Zat ini berwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2 mg/ml. Eritromisin
larut lebih baik dalam etanol atau pelarut organic. Antibiotic ini tidak stabil dalam
suasana asam, kurang stabil pada suhu kamartetapi cukup stabil pada suhu
rendah.aktivitas in vitro paling besardalam suasana alkalis. Larutan netral eritromisin
yang disimpan pada suhu kamar akan menurun potensinya dalam beberapa hari, tetapi
bila disimpan pada suhu 5C biasanya tahan sampai beberapa minggu.
TINJAUAN FARMAKOLOGI
Golongan makrolid menghambat sintesis protein kuman dengan jalan
berikatan secara reversible dengan ribosom subunit 50S, dan umumnya bersifat
bakteriostatik, walaupun terkadang dapat bersifat bakterisidal untuk kuman yang
sangat peka. Dari segi farmakokinetik. Basa eritromisin diserap baik oleh usus kecil
bagian atas; aktivitasnya menurun karena obat dirusak oleh asam lambung. Untuk
mencegah pengerusakan oleh asam lambung basa eritromisin diberi selaput yang
tahan asam atau digunakan dalam bentuk ester stearat atau etil suksinat. Hanya 2-5%
eritrimisin yang dieksresidalam bentuk aktif melalui urine. Eritromisin mengalami
pemekatan dalam jaringan hati. Kadar obat aktif dalam cairan empedu dapat melebihi
100x kadar yang tercapai dalam darah. Maka paruh eliminasi eritromisin adalah
sekitar 1,5 jam dalam keadaan insufsiensi ginjal tidak diperlukan modifikasi dosis.
Eritromisin berdifusi dengan baik keberbagai jaringan tubuh kecuali keotak dan cairan
serebro spinal. Pada ibu hamil, kadar eritromisin dalam sirkulasi fetus adalah5-20%
dari kadar obat dalam sirkulasi darah ibu. Obat ini dieksresi terutama melalui hati.
Dialysis peritoneal dan hemodialisis tidak dapat mengeluarkan eritromisin dari tubuh,
pada wanita hamil pemberian eritromisin stearat dapat meningkatkan sementara kadar
SGOT/SGPT (farmakologi dan terapi 723-724)
a) Efek samping
Mual, muntah, nyeri perut, diare urtikaria, ruam dan reaksi lainnya: gangguan
pendengaran yang reversible pernah dilaporkan setelah pemberian dosis besar
dan gangguan jantung (aritmia dan nyeri dada) (IONI, 223)
b) Khasiat
Sebagai alternative untuk pasien yang alergi penicillin untuk pengobatan
enteris kompilobacter pneumonia, penyakit legionnaire, sifilis, uretritis non
gonokokus, akne vulgaris dan profilaksis difteri dan pertusis (IONI, 222)
c) Karakteristik Fisika
Kelarutan
1 : 100 bagian air
1 : 5 larut dalam etanol 95%
1 : 6 dalam kloroform
1 : 5 dalam eter
d) Pemerian
Serbul / hablur, putih atau agak kuning, tidak berbau, rasa pahit, agak
higroskopik
KARAKTERISTIK FISIKA
1. Eritromisin Base
KARAKTERISTIK KIMIA
BM = 733,9.
C37H67NO13
Mengalami
berabu,
berbau,
dalam 1 L dekstrose.
Kemampuannya
Staphyloccocus
lebih.
dan bentonit.
metil
polisorbat 80.
1158
hampir
tidak
pengendapan
selulose,
bila
melawan
aureus
sangat
carmelossa
dan
2.Eritromisin
Estolate
BM = 1056,4.
C40H71N014. C12H26O4S
mempunyai pH = 4,5 7.
1161
tidak berasa.
Mengandung tidak kurang dari 610 mg /
unit.
1,44 g eritromisin estolat ~ 1g eritromisin.
Kelarutan = praktis tidak larut dalam air,
1:2 dalam alkohol, 1:10 dalam kloroform,
1:15 dalam aseton, praktis tidak larut
dalam dilute HCl.
3.Eritromisin
Etyl
Karbonat.
C40H71NO15
BM = 806.
20
suspensi
dalam
mempunyai pH = 6,3 8.
Martindale 28 ed hal
eritro misin.
1162.
air
eritromisin.
Kelarutan = agak sukar larut dalam air
dan sikloheksan, 1:10 dalam alkohol, 1:8
dalam kloroform, 1:35 dalam eter.
4.
Eritromisin
Etyl
Suksinat. C43H75NO16
th
BM = 862,1.
pH 6 8,5
Martindale 28 ed hal
kuning,
hampir
tidak
berasa,
1162.
tidak
5.Eritromisin gluceptate.
BM = 960,1.
asam.
1162.
1,3 g eritromisin
C37H67NO13. C7H14O8
gluceptate
~ 1 g
eritromisin.
Inkompatibel
dengan
amikacin
dan kloroform.
6.Eritromisin
BM = 1092,2.
Lactobionat
7,5.
C37H67NO13.
