Anda di halaman 1dari 3

BagaianPertama

PORTOFOLIO PRAKTEK PMSF


Kelompok : 1 Materi : Quality Control bahan ruahan (spektro UV-Vis)

Anggota Kelp: Tanggal Praktikum: Nama Supervisor:


1. Septiani D. S. 23175271A 12 Mei 20 20 Atika Cahya P. 23175273A
2. Atika C. P. 23175273A
3. Eva Fitriana 23175274A
4. Aprilia Shinta A. 23175275A
5. Krisna P. A. S. 23175277A
6. Aulia R. 23175278A

A. Tulisakan Informasi Dalam Pembuatan Granul


Metode pembuatan granul, yaitu granulasi basah dan granulasi kering. Salah satu dari tiga
metode pembuatan tablet adalah metode granulasi kering. Tujuan dari granulasi kering
adalah: untuk memperoleh granul yang dapat mengalir bebas untuk pembuatan tablet.
Granulasi kering dilakukan apabila zat aktif tidak mungkin digranulasi basah karena tidak
stabil atau peka terhadap panas dan atau lembap atau juga tidak mungkin dikempa
langsung menjadi tablet, karena zat aktif tidak dapat mengalir bebas dan atau dosis efektif
zat aktif terlalu besar untuk kempa langsung. Pemilihan metode pembuatan sediaan tablet
ini biasanya disesuaikan dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat
tersebut tahan terhadap panas atau lembab, kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain
sebagainya.
Prosedur pembuatan tablet  dapat dibuat melalui tiga macam cara, yaitu: granulasi basah,
granulasi kering, kempa langsung. Granulasi Basah yaitu memproses campuran zat aktif
dan eksipien menjaddi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat
dalam jumlah yang tepat sehingga didapat masa lembab yang dapat digranulasi. Metode
ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas. Granulasi
kering disebut juga slugging, yaitu metode yang memproses partikel zat aktif dan eksipien
dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat, selanjutnya dipecah lagi
untuk menghasilkan partikel yang berukuran yang lebih bessar dari serbuk semula(granul).
Teknologi granulasi kering secara kempa terdiri dari dua metode, yaitu:
Pembuatan Bongkah (Slugging) dan Pembuatan Lempengan (Kompaktor Gulungan).
Proses Pengikatan Partikel Pembentukan ikatan granul dikarakterisasi dalam tahap yang
berbeda, urutan berikut ini:
Pengaturan kembali partikel, Perubahan bentuk partikel, Pemecahan partikel menjadi
berkeping-keping (fragmentasi), dan Pengikatan partikel-partikel.
B. Tuliskan Parameter yang diperhatikan dalam menghasilkan Granul yang
1. Granulometrik untuk melihat keseragaman dari ukuran granul. Parameter ini
merupakan analisis ukuran dan repartisi granul dan berhubungan dengan sifat
aliran granul.
2. Bobot jenis, terdiri dari 2 jenis yaitu BJ sejati dan BJ nyata
3. Kadar kemampatan digunakan untuk menilai aliran
4. Laju alir granul, terdiri dari
- metode corong  Mengukur kecepatan aliran 100 g granul

menggunakan corong kaca dengan dimensi sesuai. Caranya


menggunakan corong yang dipasang pada statif yang diletakkan
dengan ketinggian tertentu. Awalnya granul ditimbang, berat
granul dicatat sebagai m. Lalu granul tersebut dialirkan melalui
corong dan ditampung pada bagian bawahnya. Waktu yang
diperlukan granul untuk melewati corong dicatat sebagai t.
- metode sudut istirahat  Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah
corong) kemudian tampung granul di atas kertas grafik. Hitung α
5. kompresibilitas  Merupakan pengukuran persen kemampatan. Pada uji ini
menggunakan gelas ukur bervolume besar, kemudian seluruh granul dimasukkan
ke dalam gelas ukur. Tinggi awal granul dicatat, kemudian gelas ukur diketuk-
ketukkan sebanyak 500 kali ketukan dengan kecepatan konstan.
6. Uji kadar air  Susut pengeringan diukur dengan alat Moisture Balance. Kadar air
yang baik untuk granul tablet adalah 2 – 5 %. Atau menggunakan oven
( gravimetri ).
TanggalPengerjaan 12 Mei 2020
Supervisor Atika Cahya Pratiwi
23175273A

Anda mungkin juga menyukai