SETENGAH SEDIAAN
PADAT CAIR
PADAT KHUSUS
• pulvis • solusio/mikstura • unguentum • injeksi
• suspensi • him • supositoria
• pulveres • emulsi • jeli • ovula
• tablet • linimentum • spray
• kapsul • losio • inhalasi
BSO PADAT
Bahan atau campuran obat yang homogen dengan atau tanpa bahan tambahan
berbentuk serbuk dan relatif stabil serta kering. Serbuk dapat digunakan untuk obat
luar dan obat dalam. Serbuk untuk obat dalam disebut pulveres (serbuk yang
terbagi berupa bungkus-bungkus kecil dalam kertas) dan untuk obat luar disebut
Pulvis adspersorius (Serbuk tabur).
Sifat Pulvis untuk obat dalam :
• Cocok untuk obat yang tidak stabil dalam bentuk cairan
• Absorbsi obat lebih cepat dibanding dalam bentuk tablet
• Tidak cocok untuk obat yang mempunyai rasa tidak menyenangkan, dirusak dilambung,
iritatif, dan mempunyai dosis terapi yang rendah.
BSO PADAT
Contoh :
• Salicyl bedak (Pulv. Adspersorius)
• Oralit (Pulvis untuk obat dalam ) dalam kemasan sachet
Pulveres
BSO PADAT
Cara Penyimpanan:
• Disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat yang sejuk, dan
terlindung dari sinar matahari.
Cara mengenal kerusakan:
• Secara mikroskopik kerusakan dapat dilihat dari timbulnya bau
yang tidak enak, perubahan warna, benyek atau mnggumpal.
BSO PADAT
2. Tablet
Tablet adalah sediaan padat yang kompak, yang dibuat secara kempa cetak, berbentuk pipih dengan kedua
permukaan rata atau cembung, dan mengandung satu atau beberapa bahan obat, dengan atau tanpa zat
tambahan. ( Berat tablet normal antara 300 — 600 mg ).
Sifat :
• Cukup stabil dalam transportasi dan penyimpanan.
• Tidak tepat untuk :
obat yang dapat dirusak oleh asam lambung dan enzim pencernaan
obat yang bersifat iritatif.
• Formulasi dan pabrikasi sediaan obat dapat mempengaruhi bioavailabilitas bahan aktif.
• Dengan teknik khusus dalam bentuk sediaan multiplayer obat-obat yang dapat berinteraksi secara
fisik/khemis, interaksinya dapat dihindari
• Tablet yang berbentuk silindris dalam perdagangan disebut Kaplet
2. Tablet
Tablet hisap yang dibuat dengan cara kempa, tablet ini disimpan
dalam suhu kamar 28° C.
Sifat :
Bentuk sediaan seperti donat untuk mencegah tersedak.
Rasanya manis sehingga mudah diberikan pada anak-anak
Mudah hancur dalam mulut dan beraksi langsung pada mukosa
mulut, pharynx dan
saluran nafas bagian atas
Contoh :
FG Trochees
c. Tablet Sublingual
Contoh :
Tablet Cedocard
d. Tablet Kunyah (Chewable Tablet)
Contoh :
Tablet Ca-D- Rhedoxon
f. Tablet Salut
Tablet Salut
Gula
Table
t
Salut
Tablet Salut Tablet salut
Film Enterik
Tablet Salut Gula (TSG)
Tablet disalut dengan gula dari suspensi dalam air mengandung
serbuk yang tidak larut seperti pati, kalsium karbonat, talk atau
titanium dioksida, yang disuspensikan dengan gom akasia atau
gelatin, sehingga berat tablet bertambah 30-50%.
Sifat :
Mudah ditelan dibanding tablet biasa
Bahan aktif lebih stabil dibanding tablet biasa
Cocok untuk obat yang rasa dan bau tidak menyenangkan
Dengan penyalutan memperlambat tersedianya obat diabsorbsi,
karena terlambat- nya sediaan pecah.