C12H22O12
eritromisin.
1163.
lactobionat
5,5.
tidak
stabil
dan
sephalotin,
sulfometat,
Na
Na
kalistin
heparin
substansi asam.
dan
7.Eritromisin
BM = 790.
Propionate.
C40H71NO14
1,08
1163.
eritromisin.
eritromisin
propionat
1g
8. Eritromisin Stearate.
C37H67NO13.
BM = 1018,4.
basa litmus.
C18H36O2
1163.
tanah.
Mengandung tidak kurang dari 550 unit /
mg. USP = potensi ekivalen tidak kurang
dari 550 g eritromisin per mg.
Kelarutan = agak sukar larut dalam air
dan aseton, sebagian larut dalam alkohol,
kloroform, eter, isopropil alkohol dan metil
alkohol.
6. Erythromycin gluceptate tidak stabil dalam suspense dry syrup dan lebih
banyak digunakan dalam bentuk injeksi
7. Erythromycin lactobionate hanya stabil pada suhu 2-4oC dan seringkali
digunakan dalam bentuk injeksi i.v
8. Erythromycin propionate tidak digunakan untuk suspensi
Bentuk sediaan terpilih : Dry Syrup Suspensi.
Alasan :
1. Erythromycin stearat praktis tidak larut dalam air ( diinginkan sediaan cair
yang umumnya mudah diterima / disukai oleh konsumen yang dituju yaitu
anak-anak ).
2. Erythromycin stearat tidak sabil di dalam air. Jika dibuat suspensi, sediaan ini
mempunyai expired date selama 18 bulan dari waktu pengemasan dan harus
disimpan pada suhu 2 8 C sampai akan dipakai dan setelah kemasan dibuka,
suspensi ini hanya stabil selama 14 hari pada suhu kamar. Untuk itu dipilih
bentuk sediaan dry syru daripada suspensi langsung sebab kestabilannya lebih
lama.
( AHSF Drug Information 2002 Book I, American Society of Health System
Pharmacist, page 290 ).
EFEK FARMAKOLOGI DARI BAHAN AKTIF TERPILIH
SENYAWA AKTIF
EFEK KHASIAT
ERITROMISIN
Aktivitas
STEARAT
golongan
mikroba
Demam,
makrolid
muntah.
secara
dengan
bersifat
baktersid
anti
EFEK SAMPING
reversibel
eosinofilia,
Suntikan
eksantem.
intramuskular
bakteriostatik
atau
tergantung
jenis
dan
juga
menyebabkan
ketulian
PERHITUNGAN DOSIS
Dosis anak
Lama pengobatan
BOBOT ( Kg )
Pria
Wanita
DOSIS
RATA-
DOSIS
Rata-rata
SEHARI
RATA
SEKALI
dosis sekali
314
( mg )
58,9-98,1
( mg )
78,5
8,1
7,6
( mg )
235,5-392,5
9,6
9,3
283,5-472,5
378
70,9-118,1
94,5
11,4
11
336,0-560,0
448
84,0-140,0
112,0
13
12,6
384,0-640,0
512
96,0-160,0
128,0
14,4
14,2
429,0-715,0
572
107,3-178,8
143,0
15,8
16,2
480,0-800,0
640
120,0-200,0
160,0
18,9
17,5
546,0-910,0
728
136,5-227,5
182,0
20,9
20
613,5-1022,5
818
153,4-255,6
204,5
22
21,9
658,5-1097,5
878
164,6-274,4
219,5
10
23,9
24,7
729,0-1215,0
972
182,3-303,8
243,0
11
26,9
28,4
829,5-1382,5
1106
207,4-345,6
276,5
12
29,1
32,6
925,5-1542,5
1234
231,4-385,6
308,5
: 78,5 mg 160,0 mg
Usia 6 12 tahun
: 160,0 mg 308,5 mg
Bila dalam 1 sendok takar ( 5 ml ) dibuat mengandung erythromycin base 160 mg.
Usia 1 6 tahun
Usia 6 12 tahun
Bahan aktif
= Erythromycin stearat.
= 60 ml.
Zat yang terdispersi halus dan tidak boleh terlalu cepat mengendap.
Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar mudah dikocok dan
dituang.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair. Beberapa suspensi dapat langsung
digunakan, namun ada yang perlu direkonstitusikan terlebih dahulu dengan
pembawa yang sesuai.
10
SPESIFIKASI SEDIAAN
NO
1.
JENIS
BENTUK SEDIAAN
2.
3.
PH SEDIAAN
78
4.
WARNA
Merah
5.
BAU
Strawberry
6.
RASA
Manis
7.
WAKTU REKONSTITUSI
1 menit
8.
VOLUME SEDIMENTASI
9.
REDISPERSIBILITAS
10.
