Anda di halaman 1dari 42

TABLET

Kelompok 8 :

Arienda Triseptiawati 16330039


Rahma Evelyna 16330040
Risky Priyo Santoso 16330095
Nurhilyah Ailah 16330747
Latar Belakang
Tablet merupakan sediaan farmasi yang paling banyak dibuat karena
mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan bentuk
sediaan farmasi lainnya, antara lain adalah :
1. Takaran obat cukup teliti
2. Bentuk menarik dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan
3. Rasa dan bau bahan obat yang tidak menyenangkan dapat ditutupi
dengan penyalutan
4. Biaya produksi relatif murah
5. Bentuk tablet dapat menjamin kestabilan sifat fisik dan kimia bahan
obat
6. Mudah dalam pengemasan, pengepakan, transportasi dan
penggunaannya
7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan
murah
Definisi Tablet

Sediaan padat yang


mengandung bahan obat
FI V
dengan atau tanpa bahan
pengisi

Sediaan padat dibuat secara


IMO (Ilmu kempa cetak, berbentuk rata
atau cembung rangkap,
Meracik umumnya bulat, mengandung
Obat) satu jenis obat atau lebih dengan
atau tanpa bahan pengisi
Bentuk-bentuk dan Ukuran-
ukuran Tablet
Ukuran-ukuran
Bentuk-bentuk
• Menurut R. Voigt
• Silinder • Garis tengah pada umumnya 15 –
• Kubus 17 mm
• Cakram • Bobot tablet umumnya 0.1 – 1 g
• Bundar • Menurut Lachma
• Batang • Tablet oral biasanya berukuran
• Telur/peluru 3/16 – 1/2 inci
• Pipih/sirkuler • Berat tablet berkisar antara 120 –
• Oval 700 mg ≥ 800 mg
• Cincin • Diameternya 1/4 - 7/6 inci
• Segitiga • Menurut Dom Martin
• Segiempat • 1/8 – 1/5 inci
• Segilima • Menurut FI III
• Banyak segi • Kecuali dinyatakan lain, diameter
tablet tidak lebih dari 3 kali dan
• Segiempat panjang
tidak kurang dari 1/3 kali tebal
tablet
Karakteristik Sediaan Tablet

Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan.
Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil.
Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik.
Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan.
Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan.
Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan.
Bebas dari kerusakan fisik.
Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan.
Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu.
Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku
Penggolongan Tablet

Berdasarkan
Berdasarkan Berdasrkan Berdasarkan
distribusi
prinsip tujuan jenis bahan
obat di
pembuatan penggunaan penyalut
dalam tubuh
Berdasarkan Prinsip Pembuatan

• Dibuat dengan cara pengempaan dengan


memberikan takanan tinggi pada serbuk
Tablet Kempa atau granul menggunakan pons atau
cetakan baja saja

• Dibuat dengan cara menekan massa serbuk


Tablet Cetak lembab dengan tekanan rendah pada
lubang cetakan
Berdasarkan Tujuan Penggunaan
Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan
Tablet Konvensional Biasa
• Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya
terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien, seperti pengisi
(laktosa), pengikat (amilum, gelatin, tragakan), desintegrator.
Tablet Kempa Multi atau Kempa Ganda
• Tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus kompresi tunggal
sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas dua atau lebih lapisan.
Tablet Lepas Lambat
• Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut
melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul
dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif
dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu.
Tablet Lepas Tunda
• Tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan
lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat aktifnya
terkendali pada waktu-waktu tertentu
Lanjutan.....

Tablet Salut Gula


• Tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna
maupun tidak. Tujuannya untuk melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara
(O2, kelembaban), menutup rasa dan bau tidak enak, menaikkan penampilan tablet.

Tablet Salut Film


• Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari bahan
polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna.

Tablet Effervesen
• Tablet kempa yang jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena
mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum

Tablet Kunyah
• Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah
sebelum ditelan
Berdasarkan Tujuan Penggunaan
Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut

Tablet Bukal

• Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan di antara gusi dan pipi

Tablet Sublingual

• Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, berisis nitrogliserin.

Tablet Hisap atau Lozenges


• Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan
untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut.

Dental Cones (Kerucut Gigi)


• Suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar
gigi yang kosong setelah pencabutan gigi.
Berdasarkan Tujuan Penggunaan

Tablet Ovula

Tablet Rektal

• Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur)
yang tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.

Tablet Vaginal
• Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang
di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya.Biasanya mengandung
antiseptik, astringen.

Tablet Kempa untuk Implantasi

• Tablet implantasi atau pelet dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus
steril.Dimaksudkan untuk implantasi subkutan (untuk KB, mencegah kehamilan).
Berdasarkan Tujuan Penggunaan

Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain

Tablet Triturat untuk Dispensing

• Tablet yang dihaluskan dulu atau disiapkan untuk penggunaan tertentu.

Tablet Hipodermik

• Tablet cetak atau kempa yang dibuat dari bahan mudah larut atau melarut
sempurna dalam air.

Tablet Dispensing

• Tablet yang digunakan oleh apoteker dalam meracik bentuk sediaan padat atau cair
Berdasarkan Distribusi Obat di dalamTubuh

Bekerja lokal Bekerja sistemik

Misal tablet hisap Per oral


untuk pengobatan
pada rongga mulut;
ovula untuk
pengobatan pada
infekldi di vagina. Dalam satu hari
Short acting memerlukan
(jangka pendek) beberapa kali
menelan obat
Bekerja Sistemik

Long acting Dalam satu hari


cukup menelan satu
(jangka panjang) tablet.
Lanjutan.....

Long acting (jangka panjang)

Delayed Action Tablet (DAT)


• Dalam tablet ini terjadi penundaan pelepasan zat aktif karena pembuatannya
adalah sebagai berikut : sebelum dicetak, granul dibagi dalam beberapa
kelompok. Kelompok pertama tidak diapa-apakan, kelompok kedua disalut
dengan bahan penyalut yang akan pecah setelah beberapa saat, kelompok ketiga
disalut dengan bahan penyalut yang pecah lebih lama dari kelompok kedua, dst.
Granul-granul dari semua kelompok dicampurkan dan baru dicetak.

Repeat Action Tablet (RAT)


• Granul-granul dari kelompok yang paling lama pecahnya dicetak dahulu menjadi
tablet inti (core tablet). Kemudian granul-granul yang kurang lama pecahnya
dimampatkan di sekeliling kelompok pertama sehingga terbentuk tablet baru.
Berdasarkan Jenis Bahan Penyalut

Tablet Salut Biasa/Salut Gula (dragee)

• Tablet yang disalut dengan gula dari suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak larut,
seperti pati, kalsium karbonat, talk atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom
akasia atau gelatin

Tablet Salut Selaput (film-coated tablet)

• Tablet yang disalut dengan hidroksipropil metilselulosa, metilselulosa, hidroksipropil


selulosa, Na-CMC dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG

Tablet Salut Kempa

• Tablet yang yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri atas laktosa,
kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok
Lanjutan.....

Tablet Salut Enterik (enteric-coated tablet)/tablet Lepas Tunda

• Jika obat dapat rusak atau menjadi tidak aktif akibat cairan lambung atau dapat mengiritasi
mukosa lambung, maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk menunda
pelepasan obat sampai tablet melewati lambung

Tablet Lepas lambat (sustained-release tablet)

• Tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tetap tersedia selama jangka
waktu tertentu setelah obat diberikan
Komponen Tablet

• Zat Aktif Obat adalah unsur dalam obat yang memiliki


Zat aktif khasiat menyembuhkan penyakit.Beberapa obat dapat
mengandung beberapa zat aktif obat.

• Berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah


dicetak atau dibuat.Bahan pengisi ditambahkan jika zat
Bahan pengisi (diluent) aktifnya sedikit atau sulit dikempa. Contoh : laktosa, pati,
kalsium fosfat, dibase, selulosa mikrokristal.

• Berfungsi memberikan gaya adhesi pada massa serbuk


sewaktu sewaktu granulasi dan menambah daya kohesi
Bahan pengikat (binder) pada bahan pengisi. Contoh : gom akasia, gelatin, sukrosa,
povidon, metilselulosa,CMC, selulosa mikrokristal, pasta
pati terhidrolisis.

Bahan
• Berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan.
penghancur/pengembang Contoh : pati, asam alginat, selulosa mikrokristal.
(disintegrant)

• Yaitu bahan yang dapat meningkatkan kemampuan


mengalir serbuk. Umumnya digunakan dalam kempa
Glidan langsung tanpa proses granulasi.Contoh : silika pirogenik
koloidal.
Lanjutan....

• Berfungsi mengurangi gesekan selama pengempaan tablet


dan juga berguna untuk mencegah massa tablet melekat
Bahan pelicin (lubrikan) pada cetakan. Contoh : senyawa asam stearat dengan
logam (contoh:Mstearat), asam stearat, talk, minyak nabati
terhidrogenasi.

