Anda di halaman 1dari 14

Keperawatan Anak dalam fokus keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Karena anak-anak sangatlah berbeda dari orang dewasa – baik secara fisiologis maupun psikologis –
asuhan keperawatan pediatrik merupakan fenomena yang spasial. Untuk menghadapi tantangan
berespons terhadap kebutuhan anak, banyak fasilitas asuhan keperawatan dewasa ini diperlengkapi
dengan unit pediatrik terpisah, sehingga perawat dan staf asuhan keperawatan profesional lainnya
dapat memberikan terapi berdasarkan kebutuhan individual pasiennya masing-masing. Namun,
pada kenyataannya banyak fasilitas asuhan kesehatan tidak memiliki ruangan berstandar tinggi
seperti yang dimaksud. Sebagai konsekuensi yang harus dipikul dalam penataan ruangan tersebut,
anak-anak yang menderita penyakit akut kadang-kadang tidak menerima perhatian khusus serta
perawatan yang mereka inginkan yang sepatutnya harus mereka dapatkan.

Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengigat anak bagian dari keluarga.
Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, kehidupan dan kesehatan anak juga
dipengaruhi oleh dukungan keluarga. Hal ini dapat telihat bila dukungan keluarga sangat baik maka
pertumbuhan dan perkembangan anak relatif stabil, tetapi bila dukungan pada anak kurang baik,
maka anak akan mengalami hambatan pada dirinya yang dapat menggangu psikologis anak (Hidayat,
2005).

Keberadaan anak di tengah-tengah keluarga sangat penting, baik dalam perawatan anak sehat,
maupun saat anak sakit. Keluarga dengan anak yang sedang sakit di rumah menuntut keluarga itu
sendiri untuk memberi perawatan yang optimal pada anak.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK

1. Filosofi Keperawatan Anak

Filosofi keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada keluarga (family centered care),
pencegahan terhadap trauma (atraumatic care) dan manjemen kasus.

a. Perawatan Berfokus Pada Keluarga

Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian dari keluarga.
Dalam Pemberian Askep diperlukan keterlibatan keluarga karena anak selalu membutuhkan orang
tua di Rumah Sakit seperti aktivitas bermain atau program perawatan lainnya. Pentingnya
keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses kesembuhan anak. Program terapi yang telah
direncanakan untuk anak bisa saja tidak terlaksana jika perawat selalu membatasi keluarga dalam
memberikan dukungan terhadap anak yang dirawat, hal ini hanya akan meningkatkan stress dan
ketidaknyamanan pada anak. Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat membantu proses
penyembuhan anak yang sakit selama dirawat. Kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi orang
tua pada anaknya selama perawatan merupakan bagian yang penting dalam mengurangi dampak
psikologis anak sehingga rencana keperawatan dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak
akan tercapai.

b. Atrumatic Care

Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga.
Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga
dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan., seperti
memperhatikan dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat
prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai
perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:

1) Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga

Dampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada anak sehingga menghambat
proses penyembuhan dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

2) Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak.

Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat meningkatkan kemandirian
anak dan anak akan bersikap waspada dalam segala hal.

3) Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri (dampak psikologis)

Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan tetapi dapat dikurangi
melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan imaginary. Apabila tindakan pencegahan
tidak dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

4) Tidak melakukan kekerasan pada anak

Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat berarti dalam kehidupan
anak, yang dapat menghambat proses kematangan dan tumbuh kembang anak.

5) Modifikasi lingkungan

Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat meningkatkan keceriaan dan nyaman bagi
lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman dilingkungan.

c. Manajemen kasus
Pengelolaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam pemberian asuhan keperawatan
secara utuh, melalui upaya pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi dari berbagai kasus baik yang akut maupun kronis. Kemampuan perawat dalam mengelola
kasus secara baik akan berdampak pada proses penyembuhan. Pendidikan dan ketrampilan
mengelola kasus pada anak selama di RS akan mampu memberikan keterlibatan secara penuh bagi
keluarga.

2. Falsafah Keperawatan Anak

a. Pandangan perawat dalam pelayanan keperawatan anak keluarga, pencegahan trauma,


manajemen kasus.

b. Dasar fokus Paradigma Keperawatan.

c. Kehidupan anak ditentukan oleh lingkungan keluarga peran perawat : memfasilitasi keluarga
dalam berbagai bentuk pelayanan.

d. Perawat memperhatikan kemampuan keluarga dalam menentukan kekuatan dan kelemahan


pemberian pelayanan keperawatan.

e. Dukungan keluarga.

f. Keterlibatan dan kemampuan keluarga.