UKURAN PARTIKEL
1,0 3,0 m
( setelah direkonstitusi )
Praktis
tidak larut
dalam air
Serbuk
sukar
terbasahi
Dibuat bentuk
suspensi
setelah
direkonstitusi
Diberi
suspending
agent
-
Adanya
media air
setelah
rekonstitusi
Air merupakan
media
pertumbuhan
mikroba
Diberi
wetting
agent
- Tween
(Polysorbat
80)
Sodium
Lauryl Sulfat
- Propilenglikol
mengalami
penyimpanan
setelah
rekonstitusi
Ditambah
pengawet
Lebih stabil
pada pH
basa (6-9)
Bahan obat
rasanya
pahit
Terjadi
perubahan pH
setelah
penambahan
bahan lain dan
disimpan
Diberi dapar
- Dapar
fosfat
- Dapar
borat
- Dapar
sitrat
- Na Benzoat
- Nipagin
CMC Na
v
- Nipasol
MC
- Na
PENYUSUNAN BAHAN TAMBAHAN
DRY SYRUP
Acacia
propionate
Na-alginat
- Nipagin Na
Xanthan
Gum
Warna dan
rasa bahan
obat tidak
acceptable
Diberi
pemanis
-
Sukrosa
Sakarin Na
Dekstrosa
Sorbitol
Diberi
perasa
- Cerry
- Jeruk
- Strawberry
Diberi
pewarna
11 -
FD & C red
Amaranth
Tatrazine
Allura red
1. SUSPENDING AGENT
Dipakai suspending agent karena sesungguhnya bahan obat sangat larut dalam
air tetapi pelarut yang tersedia tidak cukup untuk melarutkan keseluruhan bahan aktif
sehingga dibuat sediaan suspensi, dan agar seluruh bahan aktif dapat terdispersi dalam
pembawa.
BAHAN
PEMERIAN
KELARUTAN
INKOMPATIBILITAS
KET. LAIN
1.CMC- Na
Serbuk granul
Dapat
(Carboxy Metin
putih/hampir putih,
meningkatkan
Cellulose) Na
viskositas
pustaka:
berasa
sedeiaan,
Handbook of
semua suhu
larutan dalam
Pharma
air stabil
Exipient
6 th, hal 118
2.Acacia
pustaka
HPE
6th, hal 1
Putih/putih
amidopyrin,
Suspending
kekuningan, baik
gliserin, dalam 20
kresur,
agent 5-10%
bulat granul/serbuk
bagian propilenglikol,
etanol (95%),
PH 5-9
garam besi,
fenol,
timol,
vanilin
3.MC (Methyl
Serbuk
Metil paragen,
Konsentrasi
Celulose)
granul/berwarna
aseton, metanol,
metil paraben,
yang
pustaka: HPE
putih/putih
butil paraben
digunakan
kekuningan, tidak
asam tanat
adalah 1-2%
as.asetat glasial,
PH= 3-11
mengembang
terdispersi rata dalam
air dingin
4.Na Alginat
ADI :
kekuningan, tidak
25mg/kg BB
berbau, tidak
PH= 4-11,
berasa.
suspending
agent 1-5%.
12
5.Hidrosil
Putih agak
Propilacellulosa
kekuningan tdk
protically in solueble in
tdk berasa.
diethylk stilbebstrol.
C: 2-10%
hydroflourre acids,
except hydroflourre
acid larut dlm air
panas.
6. collaidal
Submicroscopic
sillicon
Droxide
apartide size of
(Aerosil)
about is nm its
2-10%
13
PEMERIAN
KELARUTAN
INKOMPATIBILITAS
KET. LAIN
1.Sorbitol
Serbuk/kristal,
Praktis tidak
Besi oksida
BM : 182,17
HPE
higroskopis, tidak
Excipient hal
berbau, putih/tidak
terlalu asam/basa.
596
brwarna, kemanisan
50%, 6% sukrosa.
2.Sukrosa
Serbuk kristal/krital,
tidak berwarna/putih,
manis.
3. Sakarin Na
Serbuk
kristal
putih,
H.P Excipient
tidak
berbau,
300x
hal 457
manis
sukrose,
tidak
C:
daripada sukrose
0,5% b/b
ADI:
higroskopis.
4. Manitol
Serbuk
H.P excipient
putih,
hal 362
5.Dextrose
hal 222
0,08%-
2,5mg/kgBB
kristal/granul,
Bila
berbau.
10% larutan
efek laksan.
w/w = 8.
dalam eter.
Serbuk,granul,
Cyanocobalamin,
kanamisin sulfat,
novobiosin, sodium
tidak
kristal
manis
dikonsumsi
dalam
14
Viskositas
Alasan :
1. Dapat berfungsi sebagai pembawa minyak menguap ( untuk flavor ) sehingga
granul tetap kering.
2. Sakarin Na dapat mengurangi jumlah sukrosa yang digunakan.
3. Dapat berfungsi sebagai bahan pengisi sediaan.
3. PENGAWET ( PRESERVATIVES )
Dibutuhkan pengawet karena sediaan mengandung air dan gula, dimana
merupakan media pertumbuhan yang baik bagi mikroba.
