Anda di halaman 1dari 31

PARADIGMA

KEPERAWATAN
ANAK

Oleh
Fransiskus Xaverius Meku S.Kep.,Ns
Hot Issue
PARADIGMA
KEPERAWATAN
Paradigma Keperawatan Anak
1. Manusia
Manusia sebagai klien, dalam kep anak
adalah individu yang berusia antara 0-18
tahun, yg sedang dlm proses tumbuh
kembang, yang mempunyai kebutuhan yg
spesifik (fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual) yang berbeda dgn orang dewasa.
Paradigma Keperawatan Anak
• Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),
usia bermain/ toddler (1-2,5tahun), prasekolah
(2,5-5tahun), usia sekolah (5-11tahun) hingga
remaja (11-18 tahun)
Yang dapat diperhatikan :
• Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak sama
• Perkembangan kognitif, konsep diri, koping dapat
dipengaruhi oleh latar belakang anak
Paradigma Keperawatan Anak
• Perilaku sosial, respon emosi : berbeda dlm
menghadapi masalah seperti perpisahan dgn
ortu menimbulkan anak menangis, teriak,
diam, menyerah pada situasi
• Masa balita respon emosi terhadap penyakit
atau situasi yg tidak menyenangkan akan
terjadi reaksi menangis sambil mencari
ibunya, berhenti bicara, kehilangan
ketrampilan baru.
Paradigma Keperawatan Anak

• Begitu pula dengan masa pra sekolah, remaja


mempunyai respon yang berbeda pula
• Kep anak tidak hanya berfokus pada anak itu sendiri
tp keluarga, masyarakat, budaya harus diperhatikan.
• Anak adalah individu yang masih bergantung pada
orang dewasa dan lingkungan, artinya membutuhkan
lingkungan yg dapat memfasilitasi dlm memenuhi
kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri.
Paradigma Keperawatan Anak
Dalam pelayanan kep anak perlu diperhatikan :
• Struktur fisik antara anak dan dewasa
berbeda
• Proses fisiologi: orang dewasa cenderung
sudah mencapai kematangan sedangkan anak
belum shg dlm memberikan pelayanan harus
memperhatikan usia tumbuh kembang
• Proses berpikir : dewasa cenderung sdh dpt
berpikir secara sistematis
Paradigma Keperawatan Anak
• Tanggapan terhadap pengalaman masa lalu,
pada anak cenderung dampak psikologis
apabila pengalaman masa lalu kurang
mendukung dan dapat berdampak pada
tumbuh kembang, sedangkan orang dewasa
mempunyai mekanisme koping yang baik
Paradigma Keperawatan Anak
2. Sehat
• Sehat dlm kep anak adalah sehat dlm rentang sehat-
sakit.
• Sehat adalah kedaan kesejahteraan optimal antara
fisik, mental, dan sosial yang harus dicapai
sepanjang kehidupan anak dlm rangka mencapai
tingkat pertumbuhan dan perkembangan yg optimal
sesuai dgn usianya.
• Sehat-sakit berada dlm suatu rentang mulai dari
sehat optimal pada satu kutub sampai meningggal .
Paradigma Keperawatan Anak
3. Lingkungan
• Lingkungan dlm paradigma kep anak yang
dimaksud adalah lingkungan eksternal dan internal
yg berperan dlm perubahan status kes anak.
• Lingkungan internal seperti genetik, kematangan
biologis, jenis kelamin, intelektual, emosi.
• Lingkungan eksternal seperti status nutrisi, ortu,
sibling, masy, budaya, iklim, status sosial –
ekonomi.
Paradigma Keperawatan Anak
4. Keperawatan
• Fokus utama dlm pelaksanaan pelayanan kep
adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit, dgn falsafah utama yaitu askep yg
berpusat pada keluarga dan perawatan terapeutik.
• Keluarga dianggap mitra bagi perawat dalam
rangka mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Atraumatic Care
• Perawatan yang tidak menimbulkan adanya
trauma pada anak dan keluarga
• Tindakan perawatan terapeutik untuk
meminimalkan distress fisik dan psikologik
yang dialami anak dan keluarga dalam sistem
pelayanan kesehatan.
• Perlu perhatian khusus pada anak sebagai
individu yang masih tumbuh dan berkembang
Dampak Atraumatic Care
• Distress fisik : kurang tidur, immobilisasi,
gangguan rangsang sensori (nyeri).

