FORMULA
I. Rancangan Formula
Tiap 600 mg tablet kunyah mengandung:
Alumunium hidroksida 200 mg
Magnesium hidroksida 200 mg
Amylum jagung 2.5%
PVP 3%
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Manitol 4,23%
Laktosa ad 100%
II. Alasan Pembuatan Sediaan
Sediaan antasida mengandung aluminium 200 mg dan magnesium
200 mg yang mempunyai kemampuan menetralkan asam klorida
(lambung) dan bekerja lebih lama bila berada dalam lambung sehingga
sebagian besar tujuan pemberian antasida tercapai (Aprilya dkk, 2012).
Salah satu karakteristik sediaan Antasida adalah besarnya dosis zat
aktif pada tiap kali penggunaan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
bentuk sediaan padat yang lebih reprodusibel, praktis, dan acceptable.
Bentuk sediaan tablet kunyah lebih sesuai karena tidak membuat pasien
merasa meminum obat dalam jumlah banyak. Tablet kunyah memiliki
bentuk yang halus setelah hancur, mempunyai rasa enak dan tidak
meninggalkan rasa pahit. Disintegrasi tablet kunyah terjadi di dalam mulut
sehingga dapat langsung diabsorpsi dalam saluran cerna dan
memberikan efek lebih cepat. Tablet kunyah lebih disukai pasien yang
mempunyai kesulitan menelan. Selain itu, tablet kunyah dapat
meningkatkan kepatuhan anak-anak yang sering kali memberikan
perlawanan dalam menelan obat (Hayati dkk, 2011)
Dibuat tablet kunyah, juga karena untuk mempercepat absorbsi obat
karena keasaman di lambung menurun segera setelah makan dan mulai
naik lagi satu jam kemudian hingga mencapai dataran tinggi tiga jam
sesudah makan. Untuk mencegah kenaikkan asam lambung tersebut
maka obat di berikan kurang lebih 1 jam sesudah makan dan agar cepat
diabsorbsi pada waktu tersebut obat tablet perlu dikunyah terlebih dahulu
(Tjay dan Rahardja, 2007)
III. Alasan Penambahan Zat Tambahan
a. Amylum manihot
Tablet kunyah tidak perlu ditambahkan penghancur
ekstragranular untuk melepaskan granul dari tablet karena sudah
mengalami proses penghancuran secara mekanik dengan gigi di mulut
namun masih perlu ditambahkan penghancur intragranular untuk
melepaskan zat aktif dari granulnya. Menurut penelitian Rahayu dkk,
2017 Amilum manihot digunakan sebagai bahan penghancur sangat
efektif, dapat dilihat dari hasil tablet pada Formula 2 dan 3 memenuhi
semua persyaratan uji sifat fisik tablet. Penambahan amilum manihot
sebagai bahan penghancur menyebabkan perbedaan sifat fisik pada
waktu hancur tablet ibuprofen, semakin banyak bahan penghancur,
semakin cepat waktu hancur tablet.
b. PVP
Polivinilpirolidin digunakan sebagai bahan pengikat dengan
konsentrasi 3-15%. Granulasi menggunakan PVP yang dilarutkan
dalam alkohol akan menghasilkan sistem granul yang baik, cepat
kering dan mudah dicetak. PVP dapat diaplikasikan dalam formula
tablet kunyah dimana sensitivitas zat terhadap uap air dapat diatasi
(Anwar, 2012).
c. Mg Stearat dan Talk
Lubrikan yang baik harus mempunyai sifat pelumas, pelincir
dan antilekat. Salah satu bahan yang mempunyai sifat pelincir dan anti
lekat yang bagus adalah talk. Bahan ini murah dan mudah didapat,
tetapi sifat pelumas dari talkum kurang bagus. Untuk itu perlu ditambah
bahan yang mempunyai sifat pelumas yang baik, sehingga bila
keduanya digabungkan akan saling melengkapi. Dan pada penelitian
Syofyan dkk (2015) Kombinasi Magnesium Stearat dan Talkum sebagai
lubrikan dan glidan mempunyai sifat fisik tablet yang baik dan dapat
mempengaruhi profil disolusi tablet. Dari data disolusi pada menit ke 60
bahwa tablet Formula III (Magnesium Stearat dengan konsentrasi 1%
dan Talkum dengan konsentrasi 2%) mempunyai hasil disolusi yang
lebih tinggi dan hasil perhitungan efisiensi disolusi (ED) yang lebih
tinggi dibandingkan dengan Formula I dan II (Syofyan dkk, 2015).
d. Manitol dan Laktosa
Jenis bahan pengisi tablet kunyah yang umum digunakan
mempunyai rasa manis atau cukup manis untuk membantu penutupan
rasa bahan obat yang kurang enak. Salah satunya adalah manitol, tapi
kurang ekonomis karena relatif lebih mahal dibanding dengan bahan
pengisi tablet pada umumnya. Laktosa relatif lebih ekonomis dan
mempunyai rasa manis meskipun lebih lemah dibanding manitol
(Aprilya dkk, 2012). Formulasi tablet menggunakan laktosa sebagai
pengisi biasanya menunjukkan tingkat pelepasan obat yang baik,
granulnya cepat kering dan tidak mempengaruhi kekerasan tablet pada
saat formulasi (Anwar,2012). Formulasi tablet kunyah ini kami
modifikasi dengan menggantikan sebagian proporsi manitol dengan
laktosa.
IV. Perhitungan
Alumunium Hidroksida 200 mg
Magnesium Hidroksida 200 mg
2.5
Amylum Manihot 2.5% = 100 𝑥 600 𝑚𝑔 = 15 mg
3
PVP 3% = 100 𝑥 600 𝑚𝑔 = 18 mg
1
Mg Stearat 1% = 100 𝑥 600 𝑚𝑔 = 6 mg
2
Talkum 2% = 100 𝑥 600 𝑚𝑔 = 12 mg
4.23
Manitol 4.23% = 𝑥 600 𝑚𝑔 = 25.38 mg
100
Daftar Pustaka
Tjay dan rahardja. 2007. Obat-Obat Penting. PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta