PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) diderita oleh 382 juta penduduk di seluruh dunia (IDF, 2013).
DM diawali dengan resistensi insulin (hilangnya sensitivitas jaringan yang secara normal
sensitif terhadap insulin) disertai dengan hiperinsulinemia kompensatori (peningkatankadar
insulin yang disekresikan sel beta pankreas sebagai kompensasi terhadap resistensi insulin)
(DeFronzo, 2004). Resistensi insulin disebabkan oleh asupan diet tinggi lemak dan fruktosa
(DTLF) (Bremer, 2012). Lemak dan fruktosa di dalam tubuh akan dimetabolisir dan
menghasilkan banyak senyawa antara, misalnya diasilgliserol, fatty acyl CoA dan seramid.
Ketiga senyawa antara tersebut akan mengaktifkan protein kinase Cθ (PKCθ). PKCθakan
memfosforilasi insulin receptor substrate (IRS) pada asam amino serin, sehingga IRS tidak
dapat menempel PI-3 kinase (PI3K). PI3K berperan dalam translokasi GLUT-4 dari
cadangan intraseluler ke membran plasma, sehingga jika PI3K tidak aktif maka GLUT-4
tidak dapat dipindahkan ke membran plasma. Transpor glukosa dari darah ke jaringan akan
terganggu. Keseluruhan proses tadi menggambarkan patogenesis resistensi insulin (Shulman,
2000)
hati, mudah rusak karna asam lambung, ekresi enzim pancreas dan kelarutan dalam air yang
rendah.
Kebanyakan obat per oral menggunakan bentuk tablet atau kapsul yang dapat terlarut
dalam hitungan menit maupun yang dapat terlarut secara perlahan. Sediaan tablet yang
melarut secara perlahan tersebut disebut tablet lepas lambat (Andrae, 2015). Meskipun
demikian belum ada pemilihan formula lepas lambat yang paling optimal diantara beberapa
formula tablet lepas lambat androgrfolid sebagai antidiabetes.
Oleh karna itu dikembangkan system formulasi lepas lambat keunggulan metode
formulasi lepas lambat adalah dapat mengontrol kecepatan pemberian obat sesuai dengan
kebutuhan tubuh pada rentang waktu tertentu dan dapat menghantarkan senyawa aktif obat
pada site yang tepat. Metode lepas lambat memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan
antara lain liposom, niosom, nanopartikel, solid lipid nanopartikel, polymeric nanopartikel,
mikropartikulat, komplek siklodekstrin, emulsi, pellet, gel, disperse padat dan pembentukan
misell.
Tujuan
Tujan dari systematic review ini untuk melakukan pemilihan formula lepas lambat
andrografolid sebagai antidiabetes yang paling optimal dari beberapa jurnal penelitian yang
telah ada sebagai obat antidiabetes.
3
METODE
Literatur yang digunakan dalam menyusun systematic review ini merupakan literatur
studi klinik yang menerangkan formulasi sediaan lepas lambat dari sambiloto. Literatur
didapatkan dari database Google scholar, ScienceDirect, Elsevier, Google, dan Sic Hub.
Pencarian dengan question yang dimodifikasi pada C(comparrison): extend realase/ sustaind
realase, O(outcome): efficacy, dan keyword “DIABETES AND ANDROGRAPHOLIDE AND
FORMULATION AND EXTENDED RELEASE AND SUSTAINED RELEASE AND
"EFFICACY"”.
1) artikel penelitian klinis dalam bentuk systematic review atau meta analysis;
2) artikel penelitian yang tidak bisa diakses free fulltext;
3) outcome tidak dapat ditentukan dengan persentase;
4) formulasi kombinasi andrographolid dengan ekstrak lain.
4
Ekstraksi Data
Outcome
Parameter yang diamati dalam pembuatan systematic review ini mengenai efficacy
(efektifitas) hasil formulasi lepas lambat yang ditinjau dari :
1) waktu pelepasan obat, interval waktu inisial relase hingga waktu pelepasan obat dengan
kadar tertingi yang diamati.
2) kadar maksimum andrografolid yang dapat tertampung dalam formulasi
3) efisiensi pelepasan obat, kecepatan pelepasan bagian obat pada formulasi yang
digunakan.
4) Potensial zeta, muatan listrik antara partikel
5) efisiensi formulasi, kemampuan pemilihan formulasi lepas lambat dalam membawa
androgafolid
6) polidispersitas indek, lebarnya penyebaran ukuran partikel dalam formulasi.
5
Hasil Pencarian
Pemilihan mesin pencari database didasarkan karna google dan google schooler
merupakan mesin pencari dengan sumber terbesar meskipun google dan google schooler
memiliki nilai bias yang masih cukup tinggi sehingga dengan bantuan situs web sichub dapat
meningkatkan sensitifitas penyaringan data mesin pencari google selain itu Elsevier dan
sincedirect merupakan salah satu dari beberapa gudang jurnal ilmiah internasional yang
memiliki sensitifitas cukup tinggi sehingga validitas jurnalnya dapat dipertangungjawabkan
meskipun beberapa jurnal tidak bebas diakses untuk menanganinya maka digunakan bantuan
mesin pencari yang geratis dengan database yang cukup besar seperti google.
Dari hasil pengumpulan data pada beberapa databased didapatkan hasil sebesar 8346
judul dengan keywords DIABETES AND “ANDROGRAPHIS PANICULATA” AND
FORMULATION AND EXTENDED RELEASE AND SUSTAINED RELEASE AND
"EFFICACY”, 23085 judul dengan keywords DIABETES AND “ANDROGRAPHOLIDE”
AND FORMULATION AND EXTENDED RELEASE AND SUSTAINED RELEASE
AND "EFFICACY”, 24249 judul dengan keywords DIABETES AND
“ANDROGRAPHOLIDE” AND FORMULATION AND SUSTAINED RELEASE AND
"EFFICACY” dan 24418 judul dengan keywords DIABETES AND
“ANDROGRAPHOLIDE” AND FORMULATION AND EXTENDED RELEASE AND
"EFFICACY”. Dari hasil pencarian menggunakan beberapa kombinasi sumber database
didapatkan cukup banyak judul jurnal yang berkaitan dengan formulasi lepas lambat
andrografolid yang perlu dilakukan penyaringan data ulang untuk mendapatkan judul jurnal
yang sepesifik dan valid sesuai dengan factor inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan
sebelumnya.
Relevensi
Question Source Hits Total
2005-2017
P : Diabetes, andrographis paniculata Google 6560 745
I : formulation Google Schooler 1020 785
C : extended release, sustained release SicHub 748 748
2296
O : efficacy Since direct 18 18
DIABETES AND “ANDROGRAPHIS PANICULATA” AND
FORMULATION AND EXTENDED RELEASE AND SUSTAINED Elsevier 0 0
RELEASE AND "EFFICACY”
Dublicated
Base of ELIMINASI Result
PICO Total Hits
2005-2017 PATEN
I II Inklusi Ekslusi
1 2296 785
2 1919 806
785 110 88 8 80099
3 2006 807
4 2153 807
Jurnal
n = 2296 n = 1919 n = 2006 n = 2153 duplikasi I
Jurnal
n = 785 n = 806 n = 807 n = 807
duplikasi II
Tahun terbit
n = 785
2005-217
n =110
Eliminasi
paten
n = 88 Faktor
ekslusi
n=8
Setelah dianalisis didapat 8 artikel yang relevan dengan tujuan pembuatan systematic
review ini yaitu:
Dari jurnal - jurnal diatas dapat ditentukan evidence level formulasi lepas lambar
andrographolide berdasarkan dari keriteria outcome:
A : jurnal dengan data persentase initial realase, efisiensi pengangkutan, dan efisiensi
pelepasan yang dapat diukur, serta dapat melepaskan ≥ 50% obat dalam jangka waktu ≥
8 jam.
B : jurnal dengan data persentase efisiensi pengangkutan yang dapat diukur, dan dapat
melepaskan ≥ 50% obat dalam jangka waktu ≥ 8 jam.
C : jurnal dengan data persentase pelepasan senyawa obat ≤ 50% obat dalam jangka waktu
≥ 8 jam.
9
JUDUL
NO. INFORMASI OUTCOME
JURNAL
Chakraborty, Metode lepas lambat menggunakan silica gel dan PEG
2014 menunjukan initial realase 30,2% (6 jam) dan dapat
1. B
bertahan hingga 80% (7 hari) dengan efisiensi
pengangkutan obat 7%
Sharif, 2007 Metode lepas lambat ionotropic gelatasi menggunakan
sodium alginate dan kalsium menunjukan initial realase
2. B
15% (4 jam) dan dapat bertahan hingga 86% (9 jam)
dengan efisiensi pengangkutan obat 98%
Agrawal, Metode lepas lambat menggunakan hollow microspore
2016 menunjukan pelepasan diperlambat sebesar 85% hingga
3. B
12 jam. Dengan efisiensi pengangkutan obat dalam
formula sebesar 74,44%.
Jiang, 2014 Metode lepas lambat menggunakan PLGA microspore
menunjukan initial realase 14%(8 jam) dan dapat
4. B
bertahan hingga 67,51% (9 hari) dengan efisiensi
pengangkutan obat 47,06 ± 2,18%.
Chakraborty, Metode lepas lambat mengunakan control pelepasan
5. 2011 berupa silica gel menunjukan initial realase 18%(1 jam) C
dan dapat bertahan hingga 21% (7 hari).
Metode lepas lambat menggunakan basis suspensi
Chellampillai, nanopartikel biodegradable poly(ε-caprolactone) (PCL)
2011 dengan poly(ethylene oxide)-poly(propylene oxide)-
poly(ethylene oxide) (PEO–PPO–PEO) menunjukan
6. A
initial relase 30,79 ± 1,48 % (1 jam) dan dapat bertahan
hingga 80% (15 jam) dengan efisiensi pelepasan obat
0,541 ± 0,022 % dan efisiensi pengangkutan obat 42,40
± 0,97%.
Zhang, 2014 Metode enkapsulasi dengan pembentukan micelle
menggunakan basis poly (D,L-lactide-co-glycolide)-b-
poly (ethylene glycol)-b-poly (D,L-lactide-co-glycolide)
7. (PLGA-PEG-PLGA) menunjukan initial relase 38,3% (8 A
jam) dan dapat bertahan hingga 92% (120 jam) dengan
efisiensi pelepasan obat 8,4±0,04% dan efisiensi
pengangkutan obat 92,1 ± 0,98 %.
Kamaraj, Metode enkapsulasi nanopartikel mengunggunakan
2017 polycaprolacton (PCL) dengan penguapan solven
menunjukan initial realase 20% (24 jam) dan dapat
8. A
bertahan hingga 50% (8 hari) dengan efisiensi pelepasan
obat 15±0,18% dan efisiensi pengangkutan obat 91,98 ±
0,13%.
10
Formula lepas lambat merupakan pilihan paling tepat untuk pasien diabetes melitus
tipe 2 yang membutuhkan beberapa pengobatan dalam mengontrol gula garahnya atau
11
mengatasi kndisi perkembangan pasien, dan untuk pasien yang memiliki toleransi GI pada
obat lepas segera. Formula lepas lambat memiliki efektifitas serupa dengan obat
konvensional pada pasien yang baru mendapatkan terapi dan pada pasien yang beralih dari
penggunaan obat konvensional dengan efek penurunan berat badan yang sama. Formulasi
lepas lambat memperbaiki toleransi GI ,dengan pemakaian sekali sehari, pada penggunaan
beberapa obat anti diabetes. Meskipun demikian formulasi lepas lambat memiliki harga yang
lebih mahal, dengan pencapaian konsentrasi plasma maksimal lebih lambat meski keduanya
menunjukan efek farmakologis yang serupa pada penggunaan per hari (Jabbour, 2011).
Dari analisis table diatas dapat diketahui bahwa androgafolid dapat diformulasikan
dalam sediaan lepas lambat baik meggunakan metode enkapsulasi, pellet, nanopartikel,
mikropartikulat maupun pembentukan kompleks matrik (Jabbour, 2011). Parameter initial
realase drug berpengaruh pada kecepatan pencapaian dosis terapi formulasi lepas lambat.
12
Dari hasil perbandingan pelepasan obat awal terhadap beberapa formulasi lepas
lambat andrografolid diketahui formulasi metode susppensi nanopartikel PCL dengan PEO–
PPO–PEO memiliki nilai pelepasan obat awal paling tinggi sehingga paling cepat mencapai indeks
terapi.
Perjalanan obat dalam saluran pencernaan memeliki rentang waktu antara 4- 8 jam
(Borgstrom, 1957). Sehingga di pilih formula lepas lambat dengan inisial realase cukup besar
dan kemampuan pengangkutan obat yang optimal dikarnakan pertimbangan pembuangan
obat dengan feses sehingga banyak dosis obat yang terbuang tanpa sempat diserap tubuh
(Andrade, 2015). Prolong pelepasan andrografolid dalam formulasi lepas lambat untuk terapi
diabetes mempengaruhi interval pemberian obat dan efektifitas formula.
13
Prolong Realase
12
10
Eff Pengangkutan
120
100
80
60
40
20
0
Dari analisis hasil pengumpulan jurnal yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
formulasi andrografolid dengan metode lepas lambat suspensi nanopartikel PLC dengan
PEO-PPO-PEO merupahan formulasi yang sesuai karna memiliki initial realase sebesar
30,79% dalam waktu 1 jam dan dapat diperpanjang hingga 15 jam hingga kadar 80% dengan
efisiensi pelepasan obat 0,541 ± 0,022 % dan efisiensi pengangkutan obat 42,40 ± 0,97% sehngga
dapat meminimalisir pembuangan dosis andrografolid yang tidak sempat di serap oleh tubuh.
KESIMPULAN
Daftar pustaka
Andrade, C., 2015, Sustained Relase, Extended Relase, And Other Time Relase Formulation
In Neuropsychiatry, India.
Anonim, 2013, Diabetes Atlas, edisi ke-6. Brussels: International Diabetes Federation.
Borgstrom. G, et. al, 1957, Studi of Intestinal Digestion and Absorbtion in The Human, Swiss.
Bremer, A.A., Mietus-Snyder, M., Lustig, R. H. 2012. Toward a Unifying Hypothesis of Metabolic
Syndrome. Pediatrics 129(3):557-570.
Chakraborty, S., S Biswas., Biswanath Sa., Satadal Des., and Rajib Dey, 2014, In vitro & in
vivo correlation of release behavior of andrographolide from silica and PEG assisted
silica gel matrix, Colloids and Surfaces A: Physicochem. Eng. Aspects 455 (2014)
111–121
Chakraborty, S., S Biswas., Manoj K.M, Satadal Des., and Rajib Dey, 2011, Sustained
Release of Silica Gel Entrapped Methanol Extract of Andrographis paniculata and
Its Retention of Antimicrobial Property, Int. J. Novel Drug Deliv. Tech., Jul-Sep 2011
(1):3.
Jayakumar, T., Hsieh, C. Y., Lee, J. J., Sheu, J. R, 2013, Experimental and Clinical Pharmacology of
Andrographis paniculata and Its Major Bioactive Phytoconstituent Andrographolide. Evid
Based Complement Alternat Med 2013:846740
Kamaraj, N., Pooja Y.R, Praveen K.I, and Sujatha S, 2017, Fabrication, characterization, in
vitro drug release and glucose uptake activity of 14-deoxy, 11, 12-
didehydroandrographolide loaded polycaprolactone nanoparticles, AJPS.
Shariff, A., Manna PK, Paranjothy KLK, and Manujulia M, 2007, Entrapment Of
Andrographolide In Cross-Linked Alginate Pellets: I. Formulation And Evaluation
Of Associated Release Kinetics, Pak. J. Pharm. Sci., 20(1):1-9