Tablet
cin, segitiga,segi empat,segi lima,
banyak segi, segiempat, panjang,
bentuk hati
Ukuran
Tablet
• Diameter tablet umumnya
Tebal • antara 50 mg – 2 g,
antara 3-13 mm umumnya antara 100-800
• Kecuali dinyatakan lain,
• Diameter tablet effervescent mg
tidak lebih dari 3 kali & tidak
20 mm kurang dari 1 1/3 kali
diameter tablet
Diameter Bobot
1. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat (merupakan bentuk se
diaan oral yang paling ringan dan paling kompak), memudahkan penge
masan, penyimpanan, dan pengangkutan
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat akt
if yang tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua be
ntuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan y
ang paling rendah;
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang k
ecil;
4. Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil;
Keuntungan 5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air;
6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam tablet;
Tablet
7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah
; tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan per
mukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul;
8. Pelepasan zat aktif dapat diatur (tablet lepas tunda, lepas lambat, lepas t
erkendali);
9. Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau y
ang tidak enak, dan untuk terapi lokal (salut enterik)
10. Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga biaya prod
uksinya lebih rendah;
•Disalut dengan gula . •Disalut dengan hidroksipropil •Tablet yang disalut secara kempa
•Tujuannya untuk melindungi zat aktif metilselulosa, Na-CMC dan campuran cetak dengan massa granul yg tdd
terhadap lingkungan udara (O2, selulosa asetat ftalat dengan PEG yg laktosa, kalsium fosfat dan zat lain.
kelembaban), menutup rasa dan bau tdk mengandung air •Dibuat tablet inti, kemudian dicetak
tidak enak, menaikkan penampilan kembali dgn granul lain sehingga
tablet. terbentuk tablet berlapis.
•Kelemahan: waktu penyalutan lama •Untuk pengobatan repeat action
dan perlu penyalut yg tahan air
TABLET SALUT
TABLET SALUT SELAPUT
BIASA/SALUT GULA/ TABLET SALUT KEMPA
(FILM COATED)
(DRAGEE)
Berdasarkan Jenis
Bahan Penyalut
•Disebut tablet lepas tunda.
•Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga
•Untuk zat aktif yang dapat mengiritasi
tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk
mukosa lambung. Tablet disalut dengan
efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis
suatu zat yang tahan terhadap cairan
pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi
lambung, reaksi asam, tetapi terlarut
zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu
dalam usus halus
tertentu (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb)
•Bertujuan untuk menunda pelepasan obat
sampai tablet melewati lambung
Desintegran uran bahan yang dapat menyebabkan tablet hancur ketika tablet
kontak dengan cairan saluran pencernaan.
Basah
Metode granulasi basah dilakukan jika:
1. Bahan mempunyai sifat granul yang tidak baik
2. Bahan sukar dicampur menjadi granul yang baik
3. Bahan tahan panas, kecuali jika dapat dilakukan pe
ngeringan dengan dehumidifier
4. Bahan tahan cairan
Granulasi
Basah
Keuntungan metode granulasi basah :
1. Memperoleh aliran yang baik
2. Meningkatkan kompresibilitas
3. Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
4. Mengontrol pelepasan
5. Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
6. Distribusi keseragaman kandungan
7. Meningkatkan kecepatan disolusi
Granulasi
Kerugian metode granulasi basah
1. 1Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi
2. Biaya cukup tinggi
Basah 3. Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat
dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan
pelarut non air.
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat
aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering
menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk
menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk
semula (granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul
secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut,
ikatannya didapat melalui gaya.
Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi.
2. Zat aktif susah mengalir .
3. Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab/cairan . Granulasi
Kering
Keuntungan cara granulasi kering adalah:
1. Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat,
mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu.
2. Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
3. Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat.
4. Memperbaiki homogenitas, karena tidak terjadi peristiwa migrasi
obat atau bahan pewarna
Kempa
1. Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
2. Lebih singkat prosesnya
3. Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan
Hancur
kan mesin sampai semua tablet han
cur. catat waktu sejak mulai mesin
hidup sampai waktu semua tablet
sudah hancur.
Pencetak tablet dibagi dua, pencetak tunggal
(single punch) dan pencetak ganda berputar (
rotary multi punch)
Binding
• Keadaan dimana bahan yang ditablet sebagian
melekat pada die atau matriks, sehingga sukar
Binding
didorong keluar
• Dapat menimbulkan goresan garis pada sisi tablet
Picking Penyebab
• Tekanan pengempaan mesin tablet kurang
• Punch sudah usang/aus atau perlu
pemolesan
• RH ruangan pencetakan terlalu tinggi
& Laminating
• Hal ini dapat terjadi SEGERA setelah keluar dari cetakan
atau setelah BEBERAPA WAKTU kemudian
• Perbaiki lubrikasi
Cara Mengatasi • Tambah fines
• Granulasi ulang tambahkan pengikat (binder)
Chipping Chipping &
• Keadaan dimana bagian bawah tablet
terpotong (chipping) dan keadaan
Cracking Penyebab
• Tekanan punch terlalu kuat atau lemah
• Pengikat kurang
Mottling
• Obat atau hasil uraiannya mempunyai warna yang
berbeda dengan bahan tambahan dan tidak tercampur
homogen
• Terjadi migrasi warna selama proses pengeringan
Penyebab
granul
• Bahan tambahan yg berupa larutan berwarna tidak
terbagi merata, hal ini disebabkan karena larutan
panas dicampur dengan serbuk dingin
• Penambahan 5 – 10 % CMC
• Pemanasan granul pada temperatur rendah
Cara Mengatasi
• Pengadukan granul selama proses pengeringan