Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

SESI 2

20180311057 Dina Ratna Sari


20180311074 Listi Maslia Putri
20180311085 Wahyu Darmawan
20180311093 Putri Tasya Aura
20180311106 Angelica Anggia Dewi Sipayung

Menghitung Tekanan Osmosis

“METODE LISO”
TONISITAS
Tonisitas adalah istilah lain untuk osmolalitas efektif dan berhubungan dengan
sediaan steril (Akbar, Udani, & Amperaningsih, 2015).

Tonisitas adalah kemampuan suatu larutan dalam memvariasikan ukuran dan


bentuk sel dengan mengubah jumlah air dalam sel dimana kemampuan tersebut
terjadi karena tekanan osmosis.
Tekanan osmosis adalah tekanan yang mengalami perpindahan zat pelarut dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel untuk
mencapai keseimbangan (Joyce, Baker, & Swain, 2008).
TONISITAS (Pertiwi, 2020)

Dalam prakteknya
masing-masing metode
Untuk menghitung tonisitas dapat dipakai tergantung
data zat aktif dan
sediaan dapat digunakan 3 eksipien yang tersedia.
metode yaitu: Perlu diperhatikan bahwa
1. Metode ekivalensi NaCl (E) hanya zat yang terlarut
saja yang berkontribusi
2. Penurunan titik beku (ΔTf) dalam tonisitas sediaan
3. Metode Liso.
Metode Liso (Ayuhastuti, 2016)

Metode yang digunakan jika data Ekivalensi (E) dan Penurunan Titik Beku (Tf)
tidak diketahui.
Dengan metode ini dapat dicari nilai Ekivalensi (E) dan Penurunan Titik Beku
(Tf)
  Hubungan antara Ekivalensi NaCl Ket :
dengan Liso adalah : E = ekivalensi NaCl
Tf = penurunan titik beku
Liso = nilai tetapan Liso
Hubungan antara Penurunan Titik Beku M = massa molekul zat
dengan Liso adalah : m = bobot zat terlarut (gram)
V = volume zat terlarut
Tabel Liso

(Lachman, 1993)
(Ayuhastuti, 2016) CONTOH SOAL
Suatu industri ingin membuat sediaan Manitol 5%
berapakah jumlah NaCl yang perlu ditambahkan agar
isotonis ? (BM Manitol =182,17)

JAWAB : Rumus ekivalensi manitol 5%


= % kadar (m) x E Nilai E belum diketahui,
= 5% X 0,1773 sehingga dilakukan perhitungan
menggunakan metode Liso
= 0,8865%
Jadi, jumlah NaCl yang ditambahkan supaya  
sediaan isotonis:
= (0,9 - 0,8865)% = 0,1773
= 0,0135%
= 0,0135 g dalam 100 mL.
(Ayuhastuti, 2016) CONTOH SOAL
Pembuatan sediaan Injeksi Salbutamol Sulfat 0,05%
dengan formulasi:
R/ Injeksi Salbutamol Sulfat 0,05%
Asam Sitrat 0,131%
Natrium sitrat 0,423%
Natrium hidroksida q.s
Asam sulfat q.s
Aqua Pro Injection ad 1 ml
berapakah jumlah NaCl yang perlu ditambahkan agar
isotonis ? (BM Salbutamol Sulfat =576,7) (BM Asam
Sitrat = 192) (BM Natrium sitrat = 214)
Nilai E belum diketahui,
JAWAB: sehingga dilakukan perhitungan
menggunakan metode Liso

Rumus ekivalensi Salbutamol Sulfat 0,05%  


= % kadar (m) x E
= 0,05% X 0,1268 = 0,1268
= 0,0063%
Jadi, jumlah NaCl yang ditambahkan
supaya sediaan isotonis:
Rumus ekivalensi Asam Sitrat 0,12%   = 0,9% - ( 0,0063+0,0213+0,0837)%
= % kadar (m) x E = 0,9% - 0,1113%
= 0,12% X 0,1771 = 0,1771 = 0,7887%
= 0,0213% = 0,7887 g dalam 100 mL.

Rumus ekivalensi Natrium Sitrat 0,31%  


= % kadar (m) x E
= 0,31% X 0,2701 = 0,2701
= 0,0837%
(Ayuhastuti, 2016)
(Arianto, Reveny, Wiryanto, Nazliniwaty, & Laila, 2019)

CONTOH SOAL
Suatu obat memiliki berat molekul 300. obat tersebut memberi penurunan titik beku
sebesar 0,52 C dalam larutan 0,153M. Berapa nilai Liso Obat tersebut?
JAWAB:   Hubungan antara Penurunan
Diketahui: Titik Beku
Tf = 0,52 dengan Liso adalah :
M = 300
C = 0,145 M
 Jadi, nilai LISO obat tersebut adalah : Bisa juga dengan:
=
=
= 3,4 =
(univalent elektrolit)
(Reddy, K.Sambasivarao, & Baru, 2016)
Daftar Pustaka
• Akbar, M. A., Udani, G., & Amperaningsih, Y. (2015). PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN
KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DI TANGAN YANG MENDAPAT DAN YANG
TIDAK MENDAPAT TERAPI INTRAVENA . Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, 68-74.
• Arianto, A., Reveny, J., Wiryanto, Nazliniwaty, & Laila, L. (2019). PENUNTUN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL. Sumatera Utara: Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
• Ayuhastuti, A. (2016). Praktikum Teknologi Sediaan Steril. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
• Joyce, J., Baker, C., & Swain, H. (2008). Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan. Jakarta: Erlangga.
• Lachman, L. (1993). Pharmaceutical Dosage Forms: Parenteral Medications Volume 2, 2nd. New York:
Marcell Dekker Inc.
• Pertiwi, R. D. (2020). MODUL FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL. Jakarta:
Universitas Esa Unggul.
• Reddy, M., K.Sambasivarao, & Baru, C. R. (2016). Methods of adjusting tonicity and pH values of
some drugs and substances. International Journal of Advanced Research in Biological Sciences Vol 3
No 10, 207-212.
THANK
YOU
PERTANYAAN
Ramitha Dewi
Pertanyaan:
1. Nilai LISO itu dapetnya darimana?
2. Cara memilih nilai LISO darimana apa ada hubungannya dengan persentase zat?
Jawaban :
1. Nilai LISO itu bisa didapatkan dari tabel LISO, nilai LISO yang terdapat pada tabel LISO
merupakan penetapan nilai LISO suatu zat berdasarkan elektrolit zat. Nilai LISO bisa di dapat dari
referensi buku lachman (Angelica Anggia)

2. Cara memilih nilai LISO itu berdasarkan sifat elektrolit suatu zat yang digunakan dalam sediaan,
nilai LISO ini tidak ada hubungan dengan persentase zat dengan nilai LISO. Kita dapat
mendapatkan nilai ekivalensi NaCl.dengan perkalian Ekivalen NaCl dan persentase zat dapat
menghasilkan nilai ekivalen suatu zat. Untuk persentase zat itu berdasarkan formulasi yang tertera
(sudah diketahui di soalnya) (Putri Tasya Aura)

Anda mungkin juga menyukai