Anda di halaman 1dari 50

TONISITAS,

OSMOLARITAS DAN Tim Dosen

DAPAR
TONISITAS
LARUTAN
• Larutan (solution) : Campuran homogen yang terdiri dari dua
atau lebih zat, yang bisa berupa padatan, cairan, atau gas.

• Larutan jenuh (saturated solution) : larutan yang


mengandung jumlah maksimum zat terlarut didalam pelarut
pada suhu tertentu.

• Larutan tak jenuh (unsaturated solution) : larutan yang


mengandung zat terlarut lebih sedikit dibandingkan dengan
kemampuannya untuk melarutkan.

• Larutan lewat jenuh (supersaturated solution) : larutan


yang mengandung lebih banyak zat terlarut dibandingkan yang
terdapat di dalam larutan jenuh.
3
SATUAN
KONSENTRASI
• 
Konsentrasi larutan yaitu banyaknya zat terlarut
yang ada dalam sejumlah tertentu larutan
•Persen berdasarkan massa/ persen bobot(%)
Persen bobot (%) = x 100%
Persen bobot (%) = x 100%
•Molaritas (M)
Molaritas (mol/L) =
•Molalitas(m)
Molalitas (molal) =
OSMOSIS
• Setiap senyawa yang larut dalam air menghasilkan
tekanan osmotik
• Osmosis adalah gerakan molekul pelarut melewati
membran semipermeabel dari pelarut murni atau
dari larutan encer (konsentrasi rendah) ke larutan
yang lebih pekat (konsentrasi tinggi)
• Larutan yang tekanan osmotiknya sama disebut
isotonis, jika lebih pekat disebut hipertonis, dan
jika lebih encer disebut hipotonis

5
Isotonis=0,9 % NaCl
Hipertonis >0,9 % NaCl
Hipotonis<0,9 % NaCl
7
TONISITAS
• Darah/Cairan Fisiologis
• Tekanan osmotik ~ NaCl 0,9 %  ISOOSMOTIK
• Istilah medis ISOTONIS ~ ISOOSMOTIK
• Suatu larutan berada dalam kondisi isotonis dengan sel
hidup saat tidak terjadi penambahan atau pengurangan
cairan, dan tidak ada perubahan yang tampak pada sel
• Sediaan IV hipotonis  Hemolisis sel darah merah,
tidak dapat ditoleransi
• Sediaan injeksi hipertonis  Kerusakan jaringan, sakit
saat penyuntikan, krenasi sel darah merah, dapat
ditoleransi
8
TONISITAS
Larutan harus isotonis, agar:
 Mengurangi kerusakan jaringan dan iritasi
 Mencegah hemolisis sel darah
 Mencegah ketidakseimbangan elektrolit
 Mengurangi sakit pada daerah injeksi

Larutan tidak selalu dapat isotonis, karena:


 Konsentrasi obat tinggi, namun batas volume injeksi kecil
 Variasi dosis pemberian
 Metode pemberian
 Pertimbangan stabilitas produk
9
PERHITUNGAN TONISITAS
Isotonis=0,9 % NaCl
Perhitungan Hipertonis >0,9 % NaCl
Tonisitas Hipotonis<0,9 % NaCl

Penambahan NaCl
Ekivalensi NACl Penurunan titik Metode White
0,9% beku=0,52 Vincent
Data
Ekivalensi dan
Tf Penambahan
Menghitung air
Pustaka
dengan
(Buku/jurnal)
metode Liso
METODE EKIVALENSI NACL
• Suatu sediaan dikatakan isotonis bila memiliki tekanan
osmotik yang sama dengan larutan NaCl 0,9%
• Suatu faktor yang dikonversikan terhadap sejumlah tertentu
zat terlarut terhadap jumlah NaCl yang memberikan efek
osmotik yang sama
• Dengan mengalikan konsentrasi zat (%) dengan
ekivalensinya kita bisa tahu kesetarataannya dengan larutan
NaCl 0,9%
• Misal: ekivalensi asam borat terhadap NaCl adl 0,50 
artinya 1 gram asam borat dalam larutan memberikan
jumlah partikel yang sama dengan 0,50 gram NaCl
• Daftar Ekivalensi dapat dilihat di Farmakope Indonesia IV
RUMUS
METODE EKIVALENSI NACL

Ekivalensi NaCl atau Tonisitas Formula


= % zat aktif atau Eksipien x Nilai E

Jumlah NaCl yang ditambahkan


= 0,9% - Ekivalensi NaCl (atau Tonisitas Formula)
MISALKAN :
Buatlah larutan isotonis yang mengandung
0,7% Asam Borat (E Asam Borat = 0,5)?
E asam borat 0,5  1 gr asam borat ~ 0,5 gr NaCl

Jawab:
Ekivalensi NaCl  0,7 % ~ (0,7x0,5=0,35% NaCl)
NaCl yang harus ditambahkan 0,9%-0,35%=0,55%
CONTOH 1
R/ Ranitidin HCl 2,79 g (E=0,16)
Na2HPO4 0,1 g (E=0,44)
KH2PO4 0,15 g (E=0,48)
Aqua pro injection ad 100 ml

Apakah sediaan tsb isotonis, hipotonis, hipertonis ?


Jawaban
R / Ranitidin HCl 2,79 g (E=0,16)
Na2HPO4 0,1 g (E=0,44)
KH2PO4 0,15 g (E=0,48)

Aqua pro injection ad 100 ml

 Step 1 Untuk setiap zat (%) x E


(2,79%x0,16)+(0,1%x0,44)+(0,15%x0,48) = 0,5624%
 Step 2  0,9% - (total step 1) = 0,9% - 0,5624% = 0,3376%

Total Step 1 0,5624 % < 0,9 %  Hipotonis


Total step 2 0,3376%
 Kesimpulan : Ditambah NaCl 0,3376 gram
CONTOH 2
Suatu injeksi mengandung:
Atropin sulfat 10 mg (E=0,45)
Natrium benzoat 1 mg (E=0,22)
BHA 5 mg (E=0,6)
API ad 5 mL

a) Injeksi yang dihasilkan merupakan larutan jenis apa?


(isotonis/hipotonis/hipertonis)
b) Bila bukan merupakan injeksi isotonis hal apa yang akan
kalian lakukan?
c) Bagaimana bila zat inkompatibel dengan NaCl?
Jawaban
Satuan gr Satuan %
Atropin sulfat 10 mg (E=0,45) 0,01 g 0,2% (E = 0,45)
Natrium benzoat 1 mg (E=0,22) 1x10-3 g 0,02% (E= 0,22)
BHA 5 mg (E=0,6) 5x10-3 g 0,1% (E=0,6)
API ad 5 mL ad 5 mL
Satuan %= 100/5 x 0,01
Catatan: = 0,2 %
1. Ubah satuan dlm gram
2. Ubah dalam persen
Tonisitas Formula = (0,2% x 0,45) + (002% x 0,22) + (0,1 x 0,6)
= 0,154
Tonisitas = Isotonis – hasil tonisitas formula
= 0,9 % - 0,154 % = 0,746%
Jumlah NaCL yang ditambahkan = 0,746 % x 5 mL = 0,0373 gram
= 37,3 mg
METODE PENURUNAN TITIK BEKU
Larutan NaCl 0,9% memberikan penurunan
titik beku sebanyak 0,52 oC
Larutan isotonis dapat dihasilkan bila zat
terlarut menyebabkan penurunan titik beku
0,52 o C
RUMUS
METODE PENURUNAN TITIK BEKU

∆𝐭𝐟 𝐋𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧𝐚𝐭𝐚𝐮𝐅𝐨𝐫𝐦𝐮𝐥𝐚=𝐊𝐨𝐧𝐬𝐞𝐧𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢𝐙𝐚𝐭 (% ) 𝐱∆𝐓𝐟


 

 
𝟎 ,𝟓𝟐 − ∆ 𝐭𝐟 𝐋𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧
𝐓𝐨𝐧𝐢𝐬𝐢𝐭𝐚𝐬= 𝐱 𝟎 ,𝟗 %
𝟎 , 𝟓𝟐
CONTOH 1
 
Penurunan titik beku suatu zat A (1%) adalah 0,4. Berapa NaCl
yang harus ditambahkan untuk membuat 100 mL larutan isotonis
yang mengandung 0,5% zat A?
Jawab:
Step 1, Tentukan ΔTf larutan (0,5% zat A permisalalan X)

Step 2, ΔTf Isotonis 0,52 agar isotonis Maka, dibutuhkan ΔTf


(0,52-0,2 = 0,32)
Step 3 , Langsung menentukan Isotonisitas (ΔTf Isotonis 0,52)

Step 4, Jumlah NaCl yang ditambahkan (jika dibuat 100 mL)


= 100 mL x 0,55% = 0,55 gram
CONTOH 2
Konsentrasi
Zat  Tf 1%
zat (%) = Kons. Zat X  Tf 1%
Ranitidin HCl 0.1 2.79 0.279

Na
Na22HPO
HPO44 dihidrat
dihidrat 0.24
0.24 0.11
0.11 0.0264
0.0264
KH
KH22PO
PO44 0.25
0.25 0.15
0.15 0.0375
0.0375
Jumlah
Jumlah 0.3429
0.3429 ~
~ 0.34
0.34

  𝟎 ,𝟓𝟐 − ∆ 𝐭𝐟 𝐋𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧 𝟎 ,𝟓𝟐 −𝟎 , 𝟑𝟒


𝐓𝐨𝐧𝐢𝐬𝐢𝐭𝐚𝐬= 𝐱 𝟎 ,𝟗 %= 𝐱 𝟎 , 𝟗 %=𝟎 ,𝟑𝟏 %  𝐍𝐚𝐂
𝟎 , 𝟓𝟐 𝟎 ,𝟓𝟐

Jumlah NaCl yang ditambahkan (jika dibuat 100 mL)


= 100 mL x 0,31% = 0,31 gram

Jumlah NaCl yang ditambahkan (jika dibuat 10 mL)


= 10 mL x 0,31% = 0,031 gram
METODE Liso (Alternatif)
  data ekivalensi NaCl dan Penurunan Titik Beku (ΔTf ) zat
Bila
dipustaka tidak ditemukan maka nilai ekivalensi bisa
dihitung dengan metode Liso :

ΔTf = Liso x C, dimana

ΔTf= Penurunan titik beku


Liso = Harga tetapan (Tabel)
C = Konsentrasi dalam molar
Jenis ion Liso Contoh

Non-electrolyte 1,9 Sucrose, dextrose, gliserin


Weak electrolyte 2,0 Boric acid, citric acid
Divalent-divalent electrolyte 2,0 MgSO4, ZnSO4
Univalent-univalent electrolyte 3,4 NaCl, AgNO3

Univalent-divalent electrolyte 4,3 Atropin sulfate, Na2CO3

Divalent-univalent electrolyte 4,8 CaCl2, Ca-gluconate


Univalent-trivalent electrolyte 5,2 Na-citrate, K-citrate
Trivalent-univalent electrolyte 6,0 AlCl3, FeCl3
Tetraborate 7,6 Na-borate, K-borate
METODE WHITE-
VINCENT
Tonisitas yang diinginkan dicapai dengan penambahan
air sampai isotonis.
V = W x E x 111,1

V = Volume dalam mL
W = Berat dalam gram
E = Ekivalensi NaCl
CONTOH 1 Satuan gram
Atropin sulfat 10 mg (E=0,45) 0,01 g (E = 0,45)
Natrium benzoat 1 mg (E=0,22) 1x10-3 g (E = 0,22)
BHA 5 mg (E=0,6) 5x10-3 g (E =0,6)
API ad 5 mL ad 5 mL
Metode White Vincent
V = W x E x 111,1
V = {(0,01x0,45)+(1x10-3 x 0,22)+(5x10-3 x 0,6)} x 111,1
V = 0,858 mL
Jadi :
1. Obat ditambah air sampai 0,858 mL , lalu ditambah larutan
Isotonis sampai 5 mL agar sediaan tsb isotonis
2. Larutan Isotonis (NaCl 0,9%) yang ditambahkan untuk
formula diatas adalah = 5 mL – 0,858 = 4,142 mL
Yang setara dengan = 4,142 mL x 0,9 % (% = g/100mL)
= 0,037 gram NaCl
Note : Lihat kembali Contoh 2 Metode Ekivalensi NaCl
TUGAS ISOTONISITAS
1. R/ Efedrin sulfat 0,3 g (E= 0,23) (ΔTf = 0,13)
NaCl q.s (ΔTf = 0,58)
API ad 30 mL

2. R/ Oksitetrasiklin HCl 0,05 g (E= 0,12) (ΔTf = 0,075)


Klorbutanol 0,1 g (E=0,24) (ΔTf = 0,14)
NaCl q.s (ΔTf = 0,58)
API ad 30 mL

Berapa NaCl yang perlu ditambahkan untuk mencapai isotonis ?


Hitung dengan 3 metode : Ekivaensi NaCl, PTB dan White Vincent
3. Berapa jumlah air yang harus ditambahkan untuk
mencapai isotonis dengan menggunakan 0,4 gram zat
aktif sebagai berikut :
a. Antipirin (E= 0,17)
b. Efedrin sulfat (E= 0,23)
c. Zinc sulfat (E= 0,15)
d. Pilocarpin HCl (E= 0,24)
e. Tetrasiklin HCl (E= 0,12)
OSMOLARITAS
OSMOLARITAS (INFUS)
Etiket pada larutan yang diberikan secara
intra vena untuk melengkapi cairan, makanan
bergizi, atau elektrolit dan injeksi manitol
sebagai diuretika osmotik, disyaratkan untuk
mencantumkan kadar osmolarnya.
Keterangan kadar osmolar pada etiket suatu
larutan parenteral membantu untuk
memberikan informasi pada dokter apakah
larutan tersebut hipo-osmotik, iso-osmotik,
atau hiper-osmotik.
CARA PERHITUNGAN
 
Satuan kadar osmolar = miliosmol (disingkat mOsm)
zat terlarut per liter larutan
Kadar osmolar ideal dapat ditentukan dengan rumus :

Jumlah Ion (n) beberapa zat :

Glukosa  n=1

NaCl  n=2

CaCl2  n=3

Na Sitrat  n=4
Osmolaritas Tonisitas
(mosM/L)

>350 Hipertonis
329-350 Sedikit hipertonis
270-328 Isotonis
250-269 Sedikit isotonis
0-249 Hipotonis
CONTOH:
Osmolaritas ideal injeksi NaCl 0,9%
0,9% NaCl = 0,9 g/100 mL = 9 g/L
BM NaCl = 58,4 n=2

Jawaban :
 
𝟗
𝐦𝐎𝐬𝐦=
𝟓𝟖 , 𝟒( )
𝐱 𝟐 𝐱 𝟏𝟎𝟎𝟎=𝟑𝟎𝟖 𝐦𝐎𝐬𝐦/ 𝐋(𝐈𝐬𝐨𝐭𝐨𝐧𝐢𝐬
BAGAIMANA BILA KONDISI
HIPOTONIS ?
Misalkan osmolaritas yang didapatkan adalah 200 mOsm
Isotonis : 270-328 (dipilih target yang diinginkan)
Misalkan target yang diinginkan adalah 300 mOsm
Jadi osmolaritas yang dibutuhkan : 300-200 = 100 mOsm
Zat pengisotonis NaCl ( BM 58,443 dan n=2)

  Konsentrasi Zat
mOsm= ( BM )
x n x 1000
  X
1 00= (
58,443 )
x 2 x 1000
  2000 X
1 00= ( )
Jadi, untuk mencapai osmolaritas
58,443 sebanyak 300 mOsm (isoosmosis)
 2 000 X =5844,3 perlu ditambahkan NaCl sebanyak
  X =2,922 g / L 2,922 g/L
SOAL OSMOLARITAS
Dibuat infus yang mengandung KCl 2,98 g/L dan
dekstrosa 42,09 g/L, hitung osmolaritas total infus
tersebut ! Perlukah ditambahkan NaCl untuk
mencapai isotonis ?
(K+ Cl-  n=2) BM : 74,55
Dekstrosa : n=1 BM : 198,2
Tentukan osmolaritas KCl dan dekstrosa !
JAWABAN
 Osmolaritas KCL :

