Kelompok 1 :
(Pertiwi D, 2020)
METODE PENURUNAN TITIK BEKU
(Pertiwi D, 2020)
Ada 2 rumus untuk menghitung tonisitas dengan metode
penurunan titik beku air :
• Cara 1 • Cara 2
• Dengan menggunakan persamaan:
Dengan menggunakan persamaan :
W= Tb =
W = Jumlah (g) bahan pengisotonis dalam 100 Tb = turunnya titik beku larutan terhadap pelarut murninya
ml larutan
K = turunnya titik beku pelarut dalam MOLAR (konstanta
a = Turunnya titik beku air akibat zat terlarut, Kryoskopik air = 1,86 yang menunjukkan turunnya titik beku 1
dihitung dengan memperbanyak nilai untuk mol zat terlarut dalam 1000 g cairan)
(Anonim, 2016)
Contoh Soal 1 :
• R/ Ranitidin HCl 27,9 mg
Na2HPO4 anhidrat 0,98 mg
KH2PO4 1,5 mg
ad Aqua p.i 1 ml
• Berapa NaCl yang perlu ditambahkan agar isotonis?
Data nilai ΔTf 1% (Penurunan titik beku yang diakibatkan oleh 1% zat)
(Anonim, 2016)
Cara mendapatkan nilai konsentrasi dari resep diatas
• Ranitidin HCl 27,9 mg/mL = 2,79 g/100mL = 2,79 %
• Na2HPO4 anhidrat, di dalam larutan membentuk Na2HPO4 dihidrat sehingga kesetaraan konsentrasinya
menjadi: [ Na2HPO4 dihidrat ]
x 0,98 mg x 0,98 mg 1,1mg
(Anonim, 2016)
Cara melihatTf 1% dari Farmakope Indonesia Edisi VI
Lanjutan...
•
• Isotonis → ΔTf = 0,52
x 0,9 % = 0,306%
• maka jumlah NaCl yang perlu ditambahkan ke dalam sediaan agar isotonis adalah sebesar 0,306%
(Anonim, 2016)
Contoh Soal 2 :
• R/ Amikacin 5 %
Data nilai ΔTf1% (Penurunan titik beku yang diakibatkan oleh 1% zat)
•
• Isotonis → ΔTf = 0,52
ΔTf sebesar 0,52 sebanding dengan 0,9% NaCl maka ΔTf 0,2647 sebanding dengan
NaCl sebesar :
x 0,9 % = 0,458 %
• maka jumlah NaCl yang perlu ditambahkan ke dalam sediaan agar isotonis adalah sebesar 0,458 %
Data nilai ΔTf1% (Penurunan titik beku yang diakibatkan oleh 1% zat)
Zat Tf 1% Konsentrasi zat (%) Tf Zat Dalam Sediaan
Cromolyn Sodium 0,08 0,4 0,032
Benzalkonium Chloride 0,09 0,01 0,0009
Disodium Edetate 0,13 0,1 0,013
•
• Isotonis → ΔTf = 0,52
ΔTf sebesar 0,52 sebanding dengan 0,9% NaCl maka ΔTf 0,4741 sebanding dengan
NaCl sebesar :
x 0,9 % = 0,820%
• maka jumlah NaCl yang perlu ditambahkan ke dalam sediaan agar isotonis adalah sebesar 0,820 %
• Pertanyaan 1 ( dari Bu Natalince) : Kenapa Konsentrasi Na2HPO4 anhidrat diresep dan ditabel Berbeda?
Jawab : Karena Na2HPO4 anhidrat, di dalam larutan membentuk Na2HPO4 dihidrat sehingga kesetaraan
konsentrasinya menjadi: [ Na2HPO4 dihidrat ]
• Pertanyaan 2 ( dari Bu Evi ) : Mengapa harus dikonversikan dari mg ke dalam bentuk persen?
Jawab : bertujuam untuk mempermudahkan kita dalam menghitung Tf zat dalam sediaan, karena hasil dari
perkalian antara konsentrasi dengan Tf akan menjadi nilai dari Tf zat dalam sediaan dan juga Tf didalam
Farmakope Indonesia Edisi VI dalam bentuk persen.
• Pertanyaan 3 ( dari Putri tasnya aura ) : Tabel yang tersedia termasuk ke dalam soal atau dibuat sendiri?
Jawab : tabel yang tersedia tidak termasuk soal, melainkan dibuat sendiri yang bertujuan untuk
mempermudah dalam perhitungan.
TERIMA KASIH
Daftar Puskata
• Anonim (2016) PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL. Cetakan pertama, Kemenkes. . Jakarta.
• Anonim (2020) ‘Farmakope Indonesia Edisi VI’, in. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
• Dra Ratih Dyah Pertiwi, M.Farm, A. (2020) ‘Isotonis, Hipotonis, Hipertonis, Isoosmosis, Osmolaritas,
Isoosmololar Isohidris’, in, pp. 0 –23.
• Umar1, A. K. et al. (2019) ‘Kahar Method: A Novel Calculation Method of Tonicity Adjustment’,
Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences, 11, pp. S635–S649. doi: 10.4103/jpbs.JPBS.