3. Prinsip – Prinsip Keperawatan Anak

Terdapat prinsip atau dasar dalam keperawatan anak yang dijadikan sebagai pedoman dalam
memahami filosofi keperawatan anak. Prinsip dalam asuhan keperawatan anak adalah:

a. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik, dimana tidak boleh
memandang anak dari ukuran fisik saja melainkan anak sebagai individu yang unik yang mempunyai
pola pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan.

b. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan yang sesuai dengan tahap
perkembangan. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis (seperti nutrisi, dan cairan,
aktivitas, eliminasi, istirahat, tidur dan lain-lain), kebutuhan psikologis, sosial dan spritual.

c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan dan peningkatan derjat
kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.

d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak
sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan
anak. Anak dikatakan sejahtera jika anak tidak merasakan ganggguan psikologis, seperti rasa cemas,
takut atau lainnya, dimana upaya ini tidak terlepas juga dari peran keluarga.
e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah,
mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses
keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal). Sebagai bagian dai
keluarga anak harus dilibatkan dalam pelayanan keperawatan, dalam hal ini harus terjadi
kesepakatan antara keluarga, anak dan tim kesehatan.

f. Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan
yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan spritual dalam kontek keluarga
dan masyarakat.

g. Pada masa yang akan datang kecendrungan perawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh
kembang, sebab ilmu tumbuh kembang ini akan mempelajari aspek kehidupan anak.

4. Paradigma Keperawatan Anak

Paradigma keperawatan anak merupakan landasar berfikir dalam penerapan ilmu keperawatan
anak, dimana landasar berfikir tersebut terdiri atas empat komponen.

a. Anak

Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) adalah anak,anak diartikan sebagai seseorang
yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan
khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spritual. Masa anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulasi dari bayi (0-1 tahun), usia bermain/ todler (1-2,5
tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5 – 11 tahun), remaja (11-18 tahun).

b. Sehat dan Sakit

Rentang sehat sakit adalah suatu kondisi anak berada dalam status kesehatan yang meliputi
sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukur dalam
menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap waktu, selama dalam batas rentang
tersebut anak membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti
apabila anak berada pada rentang sehat maka upaya perawat untuk meningkatkan derjat kesehatan
sampai mencapai taraf sejahtera baik fisik, sosial maupun spritual.

c. Lingkungan

Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang dimaksud adalah lingkungan eksternal
maupun internal yang berperan dalam status kesehatan anak.

1) Lingkungan internal : Genetik, kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual,emosi dan


adanya predisposisi atau resistensi terhadap penyakit.
2) Lingkungan eksternal : status nutrisi, orang tua, saudara kandung, kelompok/geng, disiplin
yang ditanamkan orang tua, agama, budaya, status sosialekonomi, iklim, cuaca sekitar dan
lingkungan fisik/biologis baik rumah maupun sanitasi di sekililingnya.

Perkembangan anak sangat dipengaruhi ransangan terutama dari lingkungan eksternal, yaitu
lingkungan yang aman, peduli, dan penuh kasih sayang.

d. Keperawatan

Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada anak dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dengan melibatkan keluarga seperti
adanya dukungan, pendidikan kesehatan dan upaya dalam rujukan ke tenaga kesehatan dalam
program perawatan anak.

Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada
keluarga dan perawatan yang terapetik.

Bentuk intervensi utama yang diperlukan anak dan keluarga adalah pemberian dukungan,
pemberian pendidika kesehatan dan upaya rujukan kepada tenaga kesehatan lain yang
berkompeten sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan anak.

B. LINGKUP PRAKTEK DAN PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK

1. Lingkup Praktek Keperawatan Anak

Dalam memberikan askep pada anak harus berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu: kebutuhan
untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti asuh, asih dan asah.

a. Kebutuhan Asuh

Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Kebutuhan ini dapat meliputi kebutuhan akan nutrisi atau gizi, kebutuhan
pemberian tindakan keperawatan dalam meningkatkan dan mencegah terhadap penyakit,
kebutuhan perawatan dan pengobatan apabila anak sakit, kebutuhan akan tempat atau
perlindungan yang layak dan lain-lain.

b. Kebutuhan Asih

Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau memperbaiki psikologi
anak.
c. Kebutuhan Asah

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk mencapai pertumbuhan
dan perkembangan secara optimal dan sesuai dengan usia tumbuh kembang.

2. Peran Perawat Dalam Keperawatan Anak

a. Pemberi perawatan

b. Sebagai advokat keluarga

c. Pencegahan penyakit

d. Pendidikan

e. Konseling

f. Kolaborasi

g. Pengambilan keputusan etik

h. Peneliti

C. KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA

1. Anak Sebagai Manusia Seutuhnya

Anak :

a. Merupakan individu yang berada dalam suatu rentang perubahan perkembangan (bayi
sampai remaja)

b. Merupakan anggota unik keluarga dalam suatu kultur dan masyarakat

c. Merupakan anak dalam proses perkembangan 0-18 tahun:

- Ciri fisik atau kognitif

- Konsep diri

- Pola koping

- Perilaku social

d. Diyakini bahwa anak bukan merupakan miniature orang dewasa, harta dan kekayaan orang
tua yang dinilainya dihitung secara ekonomi tetapi anak adalah makhluk yang unik dan utuh,
biopsiko-sosial cultural spiritual.
e. Anak merupakan masa depan bangsa dan Negara (dunia) yang berhak atas pelayanan
kesehatan untuk memenuhi bkebutuhan spesifik pada tiap tahap usia

Keluarga :

a. Merupakan system terbuka untuk anggota keluarga bisa dirawat secara efektif bila
mengikutsertakan anggota keluarga lainnnya yang berpengaruh dan terpengaruh oleh anggota
keluarga memerlukan pelayanan keperawatan.

b. Semua diperhatikan.

c. Unit.

d. Orang tua bertanggungjawab terhadap kesehatan anak.

e. Tergantung tipe keluarga.

2. Perawatan Berfokus pada Anak

a. Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengingat anak bagian dari
keluarga.

b. Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, Untuk itu keperawatan anak harus
mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak
(Wong, perry, 2002)

c. Perawat yang bertindak sebagai pemberi pelayanan keperawatan hendaknya berfokus pada
keluarga, dgn memperhatikan kemampuan dalam menentukan kekuatan dan kelemahan untuk
dijadikan acuan dalam pemberian pelayanan keperawatan. Untuk itu dalam pemberian askep
diperlukan keterlibatan keluarga. Hal ini sangat penting , mengingat anak selalu membutuhkan
orang tua selama di RS. Perawat dgn menfasilitasi keluarga dapat membantu proses penyembuhan
pada anak yang sakit selama di RS.

3. Prinsip Perawatan Anak

a. Keperawatan kesehatan anak meliputi hubungan antara perawat dengan anak dan perawat
dengan keluarga.

b. Perawat tidak semata-mata merawat anak selama sakit, tetapi bertanggungjawab secara
keseluruhan yang memunhkinhkan pemenuhan kebutuhan anak dan keluarga.

c. Lingkungan di sekitar anak memegang peranan penting à perawat perlu memahami bagaiman
anak berinteraksi dengan lingkungannya.

d. Perawat dipandang sebagai orang yang dapat bekerja secara efektif dengan bayi dan anak serta
dapat menciptakan suatu kondisi bagi anak lain agar berfungsi lebih efektif dalam merawat anaknya.
e. Berpikir kritis.

f. Menggunakan data ilmiah.

g. Untuk memilih intervensi yang serasi perawat mengikutsrtakan anak dan keluarga.

h. Perawat harus mempunyai keterampilan professional untuk dapat memberikan askep yang
berkualitas.

i. Anak bukan miniatur ordes tetapi sebagai individu yang unik.

j. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap
perkembangan.

k. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
derajat kesehatan bukan hanya mengobati anak yang sakit.

l. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak
sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak.

m. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk
mencegah, mengkaji, mengintervensi, dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral dan hukum.

n. Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan
yang sehat bagi anak dan remaja sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga
dan masyarakat.

o. Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh
kembang, Sebab ilmu tumbuh kembang ini akan mempelajari aspek kehidupan anak.

4. Fungsi Perawatan Anak

a. Family advokasi atau pembelaan

- Bersama keluarga perawat mengidentifikasi kebutuhan anak, tujuan dan merencanakan


intervensi keperawatan yang cocok untuk memenuhi kebutuhan anak dan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

- Perawat bertanggungjawab untuk memastikan bahwa keluarga mengetahui semua


pelayanan kesehatan tersedia, menjelaskan prosedur dan pengobatan, mengikutsertakan dalam
perawatan anak dan menganjurkan perubahan atau mengsopport praktet pelayanan kesehatan.

- Perawat menggunakan pengetahuannya untuk membantu anak dalam mencapai keadaan


fisik dan emosional yang optimal.

- Perawat dapat terlibat dalam pendidikan, perubahan politik atau legislative, rehabilitasi,
skraning, administrasi.
b. Prepention atau fasilitator

- Perawat yang terlibat dalam perawatan oleh karena harus dapat menjalankan praktek dalam
berbagai dimensi pencegahan.

- Merencanakan perawatan dalam berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan (nutrisi,


eliminasi, keamanan, perawatan gigi, sosialisasi, disiplin sekolah).

- Pendekatan yang paling baik adalah pendidikan dan antisipatoring guidence.

- Membimbing orang tua untuk mencegah kemungkinan adanya masalah.

c. Health teaching

- Tidak dapat dipisahkan dengan family advokasi dan prepention dan dapat dilakukan di tiap
tatanan pelayanan kesehatan.

- Menyarankan orang tua untuk memberikan kesempatan pada anak merawat dirinya sendiri
dan meningkatkan rasa harga diri dan kerja sama anak.

- Perawat sebagai role model bagi orang tua dan anakà bagaiman merawat anak dan pengaruh
kebiasaan hidup sehari-hari terhadap kesehatan anak.

d. Support atau konseling

- Support dapat dengan cara bermacam-macam, misalnya: dengan mendengarkan, sentuhan,


kehadiran fisik, hal ini dapat menolong anak untuk mengadakan nonverbal.

- Konseling bertukar pendapat untuk mengatasi masalah menjadi landasan konseling.

e. Terapeutik role

- Bertugas untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental anak, termasuk makan, mandi,
minum, BAK, BAB, pakaian, keamanan social.

- Bertanggungjawab terhadap pengobatan yang telah dirumuskan dokter dan terhadap


tindakannya dan keputusannya.

- Aspek yang penting adalah pengkajian terus-menerus dan mengevaluasi status fisik.

- Pengawasan terhadap kebutuhan klien dan perkembangan secara individu yang dapat
mempengaruhi proses penyakit
f. Koordinasi atau kolaborasi

- Perawat sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama dan mengkoordinasi pelayanan
keperawatan dengan kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan lainnya.

- Pendekatan interdisiplin memungkingkan asuhan holistic dengan saling melengkapi.

- Perawat bekerja sam dengan anak dan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan.

- Perawat mempunyai posisi penting untuk mengikutsertakan klien secara langsung ataupun
tidak langsung untuk mengkomunikasikan pendapatnta ke tim kesehatan lainnya.

g. Health care planning

- Perawat tidak hanya berfokus pada keluarga inti saja, teta[pi juga berperan dalam
masyarakat yang lebih luas.

- Harus tahu kebutuhan masyarakat secara aktif terlibat dalam memelihara kesejahteraan

Perawat meningkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan asuhan sesuai dengan kode etik dan
standar praktek.

D. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEPERAWATAN ANAK (Pediatric Nursing)

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan proses yang berkesinambungan, diterapkandi seluruh tahap penyelesaian


masalah, dan dasar pengambilan keputusan. Pengkajian terdiri dari pengumpulan, pengelompokan,
dan analisis data, yang dilakukan secara menyeluruh (bio-psikososiokultural-spiritual).

Komponen pengkajian, meliputi :

a. Riwayat kesehatan

Tujuan: mengumpulkan data subyektif.

Komponen:

Data biografi: nama, alamat, no. tlp., namaortu/wali, TTL, sex, ras, agama,kewarganegaraan/latar
belakang budaya.

Keluhan utama: alasan mencari pelayanankesehatan.

Status kesehatan saat ini: urutan peristiwa yang mengarah pada keluhan utama.

- Analisis gejala keluhan utama

- Masalah kesehatan atau penyakit lain


- Pengobatan

Kesehatan terdahulu

- Riwayat kelahiran

- Penyakit, cedera, pembedahan

- Alergi

- Status imunisasi

- Kejadian penting terkait tum-bang

- Kebiasaan

Tinjauan persistem

- Status kesehatan menyeluruh

- Sistem integumen (lesi, memar, kebiasaan perawatan kulit, masalah rambut dan kuku)

- Kepala (trauma, sakit kepala)

- Mata (ketajaman penglihatan, pemeriksaan mata, drainase, infeksi)

- Telinga (ketajaman pendengaran, pemeriksaan telinga, drainase, infeksi)

- Hidung (pendarahan, kongesti, sinusitis)

- Mulut (lesi, sariawan, erupsi gigi, pola perawatan gigi, pemeriksaan gigi)

- Tenggorokan (frekuensi sakit tenggorok, suara serak, kesulitan menelan)

- Leher (kaku leher, nyeri tekan, adenopati)

- Dada (nyeri, batuk, mengi, napas pendek,asma, infeksi)

- Payudara (telarke, lesi, SADARI)

- Sistem kardiovaskular (murmur, intoleransi aktivitas fisik, pusing, palpitasi, defekkongenital)

- S. gastrointestinal (nafsu makan, kebiasaandefekasi, intoleransi makan, mual, muntah, nyeri,


riwayat penyakit parasit)

- Sistem genitourinarius

- Ginekologi

- S. muskuloskeletal

- S. neurologik
- S. limfatik

- S. endokrin/metabolik

- Riwayat psikiatrik

Riwayat keluarga

Sifat/penyakit genetik, penyakit menular, gg. Psikiatrik, penyalahgunaan zat.

Riwayat nutrisi

- Kuantitas, jenis, dan frekuensi makan

- Masalah dlm pemberian makan

- Konsumsi suplemen vitamin

- Perilaku diet

Riwayat tidur

Waktu mulai&bangun, kualitas, tidur siang, barang penyerta tidur

Riwayat psikososial

- Struktur keluarga (komposisi anggota, pekerjaan, pendidikan, budaya, agama)

- Fungsi keluarga (pola komunikasi, peran dan hubungan, status keuangan)

- Sekolah dan tempat kerja

- Aktivitas

- Kedisiplinan

- Seksual

- Penggunaan zat

- Kekerasan

b. Pengkajian perkembangan

Tujuan: mengidentifikasi masalah dan mengkorfirmasi tum-bang normal yang dicapai.

Area:

- Keterampilan motorik kasar

- Keterampilan motorik halus


- Perkembangan bahasa

- Perkembangan kognitif

- Perkembangan afektif dan sosial

c. Pengkajian fisik

Tujuan: mendapatkan data obyektif fungsi sistem tubuh dan status kesehatan menyeluruh.

Komponen:

- Tanda vital: TD, nadi, RR, suhu.

- Head to toe/PF.

2. Diagnosa Keperawatan

Adalah keputusan klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah
kesehatan/proses hidup yang aktual maupun potensial (NANDA). Perawat menginterpretasi dan
membuat keputusan tentang data yang telah dikumpulkan.

- Komponen: PES (problem, etiology, symptom).

- Jenis: aktual, risiko, potensial.

3. Intervensi

Prinsip :

- Memahami konsep dan karakterisik tum-bang anak.

- Memahami hubungan anak dengan pengasuh

- Melibatkan keluarga

- Orientasi

- Menciptakan lingkungan yang kondusif

- Meminimalkan trauma fisik

- Universal precaution

- Membantu keperluan pasien


4. Implementasi

Menerapkan intervensi yang dipilih dan melakukan umpan balik.

Prinsip :

- Jangan menawarkan pilihan apakah bersedia dilakukan tindakan atau tidak

- Beri kesempatan anak memilih tempat dilakukannya tindakan

- Jangan membohongi anak bahwa tindakan yang akan dilakukan tidak menimbulkan rasa sakit

- Jelaskan tindakan secara singkat dan sederhana

- Perkenankan anak untuk mengeluh/menangis jika terasa sakit

- Jangan berbisik kepada perawat lain atau keluarga di depan anak

- Berpikir positif dan asertif

- Waktu tindakan sesingkat mungkin

- Libatkan keluarga.

5. Evaluasi

Perawat mengumpulkan, mensortir, dan menganalisis data untuk menentukan apakah tujuan
tercapai, perlu modifikasi rencana, perlu alternatif.

Anda mungkin juga menyukai