BAHAN
1.Na
PEMERIAN
Kristal/granul,
KELARUTAN
Air 1:1,8, etanol 95%
INKOMPATIBILITAS
Gelatin,
KET. LAIN
Adi 5mg/kg
Benzoat
putih,
Garam foil,
BB,
Garam Ca.
0,5%, PH 2-5
Air 1:2500,
Magnesium, Alumunium
ADI 10mg/kg
Propilenglikol 1:39,
silikat, Magnesium
rentang
HPE.
Hal
sangat
hidroskopis,
627
amorf
2.Propil
Kristal
paraben
tidak
(Nipasol)
tidak berasa
putih,
berbau,
C:0.02-
HPE, hal
pemakain
596
0,01-0,02%
alkohol eter.
3.Natrium
tidak berwarna,
propionat
kristal
HPE,hal 661
traspran/granul,
mudah mengalir,
dan eter.
Asam organik
PH 7,8-9,2
tidak
berbau/lemah
4.Metil
Aktivitas antimikroba
PH 3-6
paraben
berwarna, tdk
Larutan dlm
(Nipagin)
berbau, rasa
propilenglikol 1:5,
surfaktan
aqua, Rentang
membakar
pemakaian
0,01-0,02%,
ADI 10mg/kg
BB
15
5.Nipagin
Aktifitas antimikroba
ADI 10mg/kg
Na
BB
surfaktan
PEME-
KELARU-
RIAN
TAN
ADI
INKOMPATIBILITAS
KET. LAIN
1. FD&C Red
Serbuk halus
Tidak
dipakai
(Erythrosin)
warna merah
karna
bersifat
karsinogenik
2. Amaranth.
Gelap bubuk
730m
Dengan cettimide
(2-5mg/
(Martindale
merah
sangat mudah
g/kg
100ml)obat mi
28th P.24)
kecoklatan.
larut dalam
BB
num.
alkohol
3. Sunset
Yellow (HPE,
hal 198
Serbuk
2,5
Dilapor kan
kuning ke
mg /
adanya reaksi
merahan,
kg
sensitif alergi.
dalam
BB
larutan ber
warna
orange
tlerano
4. Tartrazine
Serbuk
16
(HPE,hal 198)
kuning/
praktis tidak
orange ke
larut dalam
kuningan.
aseton, etanol
saturated aqueous,
75% (1:91),
sodium bicarbonat.
gliserin (1:5,6)
propilenglikol
5% (1:5), air 25
(1:26), air 25C
(!:5), air 80C
(1:5).
5.Allura
Red
Serbuk
(Martindale
28th
merah tua
p.424)
7mg/
Berdasarkan
kg
penelitian FAD,
BB
tidak bersifat
karsinogenik.
PEMERIAN
KELARUTAN
ADI
INKOMPATI-
KET. LAIN
Kristal berwarna
BILITAS
Surfaktan kationik,
Kadar:
putih/krem
garam alkaloid.
1-2%
H.P.Exci-
Pient p487
kloroform.
Dapat kehila-ngan
Kadar:
1.Sodium
Lauryl Sulfat.
bau menyengat
jika dalam
jumlah besar.
2.Tween 80
17
H.P.Excipi
ent p416
warna/ mengendap
bahan terutama
minyak warna
fenol,tanin,tars.
kuning.
0,1-3%
sebagai pe ngawet
akan menurun.
3.Propilen
Jernih,tidak
Larut sebagian
25
berwarna, ken
dalam aseton,
mg/
sebagai
H.P.Excipi
tal,praktis ti dak
CHCL3 etanol,
kg
humek tan
Ent p 624
berbau, agak
gliserin,air larut
BB
15%,
manis.
pengawet 15-
30%, pelarut
10-25%
glikol
KMnO4
Kadar:
larut dalam
assential oil.
DAPAR / BUFFER
Dapar berfungsi untuk mempertahankan stabilitas bahan aktif tetap terjaga
PEMERIAN
KELARUTAN
ADI
INKOMPATIBILITAS
KET.
1.Sodium
Sangat larut
LAIN
Kadar 0,3-
phospate
berbau
2%
Dibasic Na2
tidak larut
PH=9,1
HPO4. 12
dalam etanol
kalsium glukosa,
H2O (HPE:
95%
berintraksi diantara
693)
kalsium 1 phosphare.
.
2.Asam
Kristal tidak
Larut (1:1,5)
Denagn potossium
Kadar 0,1-
sitrat (HPE:
berwarna,
2% PH:
185)
kristal putih,
2,2
18
serbuk
eter.
effervescent,
memiliki rasa
asam yang
ledakan.
BJ= 1,542
kuat.
3.sodium
Tidak berbau,
PH : 4,1-
phospate
tidak
praktis tidak
4,8
monobosil
berwarna/putih,
larut dalam
aluminium, calcium
Na2PO4
agak
etanol (95%)
magnesium
2H2O (HPE
deliquescent,
hal, 696)
kristal
Jadi dapar yang terpilih adalah : sodium phospat dibasic ( Na2HPO4.2H2O ) dan
sodium phosfat monobasic ( NaH2PO4.2H2O).
Alasan : pKa fosfat ( 7,20 ) mendekati pH Stabilitas sediaan ( pH 7 8 )
7. FLAVORING AGENT
Karena bahan obat sedikit berbau, maka dibutuhkan flavor untuk menutupi
bau yang tidak enak dan meningkatkan akseptabilitas.
Flavor terpilih
: Essence melon
Alasan
8. FLOKULATING AGENT
Flokulating agent digunakan untuk mencegah terjadi deflokulasi pada sediaan
setelah direkonstitusi dan menjaga agar endapan dapat terdispersi secara homogen
pada saat diredispersi.
BAHAN
PEMERIAN
KELARUTAN
ADI
INKOMPATIBILITAS
KET.
19
NaCl
LAIN
Sebagai
sedikit larut
flokulating
dalam etanol,
menjadi presipitasi
agent mulai
garam
1% ke atas.
kristal
1:10 pada
gliserin, 1:250
pengoksidasi kuat
pada etanol
95%.
Bawah
suhu
menjadi
0 C,
bentuk
dihidrat.
NaCl
KCl
Bereaksi dengan
praktis tidak
larut dalam
aseton; pada
etanol 95%
permanganat. Reaksi
1:250, praktis
tidak larut
MgCl2 dapat
menurunkan kelarutan.
PERHITUNGAN DAPAR
Sediaan yang dibuat digunakan pH: 8
H3PO4 NaH2PO4 pKa = 2,1
NaH2PO4 NaH2PO4
pKa = 7,21
20
pKa =7,21
Ka = 6,1660 x 10-8
pKa =8,0
[H3O] =10-8
0,02 = 2,3 c
0,02 = 2,3 c
C =0,0724 M
C = [garam]+[asam]
0,0724 = 6,1660 [asam +[asam]
[asam] = 0,0101 M
[garam] = 0,0724 -0,0101
= 0,0623 M
Perhitungan Massa (gram) Dapar
Asam (NaH2PO4) MR=156 dalam 60 ml
M=
0,0101 =
Gram = 0,0945 g
Garam (Na2HPO4) MR= 178 dalam 60 ml
M=
0,0623 =
Gram =0,06653 g
PERHITUNGAN PENGAWET
Na-benzoat yang digunakan = 0,5%
Efektif pada pH = 2-5
pH sediaan = 8
pH = pKa + log I / UI
5 = 4,19 + log I / UI
21
0,81 = log I / UI
6,4565 = I/UI
I = 6,4565 UI
Na-benzoat yang dipakai = 0,5 %
I + U I = 0,5
6,4565 UI + U I = 0,5
7,4565 U I = 0,5
U I = 0,0671 M
I = 6,4565 U I
I = 6,4565 ( 0,0671 )M = 0,4332 M
FORMULA TERPILIH
Formula 1
Nama Bahan
Fungsi
Erythromycin
Bahan Aktif
stearat
CMC Na
Suspending
Rentang %
% pemakaian
Jumlah
ditimbang (g)
2,66
0,1-1
0,6
Agent
22
PVP
NaH2PO4.2H2O
Na2HPO4.2H2O
Na-Benzoat
Sukrosa
Na-Sakarin
Essense Melon
Aquadest
Perhitungan ADI
Pengikat
Dapar
Dapar
Pengawet
Pemanis
Pemanis
Perasa , warna
pelarut
Na-Benzoat
1-6 tahun
6-12 tahun
1. Na-Benzoat
Kandungan Na-Benzoat
0,5-5
0,02-0,5
<67
0,04-0,25
q.s
0,5
60
0,05
(BB)mg/kgBB
7,85-16 kg
16-32,6 kg
1,8
0,0945
0,6653
0,3
30
0,03
q.s
Ad 60ml
5mg/kgBB
39,25-80 mg
80-163 mg
BBmg/KgBB
7,85-16 kg
16-32,6 kg
5 mg/kgBB
19,63-40 mg
40 81,50 mg
Kandungan Na-Sakarin
0,05 % = 5/100 x 60 ml = 0,03 g = 30 mg
23
Formula 2
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama Bahan
Erythromycin stearat
PVP
PGA
Tween 80
NaH2PO4
Na2HPO4
Na-Benzoat
Fungsi
Bahan aktif
Pengikat
Suspending agent
Wetting agent
Buffer
Buffer
Pengawet
% Rentang
% yang
dipakai
0,5 5 %
5 10 %
0,1 3 %
3%
7%
1,5 %
0,02 0,5 %
0,5 %
Jumlah
(60 ml)
2,27 g
1,8 g
4,2 g
0,9 g
0,0945 g
0,6653 g
0,3 g
24
8.
9.
10.
11.
Na sakarin
Pemanis
Sukrosa
Pemanis
Essense melon
Pewarna
Aquadest
Pembawa
Perhitungan ADI
1. Tween 80
ADI = 25 mg/KgBB
0,04 0,25%
67 %
q.s.
0,04 %
60 %
q.s.