 Osmolaritas Dekstrosa :

Osmolaritas Total = 79,946 + 212,361


= 292,307 mOsm/L (Isotonis)
KAPASITAS
DAPAR
PH LARUTAN
pH yang tidak tepat dapat
 Berpengaruh pada tubuh terutama darah
 Berpengaruh pada kestabilan obat saat penyimpanan,
karena terdegradasi
 Berpengaruh pada wadah terutama wadah gelas,
plastik, dan tutup karet
Pengaturan pH berguna untuk
 Menjamin stabilitas larutan
 Mencegah perubahan warna
 Mendapatkan efek terapi yang optimal
 Menghindari kemungkinan terjadi reaksi lain pada
sediaan
37
LARUTAN DAPAR
• Suatu senyawa, yang ketika dilarutkan dalam suatu pelarut,
senyawa ini mampu mempertahankan pH ketika suatu asam
atau basa ditambahkan
• Pemilihan dapar tergantung dari pH dan kapasitas dapar
yang diinginkan
• Dapar harus dapat tercampurkan dengan senyawa lain dan
mempunyai toksisitas rendah
• Dapar yang sering digunakan:
Karbonat, sitrat, glukonat, laktat, fosfat/tartrat.
Borat umumnya digunakan untuk penggunaan luar

38
LARUTAN DAPAR
Biasanya dapar terdiri dari campuran asam lemah dan
garamnya, atau basa lemah dan garamnya
Larutan dapar sebaiknya disiapkan segar
Dibuat pada wadah gelas bebas alkali
Digunakan tidak lebih dari 3 bulan setelah tanggal pembuatan

Kriteria dapar:
 Mempunyai kapasitas cukup dalam range pH yang diinginkan
 Secara biologis harus aman untuk penggunaan jangka panjang
 Sedikit/tidak ada efek yang mengganggu stabilitas sediaan
jadi
 Dapat menerima perisa dan pewarna dari produk 39
LARUTAN DAPAR
Pembuatan dapar harus memperhatikan:
 Ketercampuran dengan kandungan larutan
 Inert
 Tidak toksik
 Kapasitas dapar

Dapar dibuat dengan tujuan untuk:


 Menjaga larutan pada pH tertentu
 Meningkatkan stabilitas obat; penguraian minimal
 Mengurangi rasa nyeri, iritasi, nekrosis
 Meningkatkan aktivitas fisiologis obat
 Menghambat pertumbuhan mikroorganisme; dengan pH
sangat asam atau sangat basa mencegah pertumbuhan
mikroorganisme 40
PERSAMAAN DAPAR

Handerson-Hasselbach

Untuk dapar asam


pH = pKa + log [garam]/ [asam]
Untuk dapar basa
pOH = pKb + Log [garam]/[basa]
pH = 14-pOH
KAPASITAS DAPAR
Kapasitas dapar : ukuran kemampuan dari larutan
asam atau basa dalam mempertahankan pH pada
penambahan sejumlah kecil asam atau basa
Jika kapasitas dapar sebesar 1  1 L larutan
membutuhkan 1 gram asam atau basa kuat untuk
mengubah 1 unit pH
Sediaan optalmik dan parenteral  0,1-0,01 (USP 36)
 
Kapasitas Dapar : besarnya penahanan perubahan pH oleh dapar atau perbandingan
penambahan basa kuat (atau asam) dengan perubahan pH yang terjadi akibat
penambahan basa

(β = kapasitas dapar; ∆B = basa/asam yang ditambahkan (gr/liter) )