Bahan penyalut (coating


agent)

Bahan pewarna (coloring • Berfungsi meningkatkan nilai estetika atau untuk identitas
agent) produk.

• Berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat yang tidak


Bahan pengaroma (flavour) enak.
Keuntungan Sediaan Tablet

Tablet dipasaran mudah diberikan dalam dosis yang tepat jika diinginkan
dosis dapat dibagi rata dan akan memberikan efek yang akurat.

Tablet tidak mengandung alkohol

Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.

Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat
dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.
Secara umum, bentuk pengobatan dangan menggunakan tablet lebih
disukai karena bersih, praktis dan efisien
Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri
dengan bantuan segelas air.
Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat
larut dan rasa yang enak, dimana dapat diminum, atau memisah dimulut
Lanjutan.....

Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan


kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk
ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah.
Tablet merupakan bentuk sediaan yang biaya pembuatannya paling
rendah.
Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal
ditenggorokan, terutama bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya
tablet tidak segera terjadi
Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti
pelepasan di usus atau produk lepas lambat.
Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk
diproduksi secara besar-besaran.
Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan
tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah
dengan air lebih dahulu untuk pengolahannya.
Konsentrasi yang bervariasi.
Kerugian Sediaan Tablet
Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet
(dalam keadaan tidak sadar/pingsan)

Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :


• Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat,
karena sifat amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis;
• Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut,
dosisnya cukup besar atau tinggi, absorbs optimumnya
tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat
tersebut, akan sulit untuk diformulasi (harus diformulasi
sedemikian rupa).
• Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak
disenangi, atau zat aktif yang peka terhadap oksigen,
atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan menkapsulasi
sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi
lebih baik dari pada tablet.
Indikasi dan
Kontraindikasi

Indikasi Kontraindikasi

• Cara peroral dapat dipakai • Cara peroral tidak dapat


pada pasien yang tidak dipakai pada pasien yang
mengalami mual-mual, mengalami mual-mual,
muntah, semi koma, pasien muntah, semi koma, pasien
yang tidak akan menjalani yangakan menjalani
pengisapan cairan lambung pengisapan cairan lambung
serta pada pasien yang tidak serta pada pasien yang
mengalami gangguan mengalami gangguan
menelan. menelan.
Cara Pembuatan
Tablet
Metode Granulasi Basah
• Granulasi Basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan
eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan
pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang
dapat digranulasi.
• Tujuan granulasi basah adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan
atau kemampuan kempa
• Dilakukan dengan mencampurkan zat berkhasiat, zat pengisi dan zat
penghancur sampai homogen, lalu dibasahi dengan larutan bahan
pengikat, bila perlu ditambahkan bahan pewarna. Setelah itu diayak
menjadi granul, dan dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-
50°C. Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan
ukuran yang diperlukan. Cara granulasi basah menghasilkan tablet yang
lebih baik dan dapat disimpan lama dibanding cara granulasi kering.

Metode Granulasi Kering


• Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat
aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi
massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel
yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul).
Lanjutan....

Metode Granulasi Kering


• Tujuan granulasi kering adalah untuk meningkatkan aliran
campuran dan atau kemampuan kempa.
• Dilakukan dengan mencampurkan zat berkhasiat, zat pengisi dan
zat penghancur, bila perlu ditambahkan zat pengikat dan zat
pelicin menjadi massa serbuk yang homogen, lalu dikempa cetak
pada tekanan tinggi, sehingga menjadi tablet besar yang disebut
slug. Slugs yang tidak terbentuk baik, kemudian digiling dan
diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang
diinginkan. Akhirnya dikempa cetak lagisesuai ukuran tablet yang
diinginkan. Kerugiannya adalah menghasilkan tablet yang kurang
tahan lama divanding dengan cara granulasi basah.

Metode Kempa Langsung

• Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan


mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa
melalui perlakuan awal terlebih dahulu.
Lanjutan....

Metode Kempa Langsung

• Dilakukan apabila :
• Jumlah zat khasiat pertabletnya cukup untuk dicetak
• Zat khasiatnya mempunyai sifat alir yang baik (free-
flowing)
• Zat Khasiatny berbentuk kristal yang bersifat free-flowing
• Bahan pengisi untuk kempa langsung yang paling banyak
digunakan adalah selulosa mikrokristal, laktosa anhidrat,
laktosa semprot kering, sukrosa yang dapat dikempa dan
beberapa pati termodifikasi. Misalnya tablet Hexamin, tab
NaCl, tab KMnO4.
Keuntungan dan Kerugian Metode Granulasi
Basah
Keuntungan

Kerugian
Memperoleh aliran yang bak
Meningkatkan
kompresibilitas
Banyak tahap dalam proses
Mendapatkan berat jenis produksi yang harus
yang sesuai divalidasi
Mengontrol pelepasan
Biaya cukup tinggi
Mencegah pemisahan
komponen campuran selama Zat aktif yang sensitif
proses terhadap lembab dan panas
tidak dapat dikerjakan
Distribusi keseragamn
kandungan
dengan cara ini
Meningkatkan kecepatan
disolusi
Keuntungan dan Kerugian Metode Granulasi
Kering
Keuntungan

Kerugian
- Peralatan lebih sedikit
- Memerlukan mesin tablet
karena tidak menggunakan
khusus untuk membuat
larutan pengikat, mesin
slug
pengaduk berat dan
pengeringan yang - Tidak dapat
memakan waktu mendistribusikan zat
warna seragam
- Baik untuk zat aktif yang
sensitif terhadap panas dan - Proses banyak
lembab menghasilkan debu
sehingga memungkinkan
- Mempercepat waktu
terjadinya kontaminasi
hancur karena tidak terikat
silang
oleh pengikat
Keuntungan Metode Kempa Langsung

Keuntungan
- Lebih ekonomis karena validasi proses lebih
sedikit
- Lebih singkat prosesnya
- Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak
tahan panas dan tidak tahan lembab
- Waktu hancur dan disolusinya lebih baik
karena tidak melewati proses granul, tetapi
langsung menjadi partikel tablet kempa
langsung yang berisi partikel halus, sehingga
tidak melalui proses dari granul ke partikel
halus terlebih dahulu
Kerusakan pada Pembuatan Sediaan Tablet
• Pemisahan sebagian atau keseluruhan
Capping bagian atas/bawah tablet dari badan tablet

• Pemisahan tablet menjadi dua bagian


Laminasi atau lebih
• Keadaan dimana bagian bawah tablet
Chipping terpotong
• Keadaan dimana tablet pecah, lebih
Cracking sering di bagian atas-tengah
• Perpindahan bahan dari permukaan tablet
Picking dan menempel pada permukaan punch
• Perlekatan yang terjadi pada punch atas dan
Sticking bawah akibat permukaan punch tidak licin
• Keadaan dimana distribusi zat warna
Mottling pada permukaan tablet tidak merata
Evaluasi Tablet
Keseragaman Bobot

Keseragaman bobot tablet


Persyaratan keseragaman bobot
ditentukan berdasarkan
dilakukan terhadap tablet yang
banyaknya penyimpanan bobot
mengandung zat aktif 50 mg
pada tiap tablet terhadap bobot
atau lebih yang merupakan 50%
rata-rata dari semua tablet
atau lebih dari bobot satuan
sesuai dengan syarat
sediaan
Farmakope Indonesia.
Lanjutan....
Kekerasan
Persyaratannya ukuran
Dihitung rata- yang didapat per tablet
20 tablet diukur
rata dan minimalnya 4
kekerasan menggunakan kg/cm2dan
standar deviasi
alat ukur kekerasan maksimalnya 10
(SD) nya
kg/cm2

Keseragaman Ukuran

Dihitung Persyaratan kecuali


20 tablet diukur dianyatakan lain, diameter
diameter dan rata-rata
tidak lebih dari 3 kali dan
dan
ketebalannya standar
tidak kurang dari 4/3 kali
menggunakan tebal tablet. Tebal tablet
deviasi pada umumnya tidak lebih
jangka sorong (SD) nya besar dari 50% diameter.
Lanjutan....
Waktu Hancur

Tablet biasa Tablet salut enterik Tablet bukal

• Media : air (36-380 • Pelarut HCl 0.06 N • Syarat : tidak lebih


C) sebanyak 1 sebanyak ±250 mL dari 4 jam.
liter. (3jam pertama)
• Yang diuji : 5 • Larutan dapar pH
Lanjutan....

Yaitu persen bobot yang


Keregasan Tablet hilang setelah tablet
diguncang.