0,024 g
36 g
q.s.
ad 60 ml
Umur
BB (Kg)
25 mg/KgBB
1 6 tahun
6 12 tahun
7,85 Kg 16 Kg
16 Kg 32,6 Kg
196, 25 mg 400 mg
400 mg 815 mg
Kandungan Tween 80 =
Untuk umur 1 6 tahun :
1xP
4x1
: 150 mg 300 mg
4x1
: 300 mg 600 mg
BB (Kg)
5 mg/KgBB
1 6 tahun
6 12 tahun
7,85 Kg 16 Kg
16 Kg 32,6 Kg
39,25 mg 80 mg
80 mg 163 mg
4x1
: 50 mg 100 mg
25
1xP
4x1
: 100 mg 200 mg
Kesimpulan : Keluar dari rentang ADI, tetapi masih bisa ditoleransi karena tidak
dipakai setiap hari
3. Na-Sakarin
ADI = 2,5 mg/KgBB
Umur
BB (Kg)
2,5 mg/KgBB
1 6 tahun
6 12 tahun
7,85 Kg 16 Kg
16 Kg 32,6 Kg
19,625 mg 40 mg
40 mg 81,5 mg
Kandungan Na - sakarin =
Untuk umur 1 6 tahun :
1xP
4x1
: 4 mg 8 mg
4x1
: 8 mg 16 mg
Kesimpulan : Tidak masuk dalam rentang ADI, hanya digunakan sedikit dalam
sediaan.
Cara Peracikan formula 2
Timbang semua bahan
Na.Sakarin + sukrosa
26
Formula 3
NO
Bahan
Fungsi
Rentang
%Pakai
Jumlah yang
ditimbang
2,66 gram
1.
Erythromycin
Bahan aktif
2.
PVP
Pengikat
0,5%-5%
3%
1,8 gram
3.
CMC Na
Suspending
0,1%-1%
1%
0,6 gram
4.
NaH2PO4
Dapar
0,0945 gram
5.
Na2HPO4
Dapar
0,0653 gram
6.
Na Benzoat
Pengawet
0,02%-0,5%
0,5%
0,3 gram
7.
Na Sakarin
Pemanis
0,04%-025%
0,04%
0,024 gram
8.
Sukrosa
Pemanis
67%
60%
36 gram
9.
qs
qs
qs
10.
Aquadest
Pembawa
11.
Cab-osil
Glidan
ad 60ml
0,1%-1%
1%
0,6 gram
Perhitungan ADI
27
x 60 ml = 0,6 gram
x 0,6 gram
x 0,6 gram
BB
7,85 16 kg
16 32,6 kg
ADI (mg)
39,25-80 mg
80-163 mg
x 150 mg
= 6,25 mg 12,5 mg
4 x 1 = 25mg 50mg
(masuk rentang ADI)
Umur 6-12 tahun
1xp=
x 150 mg
= 12,5mg 25mg
4 x 1 = 50mg 100mg
(masuk rentang ADI)
28
Na Sakarin
Umur
1 6 tahun
6 12 tahun
Kandungan Na Sakarin :
BB
7,85 16 kg
16 32,6 kg
ADI (mg)
19,63-40 mg
40-81,5 mg
x 60 ml = 0,024 gram = 24 mg
x 24 mg
= 1 mg 2 mg
4 x 1 = 4 mg 8 mg
Umur 6-12 tahun
1xp=
x 24 mg
= 2 mg 4 mg
4 x 1 = 8 mg 16 mg
29
Nama Bahan
Erythromycin stearat
PVP
PGA
Tween 80
NaH2PO4
Na2HPO4
Na-Benzoat
Na sakarin
Sukrosa
Essense melon
Aquadest
Fungsi
Bahan aktif
Pengikat
Suspending agent
Wetting agent
Buffer
Buffer
Pengawet
Pemanis
Pemanis
Pewarna
Pembawa
% Rentang
% yang
dipakai
0,5 5 %
5 10 %
0,1 3 %
3%
7%
1,5 %
0,02 0,5 %
0,04 0,25%
67 %
q.s.
0,5 %
0,04 %
60 %
q.s.
Jumlah
(360 ml)
11,52 g
10,8 g
25,2 g
5,4 g
5,67g
35,24 g
1,8 g
0,144 g
216 g
q.s.
ad 360 ml
: alat indra
Bau
Rasa
Warna
Kesimpulan
2. Penetapan pH
Ambil pH meter
30
catat hasilnya
Isi piknometer dengan aquadest, atur suhu 20oC kemudian timbang bobotnya
Isikan larutan yang akan diukur (dry syrup) dalam piknometer pada suhu 20oC
Tutup dan lap piknometer dengan lap bersih
Timbang piknometer dengan neraca analitik
Hitung bobot jenis larutan dengan rumus
D. Penetapan Viskositas
Alat : Rion viskotester RT 04 F
31
1.
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
angka nol.
Taburkan dengan rata sampel ke dalam pan (3
7.
8.
9.
g).
Tutup cover, tekan tombol START.
Setelah 10 menit proses akan terhenti.