Contoh :
Supra livron
Tablet Salut Film (TSF)
Sediaan ini merupakan tablet kempa cetak yang disalut dengan
bahan yang merupakan derivat cellulose ( film ) yang
tipis/transparan, dan hanya menambah berat tablet 2-3%
Sifat :
Bahan aktif lebih stabil dibanding tablet biasa.
Cocok untuk bahan obat yang rasa dan bau tidak
menyenangkan.
Contoh :
Ferro Gradumet
Tablet Salut Enterik (TSE)
Sediaan ini disalut dengan tujuan untuk menunda pelepasan
obat sampai tablet telah melewati lambung, dilakukan untuk
obat yang rusak atau inaktif karena cairan lambung atau dapat
mengiritasi lambung.
Sifat :
Absorbsi obat Baru terjadi didalam usus
Bentuk ini tepat untuk bahan obat yang iritatif terhadap lambung,
dirusak oleh asam lambung dan enzim pencernaan.
Tidak tepat untuk bahan campuran pulveres atau potio serta
pemberian yang dalam bentuk tidak utuh.
Contoh :
Dulcolax 5 mg, Voltaren
g. Tablet Multilayer
Contoh:
Bactrim Forte
i. Tablet Pelepasan Terkendali
Tablet ini dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tersedia selama jangka waktu
tertentu setelah obat diberikan. Sediaan ini ditelan secara utuh, tidak boleh dikunyah atau
digerus. Ada Sediaan Retard yang devide dose artinya bisa dipotong menjadi beberapa
bagian, contoh Quibron-T
Sifat:
• Cukup stabil dalam transportasi dan penyimpanan
• Pelepasan bahan aktif dari sediaan pelepasan terkendali dapat melalui difusi, dilusi, osmotic
pressure atau ion exchange
• Mempertahankan efek terapi untuk batas waktu yang lama, sehingga efek obat lebih seragam, hal
tersebut akan mengurangi frekuensi pemberian sehingga ketaatan pasien bertambah.
• Istilah efek diperpanjang (prolong action) ; efek pengulangan (repeat action) dan pelepasan lambat
(sustained action) telah digunakan untuk menyatakan sediaan tersebut. Istilah lain yang sering
digunakan antara lain retard, time release, sustained release..oros
i. Tablet Pelepasan Terkendali
Contoh:
BSO PADAT
2. Kapsul
Sediaan obat yang bahan aktifnya dapat berbentuk padat atau setengah
padat dengan atau tanpa bahan tambahan dan terbungkus cangkang yang
umumnya terbuat dari gelatin. Cangkang dapat larut dan dipisahkan dari
isinya.
• Kapsul Lunak (Soft Capsule): berisi bahan obat berupa minyak/larutan obat
dalam minyak.
• Kapsul keras (Hard Capsule): berisi bahan obat yang kering
BSO PADAT
2. Kapsul
Penyimpanan:
Disimpan dalam wadah tertutup, baik ditempat yang sejuk dan
terlindung dari sinar matahari
2. Kapsul
Sifat:
Cukup stabil dalam penyimpanan dan trasportasi
Dapat menutupi bau dan rasa yang tidak menyenangkan
Absorbsi obat lebih baik daripada kapsul keras karena bentuk ini setelah
cangkangnya larut, obat langsung dapat diabsorbsi
Sediaan ini tidak dapat diberikan dalam bentuk sediaan pulveres
Contoh: Nature E
BSO PADAT
b. Sirup
Penggunaan istilah sirup digunakan untuk:
Bentuk sediaan cair yang mengandung saccharose atau gula (64-66%)
Larutan sukrosa hamper jenuh dengan air
Sediaan cair yang dibuat dengan pengental dan pemanis, termasuk suspense
oral.
Sifat:
Homogen
Lebih kental dan lebih manis dibandingkan dengan solution
Cocok untuk anak-anak maupun dewasa
Sirup Kering
Suatu sediaan padat yang berupa serbuk atau granula yang terdiri dari bahan obat,
pemanis, perasa, stabilisator dan nahan lainnya, kecuali pelarut. Apabila akan digunakan
ditambah pelarut (air) dan akan menjadi bentuk sediaan suspensi.
Sifat:
• Pada umumnya bahan obat adalah antimikroba atau bahan kimia lain yang tidak larut
• dan tidak stabil dalam bentuk cairan dalam penyimpanan lama.
• Memberikan rasa enak, sehingga cocok untuk bayi dan anak.
• Kecepatan absorbsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran partikel
• Apabila sudah ditambahkan aquadest, hanya bertahan + 7 hari pada suhu kamar,
sedang pada almari pendingin + 14 hari.
BSO CAIR
Contoh sirup:
Biogesic sirup, Dumin sirup
c. Suspensi
Sediaan cair yang mengandung bahan padat dalam bentuk halus yang tidak
larut tetapi terdispersi dalam cairan/vehiculum, umumnya mengandung
stabilisator untuk menjamin stabilitasnya, penggunaannya dikocok dulu
sebelum dipakai.
Sifat:
Cocok untuk penderita yang sukar menelan, anak-anak dan manula
Bisa ditambah pemanis dan perasa sehingga rasanya lebih enak dari solution
Volume pemberiannya besar
Kecepatan absorbs obat tergantung pada besar kecilnya ukuran partikel yang
terdispersi
BSO CAIR
c. Suspensi
Contoh:
Sanmag Suspensi
Bactricid Suspensi
BSO CAIR
d Elixir
Larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven, untuk mengurangi jumlah etanol
bisa ditambah kosolven lain seperti gliserin dan propilenglikol, tetapi etanol harus ada
untuk dapat dinyatakan sebagai elixir. Kadar alcohol antara 3-75%, biasanya sekitar
315%, keggunaan alcohol selain sebagai pelarut, juga sebagai pengawet atau korigen
saporis.
Sifat:
Cocok untuk penderita yang sukar menelan
Karena mengandung alcohol, hati-hati untuk penderita yang tidak tahan
terhadap alcohol atau menderita penyakit tertentu
Elixir kurang manis dan kurang kental dibandingkan dengan bentuk sediaan
sirup
BSO CAIR
d. Elixir
Contoh:
Batugin 300ml
Mucopect
BSO CAIR
e. Tingtura
Larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa
kimia. Secara tradisional tingtura tumbuhan berkhasiat obat mengandung 10% bahan
tumbuhan, sebagian besar tingtura tumbuhan lain mengandung 20% bahan tumbuhan.
Sifat:
Homogen dan bahan obat lebih stabil
Kadar alcohol yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
Karena berisi beberapa komponen, dengan adanya cahaya matahari dapat
terjadi perubahan fotosintesis.
BSO CAIR
e. Tingtura
Contoh:
Halog 8 ml
BSO CAIR
f. Gargasima
Contoh :
Betadine 190 ml
BSO CAIR
g. Gutae
1. TETES ORAL:
Sifat:
Volume pemberian kecil, sehingga cocok untuk bayi dan anak-anak
Pada umumnya ditambahkan pemanis, perasa, dan bahan lain yang sesuai
dengan bentuk sediaannya.
Bahan obatnya berkhasiat sebagai antimikroba, analgetika antipiretika, vitamin,
antitusif, dekongestan.
Contoh:
h. Lotion
Sifat:
Sebagai pelindung atau pengobatan tergantung komponennya.
Sesudah dioleskan dikulit, segera kering dan meninggalkan lapisan tipis
komponen obat pada permukaan kulit.
Bahan pelarut (solven) berupa air, alkohol, glyserin, atau bahan pelarut lain yang
cocok.
Contoh:
Caladine
BSO SEMI PADAT
Bactroban 5 g, cendomycos
BSO SEMI PADAT
b. Jelly (gel)
Sediaan semi padat yang sedikit cair, kental dan lengket yang mencair
waktu kontak dengan kulit, mengering sebagai suatu lapisan tipis, tidak
berminyak. Pada umumnya menggunakan bahan dasar larut dalam air ( PEG,
CMG, Tragakanta )
Sifat:
Obat dapat kontak kulit cukup lama dan mudah kering
Dapat berfungsi sebagai pendingin dan pembawa obat
Bahan dasar mempunyai efek pelumas tidak berlemak sehingga cocok untuk
dermatosa kronik
Biasanya untuk efek local, pemakaian yang terlalu banyak dapat memberikan
efek sistemik
Contoh:
chloramfecort, hydrokortison
BSO SEMI PADAT
d, Pasta
Masa lembek dibuat dengan mencampurkan bahan obat
yang berbentu serbuk dalam jumlah besar ( 40 — 60% ), dengan
vaselin atau paraffin cair atau bahan dasar tidak berlemak yang
dibuat dengan gliserol, mucilage, sabun.
Sifat:
• Obat dapat kontak lama dengan kulit
• Sediaan ini cocok untuk dermatosa yang agak basah ( Sub akut atau kronik )
• Dapat berfungsi sebagai pengering, pembersih, dan pembawa
• Tidak bisa digunakan untuk kulit yang berambut dan dermatosa yang eksudatif
• Untuk lesi akut dapat meninggalkan kerak vesikula
Contoh:
Pasta Lassari
BSO SEMI LAIN
a. Gas / aerosol
Sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang
diberi tekanan, berisi propelan yang cukup untuk memancarkan isinya hingga
habis, sedangkan cara penggunaanya dengan ditekan pada tutup botol sehingga
memancarkan cairan dan atau bahan padat dalam media gas. Produk aerosol
dapat dirancang untuk mendorong keluar isinya dalam bentuk kabut halus, kasar,
semprotan basah atau kering atau busa.
Inhalasi
Obat atau larutan obat yang diberikan lewat nasal atau mulut dengan cara dihirup
dimasudkan untuk kerja setempat pada cabang-cabang bronchus atau untuk efek
sistemik lewat paru-paru.
BSO SEMI LAIN
Spray
Larutan air atau minyak dalam tetesan kasar atau sebagai zat padat
yang terbagi halus untuk digunakan secara topical, saluran hidung,
faring atau kulit
Cara Penyimpanan:
Ditempat yang terlindung dari cahaya matahari, pada temperatur
kamar ( t<30°C derajat celcius) dan di tempat yang kering.
Sifat:
• Merupakan suatu system koloid lipofob. Apabila berupa cairan, ukuran
partikel antara 2-6 mikron untuk pemakaian sistemik
• Bahaya kontaminasi dapat dihindari
• Dapat dipakai pada daerah yang dikehendaki
• Dapat digunakan sebagai obat dalam ( inhalasi ) maupun obat luar.
• Mudah cara penggunaanya
• Untuk topical dapat dihindari efek iritatif
• Harganya mahal karena biaya produksi tinggi
Contoh:
BSO SEMI LAIN
b. Injeksi
steril berupa larutan, suspensi, atau serbuk yang dilarutkan atau disuspensikan
lebih dahulu sebelum digunakan secara parenteral.
Sifat:
• Cocok utk penderita dalam keadaan tidak kooperatif/tidak sadar/keadaan darurat
• Obat bekerja dengan cepat
• Cocok utk obat yg dirusak oleh asam lambung
• Untuk bentuk kristal steril biasanya obat tidak tahan lama atau tidak stabil dalam
larutan
• Harga obat relatif lebih mahal
• Pemberian obat memerlukan spuit injeksi.
Cara mengenal kerusakan:
• Untuk sediaan cair : Secara makroskopik dapat dilihat adanya perubahan warna,
berbau, timbul kristal atau endapan, dan tidak bias bercampur dengan baik
apabila dilakukan pengocokan.
• Untuk sediaan kering : Timbul perubahan warna dan penggumpalan, sebelum
dicairkan
Penyimpanan:
• Sediaan cair : Disimpan ditempat kering, pada suhu kamar dan terlindung dari
cahaya matahari
• Sediaan kering : Disimpan ditempat kering, pada suhu kamar dan terlindung dari
cahaya matahari (belum dicairkan ) , disimpan dialmari es ( setelah dicairkan )
CONTOH SEDIAAN INJEKSI
Larutan Suspensi Serbuk
• Aminophylin vial • Procaine • Chloramex vial
10 ml PenicillinG 1000 mg
• Dilantin ampul 2 Flacon 10 ml • Streptomysin
ml • Cortisone acetat sulfat vial 5g
100ml
BSO SEMI LAIN
d. Suppositoria
Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang mengandung obat, cara
penggunaanya dengan memasukkanya kedalam salah satu rongga
tubuh.Suppositoria yang dimasukkan rectum disebut Suppositoria rectal dan
bertujuan untuk efek lokal atau sistemik, sedang yang dimasukkan vagina disebut
ovula, untuk efek local
Untuk tujuan sistemik cocok untuk obat-obat yang :
• a. iritasi dan toksik di Gastrointestinal
• b. tidak stabil pada pH Gastrointestinal
• c. dirusak oleh enzim di Gastrointestinal
• d. rasa tidak menyenangkan.
Dalam pemakaiannya perlu diperhatikan tentang :
• Kegiatan pasien dalam hal cara penggunaan dan waktunya, agar
mendapatkan efek yang optimal ( pagi hari setelah defekasi dan atau malam
hari menjelang tidur, sambil tiduran ).
• Absorbsi bahan aktif sering tidak sempurna.
• Dapat menyebabkan proktitis
Contoh:
• Anusol Obat dimasukkan kedalam dubur, pagi atau sore hari setelah BAB
• Flagyl
• Dulcolax 10 mg
• Primperan 10 mg atau 20 mg
BSO SEMI LAIN
d. Obat transdermal
Suatu system dimana bahan obat yang terdapat pada
permukaan kulit menembus beberapa lapisan kulit dan
masuk sirkulasi sistemik. Bentuk sediaan ini terdapat
beberapa ukuran yang berhubungan dengan konsentrasi
obat. Cara penggunaanya tergantung bahan obat, ada
yang ditempelkan dipunggung, lengan atas, pundak,
belakang telinga.
• Sifat:
• Menghindari kesulitan obat diabsorbsi karena dirusak oleh pH
lambung, aktivitas enzim, interaksi obat dan makanan.
• Cocok untukPenderita mual, muntah, diare
• Menghindari obat lewat lintas utama
• Menghindari resiko terapi secara parenteral
• Memperpanjang aktivitas obat yang mempunyai waktu paruh
pendek.
• Memungkinkan terapi yang berhari-hari dengan pemakaian
tunggal
• Memungkinkan penghentian efek obat secara cepat
• Memungkinkan percepatan identifikasi apabila terjadi keadaan
darurat
Contoh:
Faktor yang menentukan pemilihan bentuk sediaan obat
1. Faktor Bahan Obat
Sifat fisiko kimia obat
Hubungan struktur dengan aktivitas obat (SAR)
Sifat farmakokinetik obat
Bentuk sediaan yang stabil
2. Faktor Penderita
Umur
Lokasi/bahagian tubuh tempat obat bekerja
Kecepatan dan lama kerja obat yang dikehendaki
Keadaan Umum Penderita
Terapeutik yang optimal dan SE yang minimal
Bentuk sediaan yang paling enak/cocok dengan penderita
TERIMA KASIH