• Distress psikologis : ansietas, takut, marah,


kecewa, malu sedih.
Prinsip yang dilakukan untuk
mencegah dampak adanya trauma
• Mencegah dampak perpisahan dengan ortu
• Meningkatkan kemampuan ortu dalam
mengotrol perawatan pada anak
• Mencegah atau mengurangi cidera (injury)
dan nyeri (teknik relaksasi, distraksi, dan
imaginary. Karena cedera dan nyeri yg
berlangsung lama dapat menyebabkan
gangguan tumbuh kembang.
Prinsip yang dilakukan untuk
mencegah dampak adanya
trauma
• Tidak melakukan kekerasan pada anak
• Modifikasi lingkungan fisik yang aman,
nyaman sehingga anak merasa nyaman
dilingkungannya
Managemen Kasus
• Pengelolaan kasus secara komprehensif
adalah bagian utama dlm pemberian askep
secara utuh, melalui upaya pengkajian,
penentuan diagnosis, perencanaan,
pelaksnaan , dan evaluasi dari berbagai
kasus baik akut maupun kronis.
Managemen Kasus
• Kemampuan perawat dlm mengelola kasus
secara baik tentu berdampak dalam proses
penyembuhan pada anak, mengingat anak
memiliki kebutuhan yang spesifik dan
berbeda satu dgn yg lain.
• Keterlibatan ortu dlm pengelolaan kasus
sangat dibutuhkan, krn proses perawatan
dirumah adalah bagian tanggung jawab ortu.
Prinsip-prinsip Keperawatan Anak
• Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi
sebagai individu yang unik.
• Anak adalah sebagai individu yang unik
dan mempunyai kebutuhan sesuai dgn tahap
perkembangan.
Prinsip-prinsip Keperawatan Anak
• Pelayanan keperawatan anak berorientasi
pada upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya
mengobati anak yang sakit.
• Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu
yang berfokus pada kesejahteraan anak
sehingga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan askep
anak.
Prinsip-prinsip Keperawatan Anak
• Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk
meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat
bagi anak dan remaja sebagai mahluk biopsikososial
dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat.
 Keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh
kembang.
 Oleh karena itu pengkajian pada anak perlu di ketahui
juga tentang tumbuh kembang, pola asuh orang tua,
kebiasaan anak bermain.
C
Peran perawat dalam
keperawatan anak

Pemberi perawatan
Advocat keluarga
Pencegahan penyakit
Pendidikan
Kolaborasi
Peneliti
HOSPITALISASI PADA ANAK
• Suatu proses karena suatu alasan darurat atau berencana
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani
terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali
kerumah.
• Selama proses tersebut bukan saja anak tetapi orang tua
juga mengalami kebiasaan yang asing,lingkunganya yang
asing,orang tua yang kurang mendapat dukungan emosi
akan menunjukkan rasa cemas.
• Rasa cemas pada orang tua akan membuat stress anak
meningkat.
• Dengan demikian asuhan keperawatan tidak hanya
terfokus pada anak tetapi juga pada orang tuanya
REAKSI ANAK TERHADAP HOSPITALISASI

• Reaksi tersebut bersifat individual dan


sangat tergantung pada usia perkembangan
anak,pengalaman sebelumnya terhadap
sakit,sistem pendukung yang tersedia dan
kemampuan koping yang dimilikinya,pada
umumnya,reaksi anak terhadap sakit adalah
kecemasan karena perpisahan,kehilangan,
perlukaan tubuh,dan rasa nyeri.
Reaksi anak pada hospitalisasi :

1. Masa bayi(0-1 th)


Usia anak > 6 bln terjadi stanger anxiety /cemas
- Menangis keras
- Pergerakan tubuh yang banyak
- Ekspresi wajah yang tak menyenangkan
2.Masa todler (2-3 th)
Sumber utama adalah cemas akibat perpisahan
> Tahap protes menangis, menjerit, menolak perhatian orang lain
> Putus asa menangis berkurang,anak tak aktif,kurang menunjukkan minat
bermain, sedih, apatis
> Pengingkaran/ denial
- Mulai menerima perpisahan
- Membina hubungan secara dangkal
- Anak mulai menyukai lingkungannya
Reaksi orang tua terhadap hospitalisasi

• Takut dan cemas,perasaan sedih dan frustasi


• Kehilangan anak yang dicintainya:
- Prosedur yang menyakitkan
- Informasi buruk tentang diagnosa medis
- Perawatan yang tidak direncanakan
- Pengalaman perawatan sebelumnya
&Perasaan sedih:

• Kondisi terminal perilaku isolasi /tidak mau didekati orang lain


• Perasaan frustasi tidak kooperatif,putus asa,menolak tindakan.
INTEVENSI PERAWATAN DALAM MENGATASI DAMPAK HOSPITALISASI

Fokus intervensi keperawatan adalah


- meminimalkan stressor
- memberikan dukungan psikologis pada anggota keluarga
- mempersiapkan anak sebelum masuk rumah sakit
Upaya meminimalkan stresor atau penyebab stress
Dapat dilakukan dengan cara :
- Mencegah atau mengurangi dampak perpisahan
- Mencegah perasaan kehilangan kontrol
- Mengurangi / meminimalkan rasa takut terhadap
perlukaan tubuh dan rasa nyeri
Upaya mencegah / meminimalkan dampak perpisahan
• 1. Melibatkan orang tua berperan aktif dalam perawatan anak
2. Modifikasi ruang perawatan

Mencegah perasaan kehilangan kontrol:


• - Hindarkan pembatasan fisik jika anak dapat kooperatif.
- Bila anak diisolasi lakukan modifikasi lingkungan
- Buat jadwal untuk prosedur terapi,latihan,bermain
- Memberi kesempatan anak mengambil keputusan dan melibatkan
orang tua dalam perencanaan kegiatan
• Meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri
• Mempersiapkan psikologis anak dan orang tua untuk tindakan
prosedur yang menimbulkan rasa nyeri
• Terapi bermain
• Sikap empati dari perawat

Anda mungkin juga menyukai