Diameter tablet tidak lebih


Keseragaman dari tiga kali dan tidak
Ukuran kurang dari satu sepertiga
kali tebal tablet
Pemberian obat
Oral melalui mulut

Pemberian obat
Pemberian dengan cara
obat melalui Rute diletakkan di
vagina pemberian bawah lidah

Vaginal
Sublingual
Contoh Obat di Pasaran
 Golongan obat : obat bebas
 Kandungan obat : bisacodil
 Cara kerja : Bisacodyl adalah laksatif yang
bekerja lokal dari kelompok turunan difenil metan.
Sebagai laksatif perangsang (hidragogue
antiresorptive laxative), DULCOLAX merangsang
gerakan peristaltis usus besar setelah hidrolisis
dalam usus besar, dan meningkatkan akumulasi air
dan alektrolit dalam lumen usus besar.
indikasi : untuk pasien penderita konstipasi atau
sembelit.
 Dosis : dosis dewasa 2 tab sebelum tidur
 Efeksamping : sakit perut, kram perut, alergi,
diare
 Rute pemberian : oral
Contoh Obat di Pasaran
 Galongan obat : obat bebas
 Kandungan obat : Attapulgite koloidal
teraktifasi 650 mg, Pektin / pectin 50 mg.
 Indikasi : untuk pengobatan simpomatis
pada diare nonspesifik
 Dosis :
 Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 2 tablet
setiap setelah buang air besar, maksimum 12
tablet atau 24jam.
 Anak-anak usia 6-12 tahun: 1 tablet setiap
setelah buang air besar, maksimum enam
tablet atau 24jam. rtai demam tinggi
 Efek samping : tinja keras pada
penggunaan dosi tinggi
 Rute pemberian : oral
Contoh Obat di Pasaran

 Komposisi : metronidazol 500 mg, nystatin


22.7 mg
 Indikasi : pengobatan infeksi vaginitis yang
disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan
Candida albicans
 Dosis : 1 – 2 ovula sehari diberikan selama
5 – 10 hari
 Penyajian : dimasukkan ke dalam vagina
sebelum tidur malam
 Efek samping : reaksi hipersensitivitas
seperti kedinginan, demam, eritema, rasa
kering terbakar pada vagina, gatal-gatal pada
kulit urtikaria dan pruritus.
Contoh Obat di Pasaran

 Cara kerja obat : Lodia bekerja dengan cara


memperlambat aktivitas usus besar sehingga
makanan akan tertahan lebih lama di dalam
usus. Dengan begitu, usus akan menyerap
lebih banyak air dan tinja akan menjadi lebih
padat
 Indikasi : untuk mengatasi diare akut
 Dosis : dosis lodia tergantung pada jenis
diare serta tingkat keparahannya. Tekanan
umum penggunaannya adalah 4 mg pada
konsumsi pertama dan 2 mg tiap selesai buang
air besar. Dosis maksimal penggunaannya
adalah 12 mg per 24 jam
 Efek samping : kepala pusing, konstipasi,
mual, perut kembung, sakit perut
Contoh Resep....
 Perhitungan:
dr. Hesti TM Papaverin Hydrochloridum
Jl. Paskal No. 501 Bandung 200 mg/600 mg × 17/20 =
SIP No. 115/KW/2009 170 mg/510 mg
1xp = 600 mg/10 = 60 mg
No. 5 B Tgl : 12-01-2016 % = 60mg/170 mg×100%= 35.29 %

R/ Tab Bactrim No: V 1xh = 24/8 = 3 × 60 mg = 180 mg


Papaverin HCl 0.6 %= 180mg/510 mg×100%= 35.29%
Paracetamol 1.5
m.f.pulv No.X  Penimbangan
S.0.8.h.pulv I Tab Bactrim 5 tab
Papaverin HCl 0.6 g
Pro : Sutanto (17th) Parasetamol 1.5 g
PEMBUATAN
1. Siapkan alat, setarakan timbangan, menimbang bahan obat
2. Masukan tab bactrim kedalam mortir gerus ad halus
3. Masukan papaverin hcl gerus ad halus dan homogen
4. Masukan pct gerus ad homogen
5. Bagi 2 bagian dengan penimbangan, masing masing dibagi 5
sama rata secara visual kemudian bungkus
6. Masukan kedalam pot plastik, beri etiket putih, dan label ni
DAFTAR PUSTAKA
• Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
• Anonim. 2012. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
• Ansel. 1989. Pengantar bentuk Sediaan Farmasi Edisi
Keempat. Jakarta : Universitas Indonesia Press
• Syamsuni. 2012. Ilmu Resep. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
• Siregar, Charles. 2007. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
Dasar-Dasar Praktis. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai