn = volume pada jumlah tiap ketukan

Tabel 5. Persyaratan kompresibilitas


Indeks kompresibilitas (%) Keterangan
< 10 Istimewa
11-15 Baik
16-20 Cukup baik
21-25 Agak baik
26-31 Buruk
32-37 Sangat buruk
> 38 Sangat buruk sekali

4. Kadar Lembab
Perlu dilakukan uji kadar lembab supaya mengetahui kandungan air yang terdapat
didalam granul, Jika granul masih tinggi kadar airnya, maka tablet akan mudah
terkontaminasi mikroorganisme, sementara jika kadar air dalam granul menjadi nol (0),
maka tablet akan menjadi rapuh, mudah pecah menjadi serbuk. Untuk menguji kadar
lembab dapat menggunakan alat Moisture analyzer, namun jika tidak memiliki alat
tersebut, dapat dilakaukan menggunakan hitung susut pengeringan seperti tertera dalam
farmakope Indonesia.
Caranya: Timbang seksama 5,0 g granul, masukan ke dalam alat mositer analyzer lalu
di catat berat awalnya, sampel di panaskan hingga lembab sampai bobot konstan pada
waktu yang bersamaan kehilanagn berat sampel dicacat terus menerus. Proses akan
berhaakhr ketika maasa saample tidak berkurang lagi , kemudia dicatat dan dihitung
bersasarkan rumus
Perhitungan: W0 – W1
× 1 00 %
W0
W0 = berat granul awal
W1 = berat setelah pengeringan
Persyaratan : 2 - 4%

Produk Ruahan
1. Uji disolusi
Uji Disolusi adalah proses pemindahan molekul obat dari bentuk padat ke dalam larutan
suatu medium. Uji disolusi digunakan untuk mengetahui persyaratan disolusi yang
tertera dalam monografi pada sediaan tablet, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa
tablet harus dikunyah atau tidak memerlukan uji disolusi. Uji ini juga bertujuan untuk
mengetahui jumlah zat aktif yang terlarut dan memberi efek terapi di dalam tubuh.
Pengujian dilakukan untuk menjamin keseragaman satu batch, menjamin bahwa obat
akan memberikan efek terapi yang diinginkan, dan diperlukan dalam rangka
pengembangan suatu obat baru.
Ada beberapa alat yang digunakan dalam uji disolusi :
- Alat 1 = tipe keranjang
- Alat 2 = tipe dayung
- Alat 3 = slinder kaca bolak balik
- Alat 4 = sel yang dapat dialiri
Bersasarkan formula alpa metil dopa digunakan
Media disolusi: 900 ml asam klorida 0,1 N.
Alat tipe 2: 50 rpm.
Waktu: 20 menit
Prosedur Lakukan penetapan jumlah C10H13NO4, yang terlarut dengan
mengukur serapan filtrat larutan uji, jika perlu encerkan dengan Media disolusi, dan
serapan larutan baku Metildopa dalam media yang sama pada panjang gelombang
serapan maksimum lebih kurang 280 nm.
Toleransi Dalam waktu 20 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q)
C10H13NO4, dari jumlah yang tertera.
2. Uji keseragaman bobot
Uji keseragaman bobot dilakukan dengan penimbangan 20 tablet. Lalu dihitung
bobot isi tablet dan bobot rata-rata tiap isi tablet Perbedaan bobot isi tiap tablet terhadap
bobot rata-rata tiap isi tablet, tidak boleh melebihi dari yang ditetapkan pada kolom A
dan untuk setiap 2 tablet tidak lebih dari yang ditetapkan pada kolom B.

Tabel 6. Persyaratan uji keseragaan bobot


Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata (%)
A B
≤ 120 mg 10 % 20 %
≥ 120 mg 7,5 % 15 %

Produk Jadi (Fatmawati, 2015)


1. Penampilan umum/visual, cacat fisik (retak, rapuh, foil berkerut)
2. Penandaan tanda-tanda pengenal (logo, label, nomor batch, nomor registrasi)
3. Kesesuaian jumlah
4. Tes kebocoran/leak test:
1) Dimasukkan dalam bejana sebanyak 3 - 5 strip bejana kaca yang berisi metilen blue
dan tertutup rapat,kemudian divakum 15-30 menit lalu dibuka blister dan dilihat
perubahan warna
2) Memasukkan produk jadi kedalam ruang hampa dalam satuan waktu tertentu, bila
kemasan bocor gelembung-gelembung udara akan terlihat dari lubang kebocoran

KK 10 Menetapkan kesesuaian bahan baku dengan spesifikasi yang ditetapkan.


Alpa-methyldopa (Martindale, h. 1334, FI V, h. 851,)
Nama Prodak Metildopa
Rumu molekul M3271

Nomor CAS 555-30-6


Rumus kimia C10H13NO4
Berat molekul 211,2145
Kelarutan Praktis tidak larut asam/basa pelarut organic dan air
(F.V)
DMSO
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat Pada Suhu  -20 ° C
Struktur kimia

Pemerian Bahan : Serbuk hablur sangat halus, samapi putuh keabu-


abuan, , Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas
dari butiran, tidak berbau, tidak berasa.
Tetapan Fisis tidak ada
Identifikasi/uji penetaoan kadar meggunakan metode titrimetric
spesifik
Kemurnian Susut pengeringan : Tidak lebih dari 6,5%; lakukan
pemijaran pada suhu 1000° sampai bobot tetap,
menggunakan lebih kurang 1 g yang ditimbang
saksama
Sisa Pemijaran : Tidak lebih dari 0,1%
99,45 %
Stabilitas Stabil dibawah kondisi penyimpanan 20
Ph 5
Kelarutan Praktis tidak larut asam/basa pelarut organic dan air
Penyimpanan Dalam wadah tertutup Baik Pada Suhu  -20 ° C
Titik lebur Sekitar 572 ° F
Koefisien partisi -1,79
Talk ( Rowe, 2009., FI V h 1247, Exipient h 728 )
Nama Prodak Talk
Nomor prodak
Nomor CAS
Rumus kimia
Berat molekul
Kelarutan Praktis tidak larut asam/basa pelarut organic dan air.
Penyimpanan
Struktur kimia

Nomor CAS

Pemerian Bahan Merupakan silica submikroskooik berasap dengan


ukuran partikel sekitar 15 nm. Berwarna putih
kebiruan, bercahaya, longgar, merupakan bubuk
amorf. transparan menjadi abu-abu
Kekerasan 1 – 1,5
Bataskurang dari 900 μg dan tidak lebih dari 1050 μg per mg,
tidak
Kadar/potensi C16H19N3O4S, dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan. Kromatografi cair kinerja tinggi, Fase
gerak campuran air-asetonitril P-kalium fosfat
monobasa 1 M-asam asetat 1 N (909:80:10:1)

Kemurnian Susut pemijaran : Tidak lebih dari 6,5%; lakukan


pemijaran pada suhu 1000° sampai bobot tetap,
menggunakan lebih kurang 1 g yang ditimbang
saksama

Stabilitas stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan pada


suhu 1608 derajat celcius cselama tidak kurang dari 1
jam. Itu juga dapat disterilkan dengan paparan etilen
oksida atau iradiasi gamma. Bedak harus disimpan
dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan
kering tempat

Ph 6,5 – 10 untuk larut disperse 20% b/v


Kelarutan Praktis tidak larut dalam pelarut organic, air dan asam
kecuali, asam hidrofluorat, larut dalam alkali
hidroksida panas, membentuk dispresia koloid dengan
air.
Penyimpanan
Titik lebur
Koefisien partisi

Avicel PH 101 (Exipient h 129, Rowe R.C, 2009 )


Nama prodak Avicel
Nomor CAS 9005-27-0
Rumus molekul (C6H10O5)m
Berat molekul 36.000
Pemerian Bahan Merupakan silica submikroskooik berasap dengan
ukuran partikel sekitar 15 nm. Berwarna putih
kebiruan, bercahaya, longgar, merupakan bubuk
amorf. transparan menjadi abu-abu, tidak bebrbau, rasa
hambar
Rumus struktur

Ph 5-7
Titik lebur 260 – 270°C
Kemurnian
Batas
Kadar/potensi
Stabilitas bahan yang higroskopik disimpan dalam wadah
tertututp baik, sejuk, tempat kering
Kelarutan Sukar larut dalam larutan Na0H 5% b/b ,
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Calsiun Arachinate pubmed (pubmed)


Nama Resmi Kalsium diicosanoate
sinonim Avi Kalsium arakhinat
Calcium acavhinate
Rumus molekul (C6H10O5)m
Berat molekul Bm : 663,1 g/mol
Spesifikasi Lain Tidak ada
Kelarutan Sukar larut dalam larutan Na0H 5% b/b ,
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kollidon VA 64 (FI V h 1247., Exipient h 196)


Nama Prodak Kollidon VA 64
Rumu molekul (C(C6H9NO)n
Nomor CAS 555-30-6
Rumus kimia C10H13NO4
Berat molekul 211,2145
Kelarutan Praktis tidak larut asam/basa pelarut organic dan air
(F.V)
DMSO
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat Pada Suhu  -20 ° C
Struktur kimia

Nomor CAS 555-30-6

Pemerian Bahan : Serbuk hablur sangat halus, samapi putuh keabu-


abuan, , Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas
dari butiran, tidak berbau, tidak berasa.
Tetapan Fisis tidak ada
Identifikasi/uji penetaoan kadar meggunakan metode titrimetric
spesifik
Kemurnian Susut pengeringan : Tidak lebih dari 6,5%; lakukan
pemijaran pada suhu 1000° sampai bobot tetap,
menggunakan lebih kurang 1 g yang ditimbang
saksama
Sisa Pemijaran : Tidak lebih dari 0,1%
99,45 %
Stabilitas Stabil dibawah kondisi penyimpanan 20
Ph 5
Kelarutan Praktis tidak larut asam/basa pelarut organic dan air
Penyimpanan Dalam wadah tertutup Baik Pada Suhu  -20 ° C
Titik lebur Sekitar 572 ° F
Koefisien partisi -1,79

Kollidon VA 64 (FI V h 1247., Exipient h 196)


Rumus molekul (C(C6H9NO)n

Berat molekul 2500


Nomor CAS 9003-39-8
Pemerian Bahan Berwarna putih hingga putih krem, halus dibagi,
mengalir bebas, praktis hambar, tidak berbau atau
hampir tidak berbau, higroskopis bubuk
Rumus struktur

Ph 3
Spesifikasi Lain Tidak ada
Kelarutan Sukar larut dalam larutan Na0H 5% b/b ,
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Avicel
Nama Prodak Talk
Nomor prodak
Nomor CAS
Rumus kimia SiO2
Berat molekul 60, 08 g/mol
Kelarutan Praktis tidak larut asam/basa pelarut organic dan air.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Struktur kimia
Nomor CAS

Pemerian Bahan Merupakan silica submikroskooik berasap dengan


ukuran partikel sekitar 15 nm. Berwarna putih
kebiruan, bercahaya, longgar, merupakan bubuk
amorf. transparan menjadi abu-abu, Mengiritasi kulit
dan mata saat bersentuhan. Penghirupan akan
menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, bubuk
amorf, tidak berbau, rasa hambar.
Titik didih 4046 ° F pada 760 mm Hg
Titik lebur tidak kurang dari 3110 ° F

Kemurnian Susut pemijaran : Tidak lebih dari 6,5%; lakukan


pemijaran pada suhu 1000° sampai bobot tetap,
menggunakan lebih kurang 1 g yang ditimbang
saksama

Stabilitas stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan pada


suhu 1608 derajat celcius cselama tidak kurang dari 1
jam. Itu juga dapat disterilkan dengan paparan etilen
oksida atau iradiasi gamma. Bedak harus disimpan
dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan
kering tempat

Ph 6,5 – 10 untuk larut disperse 20% b/v


Kelarutan Praktis tidak larut dalam pelarut organic, air dan asam
kecuali, asam hidrofluorat, larut dalam alkali
hidroksida panas, membentuk dispresia koloid dengan
air.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Zat aktif (Farmakope Indonesia Ed V h.128);drug generic of formulation)
Bentuk Sediaan Tablet
Pemerian Tablet bundar, cembung warna outih
Komposisi 500 mg zat aktif + zat tambahan
Kemasan P 18, l 9 cm
kadar Tablet Ampisilin mengandung sejumlah Ampisillin (anhidrat
atau trihidrat) setara dengan tidak kurang dari 90,0% dan tidak
lebih dari 120,0% ampisilin, C16H19N3O4S, dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Karakteristik Bobot tablet : 500 mg
(drug generic of Diameter : 12 mm
formulation) Kekerasan : 113 N
Waktu Hancur : 4 menit
Disolusi : tidak kurang 75% C16H19N3O4S harus larut dalam
waktu 1-2 menit
Kerapuhan : 0,8 %
Spesifikasi Lain pH 3,5-6,0
Penyimpanan Tablet metildopa harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada
suhu kurang dari 40 ° C, sebaiknya pada suhu 15-30 ° C.
(pubmed)

Higroskopik Sangat higroskopis


Mungkin sensitif terhadap kontak yang terlalu lama dengan udara
dan cahaya. 
Kadaluasa
3 tahun dalam kondsi yg di anjurka
36 bulan
Kadaluasa 3 tahun
Penyimpanan 36 bulan
yang di anjurkan
Spesifikasi bahan pengemaas

Spesifikasi bahan pengemas (Cyntiani, 2013)

Untuk tablet dibuat dalam 2 bentuk yaitu strip dan blister. Bahan kemasan strip adalah
alufoil, sedangkan bahan kemasan blister adalah plastik dan alufoil.
Pertimbangan pemilihan strip atau blister terletak pada stabilitas bahan yang dikemas dan
permintaan pasar. Bahan yang dikemas dengan strip akan lebih stabil dibandingkan dikemas
dengan blister. Obat–obat yang peka cahaya hanya dapat dikemas dengan strip, karena blister
memiliki bagian transparan yang dapat ditembus cahaya sehingga obat yang peka cahaya dapat
rusak. Pada produk amlodipin ini digunakan bahan pengemas berupa strip karena produk ini
peka terhadap cahaya (dapat menyebabkan struktur kimia obat rusak), harus disimpan dibawah
suhu 30 derajat celcius dan terlindung dari cahaya dan disesuaikan dengan kemasan yang beredar
dipasaran.

Anda mungkin juga menyukai