Kes
Patologi Klinik
1.
2.
3.
4.
Terdiri dari :
2 buah ginjal kiri dan kanan
2 buah ureter
Vesica urinaria
Uretra
Jumlah 1 3 juta
Terdiri dari :
- Glomerolus
- Tubulus proksimal
- Ansa henle
- Tubulus distal
10
11
12
Nephrolitiasis
Urolitiasis
Ureterolitiasis
Batu buli
13
14
CBC : Wbc ,
15
16
17
18
19
Adanya
20
21
1.
2.
3.
Tujuan :
Mengetahui etiologi
Mengetahui fase awal dari gangguan ginjal
Memantau perjalanan penyakit
22
Darah lengkap
Urinalisis
Pemeriksaan asam urat, BUN, creatinin, Na,
K, Cl, P, Ca dan asam urat
23
Ureum serum
Kreatinin serum
Kliren Kreatinin
Proteinuria
GFR
24
Mikroalbuminuria
Cistatin C
27
Deteksi Mikroalbuminuria
Tes laboratorium mikroalbuminuria, dapat dicapai
dengan beberapa cara, yaitu pengumpulan urine selama
24 jam untuk estimasi AER( albumin ekscretion rate ),
yang merupakan gold standard. Jika sulit untuk
mendapatkan pengukuran urin 24 jam, maka dilakukan
pengumpulan urin secara random untuk mendapatkan
albumin creatinine ratio (ACR), atau koleksi urin selama
4 jam atau semalam untuk mendapatkan AER, atau uji
menggunakan sampel urin di pagi hari dengan
menggunakan strip reagent khusus. Setidaknya, dari 2
dari 3 tes yang berkesinambungan, harus didapatkan
hasil positif mikroalbuminuria, sebelum seseorang
dinyatakan persisten mikroalbumnuria
39
Cockcroft-Gault formula:(Clearance
creatinin
BB(kg)x(140-usia dalam thn)
72xcreatinin serum
Jika wanita: hasil x 0.85
40
Nomogram
Du Bois ( DEWASA )
Berat badan ( kg )
Tinggi badan ( cm )
Dr.med. Puruhito
Dasar-dasar pemberian cairan dan elektrolit
pada kasus kasus bedah
41
Cara mendapatkan
luas permukaan tubuh
dengan nomogram
Du Bois
Contoh :
Tinggi badan = 167 cm
Berat badan = 60 cm
Luas permukaan tubuh =
1,65 m2
Dr.med. Puruhito
Dasar-dasar pemberian cairan dan elektrolit
pada kasus kasus bedah
42
Fungsi ginjal
Nilai normal
kreatinin serum
urea serum
BUN
43
44
45
46
47
1.
2.
3.
4.
Etiologi :
1.
Hipovol.: - kehilangan darah/plasma
-. Kehilangan cairan :GIT,ginjal
- redistribusi intraekstravask.:
hipoalb.,peritonitis, resp.distres
syndr., kerusakan otot yg luas
- kekurangan asupan cairan.
2.
Vasodilatasi sistemik: sepsis, sirosis,
anafilaksis vasodilatasi ok.obat, blokade
ganglion
3.
Penurunan CO: shock, infark, dekomp.,aritmia,
tamponade jantung, emboli paru.
4.
Kegagalan autoregulasi: vasokonstriksi
preglom. atau vasodilatasi postglom.karena
obat
A.
B.
C.
52
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
54
55
56
Hematuria
Piuria
57
58
59
60
61
62
Volume :
- Jumlah urin tergantung dari fungsi ginjal
- Normal : 1 1,5 l/hari / 0,5
1cc/kgBB/jam
- Poliuria : > 2000ml/jam
- Oligouria : 200 - 500 ml/jam
- Anuria : < 200 ml/jam
- Disuria : tidak ada urin
Bau
Warna, buih
Jernih / keruh
Berat jenis
63
PH
Protein : semikuantitatif dan kuantitatif
Glukosa :
Keton bodies
Bilirubin
Urobilin
Urobilinogen
Darah
64
67
68
69
70
Pemeriksaan rutin
Pemantauan pengobatan
Tes penyaring
71
89
90
91
Sel Skuamosa
92
93
94
Kristal phosfat
96
1.
2.
3.
97
1.
2.
3.
98
99
Timol 10%
NaHCO3
Asam Borat
Asam asetat glacial
HCL 10%
Lemari es ( 4 C )
10
0
10
1
10
2