ß = Kapasitas dapar, ß = 0,01 – 0,1


C = Konsentrasi total dapar (mol/L)C = [garam]+[asam]
Ka = Konstanta asam = antilog (-pKa)
[H3O+] = Konsentrasi ion Hidrogen = antilog (-pH)
FORMULASI LARUTAN DAPAR
1. Pilih asam lemah yang memiliki pKa mendekati nilai pH
agar diperoleh kapasitas dapar yang maksimal
2. Hitung perbandingan Asam dan Garam yang harus
dibuat
3. Tentukan konsentrasi asam dan garam untuk
memperoleh pH yang diinginkan

Dapar fosfat:
pKa 1 = 2,21; pKa2 = 7,21; pKa3 = 12,67
DAPAR DI BIDANG FARMASI

Syarat pH Larutan Parenteral


1. Tidak jauh berbeda dengan pH cairan
tubuh yang bersangkutan
2. Kapasitas dapar yang dimilikinya
memungkinkan penyimpanan lama dan
dapat menyesuaikan dengan pH cairan
tubuh yaitu 7,4
CONTOH
Dalam 1 mL larutan mengandung Ranitidin HCl, pH stabilitas = 6,7-
7,3 di dapar pada pH = 7, Kapasitas dapar yang digunakan 0,01.
Tentukan :
1. Dapar apa yang digunakan
2. Berapa jumlah (gram) komponen dapar yang harus
ditambahkan)
Penyelesaian :
Dapar fosfat pH = 5 – 8
pKa 1 = 2,1 pKa2 = 7,21 pKa3 = 12,3

Dapar yang baik jika pH = pKa kurang lebih 1, maka dipilih


NaH2PO4 dan Na2HPO4 (Lihat Tabel)
pKa2 = 7,21 (Ka = 6,2 . 10-8 )  antilog (-pKa)
pH = 7 ([H3O+] = 10 -7 )  antilog (-pH)
  Ka .[ H 3O +]
𝛃=𝟐 , 𝟑𝟎𝟑 𝐂
STEP 1  \{  Ka  + [ H 3 O
6,2.10 −8 .10 −7
𝟎 , 𝟎𝟏=𝟐 , 𝟑𝟎𝟑 𝐂
\{ 6, 2.10 −8 +10 −
 
𝟎 , 𝟎𝟏=𝟐 , 𝟑𝟎𝟑 𝐂 𝐱 (𝟎 , 𝟐
 
𝟎 , 𝟎𝟏=𝟎 , 𝟓𝟒𝟔
 
𝐂 =𝟎 . 𝟎𝟏𝟖
  [ Gara
STEP 2  𝐩𝐇 = 𝐩𝐊𝐚 + 𝐋𝐨𝐠 [[ Gara Asam
𝟕 =𝟕 , 𝟐𝟏+ 𝐋𝐨𝐠
 [Garam ]
[ Asa
=𝐀𝐧𝐭𝐢 𝐋𝐨𝐠(−𝟎,𝟐𝟏)
[ Asam] 
[Garam
  ]
=𝟎,𝟔𝟏𝟕
[ Asam] 
[ 𝐆𝐚𝐫𝐚𝐦 ]=𝟎,𝟔𝟏𝟕 [ 𝐀𝐬𝐚𝐦 ]
STEP 3 [asam] + 0,617 [asam]
[asam] + [garam] = 0,018 M
= 0,018
 [asam] = 0,011 mol/L
(BM asam NaH2PO4 = 141,96)
Massa asam = [asam] x BM
= 0,011 X 141,96 = 1,56 mg
[garam] = 0,617 [asam]
[garam] = 0,617 x 0,011
[garam] = 6,787 . 10 -3 mol/L
(BM Na2HPO4 anhidrat = 136,09)
Massa garam = [garam] x BM
= 6,787 . 10-3 X 136,09 = 0,924 mg

Jadi dapar yang digunakan :


Asam (NaH2PO4) sebanyak 1,56 mg
Garam (Na2 HPO4) sebanyak 0,924 mg
TUGAS
Anda diminta untuk membuat larutan
dapar dengan pH = 7 dan kapasitas
daparnya 0,1. Pilih pasangan dapar
yang cocok dan hitung pula
konsentrasi yang diperlukan !

Anda mungkin juga menyukai