RESUME
OLEH :
15120190090
MAKASSAR
2019
RESUME BLOK IDI
6. Mahasiswa mampu dan menerapkan kode etik apoteker terhadap pasien dan
teman sejawat (ISFI, 2009)
a. Kode etik apoteker terhadap pasien
Pasal 9 : Seorang apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian harus
mengutamakan kepentingan masyarakat. Menghormati hak azasi pasien dan
melindungi makhluk hidup insani.
b. Kode etik apoteker terhadap teman sejawat
Pasal 10 : Seorang apoteker harus memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 11 : Sesama apoteker harus selalu saling mengingatkan dan saling
menasehati untuk mematuhi ketentuan-ketentuan kode etik.
Pasal 12 : Seorang apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk
meningkatkan kerjasama yang baik sesama apoteker di dalam memelihara
keluharan martabat jabatan kefarmasian, serta mempertebal rasa saling
mempercayai di dalam menunaikan tugasnya.
7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penggunaan obat dalam
pandangan islam (Muflih, 2013)
1. Tidak berobat dengan zat yang diharamkan
Prinsip ini menunjukkan bahwa berobat dengan menggunakan zat-zat
yang diharamkan sementara kondisinya tidak benar-benar darurat, maka
penggunaan zat tersebut diharamkan
2. Berobat kepada ahlinya (ilmiah)
Prinsip ini menunjukkan bahwa pengobatan yang dilakukan harus ilmiah.
Dalam arti dapat diukur. Seorang dokter dalam mengembangkan
pengobatannya dapat diukur kebenaran metodologinya oleh dokter lainnya.
Sementara seorang dukun dalam mengobati pasiennya, tidak dapat diukur
metode yang digunakannya oleh dukun yang lain. Sistem yang tidak dapat
diukur disebut tidak ilmiah dan tidak metodologis.
3. Tidak menggunakan mantra (sihir)
Hal ini harus menjadi perhatian besar dari orang-orang yang mendatangi
pengobatan alternatif. Memperhatikan dengan seksama, apakah pengobatan
yang dilakukannya itu menggunakan sihir atau tidak. Pengobatan yang
melibatkan unsur unsur syirik adalah termasuk salah satu bentuk kemusyrikan.
Tiga prinsip inilah yang harus ditransformasikan kepada masyarakat secara
umum.