Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA

“TABLET KONVENSIONAL”

OLEH :

NAMA : NI KADEK DEWANTARY SUWIRTAWATI

NIM : 1909484010057

KELAS : III B

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


DEFINISI TABLET :

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan tambahan yang ditujukan
pada penggunaan per oral (Anief, 2006). Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai
tablet cetak dan tablet kempa (Depkes RI, 1995).

TABLET KONVENSIONAL :

Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri
atau kombinasi dengan bahan eksipien seperti:
 Pengisi (memberi bentuk), contoh : laktosa
 Pengikat (memberi adhesivitas/kelekatan saat bertemu saluran pencernaan), contoh: mucilago
amili, amilum.
 Desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)
Tablet ini biasanya dikehendaki untuk memberikan disintegrasi dan pelepasan obat yang cepat.

JENIS-JENIS TABLET KONVENSIONAL :

a. Tablet Kempa
Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan
cetakan baja. Umumnya tablet kempa mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat,
disintegran, dan lubrikan, tetapi dapat juga mengandung bahan pewarna dan lak (pewarna yang
diabsorpsikan pada aluminium hidroksida yang tidak larut) yang diizinkan, bahan pengaroma dan
bahan pemanis (Syamsuni, 2006).
Contoh tablet kempa : Vit C IPI
b. Tablet Cetak
Tablet cetak dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi yang umumnya mengandung laktosa dan
serbuk sukrosa dalam berbagai 9 perbandingan. Massa serbuk dibasahi dengan etanol persentase
tinggi. Kadar etanol tergantung pada kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam sistem pelarut,
serta derajat kekerasan tablet yang diinginkan. Massa serbuk tablet yang lembab ditekan dengan
tekanan rendah kedalam lubang cetakan. Kemudian dikeluarkan dan dibiarkan kering (Syamsuni,
2006).
Contoh tablet cetak : CTM
c. Tablet Telan
Dibuat tanpa penyalut, digunakan per oral dengan cara ditelan, pecah di lambung.
Contoh tablet telan : neuralgin
d. Tablet Kunyah
Bentuknya seperti tablet biasa, cara pakainya dikunyah dulu dalam mulut kemudian ditelan,
umumnya tidak pahit. Dimaksudkan untuk dikunyah sehingga meninggalkan residu yang
memberikan rasa enak di mulut. Diformulasikan untuk anak-anak, antasida dan antibiotic tertentu.
Dibuat dengan cara dikempa, biasanya digunakan manitol, sorbitol, dan sukrosa sebagai pengikat
dan pengisi. Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum
ditelan.
Contoh tablet kunyah : Mylanta, polysilane
e. Tablet Hisap
Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar
beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahanlahan dalam mulut.
Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi
lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut. Tablet ini dibuat dengan cara
tuang disebut pastilles atau dengan cara kempa tablet menggunakan bahan dasar gula disebut
trochisi. Umumnya mengandung antibiotic, antiseptic, adstringensia.
Contoh tablet hisap : FG Troches Tablet
f. Tablet Larut (Effervescent)
Dibuat dengan cara dikempa. Selain zat aktif, tablet mengandung campuran zat asam dan natrium
bikarbonat yang jika dilarutkan dengan air akan menghasilkan CO2. Diberi wadah yang tertutup
rapat dan terlindung dari lembab, di etiket diberi tanda “bukan untuk ditelan”. Tablet ini harus
dilarutkan dalam air baru diminum.
Contoh tablet larut : Ca-D-Redoxon, tablet efervesen Supradin.

DAFTAR PUSTAKA :
Syamsuni. H. A, 2006, Ilmu Resep, EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai