Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN

PELATIHAN SISTEM INFORMASI TUBERCOLUSIS (SITB) TINGKAT


KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2020

A. TATAR BEIAKANG
Tuberkulosis (TB) merupakan rnasalah kesehatan masyarakat di dunia
terutama negara-negara yang sedang berkembang. Menurut laporan dari WHO Global
Report tahun 2016, saat ini lndonesia berada di 5 negara terbesar di dunia sebagai
penyumbang penderita TB bersama dengan lndia, China,Nigeria, dan Pakistan.
Walaupun telah diperoleh kemajuan dan keberhasllan yang sangat signifikan
dalam prograrrl pengendalian TB, tetapi besaran masalah yang dihadapi saat ini masih
cukup besar. Di lndonesia diperkirakan pada tahun 2015 terdapat sekitar 58O.OO0
kasus prevalens, 1.020.0@ kasus insiden, dan jumlah kematian akibat TB yaitu
1OO.O0O kasus per tahun. Dengan jumlah notifikasi semua kasus TB sebesar
330.729 maka cakupan penemuan kasus lcase detection rote/CDRI baru sekitar 32%.
Sekitar 58% kasus merupakan kasus yang under-reporting atau under-diagnosis.
Dalam Rencana Strategi Nasional 2015 - 2020, terdapat enam strategi utama
yang diperlukan untuk mencapai target tersebut, yaitu (1) Penguatan Kepemimpinan
Program TB diKabupaten/Kota; (2) Peningkatan Akses Layanan "TOSS-TB" yang
mencakup : octive case finding dan intensifikasi kolaborasi layanan; (3) Pengendalian
Faktor Risiko; (4) Peningkatan Kemitraan melalui Forum Koordinasi TB; (5)
Peningkatan Kemandirian Masyarakat dalam Penanggulangan TB; dan (6) Penguatan
manajemen program melalui penguatan Sistem Kesehatan. Terobosan ini juga
dimaksudkan untuk menjawab tantangan target Sustoinability Developmnet Gaols
(SDGs)tahun 2030 adalah mengakhiri epidemi TB, yaitu mencapai penurunan 90 %,
kematian akibat TB dan penurunan insiden TB 80% dibandingkan tahun 2015.
Untuk dapat meraih keberhasilan dalam mencapai target program diperlukan
penanganan yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan pada semua komponen
DOTS mulai dari pencataan, pelaporan, perencanaan,pelaksanaan rnaupun monitoring
evaluasi. Program dan perencanaan penanggulangan TB sangat erat kaitannya dengan
dana. Dimana Lombok Barat saat ini masih mendapat bantuan dana hibah dari
GlobalFund untuk penanggulangan TB.
Sehubungan dengan hal di atas, diperlukan kegiatan pelatihan pencatatan dan
pelaporan melalui aplikasi SITB dalam program TBC bagi semua FASKES yang ada
di Kabupaten Lombok Barat.
B. TUJUAN
Tujuan Umum : Melakukan peningkatan kapasitas petugas TB Puskesmas dalam
mengimplementasikan aplikasi Sistem Informasi Tubercolusis (SITB) dalam
melakukan pencatatan dan pelaporan program TBC Kabuapten Lombok Barat.
C. WAKTU DAN TEMPAT PEIAKSANAAN
Tempat : Lesehan Sukma Rasa
Hari / Tanggal : Selasa, 29 s/d 30 September 2020
D. PESERTA
Peserta pertemuan sebanyak 42 orang dengan perincian sebagai berikut:
Hari 1 Pengelolah program TBC Puskesmas : 10 orang
Pengelolah Farmasi Puskesmas : 10 Orang
Pengelolah Program TBC Rumah Sakit : 1 Orang
Pengelolah Farmasi Rumah Sakit : 1 Orang
Hari 2 Pengelolah program TBC Puskesmas : 10 orang
Pengelolah Farmasi Puskesmas : 10 Orang
Pengelolah Program TBC Rumah Sakit : 1 Orang
Pengelolah Farmasi Rumah Sakit : 1 Orang
E. NARASUMBER
Narasumber dari pertemuan ini berasal dari Kabupaten Lombok Barat yang terdiri
dari:
1. Pengelolah Program TBC : 1 Orang
2. Pengelolah Farmasi : 1 Orang
F. BIAYA KEGIATAN
Kegiatan suverpisi ini akan didanai oleh GF-ATM Komponen TB tahun anggaran
2020.
G. HASIL KESEPAKATAN PERTEMUAN PELATIHAN SISTEM INFORMASI
TUBERKULOSIS (SITB) TINGKAT KABUPATEN LOMBOK BARAT
LABUAPI TANGGAL 29-30 SEPTEMBER 2020
Pada tanggal 29-30 September 2020, bertempat di Lesehan Sukmarasa, Labuapi
peserta Pertemuan Pelatihan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) Tingkat
Kabupaten Lombok Barat tahun 2020, sepakat :

1. Meningkatkan penemuan kasus tuberkulosis dengan :

 Aktif masif dengan melakukan kegiatan investigasi kontak, penemuan di


tempat khusus, penemuan di populasi berisiko dan penemuan aktif berbasis
keluarga (PISPK).

 Pasif Intensif, dengan memperkuat jejaring melalui Public Private Mix


(PPM) dan jejaring layanan di puskesmas.

2. Berkoordinasi dengan Rumah Sakit (pemerintah dan swasta) dalam melakukan


kegiatan penyisiran kasus TB.

3. Berkoordinasi dengan Tim Program HIV untuk meningkatkan capaian kolaborasi


TB-HIV.

4. Memaksimalkan sistem pencatatan dan pelaporan TB - HIV melalui SITB dan


SIHA secara real Time.

5. Melaporkan hasil kegiatan P2-TB melalui SITB setiap menemukan kasus baik
puskesmas maupun rumah sakit.

6. Melaporkan Stok Obat TBC SO, penerimaan, Permintaan dan Pengiriman melalui
SITB secara real time.

7. Meningkatkan pemanfaatan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) TB sesuai dengan 9


kriteria pasien terduga TB RO maupun terduga TB SO.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat


Kepala Bidang P3-KL

dr. H. Ahmad Taufiq Fathoni


NIP. 19760915 200312 1 007

Anda mungkin juga menyukai