Catat % moisture
1.
Corong Standar
2.
Stopwatch
1.
F. Kecepatan Alir
ALAT
PROSEDUR
4.
5.
6.
detik).
Hitung kecepatan alir dengan rumus sbb :
Kecepatan alir :
g/detik
: Mikroskop
: Botol
Cara Kerja
I. Redispersibility.
ALAT
Cara Kerja
: Botol
: Sediaan uji diputar 3600 sebesar 20 rpm sampai
terbentuk suspensi yang homogen atau dikocok
sebesar 900 arc ( posisi bangun tidur ). Catat jumlah
yang diperlukan agar mencapai sediaan yang
homogen.
33
2.
Lumatkan selama +/- 1 menit dalam blender kaca kecepatan tinggi dengan
metanol pekat secukupnya hingga diperoleh larutan persediaan yang
mengandung setara dengan +/- 1 mg eritromisin / ml.
3.
HASIL EVALUASI
Diketahui, bobot total granul = 232,73 g
Sehingga, bobot per 60ml = 60ml/360ml x 232,73g = 38,79 g
Bobot ntuk rekonstruksi = 100ml/360ml x 232,73 g = 64,65 g (vol.air=70ml)
I.
Organoleptis granul
a. Bau : Melon
b. Warna : Hijau muda
c. Rasa : pahit, manis
Organoleptis larutan
a. Bau : Melon
b. Warna : Hijau muda
c. Rasa : pahit
II.
Bobot jenis
a. Picnometer kosong = 32,95 g
b. Picnometer+air = 56,98
c. Picnometer+dry syrup = I. 62,58 g
II.62,42 g
III.62,71 g
d. Volume picnometer = 24,512 g
BJ air = (picnometer+air)-(picnometer kosong)
(volume picnometer)
= 56,98 32,95
24,512
=0,9803 g/ml
BJ Ds I. = (picnometer+dry syrup)-(picnometer kosong)
(volume picnometer)
= 62,98 g 32,95 g
24,512ml
= 1,2251 g/ml
II. = (picnometer+dry syrup)-(picnometer kosong)
(volume picnometer)
= 62,42 g 32,95 g
24,512ml
= 1,2023 g/ml
34
Penetapan pH
pH = 5,7
IV.
MC
Hasil pengamatan = 2,8 % (105oC)
V.
Kecepatan alir
Parameter
II
III
Berat
50 g
50 g
50 g
Waktu
6,00 det
6,00 det
6,00 det
Tinggi
3,0 cm
2,8 cm
3,5 cm
Diameter
5,0 cm
5,0 cm
5,0 cm
Sudut istirahat
50,19
48,24
54,46
Kec. Alir
8,33 g/det
8,33 g/det
8,33 g/det
partikel
0,1
90
0,2
84
0,3
25
0,4
1
200
VII.
Penentuan viskositas
Hasil pengamatan = 3,5 dpas
35
VIII.
IX.
X.
Waktu rekonstitusi
Hasil pengamatan = 4 menit 32 detik
Redispersi
Volume sedimentasi
F
= Vu
Vo = 100,0 ml
Vo
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Waktu
1
2
3
4
5
10
15
20
30
60
Penyimpanan 1 hari
Penyimpanan 2 hari
Penyimpanan 3 hari
Penyimpanan 4 hari
Penyimpanan 5 hari
Penyimpanan 7 hari
Vo
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
100ml
Vf
100ml
100ml
98ml
98ml
97ml
97ml
97ml
96ml
96ml
95ml
94ml
94ml
94ml
94ml
94ml
60ml
F
1
1
0,98
0,98
0,97
0,97
0,97
0,96
0,96
0,95
0,94
0,94
0,94
0,94
0,94
0,60
36
PEMBAHASAN
Erytromisin oral suspensi adalah obat antimikroba yang dihasilkan suatu strain
Streptomyces erytreus. Aktivitas anti mikroba golongan makrolid ini adalah dengan
menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara reversibeldengan
ribosom sub unit 50S dan bersifat bakteriostatik atau bakterisid tergantung pada jenis
kuman dan kadarnya.
Eritromisin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi tertentu
yang disebabkan oleh bakteri, seperti bronkitis, difteri; penyakit legioner; pertusis
(batuk rejan), pneumonia, demam rematik, penyakit kelamin, telinga, usus, paru-paru,
saluran kencing, dan infeksi kulit. Hal ini juga digunakan sebagai profilaksis sebelum
beberapa pembedahan atau perawatan gigi untuk mencegah infeksi. Antibiotik tidak
akan bekerja untuk pilek, flu, atau infeksi virus lainnya.
Erythromycin merupakan antibiotika yang stabilitasnya dalam air terbatas
hanya beberapa hari, tidak lebih dari tujuh hari dan sukar larut dalam air, dalam
bentuk granul kering Erythromycin lebih stabil dalam kurun waktu yang lebih lama.
Erythromycin Stearat merupakan bentuk ester dari Erythomycin.
Bahan aktif terpilih adalah Erythromycin Stearat alas an nya adalah :
1.
2.
3.
Erythromycin stearat yang tidak terikat dengan protein plasma kurang lebih
sebanyak 10% sedangkan pada erythromycin stearat hnaya kurang lebih
1,5%, Jadi erythromycin stearat lebih efektif
4.
Bila digunakan erythromycin etil suksinat maka akan dapat menimbulkan efek
sampingnya yang berbahaya, misalnya alergi, reaksi pada kulit dan
gastroinstestinal.
5.
37
38
Yang dihasilkan, pada tahapan-tahapan kritis untuk menjamin mutu produk akhir
misalnya uji granul. Dilakukan uji granul antara lain:
1.
yaitu dengan meletakkan massa cetak dalam corong alat uji kecepatan alir yang
bagian bawahnya ditutup. Massa cetak yang keluar dari alat tersebut dihitung
kecepatan alirannya dengan menghitung waktu yang diperlukan oleh sejumlah serbuk
untuk turun melalui corong alat penguji dengan menggunakan stopwatch dari mulai
dibukanya tutup bagian bawah hingga semua massa granul mengalir keluar dari alat
uji. Timbunan granul dapat digunakan untuk menghitung sudut istirahat. Diameter
rata-rata timbunan granul dan tinggi puncak timbunan granul diukur. Untuk 50 g
granul waktu alirnya tidak boleh lebih dari 10 detik. Waktu alir berpengaruh terhadap
keseragaman bobot tablet.
Hasil yang diperoleh dari uji sifat alir :
Rata-rata sudut istirahat = 50,96
Rata-rata kecepatan alir = 8,33 g/det
Hasil uji sifat alir yang diperoleh memenuhi persyaratan.
Pada pengukuran ukuran partikel menggunakan mikroskop didapatkan ukuran
partikel dengan diameter 0,01 m 0,04 m. Ukuran partikel tersebut memenuhi
39
syarat sebagai sediaan suspensi yaitu > 0,01 m. Rentang ukuran partikel tidak boleh
terlalu besar karena hal tersebut akan berpengaruh pada kecepatan pengendapan.
Semakin besar ukuran rentang partikel maka kecepatan pengandapanya semakin cepat
sesuai dengan hukum stokes.
Pada uji ph didaptkan pH 5,7 yang memenuhi kriteria. Dan viskositas sediaan
adalah 3,5 dpas.
Waktu rekonstitusi yang dibutuhkan untuk merekonstitusi 50 g untuk sediaan
100 ml adalah 4 menit 32 detik. Waktu rekonstitusi tersebut cukup lama untuk sebuah
sediaan suspense yang akan segera digunakan. Tetapi hasilnya homogen dan bagus.
Dari hasil pengamatan didapatkan sediaan kelompok kami mengendap ke atas.
Hal tersebut dikarenakan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Perbedaan ukuran partikel, ukuran partikel tidak seragam sehingga yang
berukuran kecil mengambang ke atas.
2. Viskositas terlalu tinggi.
3. BJ sediaan lebih kecil daripada BJ air atau pelarut
4. Perbedaan antara fase padat dan fase cair pada uji sedimentasi yaitu, 10060 = 40 (fase cair).
5. Kurangnya wetting agent pada formula sehingga partikel bahan aktif
kurang terbasahi.
40
KESIMPULAN
1.
Sifat organoleptis sediaan yang dihasilkan memiliki aroma melon , rasa manis
melon, dan warna hijau .
2.
pH sediaan rata rata (formula scale up) dari hasil evaluasi adalah 5,7
3.
Berat jenis sediaan rata rata diperoleh dari hasil evaluasi adalah 1,2138 g/ml
4.
Viskositas sediaan rata rata dari hasil evaluasi adalah 3,5 dPaS
5.
Ukuran partikel dari hasil evaluasi memiliki jarak ukuran antara 0,01
0,02m
6.
7.
Uji penentuan sifat alir sediaan dari hasil evaluasi diapatkan data bahwa
sediaan dapat mengalir.
8.
9.
41
DAFTAR PUSTAKA
1) Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia ed III, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta
2) Departemen Kesehatan RI 1995, Farmakope Indonesia ed IV, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta
3) Gani swara, S.G, 1995, Farmakologi dan terapi, ed IV, bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta
4) Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 2008, ISO Indonesia volume 43 : Jakarta
5) Raymond C. Rowe, Paul J shesky, Sian C owen, 2006, Handbook of
Phamaceutical Excipients, 5th ed, the Pharmaceutical Press : London
6) Raymond C. Rowe, Paul J Shesky, Sian C owen, 2009, Handbook of
Pharmaceutical Excipients, 6th ed, The Pharmaceutical Press : London
7) Sean C sweetman, 2009, Martindale Thirty-six edition the complete Drug
Reference, The Pharmaceutical Press : London
8) Reynolds, J.E.F, 1982, Martindale The Extra Pharmacopoeia, 28th ed, the
Pharmaceutical Press, London, hal 268
42
43