Pembuatan
Tablet
ME T O D E G R A N U LA SI
E LSA MA R L IA N A
Prinsip Metode Pembuatan Tablet
• Ukuran Tablet
• Ukuran yang lazim untuk tablet dengan bahan aktif dosis rendah
adalah bulat dengan diameter 6,25 mm, umumnya bobot tablet
seperti ini 150 mg
• Jika dosis bahan aktif lebih besar, maka bobot tablet juga lebih berat,
dosis bahan aktif 100 sampai 200 mg membutuhkan bobot tablet 150
sampai 300 mg dengan diameter 6,25 sampai 10,94 mm.
• Pertimbangan formulasi tablet
• Ukuran dosis atau kuantitas, stabilitas, kelarutan, bobot jenis, kemampatan
dari zat aktif
• Pemilihan eksipien
• Tipe, ukuran, dan kapsoitas mesin tablet
• Pengaturan lingkungan dan kelembapan
• Stabilitas produk jadi
• Ketersediaan hayati kandungan zat aktif tablet
Prinsip metode pembuatan tablet
• Stabilitas bahan aktif
• Formulator harus mencari informasi tentang sifat-sifat fisik dan
kimia bahan aktif
• Stabilitas bahan aktif harus ditentukan dengan setiap ekpsipien
yang diusulkan, caranya :
• Membuat suatu campuran homogeny bahan aktif dan eksipien berlebih
• Dipanaskan pada suhu 600C selama 72 jam di dalam wadah kaca.
• Pada akhir pemanasan bahan aktif ini dianalisis menggunakan metode
penepatan stabilitas
Prinsip metode pembuatan tablet
• Granulasi
• Sifat-sifat serbuk tersebut tidak dapat dikempa langsung menjadi
tablet
• Serbuk kurang memiliki karakteristik ikatan atau lekatan (kohesif dan
adhesive) yang baik secara bersama-sama menjadi kesatuan padatan
yang kompak
• Serbuk biasanya tidak memiliki sifat lubrikasi dan disintegrasi yang
dipesyaratkan untuk dicetak menjadi tablet
• Serbuk pada umumnya tidak atau kurang memiliki sifat alir bebas
Granulasi ??
• Suatu proses membesarkan ukuran partikel kecil yang dicampur bersama-
sama menjadi gumpalan yang lebih besar, lebih kuat, dan partikel masih
teridentifikasi dan membuat gumpalan tersebut mengalir bebas
• Tujuan granulasi
• Membuat bahan mengalir bebas
• Memadatkan bahan
• Membuat campuran menjadi lebih homogeny
• Memperbaiki karakteristik pengempaan bahan aktif
• Mengendalikan laju pelepasan bahan aktif
• Memberi kemudahan pengkuran atau dispensing volume
• Mengurangi debu
• Memperbaiki Penampilan tablet
Prinsip metode pembuatan tablet
• Massa kempa
• Campuran fase dalam dan fase luar yang telah diproses terlebih
dahulu untuk siap dikempa langsung menjadi tablet
• Fase dalam : massa utama tablet yang terdiri atas campuran zat
aktif dan eksipien setelah dicampur dengan baik, lalu digranulasi
dengan cara basah atau cara kering
• Fase luar : campuran beberapa eksipien, yaitu : desintegran,
glidan dan lubrikan yang berfungsi untuk memudahkan
pengempaan, meniadakan pelekatan pada dinding lubang kempa
dan pons, serta memperlancar aliran massa kempa dari corong
(hopper) mesin tablet ke dalam lubang kempa
Pembuatan tablet
1. Metode granulasi basah
2. Metode granulasi kering
3. Metode cetak (kempa) langsung
No Granulasi Basah Granulasi Kering Cetak Langsung
1 Mencampur zat aktif dan Mencampur semua Mencampur semua
eksipien (komponen dalam) serbuk (fase dalam dan serbuk (semua
dalam alat campur fase luar) atau hanya komponen) dalam alat
fase dalam saja dalam campur menjadi
alat campur massa kempa
2 Membuat/menyiapkan Membuat gumpalan Massa kempa dicetak
cairan pengikat serbuk dalam mesin menjadi tablet jadi
kompaktor dalam mesin tablet
3 Membuat massa granulasi Mengecilkan gumpalan
serbuk dengan cairan (mengayak) dengan
pengikat dalam alat campur mesin granulatior
4. Menggranulasi basah massa Mencampur granul
granul dengan ayakan dengan komponen luar
nomor mesh 6-12 dalam (lubrikan. Desintegran,
mesin granulatoir dan glidan) dalam
mesin mencampur
khusus menjadi massa
kempa
5 Granul basah dikeringkan Massa kempa dikempa
dikeringkan pada suhu ± menjadi tablet jadi
50-600C dalam lemari dalam mesin tablet
pengering
1. Pembuatan tablet dengan
metode granulasi basah
• Granulasi basah : proses pencampuran partikel bahan aktif
dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar (agregat)
dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang
tepat sehingga terhjadi massa lembab yang dapat digranulasi
• Metode ini digunakan apabila bahan aktif tahan terhadap
lembab dan panas dan sifat alir sereta kompresibilitasnya
tidak baik
• Prinsip : membasahi massa tablet dengan larutan pengikat
tertentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu,
kemudian massa yang basah tersebut di granulasi
• Teknik ini membutuhkan larutan yang mengandung pengikat
• Cairan yang ditambahkan memiiki peran penting :
• Jembatan cair yang terbentuk di antara partikel dan kekuatan
ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan
meningkat
• Gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting
pada awal pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan
pencampuran dilanjutkan sampai tercapai disperse yang merata
dan semua bahan pengikat sudah bekerja.
• Jika sudah diperoleh masa basah atau lembab, maka masa
dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat
penggiling atau ascilating granulator
• Dengan terbentuk granul maka luas permukaan menigkat dan
proses pengeringan menjadi cepat
• Setelah pengeringak granul diayak kembali
Persyaratan granulat
• Dalam bentuk dan warna yang sedapat mungkin teratur
(homogen)
• Sedapat mungkin memiliki distribusi butir yang kecil dan
mengandung bagian berbentuk serbuk tidak lebih dari
10%
• Memiliki daya hancur yang baik
• Menunjukan kekompakkan mekanis yang memuaskan
• Tidak terlampau kering
• Hancur baik di dalam air
Keuntungan metode granulasi
basah
• Penggunaan metode granulasi basah dapat meningkatkan
kompresibilitas
• Untuk zat aktif yang dosis besar yang mempunyai aliran atau
ketermampatan yang buruk, harus digranulasi dengan metode basah,
untuk memperoleh aliran dan kohesi yang cocok untuk pengempaan
• Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
• Mengontrol pelepasan
• Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
• Distribusi keeseragaman kandungan
• Meningkatkan kecepatan disolusi
• Bentuk Sediaan lepas terkendali dapat dibuat dengan pemilihan
pengikat dan pelarut yang sesuai
Kekurangan metode granulasi
basah
• Banyak tahap dalam proses produksi yang harus
divalidasi
• Waktu, ruangan, dan peralatan (mesin) yang digunakan
butuh biaya cukup tinggi
• Zat aktif yang sensitive terhadap lembab dan panas
tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat
termolabil dilakukan dengan pelarut non air
• Kehilangan bahan selama berbagai tahapan proses
Tahapan pembuatan tablet
menggunakan metode granulasi
basah
• Bahan aktif dan eksipien masing-masing dihaluskan terlebih dahulu dalam
mesin penggiling. Sementara itu, untuk skala laboratorium dapat dilakukan
dengan pengayakan.
• Campurkan bahan aktif, pengisi, pengikat kering, dan penghancur dalam
• Tambahkan pelarut (air dan alcohol) untuk mengaktifkan pengikat kering.
Jika pengikat sudah dibuat sebagai cairan yang kental, maka langsung
tambahkan dalam campuran.
• Massa yang lembab dibentuk menjadi granul dengan diayak melalui
pengayak dengan nomor mesh 6-12
• Granul kemudian dikeringkan pada suhu 50-60 0C atau dalam pengering lapis
mengalir
• Granul yang kering kemudian diayak dengan pengayak nomor mesh 18 -20,
lalu tambahkan pengahncur luar, glidan, dan lubrikan
• Lalu lakukan pengujian granul
• Massa granul siap dicetak
Pengikat dan Pelarut